Anda di halaman 1dari 2

V.

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum Dasar-Dasar Agronomi dengan materi Perbanyakan
Tanaman merupakan metode untuk mempertahankan sifat-sifat penting tanaman
yang berguna bagi kelangsungan pertanian. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu perbanyakan secara vegetatif dan generatif. Perbanyakan
secara vegetatif yaitu metode perbanyakan tanaman yang memanfaatkan bagian-
bagian vegetatif tanaman baik itu daun, batang, umbi, pucuk, dan akar yang sesuai
dengan induknya. Sedangkan perbanyakan secara generatif mempertemukan sel
gamet jantan dan sel gamet betina melului bunga sebagai alat reproduksi generatif
tanaman yang kemudian menghasilkan biji.
Perbanyakan tanaman secara generatif dapat dilakukan dengan penyerbukan
silang, penyerbukan sendiri, penyerbukan tetangga, dan penyerbukan bastar.
Sedangkan perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan secara alami maupun
buatan atau dibantu oleh manusia. Vegetatif alami yaitu umbi lapis, umbi batang,
umbi akar, geragih, rhizoma, dan tunas. Vegetatif buatan dapat dilakukan dengan
cara mencangkok, stek, anakan, merunduk, sambung pucuk, dan kultur jaringan.

5.2. Saran
Saran untuk praktikum Dasar-Dasar Agronomi yang selanjutnya, diharapkan
semua praktikan agar lebih aktif dan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan asisten praktikum, serta memberikan pertanyaan tentang hal yang belum
dipahami, memahami materi yang diberikan, serius tidak terlalu banyak bercanda,
dan saling bekerja sama antar anggota kelompok.
DAFTAR PUSTAKA

D.P Hendaryono dan A. Wijayanti. 1994. Teknik Kultur Jaringan: Pengenaan dan
Petunjuk Perbanyakan Tanaman secara Vegetatif-Modern, Yogyakarta:
Kanisius.
Indah, Putri Nur dan Dini Ermavitalini. 2013. Induksi Kalus Daun Nyamplung
(Calophyllum inophyllum Linn.) pada Beberapa Kombinasi Konsentrasi
6-Benzylaminopurine (BAP) dan 2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid (2,4-D).
Jurnal Sains dan Seni Pomits Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520.
(ejurnal.its.ac.id). (Diakses pada tanggal 29 November 2018).
Lestari, Endang G. 2010. Peranan Zat Pengatur Tumbuh dalam Perbanyakan
Tanaman melalui Kultur Jaringan. Jurnal AgroBiogen 7(1):63-68
(ejurnal.litbang.pertanian.go.id). (Diakses pada tanggal 29 November
2018).
Prameswari, Zara Kumala dkk. 2014. Pengaruh Macam Media dan Zat Pengatur
Tumbuh Terhadap Keberhasilan Cangkok Sawo (Manilkara zapota (L.)
van Royen) pada Musim Penghujan. Jurnal Vegetalika Vol.3 No.4, 2014 :
107 - 118 (jurnal.ugm.ac.id) (Diakses pada tanggal 29 November 2018).
Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan Tanaman: Solusi Perbanyakan Tanaman
Budidaya, Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai