Alat Pengharum Ruangan
Alat Pengharum Ruangan
Nama kelompok :
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MATARAM
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan khadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya
saya dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari laporan
ini adalah “Alat Pengharum Ruangan”.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Pemilihan Bahan Dan Proses yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah wawasan tentang Alat Pengharum Ruangan bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak SUTEJA ST.MT selaku dosen mata
kuliah Pemilihan Bahan dan Proses yang telah memberikan tugas sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehigga saya dapat menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan laporan
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
ii
JUDUL…………………………………………………………………….……i
KATA PENGANTAR…………………………………………………….……ii
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………....1
KATA PENUTUP……………………………………………………….….......9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pengharum ruangan yang beredar di masyarakat pada umumnya berbentuk gel, padat dan
cair. Bahan yang digunakan dalam membuat pengharum ruangan dibagi menjadi dua jenis
yaitu, pengharum sintetik dan pengharum alami. Pengharum sintetik memiliki wangi yang
lebih tajam, sedangkan pengharum alami memiliki wangi yang lebih lembut sehingga lebih
nyaman digunakan. Penggunaan pengharum sintetik yang terlalu tajam aromanya dapat
menimbulkan keluhan pusing dan kurang nyaman.
Beberapa analisa pasar menemukan sebesar 95% bahan kimia yang terkandung didalam
produk pewangi adalah bahan kimia sintetik dengan bahan dasar petroleum yang merupakan
turunan benzena, aldehid atau zat beracun lainnya. Salah satu organisasi di Amerika yang
menangani masalah kesehatan lingkungan menemukan zat kimia beracun dari 815 sampel
yang mereka ambil. Tes yang dilakukan pada tahun 1991 menemukan klorofrom yang zat
tersebut juga terdapat pada pelembab pakaian dan p-diklorobenzena yang diketahui bersifat
karsinogenik pada produk penyegar ruangan dengan dosis yang tinggi (Dewi, 2008).
Dimasa ini banyak pengharum ruangan yang berbasis elektronik, penggunaannya tidak
lagi disemprotkan secara manual namun sudah diatur secara otomatis dengan rangkaian
elektronik. Diindonesia banyak sekali alat pengharum ruangan yang dibuat untuk
mengharumkan ruangan, pengharum mobil dan masih banyak jenis pengharum lainnya.
1
Namun alat yang sudah diproduksi menggunakan baterai sebagai sumber daya dimana
mempunyai keterbatasan kapasitas daya (cepat habis).
Berbekal dengan latar belakang permasalahan diatas maka, penulis tertarik untuk
membuat laporan mengenai topik tersebut yang berjudul “Alat Pengharum ruangan”.
2
BAB II
LANSASAN TEORI
Gel pengharum ruangan akan mempunyai sinerasis yang rendah dan kekuatan gel yang
tinggi jika komponen pembentuk gel dan zat pembawa saling mendukung untuk
menghasilkan sifat fisik yang baik.
3
Sementara jenis pewangi yang disemprotkan umumnya mengandung iso-butene, n-butane,
propane dan campurannya. Untuk bentuk gel diserai kandungan bahan gum. Adapun zat aktif
aroma bentuk ini umumnya berupa campuran zat pewangi, seperti limone, benzyl asetat,
linalool.
2.3 Zat kimia yang tidak boleh ada dalam pengharum ruangan
Pada prinsipnya semua zat pewangi beresiko kesehatan, terutama mereka yang berada
pada kondisi rentan, seperti ibu hamil, bayi dan anak – anak, ataupun orang yang sangat
sensitive terhadap zat – zat pewangi. Sekitar 80% zat pewangi belum teruji keamanannya
terhadap manusia. Adapun pewangi yang sudah dilarang The fragrance Asosiation (IFRA)
diantaranya pewangi yang mengandung musk ambree, geranyl nitrile, dan 7 nethyl coumarin.
Sedangkan yang berbentuk gel dilarang bila mengandung zat – zat pengawet yang berbahaya
bagi kesehatan,seperti formaldehid dan methyl-chloroisothiozilimone (Viktor, 2008).
4
5BAB III
PEMBAHASAN
Dalam perencanaan implementasi tugas akhir ini, penulis akan membuat alat pengharum
ruangan dengan menggunakan bahan-bahan yang sederhana. Adapun alat dan bahan yang
digunakan untuk membuat alat pengharum ruangan yaitu:
5
Potensiometer terdiri dari tiga buah terminal dan sebuah tuas yang dapat diputar untuk
mengatur besar resistansi.
Dalam bahan-bahan diatas, yang menjadi bahan utama dari alat tengharum ruangan tersebut
adalah kipas pendingin dan adaptoc cas. Namun untuk membuat kualitas dan tampilan dari alat
tersebut mempunyai nilai yang bagus, maka ditambahkan beberapa bahan pendukung.
Kipas pendingin yang digunakan berdimensi 4x4 cm dan tebal 1cm, dengan besar input dari
kipas pendingin tersebut sebesar 12V. Untuk adaptor cas yang digunakan harus mempunyai
output dibawah 12V, hal tersebut bertujuan agar nantinya ketika alat dinyalakan, kipas pendingin
tidak cepat panas dan menjadikan alat tersebut tahan lama. Untuk bahan pendukung yaitu
transistor dan potensiometer, fungsi transistor dalam rangkaian alat pengharum ruangan yaitu
sebagai penyetabil arus. Sedangkan untuk Potensiometer berfungsi untuk mengatur besar
kecilnya arus pada alat tersebut yang dimana, hal tersebut akan menentukan laju putaran dari
kipas pendingin.
Bahan pengharum ruangan yang dipakai adalah pengharum yang bertipe cair, yang dimana
cairan pengharum tersebut dimasukkan kedalam kaleng alat pengharum ruangan tersebut. Untuk
cara pengaplikasiannya yaitu dengan cara adaptor casnya dicolokkan, dan diatur laju kipas
pendingin menggunakan potensiometer.
Alat ini cukup efektif untuk menyebarkan aroma dari cairan tersebut karena memanfaatkan
fungsi kipas pendingin sebagai penyebarnya. Adapun langkah-langkah dalam membuat alat
tersebut sebagai berikut:
6
Gambar 1.6 Transistor TIP41C & Potensiometer
7
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam alat pengharum ruangan tersebut digunakan kipas pendingin sebagai fungsi
untuk menyebarkan aroma dari cairan pengharum
B. Saran
Penggunaan alat pengharum ruangan tersebut sebaiknya tidak terlalu lama karna akan
membuat aroma dari cairan pengharum menjadi sangat pekat
8
KATA PENUTUP
Dengan selesainya makalah ini, semoga dapat menjadi manfaat dan menambah
wawasan pada kita semua.
Demikian kata penutup dari saya, apabila ada kesalahan dalam penulisan
mohon dimaklumi. Wassalamualaikum Wr.Wb