Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PEMBANGUNAN

SISTEM DAN USAHA


AGRIBISNIS
DOSEN PENGAMPU :
TRISNA ANGGREINI, SP., M.SC
Strategi Dasar Pembangunan Pertanian…
Sejak tahun 2000, Kementerian Pertanian telah menetapkan
bahwa strategi dasar pembangunan pertanian Indonesia ialah
“Membangun usaha dan sistem agribisnis yang berkerakyatan,
berdaya saing, berkelanjutan dan terdesentralisasi”.

Pembangunan pertanian Indonesia terutama ditujukan pada


kegiatan usahatani

Usahatani dalam hal ini ialah usaha pertanian rumah tangga


skala kecil yang mendominasi usaha pertanian di Indonesia.
Usahatani berkelanjutan adalah usahatani yang memenuhi
prinsip praktek pertanian berkelanjutan (sustainable
agriculture)
GERAKAN GLOBAL PERTANIAN BERKELANJUTAN

KONSEP DASAR :
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) merupakan
implementasi dari konsep pembangunan berkelanjutan
(sustainable development) pada sektor pertanian.

Konsep pembangunan berkelanjutan mulai dirumuskan pada


akhir tahun 1980’an sebagai respon terhadap strategi
pembangunan sebelum yang terfokus pada tujuan
pertumbuhan ekonomi tinggi yang terbukti telah menimbulkan
degradasi kapasitas produksi maupun kualitas lingkungan
hidup
KONSEP AWAL SUSTAINABLE AGRICULTURE
Konsep pertama dirumuskan dalam Bruntland Report yang merupakan
hasil konggres Komisi Dunia Mengenai Lingkungan dan Pembangunan
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) : “ Pembangunan berkelanjutan
ialah pembangunan yang mewujudkan kebutuhan saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatangi untuk mewujudkan
kebutuhan mereka”. (WCED, 1987).

Berdasarkan definisi pembangunan berkelanjutan tersebut, Organisasi Pangan


Dunia mendefinisikan pertanian berkelanjutan sebagai berikut : ……. Manajemen
dan konservasi basis sumberdaya alam, dan orientasi perubahan teknologi dan
kelembagaan guna menjamin tercapainya dan terpuaskannya kebutuhan
manusia generasi data ini maupun mendatang. Pembangunan pertanian
berkelanjutan menkonservasikan lahan, air, sumberdaya genetik tanaman
maupun hewan, tidak merusak lingkungan, tetap guna secara teknis, layak
secara ekonomis, dan diterima secara sosial (FAO,1989)
SUSTAINABLE AGRICULTURE..
Definisi pembangunan berkelanjutan, termasuk pertanian
berkelanjutan, yang diterima secara luas ialah yang bertumpu
pada tiga pilar : ekonomi, sosial dan ekologi
(Munasinghe,1993).

Dengan perkataan lain, konsep pembangunan berkelanjutan


berorientasi pada tiga dimensi keberlanjutan, yaitu :
berkelanjutan usaha ekonomi (profit), berkelanjutan kehidupan
sosial manusia (people), keberlanjutan ekologi alam (planet),
atau pilar Triple-P
KONSEP 3 P (PROFIT, PEOPLE, PLANET)
Dimensi Ekonomi (profit)
Efisiensi
Daya saing
Nilai tambah dan laba
Pertumbuhan
stabilitas

Dimensi Lingkungan Alam (Planet) Dimensi Sosial (People)


Keragaman hayati Kemiskinan
Daya lentur ekosistem Kemerataan
Konservasi alam Partisipasi
Kesehatan lingkungan Stabilitas sosial
PENJELASAN KONSEP TRIPLE P’s
1. DIMENSI EKONOMI berkaitan degan konsep maksimisasi
aliran pendapatan yang dapat diperoleh dengan setidaknya
mempertahankan asset produksi yang menjadi basis dalam
memperoleh pendapatan tersebut.

Indikator utama dimensi ekonomi ini ialah tingkat efisiensi,


dan daya saing, besaran dan pertumbuhan nilai tambah
(termasuk laba), dan stabilitas ekonomi. Dimensi ekonomi
menekankan aspek pemenuhan kebutuhan ekonomi
(material) manusia baik untuk generasi sekarang maupun
generasi mendatang.
PENJELASAN KONSEP TRIPLE P’s

2. DIMENSI SOSIAL adalah orientasi kerakyatan, berkaitan


dengan kebutuhan akan kesejahteraan sosial yang
dicerminkan oleh kehidupan sosial yang harmonis (termasuk
tercegahnya konflik sosial), preservasi keragaman budaya dan
modal sosio-kebudayaan, termasuk perlindungan terhadap
suku minoritas.
Untuk itu, pengentasan kemiskinan dan stabilitas sosial-
budaya merupakan indikator-indikator penting yang perlu
dipertimbangkan dalam pelaksanaan pembangunan
PENJELASAN KONSEP TRIPLE P’s
3. DIMENSI LINGKUNGAN ALAM menetapkan kebutuhan akan
stabilitas ekosistem alam yang mencangkup sistem kehidupan
biologis dan material alam. Termasuk dalam hal ini ialah
terpeliharanya keragaman hayati dan daya lentur biologis
(sumberdaya genetik), sumberdaya tanah, air dan agroklimat
serta kesehatan dan kenyamanan lingkungan.

Penekanan di lingkungan pada preservasi daya lentur


(resilience) dan dinamika ekosistem untuk beradaptasi
terhadap perubahan, bukan pada konservasi suatu kondisi
ideal statis yang mustahil dapat diwujudkan.
2 SKENARIO DALAM PERSPEKTIF DINAMIS;
1. Skenario Malapetaka (Doom Scenario):

Kemiskinan

Resesi Rawan
Ekonomi Pangan

Degradasi SDA
Krisis
dan
Sosial
Lingkungan
2. Skenario Keemasan (Golden State Scenario):

Kesejahteraan
Sosial

Pertumbuhan Kelestarian
Ekonomi Sumberdaya
yang Alam dan
Berkelanjutan Lingkungan
Implikasi pada Manajemen Usaha dan Kebijakan
Pembangunan Agribisnis
Pertanian berkelanjutan telah menjadi dasar penyusunan
protocol aturan pelaksanaan (rules of conduct) atau standar
prosedur operasi “ Praktek Pertanian yang Baik” (Good
Agricultural Practices = GAP ).

GAP yang pada dasarnya ialah operasionalisasi dari pertanian


berkelanjutan, juga merupakan salah satu sumber keunggulan
bersaing. Usaha agribisnis yang terbukti memenuhi standar
GAP akan mampu mengalahkan perusahaan persaingan yang
tidak memenuhi standar GAP. Agar dapat dipercaya secara
internasional maka perusahaan harus memiliki sertifikat yang
diterbitkan oleh lembaga independen bereputasi internasional
yang biasa disebut “ECOLABEL”.
KOMERSIALISASI

Jika perusahaan melanjutkan dengan


komersialisasi-memperkenalkan produk
baru ke pasar-perusahaan akan
menghadapi biaya tinggi. Perusahaan
harus membangun atau menyewa fasilitas
manufaktur.

Anda mungkin juga menyukai