Modul Ajar Asam Basa Pertemuan Ke 1
Modul Ajar Asam Basa Pertemuan Ke 1
Modul Ajar Asam Basa Pertemuan Ke 1
Asam-Basa
A. Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) terdiri atas pemahaman Kimia dan keterampilan proses.
1. Pemahaman Kimia
Peserta didik mampu mengamati, menyelidiki dan menjelaskan fenomena sehari-hari sesuai
kaidah kerja ilmiah dalam menjelaskan konsep kimia dalam keseharian; menerapkan operasi
matematika dalam perhitungan kimia; mempelajari sifat, struktur, dan interaksi partikel dalam
membentuk berbagai senyawa termasuk pengolahan dan penerapannya dalam keseharian;
memahami dan menjelaskan aspek energi, laju dan kesetimbangan reaksi kimia; menggunakan
konsep asam-basa dalam keseharian; menggunakan transformasi energi kimia dalam
keseharian termasuk termokimia dan elektrokimia; memahami kimia organik termasuk
penerapannya dalam keseharian.
2. Keterampilan Proses
Keterampilan saintifik dan rekayasa yang meliputi (1) mengamati; (2) mempertanyakan dan
memprediksi; (3) merencanakan dan melakukan penyelidikan; (4) memproses dan menganalisis
data dan informasi; (5) mengevaluasi dan merefleksi; serta (6) mengomunikasikan hasil.
B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran (TP) Bab 8 sebagai berikut.
8.1 Mengidentifikasi senyawa asam dan basa menggunakan kertas lakmus.
8.2 Menjelaskan perkembangan konsep asam-basa beserta kelebihan dan kekurangannya.
8.3 Menjelaskan kekuatan relatif pasangan asam-basa konjugasi.
8.4 Menjelaskan sifat asam-basa air.
8.5 Menghubungan nilai pH dan sifat asam-basa zat.
8.6 Menganalisis kekuatan asam berdasarkan derajat disosiasinya.
8.7 Menghitung pH larutan asam kuat dan lemah (monoprotik dan poliprotik).
8.8 Menganalisis kekuatan basa berdasarkan derajat disosiasinya.
8.9 Menghitung pH larutan basa kuat dan lemah.
8.10 Menentukan indikator yang sesuai untuk mengidentifikasi senyawa asam dan basa.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 (2 JP)
Topik
Teori asam-basa Arrhenius
Tujuan Pembelajaran
8.1 Mengidentifikasi senyawa asam dan basa menggunakan kertas lakmus.
8.2 Menjelaskan perkembangan konsep asam-basa beserta kelebihan dan kekurangannya.
Pemahaman Bermakna
Peserta didik dapat mengidentifikasi senyawa asam-basa menggunakan kertas lakmus dan
menjelaskan konsep asam-basa berdasarkan teori asam-basa Arrhenius.
Model Pembelajaran
Discovery Learning
Pertanyaan Pemantik
Apa saja contoh zat yang bersifat asam dan zat yang bersifat basa?
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
C. Langkah Kerja
1. Teteskan masing-masing 5 tetes larutan ke dalam pelat tetes.
2. Celupkan kertas lakmus ke dalam larutan. Amati perubahan warna yang terjadi.
D. Hasil Pengamatan
Warna Lakmus Merah Warna Lakmus Biru
Nama Zat Sifat Zat
Sebelum Setelah Sebelum Setelah
E. Kesimpulan
Lampiran 2
Bahan Baca Peserta Didik
Asam-Basa
A. Konsep Asam-Basa
Berdasarkan perkembangannya, konsep asam-basa dapat dijelaskan menggunakan teori asam-basa
Arrhenius, teori asam-basa Brønsted-Lowry, dan teori asam-basa Lewis.
1. Teori Asam-Basa Arrhenius
Asam: zat yang jika dilarutkan dalam air akan melepas ion hidronium (H3O+), ion H+ yang berikatan
dengan molekul air.
Basa: merupakan zat yang jika dilarutkan dalam air akan melepas ion hidroksida (OH‒).
a. Teori Asam-Basa Brønsted-Lowry (Transfer Proton (H+))
Asam : zat yang dapat memberikan proton (donor proton)
Basa : zat yang dapat menerima proton (akseptor proton)
Molekul NH3 bertindak sebagai basa karena menerima proton dari air, sedangkan H 2O
bertindaksebagai asam karena mendonorkan proton. Pada reaksi sebalikya, NH + mendonorkan
4
proton kepadaion OH‒. Pada reaksi tersebut, NH + adalah asam konjugasi dari basa NH . Pasangan
4 3
tersebut disebut dengan pasangan asam-basa konjugasi.
Air juga dapat bertindak sebagai basa seperti pada reaksi berikut. Senyawa yang dapat
bertindak sebagai asam dan basa disebut senyawa amfoter.
Semakin mudah suatu asam mendonorkan proton, semakin sulit pasangan asam-basa
konjugasinya menerima proton sehingga semakin kuat asam maka pasangan basa konjugasinya
semakin lemah.
2. Teori Asam-Basa Lewis
Asam : zat atau senyawa yang menerima pasangan elektron bebas (akseptor PEB)
Basa : zat atau senyawa yang memberikan pasangan elektron bebas (donor PEB).
Pada reaksi berikut, HCl menerima pasangan elektron dari NH3 atau sebagai akseptor PEB.
Adapun NH3 memberikan pasangan elektron bebas atau sebagai donor PEB pada HCl. Jadi, NH 3
merupakan basa Lewis dan HCl merupakan asam Lewis.
B. Indikator Asam-Basa
1. Kertas Lakmus
Larutan asam akan membuat lakmus merah dan lakmus biru menjadi berwarna merah. Larutan
basa akan membuat lakmus merah dan lakmus biru menjadi berwarna biru. Adapun pada
larutan netral kertas lakmus tidak mengalami perubahan warna.
2. Larutan Indikator
Larutan indikator berfungsi untuk membedakan larutan asam atau basa melalui perubahan
warna spesifik pada setiap uji zat.
3. Indikator Alami
Indikator alami berasal dari bahan alam yang dapat berubah warna dalam larutan yang
sifatnya berbeda seperti asam, basa, atau netral.
4. Indikator Universal
Indikator universal berupa lembaran (strip) yang memiliki 4 warna atau lebih dalam setiap
kertasnya.Warna indikator dapat berubah sesuai dengan nilai keasaman pH atau kebasaan dari
suatu larutan.
5. pH Meter
pH meter merupakan alat yang akurat dalam menentukan pH. Alat tersebut bekerja
berdasarkan elektrolit larutan asam dan basa.