Oleh
Tim Komite Keperawatan RSUD Banyumas
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian yang dianjurkan digunakan bila kita mengacu diagnosasis keperawatan NANDA
adalah tool yang memang dibuat untuk mengumpulkan data keperawatan. Dalam website NANDA-I
www.nanda.org menyarankan tidak hanya menggunakan toxonomy II frame work ( 13 domain )
sebagai alat untuk melakukan pengkajian pasien, akan tetapi penting untuk menggabungkan multiple
tool / alat pengkajian yang bisa digunakan secara aman di praktek klinis, misalnya : pola fungsional
Gordon, Nursing Outcome Classification Clinical Indikator Level, dan tool pengkajian menggunakan
domain yang sudah dilengkapi, dan sebagainya.
Ketidaktepatan pengkajian yang sering kita jumpai adalah apabila kita melakukan pengkajian
hanya menggunakan pengkajian dengan pendekatan persystem. Pengkajian persystem lebih umum
dilakukan oleh dokter untuk melakukan pengkajian dan menemukan masalah kelainan pada sistem
organ. Ini berbeda dengan perawat, masalah / diagnosis keperawatan adalah berdasar respon dari
pasien sehingga bila kita hanya menggunakan pengkajian persistem kita akan mengalami kesulitan
untuk memunculkan diagnosis keperawatan dari pasien yang kita kaji.
Bila kita menggunakan pengkajian persystem, mungkin kita akan mudah untuk menemukan
data dan menemukan masalah yang terkait dengan system yang terganggu pada pasien. Akan tetapi
pada saat kita akan memunculkan diagnosis keperawatan kita akan mengalami kesulitan karena
pengkajian persistem akan memunculkan data-data yang terkait dengan masalah dari system atau
organ pasien yang terganggu, dan bukan respon dari pasien terhadap masalah kesehatan yang di
alaminya.
Kita tentu ingat definisi dari diagnosis keperawatan. Diagnosis Keperawatan adalah suatu
keputusan klinik tentang respon insividu, keluarga atau komunitas terhadap masalah kesehatan /
proses kehidupan yang actual atau potensial. Diagnosa keperawatan menjadi dasar dalam menetapkan
intervensi keperawatan untuk mencapai hasil akhir asuhan yang menjadi tanggung gugat perawat.
(Nursing diagnosis NANDA ( North American Nursing Diagnosis Association dalam Gordon, 2001).
Sekali lagi diagnosis keperawatan adal masalah respon dari pasien, bukan tanda atau gejala
dari penyakit atau gangguan pada oragan, melainkan respon dari pasien bahkan keluarga pasien yang
dapat mempunyai respon yang lebih luas bila dibanding dengan tanda dan gejala dari penyakit yang
diderita oleh pasien.
Pengkajian berdasarkan 11 Pola Fungsional gordon bisa dilakukan link / taut dengan
diagnosis keperawatan. Contoh pengkajian keperawatan menggunakan pola fungsional Gordon yang
telah dimodifikasi dengan 13 Domain NANDA
3. Pola Eliminasi
B. Diagnosis keperawatan
Dari contoh di atas bisa dilihat tidak semua kalimat diagnosis secara eksplisit terdapat ke-7
aksis di atas dalam buku NANDA-I disebutkan secara esensial dalam diagnosis terdapat aksis 1 dan 3
pada kondisi tertentu secara esensial menggunakan aksis 2. Sekali lagi aksis ini banyak digunakan
untuk keperluan memunculkan diagnosis dalam NANDA-I sedangkan dalam penggunaan praktis
klinis dalam buku NANDA-I susunan kalimat diagnosisnya sudah “siap pakai” sehingga kita bias
menggunakan sesuai dengan redaksi kalimat yang ada.