Anda di halaman 1dari 117

Day 2

WARMING UP!!
GROWTH STRATEGY

VERTICAL GROWTH
OMSET

HORIZONTAL GROWTH
CABANG
MAU EKSPANSI
butuh PERSIAPAN INFRASTRUKTUR yang
kayak gimana sih?
• Memiliki Bisnis Model Ekspansi
• Skema Kerjasama
• Memiliki Perjanjian Kerjasama dan Legalitas yang kuat
• Memiliki mapping lokasi yang baik dan sesuai dengan market
• SOP yang detail dan lengkap secara tertulis dan digital
• Support System Tools yang saling terintegrasi (POS & ERP)
• Memiliki Tim yang lengkap dan berkualitas
MAPPING CATEGORY
MINUMAN BAKERY &
RESTAURANT COFFEE SHOP CEMILAN
KEKINIAN PASTRY
MAPPING KELAS BISNIS
Misal Kategori Minuman
KELAS 1

KELAS 2

KELAS 3

Atau Berdasarkan :
KELAS 4 • Konsep Store
• Kelas Konsumen

KELAS 5 • Minuman Gerobakan


MAPPING YOUR STORE 1. GEROBAK
2. KIOS
3. RUKO (>1 Lantai)
4. FREE STANDING
5. GHOST KITCHEN
6. MALL
1. GEROBAK
KELEBIHAN :
• Low Capex & Opex
• Massive Expansion : Waktu SetUp lebih singkat,
lokasi bisa menggunakan area parkiran atau pinggir
jalan
• Lebih Cepat BEP
• Cocok untuk produk mass market

KEKURANGAN :
• Sales terbatas untuk delivery atau take away (tidak
bisa dine in)
• Margin tipis
• Harga jual produk relatif murah
• Butuh banyak cabang untuk dapat dikenal market
2. KIOS
KELEBIHAN :
• Exposure Brand lumayan terlihat
• Marketnya 80% Online : 20% Dine In
• Lokasi di area ramai dan padat penduduk
• Harga Jual produk terjangkau

KEKURANGAN :
• Sales dine in masih terbatas
• Capex relatif lebih tinggi dibandingkan gerobak
• BEP lebih lama dibandingkan gerobak
• Area parkir terbatas
3 . RUKO (>1 lantai)
KELEBIHAN :
• Exposure Brand lumayan terlihat (clear)
• Brand lebih terlihat premium
• Fasad besar, sehingga Brand lebih mudah
dikenal

KEKURANGAN :
• Capex lebih besar
• Waktu SetUp lebih lama, sehingga memotong
periode sewa
• Parkir terbatas (hanya motor atau 1 mobil atau
sharing parkir)
4. FREE STANDING
KELEBIHAN :
• Exposure Brand Lebih Kuat
• Area Parkir lebih luas
• Bisa menampung lebih banyak konsumen
• Tidak perlu langsung memiliki banyak cabang untuk dapat
dikenal masyarakat
• Omset bisa besar, jika viral dan memiliki perputaran
konsumen yang bagus

KEKURANGAN :
• Capex lebih besar
• Waktu SetUp lokasi bisa memakan waktu 3 bulan atau
lebih
• Pengurusan Perizinan Usaha lebih kompleks dibandingkan
tipe store lainnya
• Waktu BEP relatif lebih panjang
5. GHOST KITCHEN
KELEBIHAN :
• Low Capex & Opec
• Bisa dijalankan dari rumah

KEKURANGAN :
• Branding tidak terlihat
• Harus kuat di ONLINE (baik penjualan maupun
marketing)
• Sulit untuk diviralkan
6. MALL
KELEBIHAN :
• Exposure Brand Meningkat
• Traffic sudah terbentuk dari captive market dari
mall
• Brand bisa langsung dikenal publik karena
market mall

KEKURANGAN :
• High Capex & Opex
• Nilai Sewa yang tinggi (+ adanya biaya service
charge bulanan)
• Hanya memanfaatkan traffic pengunjung mall
(online delivery tidak terlalu tinggi)
SCALE UP STRATEGY
BUSINESS
OWN STORE B2B PARTNERSHIP
OPPORTUNITY

BRAND MERGER
OPERATOR MODEL
ACQUISITION
1. Penjelasan dari 5 Scale Up Strategi

2. Kelebihan, Blind Spot, Tantangan

3. Strategi yang harus dipersiapkan untuk setiap model

4. Revenue Stream Model


__________________ OWN STORE
___________________ OWN STORE

Model OWN STORE atau Pengembangan Cabang Sendiri artinya


Model pengembangan cabang dimana keseluruhan
dana investasi dan kegiatan operasional dijalankan
sendiri oleh pemilik Brand
___________________ OWN STORE
KELEBIHAN

1. Lebih mudah dalam menjaga dan menjalankan standarisasi brand


2. Nilai valuasi brand tinggi atas kepemilikan asset dan akumulasi omset tahunan atas seluruh
cabang outlet
3. Fokus kepada pengembangan internal dan kelancaran operasional brand (karena tidak ada outlet
mitra yang harus dikontrol)
4. Terdapat kesamaan perlakuan terhadap masing-masing cabang outlet
___________________ OWN STORE
BLIND SPOT

1. Speed penambahan cabang tergantung budget perusahaan


2. Speed lebih lambat karena menunggu sampai perputaran omset atau profit
___________________ OWN STORE
TANTANGAN

1. Perlu alokasi dana khusus dalam penambahan cabang baru (Horizontal Growth Strategy)
2. Rekrutmen SDM terpusat dan harus membangun HRD yang kuat
___________________ OWN STORE
STRATEGI PERSIAPAN
1. Budgeting Dana Ekspansi
2. Mapping Lokasi berdasarkan Ranking atau Skala Prioritas
3. Cash Flow Management
4. Strategi Ekspansi
5. Team Operasional, HRD, dan Training yang strong
___________________ OWN STORE
REVENUE STREAM
1. Omset Outlet
___________ B2B PARTNERSHIP
____________ B2B PARTNERSHIP

Model B2B Partnership atau “MASTER FRANCHISE” artinya


Model pengembangan cabang dimana strategi pengembangan,
dana investasi pembukaan cabang baru, dan kegiatan operasional
outlet diserahkan ke pihak tertentu (group) yang sudah
berpengalaman mengelola brand di cakupan area terbatas
____________ B2B PARTNERSHIP
KELEBIHAN
1. Outlet akan dijalankan oleh B2B Partnership (Master Franchise) yang sudah berpengalaman
menjalankan bisnis kuliner
2. Master Franchise hanya FOKUS terhadap pengembangan dan pengelolaan outlet di area yang
mereka ambil
3. Master Franchise tentu pihak yang punya tujuan menghasilkan PROFIT dari brand yang mereka
jalankan karena biaya License dan komitmen dengan Brand tentu tidak murah
4. Jumlah partner/mitra yang dimiliki lebih sedikit karena 1 mitra menangani beberapa outlet di
area tertentu
5. Brand Pusat lebih ringan dalam koordinasi dengan mitra (karena mitra yang dihandle sudah
mewakili area wilayah tertentu)
____________ B2B PARTNERSHIP
BLIND SPOT
1. Proses kurasi atau screening calon Master Franchise cukup sulit, karena diperlukan calon master
franchise yang setidaknya memiliki kriteria :
• Memiliki pengalaman dalam mengelola outlet/operasional
• Memiliki alokasi dana yang kuat untuk pembukaan cabang berdasarkan potensi optimal
jumlah outlet di area yang mereka ambil
• Memiliki kesepahaman atas gambaran investasi, resiko bisnis, dan rules of partnership

2. Pemilik Brand WAJIB membuat kesepakatan timeline pembukaan cabang di area yang master
franchise kembangkan
____________ B2B PARTNERSHIP
TANTANGAN

1. Karena pihak Master Franchise sudah berpengalaman dalam menjalankan bisnis, diperlukan
komitmen Bersama di awal untuk tetap menjaga standarisasi brand. Pihak Master Franchise
dilarang mengubah standarisasi produk dan servis yang ada
2. Berkomitmen dalam pelaksanaan timeline pembukaan cabang. Jangan sampai timeline yang
disepakati mundur, padahal sebelumnya banyak calon Master Franchise lain yang berminat
dengan area yang akan dikembangkan
3. Master Franchise harus membangun training center di area yang mereka handle
____________ B2B PARTNERSHIP
STRATEGI PERSIAPAN
1. Skema Kerjasama
2. Store Concept
3. Perjanjian Kerjasama
4. Mapping Area
5. Mapping Lokasi per Area
6. Potensi Pembukaan Cabang per Area
7. Target Jumlah titik dan waktu yang diberikan ke master franchise
____________ B2B PARTNERSHIP
REVENUE STREAM
1. License Fee untuk XX jumlah cabang yang ditargetkan dan disepakati
2. Pembelian Bahan Baku Pusat
3. Revenue Sharing
___ BUSINESS OPPORTUNITY
____ BUSINESS OPPORTUNITY

Model Pengembangan BUSINESS OPPORTUNITY atau KEMITRAAN artinya


Model pengembangan outlet dimana dana
investasi, pengelolaan cabang, dan kegiatan
operasional diserahkan sepenuhnya kepada mitra
(perorangan)
____ BUSINESS OPPORTUNITY
KELEBIHAN

1. Pemilik Brand TIDAK PERLU mengeluarkan dana capex untuk pembukaan cabang outlet baru
2. Penambahan cabang outlet bisa LEBIH CEPAT seiring dengan jumlah calon mitra yang berminat
dengan brand
____ BUSINESS OPPORTUNITY
BLIND SPOT
1. Skema Kerjasama yang tidak menarik
2. Perjanjian Kerjasama yang tidak kuat atau tidak mengikat
3. Tidak ada Tim Support yang mendampingi atau hanya support di awal saja
4. Tidak memiliki Controlling System sehingga stabilitas standarisasi produk dan servis tidak terjaga
5. Supply Chain tidak support
6. Belum memiliki training system
7. Mitra harus paham mengenai resiko kerugian sepenuhnya ditanggung pihak mitra sebagai pihak
yang menjalankan kegiatan operasional outlet
____ BUSINESS OPPORTUNITY
TANTANGAN

1. Banyak brand yang menawarkan skema kerjasama kemitraan


2. Pemilik Brand harus memberikan skema kerjasama yang menarik tetapi tetap relevan dengan
bisnis yang ditawarkan (tidak over promise)
3. Pemilik Brand harus mampu memberikan support system kepada mitra demi menjaga stabilitas
standarisasi kualitas produk dan servis yang diberikan ke konsumen
____ BUSINESS OPPORTUNITY
STRATEGI PERSIAPAN
1. Membuat Konsep Bisnis & Skema Kemitraan yang LAYAK JUAL
2. Memiliki Feasibility Study yang JELAS dan TERUKUR
3. Memiliki Perjanjian Kerjasama yang JELAS dan Legalitas yang LENGKAP
4. Memiliki SOP Lengkap (Tertulis & Digital)
5. Memiliki Support System yang saling berintergrasi (POS, ERP)
6. Memiliki Controlling System
7. Memiliki Konsep Supply Chain yang BAIK
8. Memiliki Training & Recruitment System yang Baik
9. Mempersiapkan Super Team
10. Mempersiapkan Mapping Lokasi
____ BUSINESS OPPORTUNITY
REVENUE STREAM
1. License Fee
2. Penjualan Bahan Baku
3. Penjualan Merchandise
4. Marketing Fee
5. Management Fee
___________ OPERATOR MODEL
____________ OPERATOR MODEL

Model Pengembangan OPERATOR MODEL atau KSO : Kerjasama Operasional artinya


Pengembangan outlet dimana operasional outlet dijalankan
oleh Brand, tetapi dana investasi berasal dari individu / grup
____________ OPERATOR MODEL
KELEBIHAN

1. Lebih mudah dalam menjaga dan menjalankan standarisasi brand karena dijalankan oleh pemilik
brand
2. Bisa memanage jumlah SDM outlet
____________ OPERATOR MODEL
BLIND SPOT

1. Mitra harus paham mengenai skema bagi hasil dan resiko kerugian yang ditanggung bersama
2. Jangan sampai skema kerjasama yang ditawarkan ke mitra merugikan pihak brand sebagai
operator outlet
____________ OPERATOR MODEL
TANTANGAN

1. Menemukan formula bagi hasil yang menguntungkan kedua belah pihak. Mitra sebagai pemberi
modal dan pusat sebagai operator operasional
____________ OPERATOR MODEL
STRATEGI PERSIAPAN
1. Skema Kerjasama
2. Perjanjian Kerjasama yang lengkap, kuat, dan jelas
____________ OPERATOR MODEL
REVENUE STREAM
1. License Fee
2. Management Fee
3. Sharing Fee (Omset Sharing/Profit Sharing)
BRAND MERGER
_________________ ACQUISITION
_____ BRAND MERGER ACQUISITION

BRAND MERGER ACQUISITION artinya


1. Brand Kuliner A mengakuisisi Brand Kuliner B untuk
saling melengkapi di produk
2. Brand A dan B berkolaborasi swap share
_____ BRAND MERGER ACQUISITION
KELEBIHAN

1. Bisa barter exposure brand


2. Penambahan revenue stream omset outlet dari brand akuisisi
3. Operasional dijalankan oleh pihak brand akuisisi yang sama-sama paham operasional

BLIND SPOT
1. Dealing perhitungan akusisi tidak fair
_____ BRAND MERGER ACQUISITION
REVENUE STREAM
1. Penjualan Bahan Baku
2. Profit Brand
SCALE
SCALE UP
UP MATRIX
MATRIX
INVESTOR OPERATOR DEVELOPMENT

OWN STORE BRAND BRAND BRAND

MASTER FRANCHISE INDIVIDUAL/GROUP INDIVIDUAL/GROUP INDIVIDUAL/GROUP

KEMITRAAN INDIVIDUAL INDIVIDUAL BRAND

OPERATOR MODEL INDIVIDUAL/GROUP BRAND BRAND

MERGER ACQUSITION GROUP GROUP BRAND


SCALE
SCALE UP
UP MATRIX
MATRIX
MITRA

B2B PARTNERSHIP/ BUSINESS OPPORTUNITY/


MASTER FRANCHISE KEMITRAAN

GROUP OWN STORE INDIVIDUAL (INVESTOR)

BRAND MERGER OPERATOR


ACQUISITION MODEL

PUSAT
(OPERATOR)
SOURCE OF
FUND
EXTERNAL
FUND

INTERNAL
FUND
EXTERNAL
FUND

INTERNAL
FUND
CASH FLOW
LABA DITAHAN
FINANCING

PAID UP CAPITAL PINJAMAN (LOAN)


(TAMBAHAN MODAL) PEMILIK SAHAM
CASH FLOW FINANCING

CASH FLOW FINANCING adalah


Outlet dikembangkan menggunakan dana omset,
walaupun kondisi brand belum profit
LABA DITAHAN

LABA DITAHAN adalah


Dana penambahan outlet diperoleh dari profit yang
dikumpulkan
PAID UP CAPITAL
(TAMBAHAN MODAL)
PAID UP CAPITAL adalah
Penambahan capital modal dari setoran modal masing-
masing owner
PINJAMAN (LOAN)
PEMILIK SAHAM
PINJAMAN (LOAN) PEMILIK SAHAM adalah
Penambahan outlet menggunakan dana pinjaman owner
EXTERNAL
FUND

INTERNAL
FUND
ANGEL FINANCING CONVERTIBLE
INVESTOR LOAN LOAN

CAPEX PRIVATE CROWD


IPO
FINANCING EQUITY FUNDING

VENTURE
SYIRKAH EQUITY DEBT NFT
CAPITAL
ANGEL FINANCING CONVERTIBLE
INVESTOR LOAN LOAN

CAPEX PRIVATE CROWD


IPO
FINANCING EQUITY FUNDING

VENTURE
SYIRKAH EQUITY DEBT NFT
CAPITAL
ANGEL INVESTOR

ANGEL INVESTOR adalah


Individual Investor yang invest ke brand di tahap awal
menggunakan dana pribadi
ANGEL INVESTOR
TANTANGAN
1. Tidak mudah untuk menemukan angel investor di tahap awal pengembangan bisnis
2. Tidak semua Angel Investor paham mengenai prinsip investasi dan resiko bisnis
3. Ada kemungkinan Angel Investor minta % saham yang besar karena masih tahap awal pengembangan
4. Banyak tuntutan dari angel investor yang mengecoh atau tidak relevan untuk disepakati dengan pemilik
brand
5. Modal angel investor terbatas
ANGEL INVESTOR
RESIKO MANAJEMEN RESIKO
1. Biasanya ada investor sulit diatur dan 1. Penjelasan resiko bisnis yang detail, berikut
terlalu mengatur
dengan skema bagi hasil dan pengembaliannya
2. Beberapa Investor hanya tau untung dan 2. Dibuat perjanjian kerjasama secara detail
tidak mau rugi
ANGEL INVESTOR
DEALING PROCESS
1. Pendekatan langsung ke angel investor dengan melakukan penjelasan Business Plan
2. Buat business plan secara detail serta timeline progress business growth sampai 5 tahun ke
depan
3. Buat potensi dan mitigasi resiko secara detail jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
4. Buat perhitungan penawaran nilai saham yang detail kepada investor
5. Buat poin-poin Batasan Do & Don’t investor
6. Pastikan memiliki exit plan yang jelas dari proposal business
ANGEL INVESTOR
LEGALITAS
1. Perjanjian Kerjasama
2. Mitigasi Resiko
3. Share Holder Agreement
ANGEL INVESTOR
CONTOH
ANGEL INVESTOR
YANG HARUS DISIAPKAN
1. Proposal Business & Company Profile
2. Legalitas Perusahaan
3. Perjanjian Kerjasama
4. Share Holder Agreement
5. Laporan Keuangan
ANGEL FINANCING CONVERTIBLE
INVESTOR LOAN LOAN

CAPEX PRIVATE CROWD


IPO
FINANCING EQUITY FUNDING

VENTURE
SYIRKAH EQUITY DEBT NFT
CAPITAL
FINANCING LOAN

FINANCING LOAN adalah


Sumber pendanaan yang berasal dari bank, institusi, peer
to peer landing
FINANCING LOAN
TANTANGAN
1. Ada cicilan fix dan bunga yang harus dibayarkan
2. Biasanya proses persetujuannya membutuhkan jaminan asset
3. Proses approval biasanya memakan waktu yang lama
4. Jika brand belum dikenal dan owner belum berpengalaman, ada kemungkinan proses
persetujuannya sangat kecil
5. Biasanya dilakukan BI Checking, jika tidak lolos BI Checking kemungkinan gagal
FINANCING LOAN
RESIKO MANAJEMEN RESIKO
1. Jika tidak bisa bayar, asset bisa disita 1. Hanya melakukan pinjaman untuk yang sifatnya
bank mendapatkan omset atau profit baru, bukan
2. Suku bunga tinggi untuk operasional atau pembelian tools
3. Adanya fix cicilan per bulan yang 2. Mengatur cash flow agar bisa membayar cicilan
mempengaruhi cash flow bulanan tepat waktu
4. Akan ada bunga tambahan jika ada
keterlambatan pembayaran cicilan
FINANCING LOAN
CONTOH
ANGEL FINANCING CONVERTIBLE
INVESTOR LOAN LOAN

CAPEX PRIVATE CROWD


IPO
FINANCING EQUITY FUNDING

VENTURE
SYIRKAH EQUITY DEBT NFT
CAPITAL
CONVERTIBLE LOAN

CONVERTIBLE LOAN adalah


Pinjaman dari pihak lain dengan kesepakatan awal apabila
sudah jatuh tempo, maka jumlah pinjaman bisa dilunasi
berikut dengan bunga pinjamannya, atau jika tidak sanggup
melakukan pelunasan dapat dikonversikan menjadi saham
CONVERTIBLE LOAN
RESIKO
1. Delusi saham karena tidak bisa melakukan pengembalian dana pinjaman
2. Investor tidak jadi konversi ke saham dikarenakan satu dan lain hal
ANGEL FINANCING CONVERTIBLE
INVESTOR LOAN LOAN

CAPEX PRIVATE CROWD


IPO
FINANCING EQUITY FUNDING

VENTURE
SYIRKAH EQUITY DEBT NFT
CAPITAL
CAPEX FINANCING

CAPEX FINANCING adalah


Pendanaan pihak ketiga yang ditujukan untuk pembukaan
cabang baru dari sisi renovasi (sipil & interior) / sewa /
perlengkapan & peralatan
CAPEX FINANCING
RESIKO
1. Adanya tambahan beban cost cicilan bulanan
2. Jika sering telat bayar, ada kemungkinan di blacklist untuk pengajuan berikutnya
3. Jika tidak sanggup bayar, ada kemungkinan asset outlet disita atau disegel
ANGEL FINANCING CONVERTIBLE
INVESTOR LOAN LOAN

CAPEX PRIVATE CROWD


IPO
FINANCING EQUITY FUNDING

VENTURE
SYIRKAH EQUITY DEBT NFT
CAPITAL
PRIVATE EQUITY

PRIVATE EQUITY adalah


Kumpulan investor yang bergabung dalam satu perusahaan
untuk berinvestasi di Brand pada bidang tertentu
PRIVATE EQUITY
RESIKO
1. Jika perusahaan mengalami cash flow problem dan dibantu oleh perusahaan private
equity, maka akan terjadi delusi dengan % nilai yang sangat besar
2. Jika sampai diposisi perusahaan equity memiliki saham mayoritas, biasanya operasional
akan diambil alih perusahaan PE
PRIVATE EQUITY
CONTOH
ANGEL FINANCING CONVERTIBLE
INVESTOR LOAN LOAN

CAPEX PRIVATE CROWD


IPO
FINANCING EQUITY FUNDING

VENTURE
SYIRKAH EQUITY DEBT NFT
CAPITAL
IPO

IPO (INITIAL PUBLIC OFFERING) artinya


kondisi ketika brand menjual sebagian sahamnya pada
publik atau masyarakat umum
IPO
TANTANGAN
1. Brand memiliki kewajiban melakukan keterbukaan informasi secara menyeluruh kepada publik

RESIKO
1. Jika terjadi Fraud besar kemungkinan akan tidak disukai publik
IPO
DEALING PROCESS
1. Due Diligence Meeting – Tahap Pengajuan
2. Public Expose – Presentasi mengenai pertumbuhan perusahaan
3. Book Building – Penawaran awal kepada pihak investor
4. Price Listing – Publikasi penjualan saham ke publik
IPO
SYARAT - SYARAT
1. Omset minimum atau memiliki asset senilai 100 Miliyar per tahun
2. Perusahaan berbadan hukum
3. Usaha minimal sudah berjalan 1 tahun dengan dokumentasi keuangan yang benar-benar
tersusun rapi
4. Perusahaan tidak mengalami kerugian 2 tahun terakhir
5. Memiliki struktur kepemimpinan perusahaan yang terstruktur
IPO
CONTOH
ANGEL FINANCING CONVERTIBLE
INVESTOR LOAN LOAN

CAPEX PRIVATE CROWD


IPO
FINANCING EQUITY FUNDING

VENTURE
SYIRKAH EQUITY DEBT NFT
CAPITAL
CROWDFUNDING

CROWDFUNDING artinya
Pendanaan urun dana terhadap outlet / equity / project
yang dikumpulkan dalam suatu platform
CROWDFUNDING
TANTANGAN
1. Penambahan cabang tergantung pada TERPENUHINYA DANA INVESTASI di PLATFORM CROWD
FUNDING
2. TIMELINE DANA TERKUMPUL tergantung pada ketenaran PLATFORM
CROWDFUNDING
RESIKO MANAJEMEN RESIKO
1. Harus memberikan laporan ke banyak 1. Sistem pelaporan bulanan yang tersistem,
orang tepat, dan on time
2. Jika terjadi kerugian, brand akan di 2. Membuat perhitungan feasibility study yang
complaint banyak orang menarik tetapi tetap tidak over promise
3. Di beberapa platform, pihak brand harus 3. Skema bagi hasil dan mitigasi resiko yang jelas
berkoordinasi langsung dengan banyak di awal
investor
CROWDFUNDING
DEALING PROCESS
1. Pihak platform crowd funding akan memberikan format proposal yang nantinya wajib dilengkapi oleh
pemilik brand
2. Pemilik brand memberikan business plan atas proyeksi bisnis lokasi usaha yang akan dijual melalui
crowdfunding
3. Pihak crowd funding akan menganalisis feasibility / kelayakan bisnis yang akan dijual di platform mereka
4. Pihak crowd funding akan release penjualan / penawaran investasi bisnis atas outlet yang dijual atau
ditawarkan brand dengan jangka waktu terbatas
5. Dana akan diterima pemilik brand jika jangka waktu penawaran selesai atau sold out sebelum jangka waktu
berakhir
CROWDFUNDING
CONTOH
ANGEL FINANCING CONVERTIBLE
INVESTOR LOAN LOAN

CAPEX PRIVATE CROWD


IPO
FINANCING EQUITY FUNDING

VENTURE
SYIRKAH EQUITY DEBT NFT
CAPITAL
VENTURE CAPITAL

VENTURE CAPITAL artinya


Jenis pembiayaan yang diberikan oleh investor kepada
perusahaan pemula (startup) sebagai mitra usaha untuk
jangka waktu tertentu
VENTURE CAPITAL
TANTANGAN
1. VC akan lebih tertarik kepada perusahaan startup yang dinilai potensial dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi
VENTURE CAPITAL
RESIKO
1. Brand bisa terdelusi sangat banyak jika tidak memenuhi target growth
2. Bisa diakuisisi penuh
VENTURE CAPITAL
DEALING PROCESS
1. Screening target perusaan yang akan diberikan modal oleh VC
2. Pengumpulan Business Plan
3. VC akan melakukan uji tuntas terkait potensi investasi dan melakukan analisis proyeksi pasar
serta keuangan
4. Proses negosiasi antara VC dan perusahaan penerima dana atas penukaran modal investasi ke
dalam ekuitas perusahaan
5. Pencairan dana. Bisa sekaligus atau bertahap
VENTURE CAPITAL
CONTOH
VENTURE CAPITAL
YANG HARUS DISIAPKAN
1. Business Plan dengan pemaparan model bisnis, produk, manajemen, hingga riwayat operasional
perusahaan yang jelas dan menarik untuk dikembangkan
2. Perhitungan estimasi modal investasi yang ditawarkan VC dengan nilai tukarnya dengan ekuitas
perusahaan
3. Target Exit dari brand (penerima dana VC) karena rata-rata VC akan exit dari perusahaan sekitar
4 – 6 tahun setelah pembiayaan tahap awal. Adapun target exit mereka bisa melalui akuisisi,
merger, hingga IPO
ANGEL FINANCING CONVERTIBLE
INVESTOR LOAN LOAN

CAPEX PRIVATE CROWD


IPO
FINANCING EQUITY FUNDING

VENTURE
SYIRKAH EQUITY DEBT NFT
CAPITAL
SYIRKAH

SYIRKAH adalah
akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu di mana setiap pihak memberikan kontribusi dana/modal
usaha (ra's al-mal) dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi
sesuai nisbah yang disepakati atau secara proporsional, sedangkan
kerugian ditanggung oleh para pihak secara proporsional
SYIRKAH
RESIKO MANAJEMEN RESIKO
1. Harus memberikan laporan ke banyak 1. Sistem pelaporan bulanan yang tersistem,
orang tepat, dan on time
2. Jika terjadi kerugian, brand akan di 2. Membuat perhitungan feasibility study yang
complaint banyak orang menarik tetapi tetap tidak over promise
3. Skema bagi hasil dan mitigasi resiko yang jelas
di awal
SYIRKAH
CONTOH
ANGEL FINANCING CONVERTIBLE
INVESTOR LOAN LOAN

CAPEX PRIVATE CROWD


IPO
FINANCING EQUITY FUNDING

VENTURE
SYIRKAH EQUITY DEBT NFT
CAPITAL
EQUITY DEBT

EQUITY DEBT (JAMINAN EQUITY) artinya


Hutang yang bisa dikonversi menjadi saham
EQUITY DEBT
RESIKO
1. Jika tidak sanggup bayar hutang, akan dikonversi menjadi saham
ANGEL FINANCING CONVERTIBLE
INVESTOR LOAN LOAN

CAPEX PRIVATE CROWD


IPO
FINANCING EQUITY FUNDING

VENTURE
SYIRKAH EQUITY DEBT NFT
CAPITAL
NFT

NFT (NON-FUNGIBLE TOKEN) artinya


aset digital dengan metadata unik yang dilampirkan pada
token
NFT
TANTANGAN & RESIKO
1. Kepemilikan digital asset ini masih belum common di Indonesia
2. Belum banyak perusahaan yang menerbitkan NFT
LONGTERM GAME
CASH FLOW GAME
(DEVIDEN)
EQUITY GAME
(CASH OUT / EXIT)
CASH FLOW GAME
(DEVIDEN)

Membesarkan Brand menggunakan PERPUTARAN OMSET dan PROFIT


Pendirian perusahaan dengan target menjual saham kepada VC, PE, M&E

EQUITY GAME
(CASH OUT / EXIT)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai