Anda di halaman 1dari 58

1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN



Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas / Semester : XI (Sebelas)/Empat
Pertemuan ke : 1, 2, 3, dan 4
Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran ( 4 x pertemuan)


Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar : 4.1 Mendiskripsikan teori-teori asam-basa dengan
menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.

Indikator :
Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius beserta contohnya
Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted-Lowry beserta
contohnya
Menuliskan persamaan asam-basa Bronsted Lowry, dan menunjukan pasangan
asam-basa konjugasinya
Menjelaskan pengertian asam-basa menurut Lewis,beserta contohnya
Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan kertas lakmus
Mengidentifikasi sifat larutan asam-basa dengan berbagai indikator alam(berasal
dari bunga) dan indikator kimia(Fenolptalein, Metil merah, Metil Jingga,
Bromtimol biru)
Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil
pengamatan pada sampel perubahan warna
Menjelaskan pengertian kekuatan asam-basa dan menyimpulkan hasil
pengukuran pH dari beberapa larutan asam-basa yang konsentrasinya sama
Mengkaitkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan() dan tetapan
asam (Ka) atau tetapan kekuatan basa (Kb)
Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya

I. Tujuan Pembelajaran :
Tatap Muka I
1. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan pengertian asam-basa
menurut Arrhenius beserta contohnya
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan pengertian asam-basa
menurut Bronsted-Lowry, beserta contohnya
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menuliskan persamaan asam-basa
Bronsted-Lowry
4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menunjukkan pasangan asam-basa
Bronsted-Lowry
5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan pengertian asam-basa
menurut Lewis, beserta contohnya

2


Tatap Muka II
6. Melalui percobaan, siswa dapat mengidentifikasi sifat larutan asam-basa dengan
kertas lakmus
7. Melalui percobaan, siswa dapat mengidentifikasi larutan asam basa dengan
indikator alam dan indikator kimia
8. Melalui percobaan, siswa dapat memperkirakan pH larutan elektrolit yang tidak
dikenal berdasarkan hasil pengamatan pada sampel perubahan warna
Tatap Muka III
9. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan pengertian kekuatan asam-
basa
10. Melalui diksusi kelompok, siswa dapat menyimpulkan hasil pengukuran pH dari
beberapa larutan asam-basa yang konsentrasinya sama
11. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mengkaitkan kekuatan asam-basa dengan
derajat pengionan () dan tetapan asam (Ka) dan tetapan basa (Kb)
Tatap Muka IV
12. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menghitung pH larutan asam-basa yang
konsentrasinya diketahui.
13. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menghitung konsentrasi larutan, apabila
pHnya diketahui
14. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mengetahui penggunaaan istilah pH
dengan pencemaran lingkungan seperti pencemaran air atau hujan asam

II. Materi Ajar :
Teori asam-basa
Teori Asam-Basa Arrhenius
Asam : suatu zat yang apabila terlarut dalam air dapat menghasilkan ion
H
+
Basa : suatu zat yang apabila terlarut dalam air dapat menghasilkan ion
OH

Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry
Asam : spesies kimia(molekul/ion) yang dapat mendonorkan suatu proton
kepada spesies kimia yang lain(proton donor)
Basa : spesies kimia yang dapat menerima suatu proton dari spesies
kimia yang lain (akseptor proton)
Teori Asam-Basa G.N Lewis
Asam : suatu spesies yang dapat menerima pasangan elektron bebas
Basa : suatu spesies yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebas
Sifat larutan
-Indikator Asam-Basa adalah zat/bahan yang dapat berubah warna pada
larutan asam atau larutan basa .





3
-Menguji sifat larutan asam-basa dengan kertas lakmus
Larutan Lakmus Merah Lakmus Biru Sifat
Air suling
Asam cuka
Air kapur
Merah
Merah
Biru
Biru
Merah
Biru
Netral
Asam
Basa
- Indikator dibagi 2, yaitu: Indikator Alam dan indikator Kimia
1. Indikator Alam biasanya dipakai bunga atau rimpang misal kunyit
2. Indikator kimia biasanya merupakan indikator yang biasa ada di
laboratorium, seperti Metil merah, metil orange, fenolptalein, dan brom
timol biru.
I ndikator Air suling Asam cuka Air kapur
1. Bunga sepatu
2. Bunga teropet
3. Metil merah
4. Metil Orange
5. Brom Timol biru
6. Fenolptalein
Merah
ungu
kuning
kuning
kuning
tdk berwarna
Merah
Merah
Merah
Merah
Kuning
Tdk berwarna
Hijau
Hijau
Kuning
Kuning
Biru
Merah dadu

Derajat keasaman (pH)
- Kekuatan Asam-Basa dapat diketahui melalui pH larutan
- pH merupakan pangkat hidrogen dipakai untuk menunjukkan derajat
keasaman suatu larutan, berupa angka 1 14.
- pH<7 ,maka larutan bersifat asam
- pH=7, maka larutan bersifat netral
- pH>7, maka larutan bersifat basa
Derajat ionisasi dan tetapan asam (Ka) dan tetapan basa (Kb)
- Ka = tetapan asam, merupakan nilai yang menunjukan kekuatan
asam
- Kb = tetapan basa, merupakan nilai yang menunjukan kekuatan basa

III. Model dan Metode Pembelajaran:
Model Pembelajaran :Pembelajaran Inkuiri ,Pengajaran langsung/Direct
Instruction, dan Kooperative/Cooperative
Learning
Pendekatan : Ketrampilan Proses dan Konsep
Metode : Eksperiment/Demonstrasi, Ceramah , Diskusi,
Tanya Jawab

IV. Langkah langkah Pembelajaran :
Pertemuan Pertama (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat mengetahui sifat larutan
Apersepsi: Larutan asam dan basa
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar

4
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: siswa mencari pengertian asam-basa dari 3 teori pada buku
literature kimia, atau internet
Elaborasi: Siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengali lebih dalam
mengenai teori asam-basa dan contoh-contohnya, menuliskan dan
mempresentasikan hasil diskusinya
Konfirmasi: Guru memperkuat jawaban kelompok yang benar dan
membantu menyempurnakan jawaban kelompok-kelompok yang kurang
tepat
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru meminta siswa membuat kesimpulan

Pertemuan Kedua (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: dapat mengidentifikasi suatu larutan ke dalam larutan asam,
basa, atau netral
Apersepsi: Kita dapat membedakan larutan asam dan larutan basa dengan
indikator
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa membaca prosedur praktikum dan materi yang
berkaitan dengan kegiatan praktikum, kemudian melakukan praktikum uji
larutan asam-basa dengan kertas lakmus , indikator alam, dan indikator
kimia
Elaborasi: Siswa menuliskan, mendiskusikan data hasil praktikum, dan
menganalisisnya melalui kelompok praktikum dan membacakan hasil
analisisnya
Konfirmasi: Guru menguatkan hasil analisis data percobaan kelompok
yang sudah benar, dan apabila ada data yang berbeda dibahas bersama dan
mencari penyebabnya, kemudian membenarkan dan mengkaitkannya
berdasarkan teori
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan

Pertemuan Ketiga (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat mengetahui tingkat keasaman suatu larutan
Apersepsi: Mengukur tingkat keasaman larutan
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari informasi mengenai konsep pH, pOH, Ka, Kb
dan pada literatur
Elaborasi: Siswa melakukan diskusi kelompok dari penjelasan guru
mengenai rumusan pH/pOH dan kaitan konsentrasi H
+
dan OH
-
dengan
Ka/Kb dan

5
Konfirmasi: Guru meminta siswa menentukan rumusan yang tepat
terhadap kasus penyelesaian soal dan meminta siswa untuk menjawab.
Guru menegaskan kembali jawaban yang benar
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru bersama-sama siswa membuat rangkuman hasil belajar

Pertemuan Keempat (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat menghitung pH larutan asam dan basa memakai
persamaan matematis
Apersepsi: menghitung pH larutan asam/basa
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: siswa mencari contoh soal-soal perhitungan pH dan
penyelesaiannya di buku literature
Elaborasi: Siswa mendiskusikan cara penyelesaian soal perhitungan pH
dan pOH yang dijelaskan oleh guru, serta menjawab soal-soal hitungan
yang ditugaskan melalui diskusi kelompok
Konfirmasi: Guru memvalidasikan jawaban siswa dengan meminta
beberapa siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas, dan memberi
penguatan pada jawaban yang benar serta memberikan penghargaan
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru memberikan pekerjaan rumah berupa soal-soal perhitungan pH dan
pOH

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar :
Sumber Belajar:
Purba Michael. 2007. Kimia Kelas XI. Jakarta:Erlangga
Rahardjo, Sentot Budi. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen 2. Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Sutresna, Nana. 2008. Kimia 2. Bandung: Grafindo Media Pratama
Alat/Bahan:
LKS Praktikum 4.1 (terlampir)

VI. Penilaian:
1. Teknik Penilaian : Kognitif :Test Tertulis , Psikomotik: kinerja, produk
2. Bentuk : Pilihan Ganda, Essay, dan Laporan praktikum
3. Instrument Penilaian









6
Ranah Kognitif
ULANGAN HARIAN KIMIA
Indikator Asam-Basa dan pH Larutan

KD 4.1: Mendiskripsikan teori-teori Asam basa dengan menentukan sifat larutan dan perhitungan
pH larutan.


I. Silanglah Salah Satu J awaban yang benar!
01. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang.
a. molekulnya mengandung atom hydrogen
b. dapat melepas ion H
+
dalam air
c. dapat mengikat ion H
+
dari air
d. dapat bereaksi dengan ion H
+

e. dapat menghasilkan ion OH
-


02. Keistimewaan teori Asam-Basa Bronsted-Lowry yaitu dapat menjelaskan.
a. Reaksi ionisasi
b. Reaksi asam basa dengan pelarut air saja
c. sifat asam basa pada reaksi yang reversible
d. reaksi asam basa yang tidak melibatkan transfer proton
e. definisi asam basa

03. Spesi yang dapat memberikan (donor) pasangan electron bebas merupakan definisi
dari.
a. Asam Lewis
b. Basa Lewis
c. Asam Arrhenius
d. Basa Bronsted-Lowry
e. Asam Bronsted-Lowry

04. Berikut ini contoh beberapa larutan:
1. asam klorida 4. air kapur
2. cuka 5. gula
3. amonia
Dari contoh larutan diatas, yang merupakan asam lemah dan basa lemah berturut-turut
adalah
a. 1 dan 4 d. 2 dan 3
b. 2 dan 4 e. 3 dan 5
c. 1 dan 5

05. Perhatikan pernyataan berikut:
1). Berasa pahit
2). Bersifat korosif
3). Dalam air terionisasi melepaskan ion H
+

4). Dapat mengubah kertas lakmus merah
menjadi biru
5). Terionisasi menjadi ion positif logam dan
ion negative hidroksil
Pernyataan di atas yang menyatakan tentang sifat asam yaitu.
a. 1 dan 2 d. 2 dan 5
b. 1 dan 3 e. 3 dan 5
c. 2 dan 3

7

06. Dengan memperhatikan trayek perubahan warna sebagai berikut:
larutan X ditetesi dengan metil merah sehingga berwarna kuning, dan dengan
fenolptalein tidak berwarna, maka pH larutan tersebut adalah.
a. 4,2 8,3 d. > 8,3
b. 6,3 8,3 e. >10
c. 6,3 10
07. Berikut data pengujian larutan dengan kertas lakmus merah dan biru.

Larutan P Q R S T
Warna Lakmus
Merah
merah
Biru merah Merah Biru
Warna Lakmus
Biru
merah Biru merah Biru Biru
Dari data tersebut yang mengandung OH

adalah
a. P dan S d. S dan T
b. Q dan S e. Q dan T
c. R dan P

08. Suatu larutan diuji dengan air bunga berwarna merah dan ungu ternyata larutan
berwarna hijau, maka dapat disimpulkan larutan bersifat
a. basa
b. asam
c. netral
d. garam
e. amfoter

09. Perhatikan reaksi berikut:
HCO
2
H + PO
4
3-
HCO
2
-
+ HPO
4
2-

Menurut Bronsted-Lowry, asam konjugasi pada reaksi di atas yaitu.
a. PO
4
3-
d. HCO
2
H
b. HCO
2
-
e. HCO
2
O dan HCO
2
-

c. HPO
4
2-


10. Reaksi berikut:

) ( 3
) (
3 ) ( 2
) (
4 g
aq
aq
aq NH O H O H NH + +
+ +

Spesi-spesi yang merupakan pasangan asam-basa Bronsted-Lowry adalah
a. H
3
O
+
dan NH
4
+
d. NH
3
dan H
3
O
+

b. H
3
O
+
dan H
2
O e. H
2
O dan NH
3

c. NH
4
+
dan H
2
O

11. Berikut tabel harga Ka beberapa asam.
Asam Ka Asam Ka
HA
HB
HC
HD
6,2x10
-8

7,5x10
-2

1,2x10
-2

2,0x10
-12
HE
HG
HK
HL
1,8x10
-5

7,0x10
-4

6,7x10
-5

9,6x10
-7

Dari tabel berikut, dapat ditarik
kesimpulan
a. kekuatan asam HG>HE>HD
b. pKa asam HG<HL<HD
c. kekuatan asam HB<HL<HD
d. pKa asam HA<HG<HC
e. Kekuatan asam HL>HE>HB

Indikator Trayek
Perub.
Warna
Perubahan Warna
Meti Merah 4,2 6,3 Merah kuning
Fenolftalein 8,3 10 Tdk berwarna
merah

8
12. Diantara kelompok asam berikut yang bervalensi dua adalah
a. asam nitrat, asam cuka, asam fosfat
b. asam sulfite, asam karbonat, asam asetat
c. asam nitrat, asam klorida, asam sulfat
d. asam sulfat, asam sulfide, asam karbonat
e. asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat


13. Jika larutan A mempunyai pH=5, maka konsentrasi OH
-
adalah.
a. 10
-5
mol/liter d. 10
-10
mol/liter
b. 10
-7
mol/liter e. 10
-14
mol/liter
c. 10
-9
mol/liter

14. Konsentrasi ion OH
-
dalam larutan KOH sebesar 2. 10
-12
. Konsentrasi ion H
+
yaituM
a. 5. 10
-3
d. 2. 10
-13

b. 2. 10
-3
e. 5.10
-14

c. 5. 10
-12


15. Larutan asam asetat (Ka=2x10
-5
) yang mempunyai pH yang sama dengan larutan 2x10
-3

molar asam klorida, mempunyai konsentrasi
a. 0,1 molar d. 0,25 molar
b. 0,15 molar e. 0,4 molar
c. 0,2 molar

II. Kerjakan soal-soal berikut:
16. Tentukan Asam dan Basa Lewis dari pembentukan senyawa BF
3
NH
3
? Jelaskan dengan
menggunakan teori dot electron Lewis?

17. Hitung pH larutan berikut:
a. KOH 0,05 M
b. Ba(OH)
2
0,05 M

18. Hitung pH masing-masing larutan:
a. Asam Format 0,001 M (Ka=1,8 x10
-3
)
b. HF 0,01 M (derajat ionisasi/o=0,08)

19. Larutan asam HX 0,01 M memiliki pH=3-log 2 Tentukan nilai Ka?

20. Bagaimana hujan asam dapat terjadi? Jelaskan!

















9
Pedoman Penskoran

No Kunci Skor
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16







17.







18.










19.






B
C
B
D
C
B
E
B
C
B
A
D
C
A
C
Asam-Basa Lewis
Asam : suatu spesies yang dapat menerima pasangan
elektron bebas
Basa : suatu spesies yang dapat mendonorkan pasangan
elektron bebas
BF
3
+ :NH
3
BF
3
-NH
3

a. [OH
-
]=M.valensi=0,05 x1=5.10
-2

pOH = 2 log 5
pH = 12 + log 5
b. [OH
-
]=M.valensi=0,05 x2=5.10
-1

pOH = 1 log 5
pH = 13 + log 5

a. [H
+
] = Ka.M
= 1,8 x 10
-3
.10
-3

= 1,34 x 10
-3

pH = 3 log 1,34

b. [H
+
] = M.
= 0,01 x 0,08
= 8. 10
-4

= 4 log 8

[H
+
] = Ka.M
Ka = [H
+
]
2

M
= (2x10
-3
)
2
= 4x10
-6
= 4x10
-4

0,01 10
-2


1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2







2







2











2






10
20.


Hujan asam terjadi, karena banyaknya oksida asam seperti
CO
2
, NO
2
, SO
2
di udara, akan bereaksi dengan air hujan
menjadi larutan asam , sehingga dinamakan hujan asam


2


Total Skor 25
Penilaian= (Skor yang didapat/25)x 100%

Ranah Psikomotorik
o Lembar Penilaian (praktikum)
NO
Aspek
Yang
Di nilai

Nama
Kelompok
Mempersiapk
an alat dan
Bahan
Pelaksanaan Menggunakan
hasil
pengukuran
untuk menarik
kesimpulan
Total
skor
Nilai
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3

Tugas Terstruktur : (45 menit diluar tatap muka)


























Balikpapan, 1 April 201
01. Jelaskan konsep asam-basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry beserta contohnya?
02. Tentukan reaksi antara ammonia dengan asam klorida, dan tunjukan pasangan asam-
basa Bronsted-Lowrynya?
03. Jelaskan pengertian asam-basa Lewis dari pembentukkan antara Ag
+
+ 2NH
3

[Ag(NH
3
)
2
]
+
?
04. Lengkapi warna-warna pada indicator-indikator yang biasa digunakan pada
laboratorium berikut!
Indikator Larutan asam Larutan basa
1.Lakmus merah
2.Lakmus biru
3.Fenolftalein
4.Metil merah
5.Metil Jingga
5.Bromtimol Biru
6.Ekstrak Bunga Sepatu
(merah)
7.Ekstrak Bunga
terompet(ungu)

05. Perhatikan tabel berikut:
Larutan A B
1. Ditambah PP
2. Ditambah
MM
3. Ditambah BTB
Tidak berwarna
Merah

Kuning
Merah muda
Kuning

Biru
Tentukan sifat dan perkiraan pH larutan A dan B?
06. Diketahui Larutan asam X, Y, Z dan O, memiliki tetapan asam berturut-turut sebagai
berikut: 10
-3
; 1,2x10
-3
; 10
-4
; 0,9x10
-4
. Urutkan kekuatan asam asam tersebut?
07. Berapa pH asam Nitrit 0,05 M (Ka=5 X 10
-4
)?
08. Bila 3,42 gram Ba(OH)
2
(Mr =171) dilarutkan dalam 400 mL air, pH larutan adalah?
09. Suatu basa lemah LOH, pHnya=10+log 5 (Kb=2,5 X 10
-5
). Tentukan konsentrasi
basa LOH?
10. Dari hasil pengukuran pH percobaan asam-basa dengan kertas pH sebagai berikut:
Pengukuran denga
kertas pH
Larutan
A
Larutan
B
Larutan
C
Larutan
D
pH 7 9,4 5,6 6,8
Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil dari data tersebut?(hubungkan dengan
sifatnya)
11. Hitunglah pH larutan asam format 0,1 M, dengan o=0,02?


11
Mengetahui Guru Bidang Studi
Kepala SMA N 1 Balikpapan




H.M.Muslich Sjahid Spd.MM Dra Wiwik Sri Wilujeng
NIP. 19640502 199103 1 012 NIP 196209181989032005







































12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas / Semester : XI (Sebelas)/Empat
Pertemuan : 5,6,7 dan 8
Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran ( 4x pertemuan)


Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar : 4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi
dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa
Indikator :
Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi
Menentukan kadar zat berdasarkan data percobaan
Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam basa

I. Tujuan Pembelajaran :
Tatap Muka I
1. Melalui percobaan, siswa dapat membuat larutan dengan konsentrasi tertentu
2. Melalui dikusi, siswa dapat menghitung konsentrasi asam/basa berdasarkan data
Tatap Muka II
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan macam-macam reaksi asam-
basa
4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menentukan hasil persamaan reaksi ion
bersih
5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menentukan hasil reaksi antara logam
dengan asam/garam
6. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menentukan hasil senyawa sebagai
senyawa hipotetis
Tatap Muka III
7. Melalui percobaan, siswa dapat menentukan konsentrasi asam atau basa dengan
titrasi
8. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menentukan kadar zat berdasarkan data
percobaan
Tatap Muka IV
9. Melalui diskusi kelompok siswa dapat menentukan indikator yang tepat
digunakan untuk titrasi asam basa

II. Materi Ajar :
Stoikiometri larutan (Titrasi asam-basa)
Molaritas(Kemolaran)/M : jumlah mol zat terlarut dalam 1 Liter larutan
mL
x
Mr
g
M
1000
=

13
Molalan(Molalitas)/m : jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
) (
1000
pelarut gram p
x
Mr
g
m =

REAKSI LARUTAN ELEKTROLIT

Daftar kation
No Rms Nama ion No Rms Nama ion
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Na
+

K
+

Mg
+

Ca
2+
Sr
2+
Ba
2+
Al
3+
Zn
2+
Ni
2+
Ag
+
Sn
2+
Sn
4+
Natrium
Kalium
Magnesium
Kalsium
Stronsium
Barium
Aluminium
Zink(seng)
Nikel
Perak
Timah(II)
Timah(IV)
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Pb
2+
Pb
4+
Fe
2+
Fe
3+
Hg
+
Hg
2+
Cu
+
Cu
2+
Au+
Au
3+
Pt
4+
NH
4
+
Timbal(II)
Timbal(IV)
Besi(II)
Besi(III)
Raksa(I)
Raksa(II)
Tembaga(I)
Tembaga(II)
Emas(I)
Emas(II)
Platina(IV)
Amonium
Daftar Anion
No Rms Nama ion No Rms Nama ion
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
OH
-
O
2-
F
-
Cl
-
Br
-
I
-
CN
-
S
2-
CO
3
2-
SiO
3
2-
C
2
O
4
2-
CH
3
COO
-
NO
2
-
NO
3
-
SO
3
-
Hidroksida
Oksida
Fluorida
Klorida
Bromida
Iodida
Sianida
Sulfida
Karbonat
Silikat
Oksalat
Asetat
Nitrit
Nitrat
Sulfit
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
SO4
2-
PO3
3-

PO4
3-

AsO3
3-

AsO4
3-

SbO3
3-

SbO4
3-

ClO
-

ClO2
-

ClO3
-
ClO4
-

MnO4
-
MnO4
2-
CrO4
2-
Cr2O7
2-

Sulfat
Fosfit
Fosfat
Arsenit
Arsenat
Antimonit
Antimonat
Hipoklorit
Klorit
Klorat
Perklorat
Permanganat
Manganat
Kromat
Dikromat
Materi: Reaksi larutan elektrolit
A. Asam + Basa Garam + Air
B. Oksida Basa (Oksida Logam) + AsamGrm + Air
C. Oksida Asam(Oksida nonlogam)+ BasaGrm+Air
Tabel Beberapa Oksida Asam dan anion yang dibentuk:
No Oksida Asam Anion
1
2
3
4
5
6
7
8
SO
2

SO
3

N
2
O
3

N
2
O
5

P
2
O
3
P
2
O
5

CO
2

Cl
2
O
7

SO
3
2-

SO
4
2-

NO
2
-

NO
3
-

PO
3
3-

PO
4
3-
CO
3
2-

ClO
4
-



14
D. Reaksi Penggantian(Asam+Garam/Basa+Garam/Garam+Garam)
AB + CD AD + CB
Contoh: NaCl + Ba(OH)
2
NaOH + BaCl
2
(Reaksi antara garam NaCl dan Basa Ba(OH)
2
,
logam Na merupakan ion positif bergabung dengan anion OH
-
pada basa, begitupun anion
dari garam Cl
-
bergabung dengan kation Ba dari basa)
E. Logam + Asam Kuat encerGaram + H
2

F. Logam + Garam Garam + Logam
Syarat :
untuk pola reaksi E dan F adalah logam harus letaknya disebelah kiri
Hidrogen/logam dalam garam pada deret kereaktifan logam.

Deret Kereaktifan logam:
Li- K- Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
(Lihat Kata Baginda Calon Nahkoda Mogok Alamat Mana Zaman Caesar Feraun Nabi
Sulaiman Pemberantas buta Huruf. Crupuk Hangus Agak Pahit Au)

Untuk reaksi penggantian, apabila menghasilkan senyawa-senyawa hipotetis,
maka akan langsung terurai menjadi molekul-molekul seperti dibawah ini:

Senyawa-senyawa hipotetis (senyawa tidak stabil dan terurai)
1. Asam Karbonat (H
2
CO
3
)

) ( 2 ) ( 2 ) ( 3 2 g aq
CO O H CO H +


2. Asam Nitrit (HNO2)

) ( 2 ) ( ) ( 2 ) ( 2
2
g g aq
NO NO O H HNO + +


3. Asam Sulfit (H2SO3)

) ( 2 ) ( 2 ) ( 3 2 g aq
SO O H SO H +


4. Asam tiosulfat(H
2
S
2
O
3
)

) ( 2 ) ( ) ( 2 ) ( 3 2 2 g s aq
SO S O H O S H + +


5. Amonium hidroksida (NH
4
OH)

) ( 3 ) ( 2 4 g
NH O H OH NH +


6. Perak hidroksida (AgOH)

) ( 2 ) ( 2
2

O H O Ag AgOH
s
+
7. Raksa (II) hidroksida [Hg(OH)
2
]

) ( 2 ) ( 2
) (

O H HgO OH Hg
s
+
8. Besi (III) Iodida (FeI
3
)

) ( 2 ) ( 2 ) ( 3
2 2
s aq aq
I FeI FeI +
9. Tembaga Iodida (CuI
2
)

) ( 2 ) ( ) ( 2
2 2
s s s
I CuI CuI +
Untuk Menuliskan reaksi selain harus setara(jumlah setiap jenis atom-atom sebelah kiri
sama dengan atom-atom di sebelah kanan), juga harus menuliskan wujud masing-
masing reaktan dan hasil reaksi
Wujud ada 4, yaitu: (1) solid(padatan); (2) gas (g); (3) aques (aq) untuk larutan; dan (4)
liquit () untuk pelarut murni.
Untuk penulisan persamaan ion, hanya wujud larutan yang diionkan sedangkan solid,
gas, dan liquit tidak.




15


Berikut Kelarutan Basa dan garam dalam air
No Senyawa Umumnya Kecuali
1



2
3
4
5
6

7
8

9
10

11


12

13
Hidroksida, (OH
-
),
basa


Nitrat, NO3
-

Asetat, CH3COO
-

Klorida, Cl
-

Bromida, Br
-

Iodida, I
-


Sulfat, SO4
2-

Karbonat, CO3
2-


Klorat, ClO3
-

Fosfat, PO4
3-


Sulfida, S
2-



Natrium, Kalium,
dan Amonium
PbCl2, PbBr2, dan
PbI2
Sukar larut



Mudah Larut
Mudah Larut
Mudah Larut
Mudah Larut
Mudah Larut

Mudah Larut
Sukar larut

Mudah Larut
Sukar larut

Sukar Larut


Mudah larut

Mudah larut
dalam air
panas
Semua logam alkali,
Ca(OH)2,Sr(OH)2, dan
Ba(OH)2

-
-
AgCl,Hg2Cl2,PbCl2,dan CuCl
AgBr,Hg2Br2,PbBr2,dan CuBr
AgI, Hg2I2,PbI2, CuI, dan
HgI2
BaSO4,SrSO4,dan PbSO4
Na2CO3,K2CO3,dan
(NH4)2CO3
-
Na3PO4,K3PO4,dan
(NH4)3PO4
Semua sulfide dari unsure
gol IA dan IIA (kecuali Be),
(NH4)2S
-

Stoikiometri larutan
Molaritas(Kemolaran)/M : jumlah mol zat terlarut dalam 1 Liter larutan
mL
x
Mr
g
M
1000
=
Molalan(Molalitas)/m : jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
) (
1000
pelarut gram p
x
Mr
g
m =
Penting!
- Konsep yang menjadi dasar stoikiometri larutan adalah:
a) mol=gr/Ar atau gr/Mr
b) M=mol/V atau mmol/V (mL)
c) perbandingan koefisien=perbandingan mol
d) reaksi larutan elektrolit lengkap
e) hubungan pH ke konsentrasi ataupun sebaliknya(bila soal dihubungkan dengan
pH)
- Cara menyelesaikan stoikiometri sederhana
1. Tuliskan persamaan reaksi setara
2. Tentukan mol zat yang diketahui dari data pada soal
3. Tentukan jumlah mol zat yang ditanyakan
4. Jawab pertanyaan yang diminta
- Untuk pereaksi pembatas(Contoh No.4)
1. Tulis persamaan reaksi setara
2. Tentukan ke-2 mol zat pereaksi dari data
3. Tentukan pereaksi pembatas/mol pereaksi yang habis bereaksi dengan
membandingkan molnya dengan koefisien masing-masing, yang angka kecil
sebagai pereaksi pembatas
4. Jawab pertanyaan yang diminta

16


Contoh Soal:
1. Untuk membuat 4 gram besi (III) sulfat (Mr=400) dari besi (III) oksida diperlukan
larutan asam sulfat 0,1 M sebanyakmL
Jawab:
Fe
2
O
3
+ 3H
2
SO
4
Fe
2
(SO
4
)
3
+ 3H
2
O

- Mol Fe
2
O
3
4/400=0,01 mol
- Perbandingan koefisien=perbandingan mol, cari mol yg ditanyakan
- Jadi mol H
2
SO
4
koefisien 3= 0,03 mol
- Volume asam sulfat , karena M=mol/V,maka V=mol/M=0,03/0,1=0,3L
atau 300 mL
2. Logam aluminium larut dalam asam klorida membentuk aluminium klorida dan gas
hydrogen
2Al + 6HCl 2AlCl
3
+ 3H
2

Jika massa logam aluminium yang dilarutkan 5,4 gram, maka volum gas hydrogen
yang terbentuk diukur pada keadaan standart adalah.(Ar Al=27)
Jawab:
- Mol Al = gr/Ar = 5,4/27=0,2 mol
- Mencari mol yang ditanyakan yaitu mol gas hydrogen, dengan cara
perbandingan koefisien=perbandingan mol
- Mol gas hydrogen= 3/2x0,2 mol=0,3 mol
- Pada STP (1 mol=22,4 L)
0,3 molx22,4L=6,72 L
3. Sebanyak 100 mL air garam (larutan NaCl) direaksikan dengan perak nitrat
berlebihan menghasilkan 7,175 gram endapan perak klorida menurut persamaan:
NaCl + AgNO
3
AgCl + NaNO
3

Jika massa jenis air garam itu adalah 1,03 kg/L, maka kadar NaCl adalah.
Jawab:
- Mol AgCl yang diketahui = gr/Mr AgCl=7,175/143,5=0,05 mol
- Dari perbandingan koefisien=perbandingan mol, maka mol NaCl yang
didapat = 0,05mol (koefisien sama dengan AgCl)
- Massa AgCl= molxMr=0,05x58,5=2,925 gram
- Sedangkan massa dari 100 mL larutan NaCl (=1,03 kg/L atau =1,03
g/L)=rumus dari massa jenis/=m/v, jadi m=xv=1,03x100=103 gram
- Untuk kadar NaCl=(2,925/103)x100%=2,84%
4. Sebanyak 50mL larutan timbel(II) nitrat 0,1 M direaksikan dengan 50 mL larutan
natrium klorida 0,4 M. Tentukan massa endapan yang terbentuk? (Ar Cl=35,5;
Pb=206)
Jawab:
- Pb(NO
3
)
2(aq)
+2NaClPbCl
2(s)
+2NaNO
3(aq)

- mmol Pb(NO
3
)
2
=50mL x 0,1 M = 5 mmol
- mmol NaCl = 50 mL x 0,4 M = 2 mmol
- Bandingkan mmol masing-masing dengan koefisiennya, yang kecil
merupakan pereaksi pembatas.Karena NaCl lebih kecil maka berfungsi
sebagai pereaksi pembatas
- Pb(NO
3
)
2(aq)
+2NaClPbCl
2(s)
+2NaNO
3(aq)

m : 5mmol 2mmol - -
r : 1mmol 2mmol 1mmol 2mmol
s : 4mmol - 1mmol 2mmol
- Endapan PbCl
2
memiliki massa= Mrxmol
= 277 x 0,001 = 0,277 gram

17


TITRASI ASAM-BASA
- Titrasi berarti penetapan titer atau kadar
- Titrasi asam-basa adalah titrasi yang berdasarkan reaksi penetralan asam-basa
- Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang diketahui
kadarnya (konsentrasinya), dan sebaliknya.
- Penting:
1. Titik ekivalen/end point: pH pada saat asam dan basa tepat ekivalen
2. Titik ekivalen dapat diketahui dengan bantuan indikator kimia yang memiliki rentang
pH dekat dengan titik ekivalen
3. Saat indikator menunjukan perubahan warna disebut titik akhir titrasi.(pH pada
saat indikator berubah warna)
- PROSEDURNYA: misal kita ingin menentukan kadar asam kuat HCl dengan
menggunakan NaOH 0,1 M .
1. Misal kita masukkan 25 mL larutan HCl yang belum diketahui konsentrasinya dalam
Erlenmeyer, kemudian beri 2 tetes indikator
2. Tetesi dengan larutan NaOH 0,1 M(larutan NaOH dalam Buret) sehingga
ekivalen(tepat habis bereaksi) ditunjukkan dengan berubahnya warna indikator (titik
akhir titrasi).
3. Cara menentukan kadar HCl: pertama kita lihat volume NaOH yang digunakan misal
sebanyak 25 mL, sehingga:
Ekivalen : mol HCl = mol NaOH
V
HCl
.M
HCl
=V
NaOH
.M
NaOH

25.M
HCl
=25.0,1
M
HCl
=0,1 M
4. Penentuan indikator yang digunakan, kita harus dapat memperkirakan titik akhir
titrasi, disesuaikan dengan rentang pH dari indikator kimia,

Berikut tabel trayek perubahan warna beberapa
indikator
Indikator Trayek perub.
Warna pH
Perubahan
Warna
Metil merah

Metil Jingga

Bromtimol biru

Fenolftalein
4,2-6,3

2,9-4,0

6,0-7,6

8,3-10
Merah-kuning

Merah-kuning

Kuning-biru

Tdk berwarna-
merah

I. Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat,
Contoh Titrasi HCl oleh NaOH, lihat Grafik
Titik ekivalen pada pH=7, Asam Kuat dan Basa
Kuat , menghasilkan sifat garam yang netral
(pH=7)

18
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Volume NaOH (mL)
pH
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Titik ekivalen
Tr ay ek pH Fenol ftal ei n

Keterangan: Pada titrasi larutan Asam HCl dengan NaOH, bila memakai indikator Fenilftalein
(rentang pH 8,3-10), ini berarti indikator akan berubah warna pada saat pH lebih besar dari
pada 8,3, sedangkan titik ekivalen adalah pH =7, sehingga pada saat pH=7 warna indikator
belum berubah, tetapi kelebihan larutan NaOH masih dalam batas kesalahan yang sangat
kecil, sehingga masih dapat digunakan. Indikator yang tepat adalah BTB(rentang pH 6,0-7,6)
sehingga pada saat pH lebih besar dari 6, maka warna indikator berubah biru, mendekati titik
ekivalen dimana pH=7.

II. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat,
Contoh Larutan CH
3
COOH 0,1M dengan NaOH 0,1 M. Titik ekivalen berada di atas 7
antara 8-9, karena penetralan dari asam lemah dengan basa kuat. Perhatikan grafik
berikut:
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
10 20 30 40 50 60
Trayek pH
I ndikat or
Fenolpt alein
Trayek pH
indikat or
met il Red
Volume NaOH 0, 1 M
P H
P H pd t it ik ekivalen

Keterangan:garis hitam menunjukan kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat,
sedangkan garis terputus-putus adalah kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat. Indikator
yang tepat digunakan adalah Fenolptalein, karena, berubahnya warna indikator pada titik
akhir titrasi mendekati titik ekivalen, perhatikan kurva, sedangkan untuk indikator metil
merah/metil red, kurang tepat digunakan, karena warna indikator akan berubah sebelum
titik ekivalen terjadi, sehingga titrasi akan tidak tepat.





19
III. Model dan Metode Pembelajaran:
Model Pembelajaran :Pembelajaran Inkuiri ,Pengajaran langsung/Direct
Instruction, dan Kooperative/Cooperative
Learning
Pendekatan : Ketrampilan proses, konsep
Metode : Eksperiment/Demonstrasi, Ceramah , Diskusi,
Tanya Jawab

IV. Langkah langkah Pembelajaran :
Pertemuan Pertama (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat mengetahui satuan yang dipakai untuk kepekatan larutan
kimia
Apersepsi: Kepekatan larutan kimia yang biasanya dipakai di
laboratorium
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar


B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Guru menanyakan kepada siswa bagaimana cara membuat
larutan?Siswa mencari informasi bagaimana cara membuat larutan dari
zat terlarut wujud padat pada literature atau LKS, kemudian siswa tukar
pikiran dengan temannya cara menghitung konsentrasi larutan
Elaborasi: Siswa membuat larutan dari zat terlarut yang berwujud padat
dengan pelarut air pada konsentrasi tertentu yang terdapat pada LKS
dengan bimbingan guru. Guru meminta siswa mendiskusikan bagaimana
membuat larutan dari bahan dasar apabila zat terlarutnya berwujud cair
atau gas
Konfirmasi: Guru meminta beberapa kelompok membacakan hasil
diskusinya, dan menguatkan jawaban peserta didik
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru membimbing siswa membuat resume hasil kegiatan

Pertemuan Kedua (2X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: dapat menentukan pereaksi atau hasil reaksi secara kuantitatif
Apersepsi: Hukum-hukum Dasar Kimia, konsep mol, Molaritas
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari informasi mengenai reaksi-reaksi asam-basa,
logam dan asam kuat encer/garam, persamaan reaksi ion bersih, serta
Stoikiometri Larutan

20
Elaborasi: Siswa mendiskusikan penjelasan guru mengenai reaksi-reaksi
asam-basa, logam dan asam kuat encer/garam, persamaan reaksi ion
bersih, serta Stoikiometri Larutan dalam kelompok kerja
Siswa mengerjakan soal-soal reaksi kimia dan mendiskusikan hasilnya
secara kelompok dengan bimbingan guru
Konfirmasi: Guru meminta siswa mengerjakan soal di papan tulis, dan
bersama-sama dengan siswa mengoreksinya
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru memberikan tugas individu kepada siswa

Pertemuan Ketiga (2X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: dapat menentukan kepekatan suatu larutan melalui percobaan
Apersepsi: konsep mol, Molaritas
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (160)
Eksplorasi: Siswa membaca konsep yang berhubungan dengan materi
praktikum dan prosedur praktikum, kemudian melakukan percobaan
titrasi asam-basa dengan bimbingan guru
Elaborasi: Siswa menuliskan hasil percobaan dan menentukan
konsentrasi larutan yang belum diketahui berdasarkan data praktikum
dengan bimbingan guru
Konfirmasi: Guru meminta kelompok-kelompok membacakan hasil
perhitungan konsentrasinya, dan membahas hasil kelompok yang berbeda
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru bersama siswa untuk membuat kesimpulan

Pertemuan Keempat (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat mengetahui indikator yang tepat untuk reaksi-reaksi
titrasi
Apersepsi: Menghitung konsentrasi larutan memakai larutan lain yang
telah diketahui konsentrasinya dengan memakai suatu indikator yaitu zat
penentu habisnya zat yang dititrasi ditandai dengan perubahan warna dari
indikator tersebut
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: siswa mencari informasi mengenai macam-macam indikator
serta trayek pHnya, kemudian mencari indikator yang tepat untuk titrasi
larutan asam kuat-basa kuat melalui literatur
Elaborasi: Siswa mendiskusikan penjelasan guru mengenai cara
pembuatan kurva dari titik-titik pH yang dihubungkan dengan volume
titran, kemudian siswa membuat dan menganalisis grafik titrasi asam
kuat-basa kuat, serta indikator yang tepat digunakan pada titrasi asam-
basa

21
Konfirmasi: Guru menanyakan bentuk kurva titrasi dan indikator yang
tepat digunakan dalam titrasi asam kuat-basa kuat pada kelompok kerja.
Guru menguatkan jawaban kelompok yang tepat, dan memperbaiki
jawaban kelompok yang masih kurang tepat
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru menugaskan kepada siswa untuk mencari macam-macam kurva
titrasi asam-basa yang lain

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar :
Sumber Belajar:
Purba Michael. 2007. Kimia Kelas XI. Jakarta:Erlangga
Rahardjo, Sentot Budi. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen 2. Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Sutresna, Nana. 2008. Kimia 2. Bandung: Grafindo Media Pratama
Alat/Bahan:
LKS 4.2 (terlampir)
Buret
Erlenmeyer
Pengaduk
Gelas kimia
Statif dan klemp
Indikator kimia Fenolptalein (PP)
Larutan HCl 0,1 M
Larutan NaOH 0,1 M

VI. Penilaian :
1. Teknik Penilaian : Kognitif :Test Tertulis , Psikomotik: kinerja
2. Bentuk : Pilihan Ganda, grafik pada kertas millimeterblok
3. Instrument Penilaian

Ranah Kognitif:
ULANGAN HARIAN
STOIKIOMETRI LARUTAN, REAKSI KIMIA DAN TITRASI ASAM-BASA

A. Pilihlah Salah satu jawaban yang benar!
01. Larutan asam dapat bereaksi dengan basa membentuk air dan
a. Gas H
2
d. karbonat
b. garam e. ion hidroksil
c. gas CO
2

02. Manakah reaksi larutan elektrolit dibawah ini yang tepat.
a. NaOH
(aq)
+ CaCl
2(aq)
NaCl
2(aq)
+ CaOH
(aq)

b. Mg
(s)
+ 2HCl
(aq)
MgCl
2(aq)
+ H
2(g)

c. KOH
(aq)
+ HNO
3(aq)
KNO
3(aq)
+ OH
-
(aq)

d. SO
2(g)
+ 2NaOH
(aq)
Na
2
SO
4(aq)
+ H
2
O
(l)

e. Fe
2
O
3(s)
+ H
2
SO
4(aq)
2FeSO
4(aq)
+ H
2
O
(l)


22
03. Perhatikan pasangan zat yang bereaksi berikut:
1. Na
2
CO
3
dan HCl
2. AgNO
3
dan HCl
3. Mg dan HCl
4. Pb(NO
3
)
2
dan HCl
5. KCl dan NaNO
3

Manakah reaksi yang menghasilkan gas.
a. I dan II d. III dan IV
b. I dan III e. IV dan V
c. II dan III
04. Diantara logam tersebut di bawah ini yang tidak dapat bereaksi dengan larutan asam sulfat
encer adalah
a. Aluminium d. Timah
b. Magnesium e. Tembaga
c. Natrium
05. Gas H
2
akan diperoleh jika larutan asam nitrat dicampur dengan.
a. Air
b. Logam Mg
c. Larutan NaOH
d. Larutan NH
4
OH
e. Kalsium karbonat (CaCO
3
)
06. Garam yang terbentuk dari reaksi antara gas belerang trioksida dengan natrium hidroksida
adalah.
a. Na
2
SO
4
d. NaHSO
4

b. Na
2
SO
3
e. NaHSO
3

c. Na(SO
3
)
2

07. Reaksi antara CaO dan HCl akan menghasilkan.
a. CaCl
2
dan H
2
O d. CaOCl dan H
2
O
b. CaCl dan H
2
O e. Ca(OH)
2

c. HOCl
08. Persamaan reaksi ion bersih yang benar dari reaksi pualam(CaCO
3
) dengan asam klorida
adalah.
a. CaCO
3(s)
+2H
+
(aq)
CaCl
2(s)
+H
2
CO
3(g)

b. CaCO
3(s)
+2H
+
(aq)
Ca
2+
(aq)
+H
2
CO
3(g)

c. CaCO
3(s)
+2H
+
(aq)
Ca
2+
(aq)
+

H
2
O
(l)
+CO
2(g)

d. CaCO
3(s)
+2H
+
(aq)
CaCl
2(s)
+ H
2
O
(l)
+CO
2(g)

e. CaCO
3(s)
+2H
+
(aq)
+2Cl
-
(aq)
CaCl
2(s)
+H
2
CO
3(g)

09. Amonia direaksikan dengan asam klorida akan menghasilkan
a. Ammonium Nitrat
b. Amonia klorida
c. Amonia Nitrat
d. Amonium klorida
e. Amonium klor
10. Sebanyak 100 mL 0,1 larutan asam klorida bereaksi dengan larutan natrium hidroksida, 0,2
M, maka volume larutan natrium hidroksida adalah.

a. 20 ml d. 50 ml

23
b. 30 ml e. 60 ml
c. 40 ml
11. Sebanyak 40 mL larutan CH
3
COOH tepat bereaksi dengan 20 mL larutan NaOH 0,15 M.
Konsentrasi larutan CH
3
COOH adalah.
a. 0,035 M d. 0,075 M
b. 0,04 M e. 0,08 M
c. 0,05 M
12. Sebanyak 200 mL larutan perak nitrat 0,1 M dicampur dengan 100 mL larutan kalsium
klorida 0,2 M menghasilkan endapan perak klorida menurut persamaan sbb:
2AgNO
3(aq)
+CaCl
2(aq)
2AgCl
(s)
+Ca(NO
3
)
2(aq)
Massa endapan yang terjadi .(Ar Ag=108; Cl=35,5)
a. 28,7 gram d. 2,87 gram
b. 14,35 gram e. 1,435 gram
c. 5,74 gram
13. Reaksi antara logam magnesium (Ar Mg =24) dengan asam klorida encer menghasilkan gas
hydrogen sebanyak 2,24 L pada keadaan standar
Mg
(s)
+ 2HCl
(aq)
MgCl
2(aq)
+ H
2(g)

Massa logam Mg yang bereaksi adalah.
a. 28 gram d. 0,24 gram
b. 12 gram e. 0,12 gram
c. 2,4 gram
14. Logam sebanyak 1,34 gram direaksikan dengan larutan tembaga (II) sulfat menghasilkan
6,35 gram tembaga (Ar Cu=63,5) menurut persamaan reaksi di bawah ini:
2L
(s)
+ 3CuSO
4(aq)
L
2
(SO
4
)
3(aq)
+3Cu
Massa atom relative (Ar) L adalah.
a. 13 d. 27
b. 18 e. 54
c. 20
15. Di bawah ini merupkan kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat, indikator kimia yang sesuai
dalam titrasi ini adalah.

14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
10 20 30 40 50 60
Trayek pH
I ndikat or
Fenolpt alein
Trayek pH
indikat or
met il Red
Volume NaOH 0, 1 M
P H
P H pd t it ik ekivalen

a. Fenolptalein d. Metil Jingga
b. Metil Merah e. Brom timol biru
c. Alizarin kuning

24
Skor Penilaian
No Kunci Skor
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

B
B
B
E
B
A
A
C
D
D
D
D
C
C
A
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Skor Total= (Skor yang diperoleh/15)*100 %



Ranah Psikomotorik

o Lembar Penilaian (praktikum)
NO
Aspek
Yang
Di nilai

Nama
Kelompok
Mempersiapk
an alat dan
Bahan
Pelaksanaan Menggunakan
hasil
pengukuran
untuk menarik
kesimpulan
Total
skor
Nilai
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6











Tugas Terstruktur(45 menit diluar jam tatap muka)
Buatlah grafik hubungan pH dengan Volume HCl 0,1 M pada titrasi basa kuat NaOH 50
mL dengan HCl 0,1 M; dengan volume HCl sbb:
a. 10 mL
b. 20 mL
c. 30 mL
d. 40 mL
e. 50 mL
f. 60 mL


25






Mengetahui Balikpapan, 02 April 2010
Kepala Sekolah SMAN 1 Bpp Guru Mata Pelajaran




H.M.Muslich Sjahid Spd.MM Dra Wiwik Sri Wilujeng
NIP. 19640502 199103 1 012 NIP 196209181989032005





























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : KIMIA

26
Kelas / Semester : XI (Sebelas)/Empat
Pertemuan Ke : 9,10, 11 dan 12
Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran ( 4 x pertemuan)


Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar : 4.3 Mendiskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan
larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.
Indikator :
Mengidentifikasi larutan penyangga dan bukan penyangga melalui percobaan
Menghitung pH dan pOH larutan penyangga
Menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam,sedikit basa
atau dengan pengenceran
Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup

I. Tujuan Pembelajaran :
Tatap Muka I
1. Melalui percobaan, siswa dapat menganalisis larutan penyangga dan bukan
penyangga
Tatap Muka I I
2. Melalui diskusi, siswa dapat menghitung pH larutan penyangga campuran asam
lemah dan garam yang diketahui volume dan konsentrasinya
3. Melalui diskusi, siswa dapat menghitung pH campuran asam lemah dan basa kuat
Tatap Muka I I I
4. Melalui diskusi, siswa dapat menghitung pH campuran larutan asam kuat dan basa
lemah yang diketahui pHnya
5. Melalui diskusi, siswa dapat menghitung massa dari salah satu komponen
campuran, jika diketahui pH larutan penyangga
Tatap Muka I V
6. Melalui diskusi, siswa dapat menghitung pH larutan penyangga dengan
penambahan sedikit asam, basa atau pengenceran
7. Melalui diskusi, siswa dapat menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh
makhluk hidup

II. Materi Ajar :
Larutan penyangga/Buffer/Dapar/Penahan
Larutan yang dapat mempertahankan harga pH, jika ketambahan sedikit asam,
basa atau pengenceran.
Larutan Buffer terdiri atas campuran sebagai berikut:
Asam Lemah dan garamnya: CH
3
COOH dan CH
3
COONa
Basa Lemah dan garamnya: NH
4
OH dan NH
4
Cl
pH larutan penyangga
Buffer dari Asam Lemah dan Garamnya

27
| |
| |
| | garam
asam
Ka H =
+

Buffer dari Basa Lemah dan garamnya
| |
| |
| | garam
basa
Kb OH =


Fungsi larutan penyangga
Darah(Hemoglobin) yang berfungsi sebagai transpor oksigen dari paru-paru ke
sel tubuh.Transfor oksigen dan karbon dioksida dalam proses respirasi sangat
tergantung pada pH darah., perubahan pH dapat menyebabkan kematian.

III. Model dan Metode Pembelajaran:
Model Pembelajaran :Pembelajaran Inkuiri ,Pengajaran langsung/Direct
Instruction, dan Kooperative/Cooperative
Learning
Pendekatan : Ketrampilan Proses, Konsep
Metode : Eksperiment/Demonstrasi, Ceramah , Diskusi,
Tanya Jawab

IV. Langkah langkah Pembelajaran :
Pertemuan Pertama (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat mengetahui macam-macam larutan penyangga/buffer
Apersepsi: Larutan yang tidak berubah pHnya apabila di tambah sedikit
asam, basa, atau diencerkan
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari informasi mengenai larutan penyangga dan
cara kerjanya
Elaborasi: Siswa menuliskan dan menganalisis data hasil demonstrasi
guru dari percobaan uji larutan penyangga dan yang bukan penyangga
Konfirmasi: Guru menanyakan kepada siswa mana yang merupakan
larutan penyangga dari hasil data percobaan
Guru menguatkan jawaban siswa yang sudah benar, dan memperbaiki
jawaban siswa yang masih kurang tepat
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan mengenai larutan
penyangga



Pertemuan Kedua (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)

28
Motivasi: dapat mengetahui cara kerja larutan penyangga dan
komposisinya
Apersepsi: Cara kerja Larutan penyangga dan macamnya
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari informasi mengenai cara kerja dan macam-
macam larutan penyangga melalui literature, serta mendiskusikannya
dalam kelompok kerja
Elaborasi: Siswa mendiskusikan penjelasan guru mengenai cara kerja dan
komposisi larutan penyangga
Guru menanyakan kepada siswa mengenai macam larutan penyangga dan
cara kerjanya, siswa membacakan hasil diskusinya
Konfirmasi: Guru menguatkan jawaban kelompok yang sudah tepat, dan
memperbaiki yang kurang tepat
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru membimbing siswa untuk membuat resume dari hasil belajar

Pertemuan Ketiga (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat mengetahui bahwa darah merupakan larutan penyangga
Apersepsi: Larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari informasi contoh larutan penyangga dalam
kehidupan sehari-hari melalui literatur
Elaborasi: Siswa melakukan diskusi dan menuliskan hasil diskusinya
dalam kelompok kerja
Guru meminta beberapa siswa perwakilan kelompok kerjanya
membacakan hasil diskusi
Konfirmasi: Guru menguatkan hasil kelompok kerja yang tepat dan
membenarkan yang kurang tepat serta memberi penghargaan kepada
semua kelompok
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru memberikan tugas ke siswa untuk mencari contoh-contoh larutan
penyangga lain dalam kehidupan sehari-hari

Pertemuan Keempat (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat menghitung pH larutan penyangga
Apersepsi: menghitung pH larutan penyangga
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari rumus dan contoh-contoh penyelesaian soal-
soal hitungan pH larutan penyangga, atau dapat menanyakan ke guru
apabila tidak mengerti

29
Elaborasi: Siswa mendiskusikan penjelasan guru mengenai rumusan pH
larutan penyangga serta menjawab soal-soal hitungan melalui diskusi
kelompok .
Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan soal-soal hitungan di
depan
Konfirmasi: Guru menguatkan jawaban siswa yang sudah tepat, dan
memperbaiki jawaban siswa yang masih kurang tepat
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru memberikan pekerjaan rumah berupa soal-soal lanjutan

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar :
Sumber Belajar:
Purba Michael. 2007. Kimia Kelas XI. Jakarta:Erlangga
Rahardjo, Sentot Budi. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen 2. Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Sutresna, Nana. 2008. Kimia 2. Bandung: Grafindo Media Pratama
Alat/Bahan Belajar
LKS 4.3 (terlampir)
Buret
Beaker glass
Kertas Lakmus
Statif dan Klemp
Larutan NaCH
3
COO 0,1 M
Larutan NaCl 0,1 M
Larutan NaOH 0,1 M
Larutan HCl 0,1 M

VI. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Kognitif :Test Tertulis(Essay)
2. Bentuk : Uraian
3. Instrument Penilaian

Ranah Kognitif:

No.TP
Soal Kunci Jawaban Skor
1









1.Berikut diberkan data
percobaan sbb:
Penam-
bahan
Asam Basa Air
A 4,5 10,7 5,4
B 5,6 5.7 5,6
Tentukan manakah larutan
penyangga, dan manakah
yang bukan penyangga?
Jelaskan!

1.Larutan penyangga adalah larutan B,
karena dengan penambahan sedikit
asam, basa, maupun pengenceran pH
tetap, sedangkan larutan A bukan
larutan penyangga, karena dengan
penambahan asam, basa, maupun
pengenceran pH larutan berubah drastis

2.
2










30

2





3






4








5








6





7






2.Hitung pH larutan
penyangga yang terdiri dari
100 mL larutan HCN 0,1 M
(Ka=2X10
-5
) dan 200 mL
larutan KCN 0,1 M ?

3.Sebanyak 200 mL larutan
HCOOH 0,1 M direaksikan
dengan 50 mL larutan NaOH
0,2 M. Jika Ka
HCOOH=2X10
-4
dan log
2=0,3. Tentukan pHnya!

4.Tentukan pH larutan
campuran antara 200 mL
larutan HCl yang pHnya=1
dengan 200 mL larutan
NH
4
OH 0,2 M, jika diketahui
Kb NH
4
OH=
10
-5
?


5.Apabila dari 100 mL larutan
CH
3
COOH 0,1 M (Ka=10
-5
)
diinginkan terbentuk larutan
penyangga dengan pH=5,
maka tentukan banyaknya
NaOH (Mr=40) yang harus
ditambahkan ke dalamnya!



6.Tentukan fungsi larutan
penyangga dalam tubuh
manusia?Jelaskan!



7.Sebanyak 10 mL asam HX
0,1 M diencerkan hingga tepat
1 liter. Tentukanlah pH
larutan sebelum dan sesudah
diencerkan jika asam itu
adalah:
a. HCl
| |
5
10
20
10
10 2
5 5
=
= = =
+
pH
x
G
As
Ka H





3.
| |
7 , 3 3 , 0 4
2 log 4
10 2
10
10
10 2
4 4
2
= =
=
= = =
+ +
+
pH
pH
x x
G
As
Ka H
O H HCOONa NaOH HCOOH

4.
| |
9 5 14
5
10
20
20
10
5 5
2 4 4
= =
=
= = =
+ +

pH
pOH
G
Bs
Kb OH
O H Cl NH OH NH HCl


5.
| |
g x Arxmol massa
mmol x x
x
x
x
x
H pH
2 , 0 05 , 0 40
5 ; 10 2
10
10
10
10
10 10
10 ; 5
5
5
5
5
5
= = =
= =

=
=

=
(

= =

+


6.Dalam tubuh manusia terdapat dalam
hemoglobin, menjaga agar pH dalam
darah tetap, dimana ada kesetimbangan
antara asam H
2
CO
3
dan basa
konjugasinya HCO
3
-

7. a.V1.M1=V2.M2
10.0,1=1000.M2
M2=10
-3

pH= - log [H
+
]= -log 10
-3
=3

b. [H
+
]=Ka.M2
2






2







4







4








2





4




31


b. CH
3
COOH (Ka=1x10
-5
) =10
-5
.10
-3
=10
-4

pH=4
Penilaian= Nilai Benar X 5 Jumlah skor 20























Mengetahui Balikpapan, 02 April 2010
Kepala Sekolah SMAN 1 Bpp Guru Mata Pelajaran




H.M.Muslich Sjahid Spd.MM Dra Wiwik Sri Wilujeng
NIP. 19640502 199103 1 012 NIP 196209181989032005






RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : KIMIA
Tugas terstruktur: (45 menit di luar tatap muka)
LARUTAN PENYANGGA/BUFER

1. Hitung pH larutan penyangga yang terdiri dari 100
mL larutan HCOOH 0,1 M (Ka=2X10
-5
) dan 200
mL larutan HCOOK 0,1 M ?
2. Sebanyak 200 mL larutan HCN 0,1 M direaksikan
dengan 50 mL larutan NaOH 0,2 M. Jika Ka
HCN=2X10
-4
dan log 2=0,3. Tentukan pHnya!
3. Tentukan pH larutan campuran antara 200 mL
larutan HCl yang pHnya=1 dengan 200 mL larutan
NH4OH 0,2 M, jika diketahui Kb NH4OH=10
-5
?
4. Apabila dari 200 mL larutan CH3COOH 0,1 M
(Ka=10
-5
) diinginkan terbentuk larutan penyangga
dengan pH=4, maka tentukan banyaknya NaOH
(Mr=40) yang harus ditambahkan ke dalamnya!
5. Jelaskan dan beri contoh larutan penyangga
dalam kehidupan sehari-hari?


32
Kelas / Semester : XI (Sebelas)/Empat
Pertemuan Ke : 13, 14 dan 15
Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran ( 3 x pertemuan)


Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya.

Kompetensi Dasar : 4.4 Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis
dalam air dan pH larutan garam tersebut
Indikator :
Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air
melalui percobaan
Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi
Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis

I. Tujuan Pembelajaran :
Tatap Muka I
1. Melalui percobaan , siswa dapat menentukan macam-macam komposisi garam
2. Melalui diskusi, siswa dapat menentukan garam yang dapat dihidrolisis
Tatap Muka I I
3. Melalui diskusi, siswa dapat menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari
persamaan reaksi ionisasi
4. Melalui diskusi, siswa dapat menentukan ciri-ciri garam yang dapat terhidrolisis
dalam air
Tatap Muka I I I
5. Melalui diskusi, siswa dapat menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis
6. Melalui diskusi, siswa dapat menghitung massa garam yang terhidrolisis bila pH
larutan diketahui

II. Materi Ajar :
Hidrolisis garam
Garam yang dapat dihidrolisis/diuraikan oleh air.
Sifat garam yang terhidrolisis
Garam-garam yang terhidrolisis
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat, tidak dapat terhidrolisis
karena dalam air akan terionisasi sempurna, sehingga kation ataupun anion
tidak dapat bereaksi dengan ion H
+
atau OH
-
dari air.
Garam yang berasal dari asam Lemah dan basa Kuat, bersifat basa, hal ini
terjadi karena anion dari garam yang lemah akan terikat dengan ion hidrogen
dari air, sementara kationnya tidak, maka akan terionisasi sebagian(parsial)
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah, bersifat asam, hal ini
terjadi karena kation dari garam akan terikat pada ion OH

sedangkan
kationnya tidak.

33
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah akan terionisasi
sempurna atau hidrolisis total, akibatnya garam tersebut akan bersifat netral,
asam atau basa tergantung dari nilai Ka dan Kb.

pH larutan garam yang terhidrolisis
Rumusan:
Garam yang berasal dari Asam lemah dan basa kuat
| |
| |
Ka
garam Kw
OH =

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah
| |
| |
Kb
garam Kw
H =
+


Garam yang terhidrolisis dari asam lemah dan basa lemah
| |
Kb
Ka
Kw H =
+


III. Model dan Metode Pembelajaran:
Model Pembelajaran :Pembelajaran Inkuiri ,Pengajaran langsung/Direct
Instruction, dan Kooperative/Cooperative
Learning
Pendekatan : Ketrampilan proses, konsep
Metode : Demonstrasi, Ceramah , Diskusi, Tanya Jawab

IV. Langkah langkah Pembelajaran :
Pertemuan Pertama (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat mengetahui sifat-sifat larutan garam
Apersepsi: Larutan garam mengalami reaksi hidrolisis
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari literature mengenai hidrolisis garam,
kemudian melakukan praktikum mengenai sifat larutan garam dengan
bimbingan guru
Elaborasi: Siswa menuliskan dan menganalisis data hasil percobaan, serta
mendiskusikannya dalam kelompok praktikum
Guru meminta kelompok-kelompok praktikum membacakan data hasil
diskusinya
Konfirmasi: Guru menguatkan kelompok yang sudah tepat datanya, dan
membahas data yang berbeda, serta mengkaitkannya dengan teori
C.Kegiatan Penutup (10)

34
Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan

Pertemuan Kedua (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat mengetahui garam yang terhidrolisis atau tidak
terhidrolisis dan sifatnya
Apersepsi: Macam-macam komposisi garam
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari literature mengenai sifat larutan garam yang
terhidrolisis dan reaksi hidrolisis
Elaborasi: Siswa melakukan diskusi dari penjelasan guru mengenai sifat
larutan garam yang terhidrolisis serta reaksi hidrolisisnya, dan
mengerjakan soal-soal reaksi hidrolisis secara berkelompok
Konfirmasi: Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan soal
reaksi hidrolisis di papan tulis dan menguatkan jawaban yang sudah tepat,
serta memperbaiki jawaban yang kurang tepat
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan

Pertemuan Ketiga (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: dapat mengetahui cara menghitung pH garam yang mengalami
hidrolisis
Apersepsi: Rumus perhitungan pH hidrolisis garam
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari rumusan pH hidrolisis, dan contoh-contoh
penyelesaian soal-soal perhitungan hidrolisis garam melalui literature dan
tukar pikiran dengan teman
Elaborasi: Siswa mendiskusikan dari penjelasan guru mengenai rumusan
pH hidrolisis serta cara mengerjakan soal-soal hitungan garam yang
terhidrolisis, dan menuliskan hasil diskusinya
Guru meminta siswa penyelesaian soal-soal hitungan pH di papan tulis,
secara bergantian tiap kelompok untuk soal yang berbeda
Konfirmasi: Guru meminta siswa bersama-sama mengoreksi dan
memberinya penguatan pada jawaban siswa yang sudah benar, serta
meminta kelompok lain untuk membantu menyelesaikan jawaban yang
belum tepat
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru memberikan pekerjaan rumah


V. Alat/Bahan/Sumber Belajar :
Sumber Belajar:
Purba Michael. 2007. Kimia Kelas XI. Jakarta:Erlangga

35
Rahardjo, Sentot Budi. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen 2. Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Nurchasanah. 2007. Kimia untuk SMA/MA kelas XI.Semarang: Aneka Ilmu.

VI. Penilaian:
1. Teknik Penilaian : Kognitif :Test Tertulis, kinerja kelompok
2. Bentuk : Pilihan Ganda.
3. Instrument Penilaian
Ranah Kognitif





Pilihlah Salah Satu J awaban Yang benar!
01. Diantara kelima garam berikut yang berasal dari asam lemah dan basa kuat
adalah
a. ammonium asetat
b. ammonium klorida
c. natrium asetat
d. natrium klorida
e. kalium klorida
02. Zat berikut yang merupakan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
a. CH
3
COOK
b. CH
3
COONH
4

c. NH
4
Cl
d. (NH
4
)
2
SO
4

e. K
2
SO
4

03. Zat-zat berikut ini jika dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis, kecuali
a. ammonium klorida
b. natrium karbonat
c. aluminium sulfide
d. barium nitrat
e. kalium asetat
04. Senyawa yang larutannya dalam air akan mengalami hidrolisis total adalah
a. NH
4
CN
b. CH
3
COOK
c. K
2
SO
4

d. (NH
4
)
2
SO
4

e. CH
3
COONa
05. Garam berikut yang larutannya bersifat asam adalah
a. KBr
b. NH
4
Cl
c. (NH
4
)
2
CO
3

d. CH
3
COOK
e. NaCl
ULANGAN
HARIAN IV
HIDROLISIS GARAM


36
06. Pernyataan tentang sifat larutan CH
3
COOK dalam air berikut ini benar, kecuali
a. mempunyai pH>7
b. dapat membirukan kertas lakmus merah
c. ion [H
+
] dalam larutan berkurang
d. ion CH
3
COO
-
dari garam CH
3
COOK menerima ion H
+
dari air
e. ion K
+
dari garam CH
3
COOK menerima ion OH
-
dari air
07. Reaksi-reaksi dibawah ini yang menghasilkan garam yang dapat terhidrolisis
sebagian dan bersifat asam adalah
a. 10 mL NaOH 0,1 M + 10 mL CH
3
COOH 0,1 M
b. 10 mL NaOH 0,1 M + 10 mL CH
3
COOH 0,2 M
c. 10 mL HCl 0,1 M + 10 mL NH
4
OH 0,1 M
d. 10 mL HCl 0,1 M + 10 mL NH
4
OH 0,2 M
e. 10 mL HCl 0,1 M + 10 mL NaOH 0,1 M
08. Jika tetapan asam CH
3
COOH=10
-5
, maka pH larutan CH
3
COONa 0,01 M
adalah(UMPTN 2000)
a. 7,0
b. 7,5
c. 8,0
d. 8,5
e. 9,0
09. Harga pH dari larutan NH
4
NO
2
0,01M adalah(Kb NH
4
OH=10
-5
; Ka HNO
2
=10
-4
)
a. 5,0
b. 5,5
c. 6,0
d. 6,5
e. 7,0
10. Hitunglah jumlah garam CH
3
COONa yang harus dilarutkan dalam 100 mL air agar
diperoleh larutan dengan pH=9!(Ka=10
-5
; Mr CH
3
COONa=82)
a. 0,52
b. 0,62
c. 0,72
d. 0,82
e. 0,92










Penskoran
No. No. Kunci jawaban Skor

37






































Mengetahui Balikpapan, 02 April 2010
Kepala Sekolah SMAN 1 Bpp Guru Mata Pelajaran


H.M.Muslich Sjahid Spd.MM Dra Wiwik Sri Wilujeng
NIP. 19640502 199103 1 012 NIP 19620918989032005


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Soal TP
1 1 C 1
2 1 B 1
3 2 C 1
4 2 A 1
5 3 B 1
6 4 E 1
7 3 B 1
8 5 D 1
9 5 D 1
10 6 D 1
Nilai=Skor Benar X 10 10
Tugas Terstruktur (45 menit di luar tatap muka)
1. Tentukan garam-garam berikut yang mengalami hidrolisis
parsial, dan hidrolisis total! Tuliskan persamaan reaksi
hidrolisisnya!
a. Na
2
CO
3
d. (NH
4
)
2
SO
4

b. Ba(CH
3
COO)
2
e. (NH
4
)
2
CO
3

2. Tentukan pH larutan garam berikut:
a. Larutan KCN 0,1 M dan Ka HCN = 4,9. 10
-10

b. Larutan (NH
4
)
2
SO
2
0,2 M dan Kb NH
3
= 2.10
-5

3. Sebanyak 50 mL larutan KOH 0,1 M direaksikan dengan 50
mL larutan CH
3
COOH 0,1 M. Tentukan pH larutan yang
terjadi jika diketahui harga Ka CH
3
COOH=10
-5
!
4. Hitung konsentrasi larutan CH
3
COONa yang mempunyai
pH=9 jika Ka=10
-5
!

38

Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas / Semester : XI (Sebelas)/Empat
Pertemuan Ke : 16 dan 17
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran ( 2 x pertemuan)

Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran,
dan terapannya.

Kompetensi Dasar : 4.5 Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam
basa untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis

Indikator :
Menganalisis grafik hasil titrasi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa
lemah, asam lemah dan basa kuat, untuk menjelaskan larutan penyangga dan
hidrolisis.

I. Tujuan Pembelajaran :
Tatap Muka I
1. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mempelajari grafik hasil titrasi larutan
garam yang berasal dari asam kuat- basa kuat.
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mempelajari grafik hasil titrasi larutan
garam yang berasal dari Basa lemah oleh asam kuat
Tatap Muka I I
3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat mempelajari grafik hasil titrasi larutan
garam yang berasal dari asam lemah-basa kuat.

II. Materi Ajar :
Grafik titrasi asam dan basa
Titrasi Asam kuat oleh Basa Kuat















2. Titrasi Basa Lemah oleh asam kuat

39








3. Titrasi Asam Lemah oleh basa kuat








III. Model dan Metode Pembelajaran:
Model Pembelajaran : Pengajaran langsung/Direct Instruction, dan
Kooperative/Cooperative Learning
Pendekatan : Konsep
Metode : Ceramah , Diskusi,dan Tanya Jawab

IV. Langkah langkah Pembelajaran :
Pertemuan Pertama (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat mengetahui perubahan kurva pada berbagai macam titrasi
larutan asam-basa
Apersepsi: Bentuk kurva titrasi
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari konsep pembuatan kurva titrasi asam lemah
oleh basa kuat pada literatur
Elaborasi: Siswa membuat dan menganalisis kurva titrasi dari asam
lemah oleh basa kuat dalam kelompok kerja dan indikator kimia yang
tepat digunakan pada titrasi tersebut dengan bimbingan guru
Guru menanyakan bentuk kurva, dan meminta beberapa kelompok kerja
menggambarkan di papan tulis
Konfirmasi: Guru menguatkan gambar kurva yang sudah tepat, dan
memperbaiki gambar kurva yang kurang tepat


C.Kegiatan Penutup (10)

40
Guru meminta siswa menggambarkan kurva pada kertas millimeterblok
dan dikumpulkan

Pertemuan Kedua (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat mengetahui perubahan kurva pada berbagai macam titrasi
larutan asam-basa
Apersepsi: Bentuk kurva titrasi
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari dan membaca literature mengenai kurva titrasi
basa lemah oleh asam kuat
Elaborasi: Siswa membuat dan menganalisis kurva titrasi basa lemah oleh
asam kuat serta menentukan indikator kima yang sesuai
Guru meminta 2 siswa untuk menggambarkan kurva titrasi asam kuat oleh
basa lemah, dan basa kuat oleh asam lemah
Konfirmasi: Guru menguatkan gambar kurva yang sudah benar, serta
memperbaiki gambar kurva yang belum tepat
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru bersama-sama siswa untuk membuat kesimpulan bentuk-bentuk
kurva

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar :
Sumber Belajar:
Purba Michael. 2007. Kimia Kelas XI. Jakarta:Erlangga
Rahardjo, Sentot Budi. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen 2. Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Sutresna, Nana. 2008. Kimia 2. Bandung: Grafindo Media Pratama

VI. Penilaian :
1. Teknik Penilaian : Kognitif :Test Tertulis, kinerja kelompok
2. Bentuk : Uraian
3. Instrument Penilaian












Ranah Kognitif

41
menganalisis kurva hasil titrasi sbb:
Kurva hasil titrasi asam lemah CH
3
COOH 50 mL
0,1M oleh basa kuat NaOH 0,1 M
Pertanyaan
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
10 20 30 40 50 60
Trayek pH
I ndikat or
Fenolpt alein
Trayek pH
indikat or
met il Red
Volume NaOH 0, 1 M
P H
P H pd t it ik ekivalen

Analisis mengapa bentuk kurva
seperti terlihat? Jelaskan! (garis
putus-putus merupakan titrasi asam
kuat oleh basa kuat)
Dan Indikator kimia apa yang sesuai
digunakan pada titrasi ini? Jelaskan!
Perhatikan bentuk kurva, garis putus-putus
merupakan hasil titrasi asam kuat oleh basa kuat




Mengetahui Balikpapan, 02 April 2010
Kepala Sekolah SMAN 1 Bpp Guru Mata Pelajaran




H.M.Muslich Sjahid Spd.MM Dra Wiwik Sri Wilujeng
NIP. 19640502 199103 1 012 NIP 196209181989032005
















42
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas / Semester : XI (Sebelas)/Empat
Pertemuan Ke : 18, 19, 20 dan 21
Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran (4 x pertemuan)


Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran,
dan terapannya.

Kompetensi Dasar : 4.6 Memprediksikan terbentuknya endapan dari suatu reaksi
berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan.

Indikator :
Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar
larut
Menghubungkan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau
pengendapannya
Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air
Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga
Ksp atau sebaliknya
Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama dalam larutan
Menentukan pH larutan dari harga Kspnya
Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp

I. Tujuan Pembelajaran :
Tatap Muka I
1. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menghubungkan Ksp dengan tingkat
kelarutan
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menuliskan berbagai Ksp garam yang
sukar larut
Tatap Muka II
3 Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menghitung kelarutan garam yang sukar
larut berdasarkan harga Ksp atau sebaliknya
Tatap Muka III
4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan penambahan ion senama
dalam larutan
Tatap Muka IV
5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menentukan pH larutan dari harga
Kspnya
6. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat memperkirakan terbentuknya endapan
berdasarkan harga Ksp



43
II. Materi Ajar :
Kelarutan (S) dan Hasil kali kelarutan (Ksp)
Kelarutan (S) adalah: jumlah konsentrasi maksimum yang dapat larut dalam
larutan
Hasil Kali Kelarutan (Ksp): perkalian konsentrasi ion-ion senyawa yang sukar
larut dipangkatkan koefisien masing-masing. Dipengaruhi oleh suhu, sehingga
nilai Ksp pada suhu tertentu berbeda.
Contoh: Penulisan Ksp dari Mg(OH)
2

| || |
2
2 +
= OH Mg Ksp
Pengaruh ion sejenis
Dengan adanya penambahan ion sejenis akan memperkecil kelarutan

III. Model dan Metode Pembelajaran:
Model Pembelajaran :Pengajaran langsung/Direct Instruction, dan
Kooperative/Cooperative Learning
Pendekatan : Konsep
Metode : Ceramah , Diskusi, Tanya Jawab

IV. Langkah langkah Pembelajaran :
Pertemuan Pertama (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat meramalkan kapan zat akan mengendap pada larutan
yang ditentukan ukurannya
Apersepsi: ukuran banyaknya zat terlarut yang dapat larut dalam
pelarutnya
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan pada
literature
Elaborasi: Siswa melakukan diskusi dari penjelasan guru mengenai
kelarutan dan hasil kali kelarutan, menuliskan hasil diskusi mengenai
konsep kelarutan dan rumusan hubungan kelarutan dengan hasil kali
kelarutan serta mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
Konfirmasi: Guru menanyakan kepada siswa mengenai apa itu kelarutan
dan hasil kali kelarutan?
Guru menguatkan jawaban siswa yang sudah tepat dan memperbaiki
jawaban yang kurang tepat
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan

Pertemuan Kedua (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Siswa mendiskusikan hubungan antara kelarutan dan hasil kali
kelarutan dari 2 ion, 3, ion, 4 ion, dan 5 ion melalui kelompok kerja

44
Apersepsi: Hubungan kelarutan dan Ksp berdasarkan jumlah ionnya
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari rumus hubungan kelarutan dan hasil kali
kelarutan , dan cara-cara penyelesaian soal-soal hitungan kelarutan dan
hasil kali kelarutan pada buku literatur
Elaborasi: Siswa mendiskusikan dari penjelasan guru mengenai
menuliskan rumusan hubungan kelarutan dan Ksp serta soal-soal hitungan
kelarutan dan hasil kali kelarutan dalam kelompok kerja, kemudian guru
meminta siswa untuk menuliskan rumusan serta penyelesaian soal
hitungan di depan kelas
Konfirmasi: Guru menguatkan jawaban siswa yang sudah tepat dan
memperbaiki jawaban siswa yang kurang tepat
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru memberikan tugas kepada siswa

Pertemuan Ketiga (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: dapat mengetahui pengaruh ion sejenis terhadap nilai
kelarutannya
Apersepsi: Akibat dari penambahan ion sejenis
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari informasi pada literature mengenai pengaruh
ion sejenis terhadap kelarutan dalam kelompok kerja
Elaborasi: Siswa mendiskusikan hasil pengaruh ion sejenis terhadap
kelarutan dan soal-soal hitungan dalam kelompok kerja dengan
bimbingan guru
Guru meminta beberapa siswa untuk membacakan hasil diskusinya dan
mengerjakan soal-soal hitungan
Konfirmasi: Guru menguatkan jawaban siswa yang sudah tepat dan
memperbaiki jawaban yang kurang tepat
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru memberikan pekerjaan rumah

Pertemuan Keempat (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: dapat menghitung pH dengan menggunakan nilai kelarutan atau
Ksp
Apersepsi: Mencari nilai pH larutan dengan memakai data kelarutan dan
hasil kali kelarutan
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari dan membaca literature mengenai hubungan
pH dan pOH terhadap kelarutan dan hasil kali kelarutan , serta cara-cara
penyelesaian soal-soal hitungan melalui kelompok kerja

45
Elaborasi: Siswa mendiskusikan dan menuliskan hasil diskusi dari
penjelasan guru mengenai hubungan pH/pOH dengan data kelarutan dan
hasil kali kelarutan serta mengerjakan soal-soal hitungan pH dengan data
nilai kelarutan/Ksp
Guru meminta beberapa siswa untuk menuliskan penyelesaian soal
hitungan pH/pOH dengan menggunakan data kelarutan/Ksp
Konfirmasi: Guru menguatkan jawaban siswa yang sudah benar, dan
memperbaiki jawaban yang belum tepat atau meminta kelompok lain
untuk membantu dan memberinya penghargaan
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru memberikan pekerjaan rumah

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar :
Purba Michael. 2007. Kimia Kelas XI. Jakarta:Erlangga
Rahardjo, Sentot Budi. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen 2. Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Sutresna, Nana. 2008. Kimia 2. Bandung: Grafindo Media Pratama

VI. Penilaian :
1. Teknik Penilaian : Kognitif :Test Tertulis(Pilihan Ganda)
2. Bentuk : Pilihan Ganda
3. Instrument Penilaian

Ranah Kognitif


ULANGAN HARIAN
Kelarutan dan Hasil Kali
Kelarutan

Silanglah jawaban yang benar!
01. Pernyataan yang kurang tepat
tentang hasil kali kelarutan
garam AgCl adalah
a. Ksp AgCl menyatakan
banyaknya garam AgCl
yang larut
b. Jika Ksp AgCl=[Ag
+
][Cl
-
],
berarti larutan AgCl jenuh
c. Jika Ksp AgCl<[Ag
+
][Cl
-
],
berarti larutan AgCl
mengendap
d. Jika Ksp AgCl>[Ag
+
][Cl
-
],
berarti larutan AgCl belum
mengendap
e. Harga Ksp tetap pada suhu
tetap
02. Tetapan hasil kali kelarutan
(Ksp) dari senyawa BaCl
2
dapat
dituliskan sebagai berikut.
a. [Ba
+
] [Cl
-
]
b. [Ba
2+
] [Cl
-
]
c. [Ba
2+
] [Cl
-
]
2

d. [Ba
2+
]
2

e. [Cl
-
]
2




03. Pada Suhu tertentu kelarutan
Na
2
SO
4
dalam air sebesar 2
mol/liter. Harga Ksp senyawa
tersebut adalah
a. 4
b. 8
c. 16

46
d. 32
e. 64
04. Kelarutan Ca(OH)
2
adalah 74 mg
dalam 100 mL air, Tentukan
harga Ksp Ca(OH)
2
?
a. 4 X 10
-4

b. 4 X 10
-5

c. 4 X 10
-6

d. 4 X 10
-7

e. 4 X 10
-8

05. Harga hasil kali kelarutan (Ksp)
Ag
2
SO
4
=3,2 X 10
-5
, maka
kelarutannya dalam 1 Liter air
adalah
a. 2 X 10
-5

b. 2 X 10
-2

c. 1 X 10
-2,5

d. 1 X 10
-2

e. 4 X 10
-2

06. Diketahui:
Ksp Ag
2
CO
3
=8 X 10
-12

Ksp AgCl =2 X 10
-10

Ksp Ag
3
PO
4
=1 X 10
-16

Ksp AgI =8,5 X 10
-17

Ksp AgCN =1,2 X 10
-16
Berdasarkan data di atas garam yang
paling besar kelarutannya dalam
air(Ebtanas 2000)
a. AgI b. AgCl c. Ag
3
PO
4

d. Ag
2
CO
3
e. AgCN
07. Kelarutan PbSO
4
dalam air
adalah 1,4 X 10
-4
M, pada suhu
sekitar 30
O
C. Bila dilarutkan
dalam larutan K
2
SO
4
0,05 M,
kelarutan PbSO
4
menjadi
a. 1,0 X 10
-8
M
b. 1,2 X 10
-5
M
c. 0,2 X 10
-6
M
d. 0,4 X 10
-6
M
e. 1,4 X 10
-4
M
08. Tetapan hasil kali kelarutan
Magnesium hidroksida ialah: 2 X
10
-11
. Jika pH dari suatu larutan
MgCl
2
dengan konsentrasi 2 X
10
-3
dinaikkan, maka akan
terjadi endapan pada pH:
a. 8
b. 9
c. 10
d. 11
e. 12
09. Kelarutan L(OH)
2
dalam air
sebesar 5 X 10
-4
mol/L. Maka
larutan jenuh L(OH)
2
dalam air
mempunyai pH sebesar
a. 10,3
b. 3,7
c. 11,0
d. 12,0
e. 9,7
10. Apakah yang akan terjadi jika
10 mL 0,001 M AgNO
3
ditambahkan ke dalam 490 mL
0,002 M K
2
CrO
4
, jika diketahui
Ksp AgCrO
4
= 2,4 X 10
-12

a. Belum terbentuk endapan
b. Tepat terbentuk endapan
c. Endapan telah terbentuk
d. Kelarutan K
2
CrO
4
bertambah
e. Kelarutan
K
2
CrO
4
=kelarutan AgNO
3







Pedoman Penskoran

NO. NO. KUNCI J AWABAN SKOR

47
Saol TP
1 6 E 1
2 2 C 1
3 1 D 1
4 7 C 1
5 3 B 1
6 1 D 1
7 4 D 1
8 5 C 1
9 5 C 1
10 7 A 1
Nilai= Skor Benar X 10 10



















Mengetahui
Balikpapan, 02 April 2010
Kepala Sekolah SMAN 1 Bpp Guru Mata Pelajaran




H.M.Muslich Sjahid Spd.MM Dra Wiwik Sri Wilujeng
NIP. 19640502 199103 1 012 NIP 196209181989032005


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : KIMIA
Tugas Terstruktur (45 menit di luar jam tatap muka)
1. Tuliskan hasil kali kelarutan untuk larutan jenuh berikut:
a. BaSO
4
b. Ag
2
CrO
4
c. Al(OH)
3
d. Ca
3
(PO
4
)
2

2. Tuliskan hubungan antara kelarutan (S) dan hasil kali kelarutan (Ksp)
untuk larutan berikut:
a. CuS b. Ag
2
C
2
O
4
c. Mg(OH)
2
d. Bi
2
S
3

3. Jika Ksp Mg(OH)
2
=1,2.10
-11
, tentukan harga pH larutan jenuh Mg(OH)
2
?
4. Dalam 100 mL larutan terdapat 74 miligram Ca(OH)
2
, tentukan tetapan
hasil kali kelarutan Ca(OH)
2
jika diketahui Ar H=1; O=16, dan Ca=40!
5. Diketahui Ksp PbCrO
4
=1,8. 10
-14
, tentukan kelarutannya dalam kalium
kromat 0,2 M!

48
Kelas / Semester : XI (Sebelas)/Empat
Pertemuan Ke : 22,23, 24 dan 25
Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran (4 x pertemuan)


Standar Kompetensi : 5. Menjelaskan system dan sifat koloid serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar : 5.1. Membuat berbagai system koloid dengan bahan-bahan yang
ada di sekitarnya.

Indikator :
Menjelaskan perbedaan suspensi kasar, larutan sejati, dan koloid
Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan
Menjelaskan pembuatan koloid untuk contoh-contoh koloid lain

I. Tujuan Pembelajaran :
Tatap Muka I
1. Melalui percobaan, siswa dapat menjelaskan perbedaan larutan sejati, suspensi
kasar dan koloid dengan tepat
Tatap Muka II
2. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menentukan macam-macam koloid
Tatap Muka III
3. Melalui percobaan, siswa dapat menjelaskan proses pembuatan koloid secara
kondensasi
Tatap Muka IV
4. Melalui percobaan, siswa dapat menjelaskan proses pembuatan koloid secara
dispersi

II. Materi Ajar :
Larutan Sejati, Suspensi kasar dan koloid dan perbedaannya












Pembuatan Koloid, yaitu secara
1. Cara kondensasi: molekul atau ion bergabung menjadi partikel koloid dengan
reaksi-reaksi kimia.
Suspensi kasar Larutan sejati Koloid
Camp. Tepung
terigu dan air
Larutan gula dan
air
Campuran susu dan air
Heterogen Homogen Tampak homogen tapi
bersifat heterogen
Ukuran partikel
>100 nm
< 1 nm 1 nm <ukuran partikel
koloid< 100 nm
Dua fase Satu fase Dua fase
Tidak stabil Stabil Pada umumnya stabil
Dapat disaring Tidak dapat
disaring
Dapat dengan
penyaringan ultra

49
Contoh:
1. Reaksi redoks :
) ( ) ( 2 ) ( 2 ) ( 2
3 2 2
koloid l aq g
S O H SO S H + +
2. Reaksi Hidrolisis:
) ( ) ( 3 ) ( 2 ) ( 3
3 ) ( 3
aq koloid l aq
HCl OH Fe O H FeCl + +
2. Cara Dispersi: partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid.
Contoh: Cara mekanik ( dengan menggerus dengan lumpang, misal sol
belerang), Peptisasi (pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau
dari suatu endapan dengan bantuan zat pemeptisasi/pemecah,
misal pembuatan protein dengan enzim pepsin; cara busur
brediq( untuk membuat sol logam)
Sistem-sistem koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya
No Fase
terdispersi
Medium
pendispersi
Nama Contoh
1 Padat Gas Aerosol Asap (smoke), debu di
udara
2 Padat Cair Sol Sol emas, sol belerang,
tinta, cat
3 Padat Padat Sol padat Gelas berwarna, intan
hitam
4 Cair Gas Aerosol Kabut(fog)
5 Cair Cair Emulsi Susu, santan, minyak
ikan
6 Cair Padat Emulsi
padat
Jelly, mutiara
7 Gas Cair Buih Buih sabun, krim kocok
8 Gas Padat Buih padat Karet busa, batu apung

III. Model dan Metode Pembelajaran:
Model Pembelajaran :Pembelajaran Inkuiri ,Pengajaran langsung/Direct
Instruction, dan Kooperative/Cooperative
Learning
Pendekatan : Ketrampilan Proses, Konsep
Metode : Eksperiment/Demonstrasi, Ceramah , Diskusi,
Tanya Jawab

IV. Langkah langkah Pembelajaran :
Pertemuan Pertama (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat mengetahui pembuatan makanan dengan menggunakan
koloid
Apersepsi: ada larutan yang terlihat dua fase/terpisah , dan ada larutan
yang tampak homogen atau 1 fase
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)

50
Eksplorasi: Siswa membaca prosedur serta konsep yang berkaitan dengan
kegiatan praktikum,kemudian melakukan percobaan perbedaan larutan
sejati, koloid, dan suspensi kasar
Elaborasi: Siswa menuliskan hasil percobaan,dan mendiskusikan
perbedaan antara larutan sejati, koloid dan suspensi kasar serta
menganalisis datanya melalui kelompok praktikum
Guru meminta beberapa kelompok praktikum untuk membacakan hasil
analisisnya
Konfirmasi: Guru menguatkan jawaban kelompok yang sudah tepat dan
membenarkan jawaban yang kurang tepat atau meminta kelompok lain
membantu dan memberinya penghargaan
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru mengarahkan siswa membuat kesimpulan

Pertemuan Kedua (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: dapat menentukan macam-macam koloid
Apersepsi: Macam-macam koloid dalam kehidupan kita
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari, membaca literature mengenai macam-macam
koloid, serta mendiskusikannya dalam kelompok kerja
Elaborasi: Siswa menuliskan hasil diskusinya mengenai macam-macam
koloid, serta mempresentasikannya di depan kelas
Konfirmasi: Guru menguatkan hasil diskusi yang sudah tepat, dan
memperbaiki hasil diskusi yang kurang tepat
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru bersama-sama siswa membuat resume

Pertemuan Ketiga (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat mengetahui perbedaan
Apersepsi: membandingkan larutan sejati, koloid, dan suspensi
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar



B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari dan membaca literature mengenai macam-
macam pembuatan koloid secara kondensasi, kemudian melakukan
percobaan pembuatan koloid secara kondensasi dengan bimbingan guru
Elaborasi: Siswa menuliskan dan menganalisis data hasil percobaan
Konfirmasi: Guru meminta perwakilan kelompok siswa untuk
membacakan hasil diskusinya, dan membahas data yang berbeda, dan
mempertegas hasil berdasarkan teori
C.Kegiatan Penutup (10)

51
Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan

Pertemuan Keempat (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: dapat mengetahui macam cara pembuatan koloid
Apersepsi: Cara pembuatan koloid
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari dan membaca literature mengenai macam-
macam pembuatan koloid secara dispersi, kemudian melakukan
percobaan pembuatan koloid secara disperse dengan bimbingan guru
Elaborasi: Siswa menuliskan dan menganalisis data dalam kelompok
praktikum
Konfirmasi: Guru menanyakan hasil praktikum, menguatkan hasil diskusi
yang sudah tepat dan memperbaiki hasil diskusi yang kurang tepat
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar :
Sumber Belajar:
Purba Michael. 2007. Kimia Kelas XI. Jakarta:Erlangga
Rahardjo, Sentot Budi. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen 2. Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Sutresna, Nana. 2008. Kimia 2. Bandung: Grafindo Media Pratama
Alat/Bahan Belajar:
LKS 5.1(terlampir)
Gelas kimia 250 mL
Pengaduk
Lampu spiritus
Kertas saring
Corong
Sol belerang
Gula pasir
Pasir
Air suling
Agar-agar
VI. Penilaian:
1. Teknik Penilaian : Kognitif :Test Tertulis(Pilihan Ganda dan Essay), kinerja,
produk
2. Bentuk : Pilihan Ganda dan Essay, Laporan Praktikum
3. Instrument Penilaian
Ranah Kognitif
o Tes tertulis: Pilihan Ganda dan Uraian (Digabung pada K.D 5.2)
Ranah Psikomotorik
o Lembar Penilaian (praktikum)

52
NO
Aspek
Yang
Di nilai

Nama
Kelompok
Mempersiapk
an alat dan
Bahan
Pelaksanaan Menggunakan
hasil
pengukuran
untuk menarik
kesimpulan
Total
skor
Nilai
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6


Mengetahui Balikpapan, 02 April 2010
Kepala Sekolah SMAN 1 Bpp Guru Mata Pelajaran






H.M.Muslich Sjahid Spd.MM Dra Wiwik Sri Wilujeng
NIP. 19640502 199103 1 012 NIP 196209181989032005



















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : KIMIA

53
Kelas / Semester : XI (Sebelas)/Empat
Pertemuan Ke : 26, 27 dan 28
Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (3 x pertemuan)


Standar Kompetensi : 5. Menjelaskan system dan sifat koloid serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar : 5.2. Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator :
Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi
Mendiskripsikan sifat-sifat koloid (effek tyndall, gerak brown, dialisis,
elektroforesis, emulsi, koagulasi)
Menjelaskan koloid liofob, dan liofil
Mendiskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dam farmasi

I. Tujuan Pembelajaran :
Tatap Muka I
1. Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan pendispersinya
2. Mendiskripsikan sifat-sifat koloid
Tatap Muka II
3. Menjelaskan koloid liofil
4. Menjelaskan koloid liofob
5. Menjelaskan perbedaan koloid liofob dan liofil
Tatap Muka III
6. Mendiskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi

II. Materi Ajar :
* Sifat-sifat koloid
1. Efek tyndall: koloid dapat menghamburkan cahaya.
2. Gerak Brown: gerak acak partikel-partikel koloid diakinbatkan benturan dengan
medium pendispersinya
3. Elektroforesis: gerakan partikel koloid dalam medan magnet
4. Adsorbsi: kemampuan partikel koloid untuk menyerap ion/muatan listrik pada
permukaannya. Adsorbsi=penyerapan pada permukaan, sedangkan
absorbsi=penyerapan sampai ke bawah permukaan.
5. Koagulasi: pengumpalan partikel koloid
* Peranan koloid dalam kehidupan
6. Pada pengolahan air bersih terkadang ditambah tawas yang berguna
menggumpalkan partikel oloid sehingga lebih mudah disaring
7. Pada pembuatan es krim digunakan gelatin, untuk mencegah pembentukan kristal
es besar/gula

*Perbedaan koloid liofil dan liofob

54

Sol Liofil Sol Liofob
Mengadsorpsi mediumnya Tidak mengadsorpsi
Dapat dibuat dengan konsentrasi yang
relatif besar
Hanya stabil pada konsentrasi kecil
Tidak mudah digumpalkan dengan
penambahan elektrolit
Mudah menggumpal pada penambahan
elektrolit
Viskositas lebih besar daripada
mediumnya
Viskositas hampir sama dengan
mediumnya
Bersifat reversibel Tidak reversibel
Efek tyndall lemah Efek Tyndall lebih jelas

III. Model dan Metode Pembelajaran:
Model Pembelajaran : Pengajaran langsung/Direct Instruction, dan
Kooperative/Cooperative Learning
Pendekatan : Konsep
Metode : Ceramah , Diskusi, Tanya Jawab

III. Langkah langkah Pembelajaran :
Pertemuan Pertama (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat memanfaatkan sifat koloid dalam kehidupan, misal
menambahkan tawas pada air agar jernih
Apersepsi: Koloid memiliki sifat-sifat tertentu
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari dan membaca literature atau melalui internet
mengenai sifat-sifat koloid
Elaborasi: Siswa mendiskusikan sifat-sifat koloid dan mengerjakan soal-
soal yang terdapat dalam LKS melalui kelompok kerja
Konfirmasi: Guru menanyakan soal-soal mengenai sifat-sifat koloid yang
ada di LKS kepada siswa. Guru menguatkan jawaban yang sudah tepat
dan memperbaiki jawaban yang kurang tepat
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan

Pertemuan Kedua (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat mengetahui kemudahan membuat koloid
Apersepsi: Koloid memiliki sifat-sifat tertentu
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari dan membaca literature mengenai perbedaan
koloid liofil dan liofob

55
Elaborasi: Siswa mendiskusikan,dan menuliskan hasil diskusi mengenai
perbedaan koloid liofil dan liofob dan mempresentasikan hasil diskusinya
di depan kelas
Konfirmasi: Guru menanyakan kepada siswa perbedaan koloid liofil dan
liofob, membenarkan hasil diskusi yang sudah tepat dan meminta
kelompok lain untuk memperbaiki hasil kelompok yang kurang tepat
dengan bimbingan guru serta memberikan penghargaan
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan

Pertemuan Ketiga (2 X 45)
A. Kegiatan Pendahuluan (10)
Motivasi: Dapat memanfaatkan sifat koloid dalam kehidupan, misal
menambahkan tawas pada air agar jernih
Apersepsi: Koloid memiliki sifat-sifat tertentu
Guru memberitahukan tujuan dan kompetensi belajar
B.Kegiatan Inti (70)
Eksplorasi: Siswa mencari, membaca literature atau dari internet
mengenai kegunaan koloid dalam kehidupan sehari-hari
Elaborasi: Siswa mendiskusikan dan menuliskan hasil diskusi hubungan
sifat-sifat koloid dengan kegunaannya melalui kelompok kerja, serta
membuatnya sebagai laporan
Konfirmasi: Guru meminta kelompok-kelompok siswa untuk
mempresentasikan laporannya dan memberikan penghargaan
C.Kegiatan Penutup (10)
Guru bersama siswa membuat kesimpulan

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar :
Sumber Belajar:
Purba Michael. 2007. Kimia Kelas XI. Jakarta:Erlangga
Rahardjo, Sentot Budi. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen 2. Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Sutresna, Nana. 2008. Kimia 2. Bandung: Grafindo Media Pratama

VI. Penilaian:
1. Teknik Penilaian : Kognitif :Test Tertulis(Pilihan Gandadan Essay),
Psikomtorik: kinerja, produk
2. Bentuk : Pilihan Ganda+Essay, laporan
3. Instrument Penilaian


Ranah Kognitif
ULANGAN HARIAN
SISTEM KOLOID
A. Silanglah Jawaban Yang Benar!

56
01. Salah satu perbedaan antara koloid dan system suspensi adalah,kecuali..
a. koloid bersifat homogen, sedangkan suspensi kasar heterogen
b. koloid stabil, sedangkan suspensi kasar tidak
c. koloid terdiri dari satu fase, sedangkan suspensi kasar terdiri dari dua fase
d. koloid jernih, sedangkan suspensi kasar keruh
e. koloid dapat disaring, sedangkan suspensi kasar tidak dapat disaring
Jawab: E
02. Apabila kita masukkan tanah liat ke dalam bejana berisi air, kemudian dikocok,
Tanah liat akan segera turun ke bawah pada waktu bejana itu diletakkan. Pada
waktu campuran tersebut disaring dengan kertas saring, tanah liat tidak dapat
melalui kertas saring. Campuran tersebut termasuk dalam kelompok
a. Larutan sejati d. Dispersi
b. Koloid e. Senyawa
c. Suspensi
Jawab: C
03. Sistem koloid yang medium pendispersinya cair dan fase terdispersinya cair
adalah
a. Susu d. keju
b. Kabut e. mentega
c. Awan
Jawab: A
04. Koloid yang mempunyai fase terdispersi gas dalam medium pendispersinya cair
adalah
a. asap d. emulsi
b. buih e. Aerosol
c. kabut
Jawab: C
05. Mutiara adalah system koloid
a. gas dalam cair d. cair dalam gas
b. gas dalam padat e. cair dalam padat
c. padat dalam cair
Jawab: E
06. Cara pembuatan system koloid dengan cara kondensasi secara fisika salah
satunya dilakukan dengan
a. homogenasi d. pengendapan
b. busur bredig e. penggerusan
c. penggantian pelarut
Jawab: C
07. Pembuatan sol arsen(III) sulfide dari larutan arsen(III))oksida yang dialiri gas
asam sulfide, termasuk pembuatan koloid secara
a. reduksi-oksidasi d. mekanik
b. pemindahan e. hidrolisis
c. peptisasi
Jawab: B
08. Mengalirkan gas H2S pada endapan NiS akan didapat sol S, cara ini disebut
a. pendinginan d. mekanik
b. busur bredig e. peptisasi

57
c. elektrodispersi
Jawab: E
09. Berikut adalah peristiwa efek tyndall pada partikel koloid, kecuali
a. sorot lampu yang tampak jelas pada daerah berkabut
b. sinar lampu senter yang tampak diteruskan pada larutan gula
c. sorot lampu proyektor yang tampak jelas ketika terkena asap rokok
d. terjadinya warna biru langit pada siang hari dan warna jingga di malam
hari
e. sinar matahari yang tampak jelas pada pagi hari yang berkabut
Jawab: B
10.Gerak Brown pada system koloid terjadi karena
a. tolak-menolak antara partikel koloid
b. gaya gravitasi pada koloid
c. tarik-menarik molekul pendispersi dengan partikel koloid
d. tumbukan antara partikel pendispersi
e. tumbukan antara molekul pendispersi dengan partikel koloid
Jawab: E
11.Salah satu sifat partikel koloid adalah bermuatan listrik Kondisi ini yang mendukung
sifat tersebut adalah partikel koloid dapat bergerak di bawah pengaruh medan
listrik. Peristiwa yang juga dapat digunakan untuk menentukan muatan dari
partikel koloid tersebut disebut dengan
a. Elektroforesis d. koloid pelindung
b. Adsorpsi e. elektrolisis
c. Koagulasi
Jawab: A
12.Proses berikut yang menggunakan prinsip dialysis adalah
a. penjernihan air
b. penyembuhan sakit perut
c. terjadinya delta di muara sungai
d. penyerapan gas buangan pabrik
e. cuci darah bagi penderita ginjal
Jawab: E
13.Berikut adalah peristiwa-peristiwa koagulasi pada partikel koloid, kecuali
a. penggumpalan lateks
b. pengobatan sakit perut
c. pengendapan debu pada corong asap
d. penjernihan lumpur dari air sungai
e. pembentukan delta pada muara sungai
Jawab: E
14.Sistem koloid yang partikel-partikelnya mampu menyerap medium pendispersinya
adalah
a. hidrofob d. liofob
b. sol e. liofil
c. buih
Jawab: E
15.Contoh Sol hidrofob adalah
a. larutan protein d. larutan kanji

58
b. sol agar-agar e. gel agar-agar
c. sol belerang
Jawab: C
16. Dibandingkan dengan sol liofil, sol liofob bersifat
a. lebih stabil
b. lebih menunjukkan efek tyndall
c. lebih kental
d. lebih reversible
e. lebih mudah dibuat gel
Jawaban Pertanyaan
Jelaskan masing-masing contoh pemanfaatan koloid dalam bidang makanan, farmasi,
kesehatan(pengolahan air bersih)?
Jawab:
1. Pada bidang makanan, seperti pada pembuatan es krim diberi gelatin untuk
mencegah pembentukan es besar/ batu es
2. Pada Farmasi untuk penyembuhan penyakit perut yang disebabkan oleh bakteri
patogen dengan serbuk karbon atau norit. Di dalam usus norit akan membentuk
koloid yang dapat mengadsorbsi zat racun.
3. Kesehatan: Pembersihan air oleh tawas, Adsorbsi gas oleh zat padat, penggumpalan
partikel koloid pada asap buangan pabrik.
Pedoman Penskoran
No
TP
No
Soal
Skor
1(KD 5.1) 1,2 2
2(KD 5.1) 6,8 2
3(KD 5.1) 7 1
1(KD 5.2) 3,4,5 3
2(KD 5.2)
9,10,11,12, 13
5
3(KD 5.2)
14
1
4(KD 5.2)
15
1
5(KD 5.2)
16
1
6 (KD 5.2)
Essay
3
N=(Skor Benar/9) X 100
Total
19

Mengetahui Balikpapan, 02 April 2010
Kepala Sekolah SMAN 1 Bpp Guru Mata Pelajaran


H.M.Muslich Sjahid Spd.MM Dra Wiwik Sri Wilujeng
NIP. 19640502 199103 1 012 NIP 196209181989032005

Anda mungkin juga menyukai