MODUL I
STRATIFIKASI SUHU SECARA VERTIKAL
TTD:
MODUL I
Stratifikasi Suhu secara Vertikal
Pengantar Teori
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Baik lautan maupun daratan keduanya dipanasi
oleh sinar matahari, akan tetapi pengaruh pemanasan ini tidaklah sama untuk daerah yang
terletak pada lintang berbeda. Daerah tropik lebih banyak menerima panas daripada daerah
kutub. Perbedaan jumlah panas yang diterima oleh permukaan bumi di tempat-tempat yang
terletak pada lintang yang berbeda-beda sebagai akibat betuk bumi yang bulat. Dalam jumlah
pemanasan yang sama daratan akan lebih cepat menjadi panas daripada lautan.
Jika suatu perairan yang homogen dan tenang dipanasi matahari maka distribusi suhu
dalam arah vertikal akan menurun secara eksponensial. Jika tidak ada gangguan pada perairan
maka keadaan perairan selalu stabil, karena lapisan paling atas (lebih panans) densitasnya akan
lebih rendah daripada densitasnya di lapisan bawah. Jika terdapat gangguan misalnya angin,
lapisan paling atas (permukaan) turut brgerak dan menyebabkan gerakan turbulensi, pengadukan
di lapisan permukaan dan membentuk tiga lapisan. Adapun tiga lapisan suhu secara vertikal
tersaji pada Gambar 1
a. Lapisan epilimnion
Lapisan ini disebut juga dengan lapisan mixed layer yaitu lapisan yang bercampur.
Adanya percampuran pada lapisan ini menyebabkan suhu pada lapisan ini relatif homogen.
b. Lapisan metalimnion
Lapisan metalimnion disebut juga dengan lapisan termoklin. Suhu pada lapisan ini
berkurang secara drastis semakin dengan bertambahnya kedalaman.
c. Lapisan hipolimnion
Lapisan hipolimnion disebut juga dengan lapisan deep layer. Suhu pada lapisan ini
konstan atau semakin kedalam perairan berubah sangat lambat dan rendah dari pada suhu
pada lapisan epilimnion dan metalimnion.
Gambar 1. Stratifikasi Suhu secara Vertikal
Tujuan Praktikum
Menentukan, menggambarkan dan menganalisis posisi perbedaan suhu perairan secara
vertikal.
Metode
Metode yang dilakukan pada Praktikum Modul Stratifikasi Suhu secara Vertikal adalah
sebagai berikut:
1. Menyiapkan akuarium/baskom /coantiner bening;
2. Menuangkan air biasa kedalam akuarium/baskom/coantainer bening;
3. Menyiapakn air panas dan diberi pewarna makanan berwarna merah dan menyiapkan ice
cube berwarna biru;
4. Menuangkan air panas tersebut kedalam akuarium/baskom/coantainer, lihat apa yang
terjadi, catat,
5. Menuangkan ice coube berwarna biru kedalam akuarium/basom/coantainer, lihat apa
yang terjadi, catat;
6. Mengukur suhu dari permukaan sampai dasar dengan interval kedalaman setiap 1 cm;
7. Menggambar posisi suhu secara vertikal berdasarkan kedalaman.
Hasil
Tabel 1. Pengukuran Suhu
Suhu
Keterangan Kedalaman (cm)
Sebelum Setelah
Suhu panas (merah) 53 44 4,6
Suhu percampuran
35 35 4,6
(ungu)
Suhu dingin (biru) 23 29 4,6
KESIMPULAN
Stratifikasi densitas yang kuat terjadi dengan aliran air tawar. Stratifikasi massa air di
teluk berbeda dengan stratifikasi di laut lepas. Di laut lepas, stratifikasi terjadi terutama karena
perbedaan suhu, yang menyebabkan perbedaan kepadatan. Suhu permukaan laut relatif berbeda
pada setiap kedalaman, semakin dalam permukaan laut maka suhu di kedalaman semakin dingin
dibandingkan suhu permukaan yang lebih dekat dengan sinar matahari. Perbedaan suhu air
antara titik-titik ini tidak terlalu besar, yang terutama disebabkan oleh pergerakan massa air di
sungai. Secara umum, suhu menurun terus dengan kedalaman.
DAFTAR PUSTAKA
Maharani, W. R., Setiyono, H. dan Setyawan, W. B. 2014. Studi Distibusi Suhu, Salinitas dan
Densitas Secara Vertikal dan Horizontal di Perairairan Pesisir, Probolinggo, Jawa Timur.
Jurnal Oseanografi, 3 (2): 151-159.
Mewoh, E., Silangen, P., Rampengan, A. dan Medellu, C. 2021. Profil Vertikal dan Luas Bidang
Dinamik Harian Graden Suhu Udara di Atas Permukaan Air Laut. Jurnal Fista: Fisika dan
Terapan, 2 (2): 82-85.
Pancawati, D. N., Suprapto, D. dan Purnomo, P. W. 2014. Karakteristik Fisika Kimia Perairan
Habitat Bivalvia di Sungaia Wiso Jepara Physical and Chemical Properties of Aquatic
Habitat of Bivalves in Wiso River, Jepara. Diponegoro Journal of Maquares, 3 (4): 141-
144.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Nilai Draft: .............................................
(.........................................................................)