Anda di halaman 1dari 25

Pelaksanaan pembelajaran kimia selama dua semester atau satu tahun dirinci menjadi 9 Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nomor :5
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Asam dan Basa
Alokasi Waktu : 24 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 10 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.1. Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan
3.2. Menentukan konsentrasi/ kadar asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa
4.1. Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan
keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa
4.2. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi
asam-basa

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.10.1. Menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dalam kehidupan
3.10.2. Mendekripsikan teori-teori asam dan basa
3.10.3. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan sifat asam
dan basa
3.10.4. Mengidentifikasi sifat larutan asam/basa berdasarkan konsep asam/basa dan/atau pH
larutan
3.10.5. Menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu larutan asam/basa
3.10.6. Memahami derajat ionisasi dan tetapan kesetimbangan asam/basa
3.10.7. Menghubungkan asam lemah dengan asam kuat serta basa lemah dengan basa kuat untuk
mendapatkan derajat ionisasi (α) atau tetapan ionisasi (Ka)

3.2.1. Memahami prinsip kerja titrasi asam basa


3.2.2. Menentukan konsentrasi/ kadar asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa

4.10.1. Menentukan trayek pH suatu larutan asam/basa berdasarkan data hasil percobaan
4.10.2. Mengajukan gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan
keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa

4.2.1. Merancang dan melakukan percobaan pengukuran titrasi asam-basa


4.2.2. Menyajikan hasil percobaan titrasi asam-basa dalam bentuk laporan tertulis
4.2.3. Membuat kurva titrasi asam-basa berdasarkan data hasil percobaan

C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengkaji
larutan asam dan basa
2. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja
sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
Kognitif
1. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dalam kehidupan

1|Page
2. Siswa dapat mendekripsikan teori-teori asam dan basa
3. Siswa dapat mengidentifikas sifat larutan asam/basa berdasarkan konsep asam/basa
dan/atau pH larutan
4. Siswa dapat memahami derajat ionisasi dan tetapan kesetimbangan asam/basa
5. Siswa dapat mengajukan gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk
menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa
6. Siswa dapat menghubungkan asam lemah dengan asam kuat serta basa lemah dengan basa
kuat untuk mendapatkan derajat ionisasi (α) atau tetapan ionisasi (Ka)
7. Siswa dapat memahami prinsip kerja titrasi asam basa
Psikomotorik
1. Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
sifat asam dan basa
2. Siswa dapat menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu larutan asam/basa
3. Siswa dapat menentukan trayek pH suatu larutan asam/basa berdasarkan data hasil
percobaan
4. Siswa dapat menentukan konsentrasi/ kadar asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi
asam basa
5. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan pengukuran titrasi asam-basa
6. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan titrasi asam-basa dalam bentuk laporan tertulis
7. Siswa dapat membuat kurva titrasi asam-basa berdasarkan data hasil percobaan

D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Tetapan ionisasi asam
2. Tetapan ionisasi basa
3. Indikator asam/basa
4. Kurva titrasi asam-basa
Materi konsep
1. Asam
2. Basa
3. Titrasi
Materi prinsip
1. pH
2. Teori asam dan basa
Materi prosedur
1. Prosedur percobaan identifikasi sifat asam dan basa dengan indikator alam
2. Prosedur percobaan untuk memperkirakan pH larutan menggunakan indikator asam-basa
3. Prosedur percobaan reaksi netralisasi
4. Prosedur percobaan penentuan kadar cuka makan

E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Latihan soal
5. Observasi

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)

2|Page
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang asam dan basa.
 Memotivasi: Guru menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dala
kehidupan.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
 Guru mengajak siswa untuk membandingkan sifat-sifat senyawa asam dan basa,
seperti air jeruk dan sabun.
 Siswa secara individu membandingkan sifat-sifat senyawa asam dan basa, seperti
air jeruk dan sabun. (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Siswa didudukkan sesuai dengan kelompok masing-masing untuk melakukan
percobaan identifikasi sifat asam dan basa dengan kertas lakmus dan indikator
alam.
 Siswa secara berkelompok identifikasi sifat asam dan basa dengan kertas lakmus
dan indikator alam (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan identifikasi sifat
asam dan basa dengan kertas lakmus dan indikator alam.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk
menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja (terdapat dalam buku
teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 183).
 Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan oleh guru.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan
dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (20 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sifat asam dan basa.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sifat asam dan basa.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
identifikasi sifat asam dan basa dengan kertas lakmus dan indikator alam.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Teori asam dan basa.

2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang teori asam dan basa.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa sifat asam dan basa suatu larutan dapat
dijelaskan menggunakan beberapa teori asam/basa. Ketiga teori tersebut
memiliki dasar pemikiran berbeda tetapi saling melengkapi dan memperkaya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai teori asam dan basa.
 Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai teori asam dan basa (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).

3|Page
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual membandingkan ketiga teori asam dan basa.
 Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap teori asam dan basa
dengan mengerjakan latihan soal yang berhubungan dengan teori asam dan basa.
 Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan
dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang teori asam dan basa.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan teori asam dan basa.
 Tindak lanjut: Penugasan untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil diskusi
mengenai teori asam dan basa.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Kesetimbangan ion dalam larutan asam dan
basa.

3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kesetimbangan ion dalam
larutan asam dan basa.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa air merupakan elektrolit yang sangat
lemah karena sebagian kecil dari molekul air terionisasi.
b. Kegiatan inti (100 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai kesetimbangan ion
dalam larutan asam dan basa.
 Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai kesetimbangan ion dalam
larutan asam dan basa (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual menganalisis pengaruh asam dan basa kuat
terhadap kesetimbangan air.
 Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap kesetimbangan ion
dalam larutan asam dan basa dengan menganalisis pengaruh asam dan basa kuat
terhadap kesetimbangan air.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan
dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (20 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kesetimbangan ion
dalam larutan asam dan basa.

4|Page
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kesetimbangan ion dalam
larutan asam dan basa.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Derajat keasaman (pH).

4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang derajat keasaman (pH).
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa derajat keasaman (pH) dapat digunakan
untuk menentukan kekuatan asam/ basa suatu larutan.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai derajat keasaman (pH).
 Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai derajat keasaman (pH) (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Eksplorasi: Siswa secara individual menentukan derajat keasaman (pH).
 Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
 Elaborasi: Siswa menganalisis hubungan antara tetapan ionisasi asam/basa lemah
dengan derajat keasaman (pH).
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan
dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang derajat keasaman
(pH).
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan derajat keasaman (pH).
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum untuk memperkirakan pH larutan
menggunakan indikator asam-basa.

5. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang indikator asam/basa.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk memperkirakan derajat keasaman
(pH) suatu larutan asam/basa dapat menggunakan indikator asam/basa yang
memiliki trayek pH tertentu.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
 Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa.

5|Page
 Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar
kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 206).
 Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar
kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan memperkirakan pH
menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar kerja.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk
menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan
dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (20 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang memperkirakan pH
menggunakan indikator asam/basa.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan memperkirakan pH
menggunakan indikator asam/basa.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Reaksi asam dan basa.

6. Pertemuan ke- 6
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi asam dan basa.
 Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Mengapa kalian mandi
dengan menggunakan sabun? Apakah setelah mandi, masih terdapat bau asam
dari keringat tubuh kita?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang reaksi asam dan basa.
 Siswa secara individu mengkaji literatur tentang reaksi asam dan basa (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai reaksi asam dan basa.
 Elaborasi: Siswa secara individu mengembangkan hasil analisanya dan
menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu reaksi netralisasi.
 Diskusi kelas tentang pembahasan latihan soal untuk menentukan derajat
keasaman (pH) dari suatu reaksi netralisasi.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan
dalam pemahaman materi.

6|Page
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang reaksi asam dan basa.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan reaksi asam dan basa.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum reaksi asam dan basa

7. Pertemuan ke- 7
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi asam dan basa.
 Memotivasi: Guru mengingatkan kembali materi reaksi asam dan basa pada
pertemuan sebelumnya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
 Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan reaksi asam
dan basa.
 Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan reaksi
asam dan basa sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas
XI Unggul Sudarmo halaman 208).
 Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan reaksi
asam dan basa sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan reaksi asam dan
basa sesuai dengan lembar kerja.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk
menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan
dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (20 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang percobaan reaksi asam
dan basa.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan percobaan reaksi asam dan
basa.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan reaksi
asam dan basa.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Titrasi asam-basa.

8. Pertemuan ke- 8
a. Pendahuluan (15 menit)

7|Page
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang titrasi asam-basa.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa salah satu penerapan reaksi asam dan
basa (reaksi netralisasi) adalah titrasi.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang titrasi asam-basa.
 Siswa secara individu mengkaji literatur tentang titrasi asam-basa (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai titrasi asam-basa.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
menganalisa indikator yang tepat untuk digunakan dalam suatu titrasi asam-basa
dan cara membuat kurva titrasi.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan
dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang titrasi asam-basa.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan titrasi asam-basa.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum penentuan kadar cuka makan.

9. Pertemuan ke- 9
a. Pendahuluan (15 menit)
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang titrasi asam basa.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa, pada botol cuka biasanya tertulis label
yang berbunyi, “Untuk membuat larutan cuka 5%, campurkan 1 bagian cuka ini
dengan 4 bagian air”. Dari petunjuk tersebut dapat diketahui bahwa kadar cuka
yang dimaksud adalah 25%. Praktikum penentuan kadar cuka makan bertujuan
untuk membuktikan hal tersebut.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
 Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan penentuan
kadar cuka makan.
 Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
penentuan kadar cuka makan sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam buku
teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 215).

8|Page
 Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
penentuan kadar cuka makan sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan penentuan kadar
cuka makan sesuai dengan lembar kerja.
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk
menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
 Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan
dalam pemahaman materi.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (20 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang percobaan penentuan
kadar cuka makan.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan percobaan penentuan kadar
cuka makan.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
penentuan kadar cuka makan. Serta, masing-masing kelompok mencari artikel
mengenai:
- pH sebagai indikator kualitas air limbah
- Hujan asam
- Antasida menyeimbangkan pH dalam lambung
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Asam-basa dalam kehidupan.

10. Pertemuan ke-10


a. Pendahuluan (15 menit)
 Siswa didudukkan sesuai dengan kelompok diskusi.
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang asam basa dalam
kehidupan.
 Memotivasi: Guru memaparkan bahwa asam basa sangat dekat dengan kita.
Beberapa peristiwa dalam kehidupan sehari-hari dapat dijelaskan dan
diselesaikan dengan konsep asam basa.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (60 menit)
 Guru mengajak siswa untuk menentukan nomor urut kelompok dalam
mempresentasikan laporan hasil diskusi
 Siswa secara berkelompok bergantian melakukan presentasi materi sesuai dengan
nomor urut.
 Siswa dari kelompok lainnya memperhatikan presentasi materi dari kelompok
penyaji (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu)
 Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
 Eksplorasi: Siswa diminta untuk mengemukakan pertanyaan kepada kelompok
penyaji jika ada hal yang belum dimengerti dari materi yang disajikan.

9|Page
 Elaborasi: Siswa secara berkelompok mendiskusikan jawaban yang sesuai dari
pertanyaan tersebut. Siswa dari kelompok lainnya ikut memikirkan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan.
 Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
 Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
c. Penutup (15 menit)
 Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang materi asam basa dalam
kehidupan.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan asam basa dalam kehidupan.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Hidrolisis

G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar
Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab V halaman 180 – 231, Erlangga
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja praktikum
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan praktikum.

H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
 Larutan NH4OH 0,2 M mempunyai nilai pH = 11 + log 2. Hitunglaj nilai Kb
NH4OH tersebut.
 Ke dalam 100 mL larutan H2SO4 0,1 M ditambahkan 100 mL larutan NaOH 0,1
M. hitunglah nilai pH campuran yang terjadi.
 Tuliskan pasanganasam basa konjugasi pada reaksi berikut:
HClO4 + NH2-  ClO4- + NH3
 Suatu sampel soda kue 0,500 g yang mengandung Na2CO3 dianalisis dengan
menambahkan 50 mL 0,100 M HCl berlebih, dididihkan untuk menghilangkan
CO2, kemudian dititrasi bali dengan 0,100 M NaOH. Jika 5,6 mL NaOH
diperlukan untuk titrasi balik, berapa persen Na 2CO3 yang terdapat dalam
sampel soda kue? (Ar Na = 23; C = 12; O = 16)
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja dalam praktikum.
b. Laporan tertulis praktikum.
c. Peta konsep titrasi asam basa
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di laboratorium.

10 | P a g e
Mengetahui, Lombok Utara, Januari 2023
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

SUHARNA, S. E., M. Pd ABDUL HAPIZ, S. Pd


Pembina Tk. 1, IV/b NIP.198301312011011006
NIP. 196502201991031008

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1

Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan identifikasi
sifat asam dan basa dengan indikator alam.

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Identifikasi sifat asam dan basa dengan indikator alam
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Aspek yang dinilai


Nama Kesesuaian Inisiatif Kontribusi Hasil
No Skor Nilai
Siswa pelaksanaan dengan dalam dalam teman laporan
cara kerja bekerja kelompok tertulis
1
2
3

Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik

11 | P a g e
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 2

Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
memperkirakan pH larutan menggunakan indikator asam-basa

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Memperkirakan pH larutan menggunakan indikator asam-basa
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Aspek yang dinilai


Nama Kesesuaian Inisiatif Kontribusi Hasil
No Skor Nilai
Siswa pelaksanaan dengan dalam dalam teman laporan
cara kerja bekerja kelompok tertulis
1
2
3

Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 3

Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi
netralisasi

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Reaksi netralisasi
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Aspek yang dinilai


Nama Kesesuaian Inisiatif Kontribusi Hasil
No Skor Nilai
Siswa pelaksanaan dengan dalam dalam teman laporan
cara kerja bekerja kelompok tertulis
1
2
3

Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 4

12 | P a g e
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan penentuan
kadar cuka makan

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Penentuan kadar cuka makan
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Aspek yang dinilai


Nama Kesesuaian Inisiatif Kontribusi Hasil
No Skor Nilai
Siswa pelaksanaan dengan dalam dalam teman laporan
cara kerja bekerja kelompok tertulis
1
2
3

Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 5

Indikator :
Siswa dapat memahami teori asam-basa yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media
informasi, misalnya peta konsep.

Aspek penilaian : Psikomotorik


Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (peta konsep) teori asam-basa
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Aspek yang dinilai dalam peta konsep


Model/
Nama Kesesuaian Ketepatan
No Kelompok Bentuk/ Susunan Skor Nilai
Siswa isi dengan waktu
Perpaduan Kalimat
tema penyelesaian
warna
1
2
3

Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF

No. Nama Aspek yang dinilai Jumlah Kriteria

13 | P a g e
Kerjasama dalam
Siswa Perhatian Peran serta Kejujuran skor
kelompok
1.
2.
3.

Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XII / 2
Materi Pokok : Benzena
Sub Materi : Benzena dan turunanya
Alokasi Waktu : 4 JP
Jumlah pertemuan : (2 kali pertemuan)

A. KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya.
4.8 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena
dan turunannya.

B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.8.1 Menuliskan struktur dan tata nama benzene dan turunannya.
3.8.2 Menggolongkan sifat fisis dan kimia benzene dan turunanya.
3.8.3 Menganalisis kegunaan benzene dan turunannya.
4.8.1 Mengkaitkan kegunaan benzena dan turunannya dalam kehidupan sehari-hari.

14 | P a g e
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Siswa dapat menuliskan struktur dan tata nama benzena dan turunanya.
2. Siswa dapat mendeskripsikan sifat fisiss dan sifat kimia benzene dan turunanya.
3. Siswa dapat menjelaskan kegunaan benzene dan turunanya.
Aspek Psikomotor
1. Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok dan dapat memecahkan soal pada materi
kimia.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menunjukan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS
(tugas) maupun saat ulangan.
2. Siswa dapat menunjukan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Siswa dapat menunjukan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran
berlangsung.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
 Benzena dikenal di Eropa sebagai bahan farmasi dan parfum mulai abad 15, yang
didatangkan dari Asia Tenggara.Benzena berasal dari getah pohon barus di
Sumatera, yang oleh orang Eropa dikenal sebagai pohon “benzoin”. Di alam,
benzena terdapat pada tar batu bara dan minyak bumi.
 Senyawa yang mengandung cincin benzena dikenal dengan nama senyawa
aromatis. Senyawa aromatis ini dapat berisi satu, dua, tiga, atau lebih cincin
benzena.

Naftalena Antrasena Fenantrena


 Kegunaan senyawa turunan benzene

15 | P a g e
1. Fenol merupakan senyawa yang bersifat asam, digunakan sebagai antiseptik
dan sering disebut sebagai karbol.
2. Nitrobenzena merupakan senyawa yang mudah meledak (eksplosif) sehingga
senyawa nitrobenzena sering digunakan sebagai bahan peledak. Anilina
merupakan bahan untuk mensintesis zat warna tekstil.
3. Trinitrotoluena (TNT) dikenal sebagai bahan peledak dengan daya ledak
tinggi.
4. Asam benzoat digunakan dalam sintesis bahan-bahan kimia lainnya. Dalam
kehidupan sehari-hari, asam benzoat atau garamnya digunakan sebagai bahan
pengawet makanan, misalnya pada kue basah atau minuman.
Konsep
 Benzena merupakan suatu senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6H6 dan
strukturnya merupakan rantai lingkar (siklis) dengan ikatan rangkap selang-
seling. Kedudukan ikatan rangkap pada senyawa karbon ini dapat berpindah-
pindah posisi. Peristiwa ini disebut resonansi ikatan rangkap.
 Reaksi subsitusi benzene
1. Nitrasi
2. Sulfonasi
3. Halogenasi
4. Alkasi
 Reaksi adisi pada benzene
1. Adisi hydrogen
2. Adisi halogen
 Tata nama senyawa benzena

1) Molekul benzena yang kehilangan sebuah atom hidrogen (C 6H5−) disebut


gugus fenil sehingga penamaannya dimulai dengan nama fenil diikuti gugus
yang diikat.
Contoh:

16 | P a g e
2) Penamaan dapat juga menggunakan nama gugus, diikuti dengan benzena.
Contoh:

3) Jika gugus yang terikat lebih dari satu, maka diberi nomor. Penomoran
diusahakan sedemikian hingga gugus yang terikat bernomor kecil.
4) Posisi nomor atom karbon pada benzena diberi nama khusus, yaitu:

a) Posisi ortho (o) untuk gugus yang terletak pada nomor 1 dan 2.
b) Posisi meta (m) untuk gugus yang terletak pada nomor 1 dan 3.
c) Posisi para (p)untuk gugus yang terletak pada nomor 1 dan 4.

Contoh:

orto-dibromobenzena meta-bromonitrobenzena para-dimetilbenzena

(o-dibromobenzena) (m-bromonitrobenzena) (p-dimetilbenzena)

5) Beberapa senyawa turunan benzena mempunyai nama khusus, tergantung


gugus yang diikatnya.

17 | P a g e
6) Jika terdapat dua gugus yang berbeda, maka salah satu gugus dianggap
sebagai senyawa utama dan gugus yang lain dianggap sebagai gugus cabang
(gugus yang diikat). Gugus yang menjadi senyawa utama didasarkan pada
urutan prioritas.

7) Urutan prioritas gugus utama adalah sebagai berikut:


−COOH, −SO3H, −CHO, −CN, −OH, −NH2, −R, −NO2, −X

Prioritas dari yang paling tinggi ke paling rendah


Contoh:

8) Beberapa senyawa turunan benzena mempunyai nama trivial yang sering


digunakan, misalnya senyawa benzena yang mengikat gugus hidroksi dan
metil disebut kresoldan benzena yang mengikat dua gugus metil disebut
xilena.

Prinsip
Aturan penulisan tata nama benzene dan turunannya.
Prosedur
 Pembuatan benzene di laboratotium
a) Polimerisasi (penggabungan) 3 molekul asetilena (C2H2) dengan cara
mengalirkan gas asetilena melalui pipa kaca pijar.

18 | P a g e
b) Pemanasan kalsium benzoat kering.
Ca(C6H5COO)2 + Ca(OH)2 → 2C6H6 + 2CaCO3
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific dan kontekstual
Metode Pembelajaran : - Diskusi Kelompok
- Diskusi Informasi

F. SUMBER BELAJAR/BAHAN AJAR/ALAT


1. Sumber belajar:
 Buku teks Kimia SMA/MA kelas XII, Program peminatan kelompok Matematika
dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 8.
2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi,gambar-gambar penerapan kimia dalam kehidupan.
3. Alat:
- Komputer/LCD.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama dan Kedua (4 JP)
Alokasi
Kegiatan
Waktu
 Kegiatan Awal 10 menit
 Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
 Guru menanyakan kepada siswa apa itu senyawa benzena ?
 Kegiatan Inti 130 menit
a. Mengamati (Observing):
 Siswa mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/

19 | P a g e
mengamati/ menyimak tentang struktur, tatanama, sifat dan
kegunaan benzen dan turunannya.
b. Menanya (Questioning)
 Siswa menanyakan mengapa TNT dapat digunakan sebagai
bahan peledak
c. Mengumpulkan data (Experimenting)
 Siswa mendiskusikan rumus struktur dan isomer senyawa
benzen dan turunannya
 Siswa mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama
senyawa benzen dan turunannya
 Sisiwa mengumpulkan data sifat fisis dan sifat kimia
senyawa benzen dan turunannya (penyebab kestabilan
benzen, reaksi-reaksi substitusi meliputi: nitrasi, sulfonasi,
halogenasi, dan alkilasi dll) dari literatur.
 Siswa mendiskusikan kegunaan benzen dan turunannya
d. Mengasosiasi (Associating)
 Siswa menghubungkan rumus struktur senyawa dengan sifat
kimianya.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
 Siswa menyampaikan secara tertulis atau lisan senyawa-
senyawa benzen dan turunannya yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
 Kegiatan Akhir
 Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran 20 menit
yang telah dilakukan secara komunikatif.
 Guru memberikan tes formatif kepada siswa tentang pelajaran
yang telah dipelajari.
 Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
 Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.

Karakter siswa yang diharapkan:

20 | P a g e
 Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami benzene dan turunannya.
 Menujukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan
proaktif dalam melakukan pembelajaran dan percobaan.
 Menunjukkan semngat gemar membaca dengan mencari sumber informasi lain untuk
memperoleh informasi tambahan tentang benzene dan turunannya.

H. PENILAIAN

1. Kognitif
a. Ulangan harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Tes formatif
Contoh soal:
 Tulislah rumus struktur senyawa berikut!
1) fluorobenzena
2) asam benzene sulfonat
3) m-diiodobenzena
4) metil heksanoat
5) 1,4-dimetilbenzena
2. Psikomotorik
Aktif dalam kegiatan pembelajaran.

3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium.

Mengetahui, Lombok Utara, Januari 2023


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

SUHARNA, S. E., M. Pd ABDUL HAPIZ, S. Pd


Pembina Tk. 1, IV/b NIP.198301312011011006
NIP. 196502201991031008

21 | P a g e
LAMPIRAN

INTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

Penilaian
No Nama
Tes formatif Ulangan harian
1.
2.
3.
4.
5.

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

Karakter Skor Indikator


Rasa Ingin 1 Tidak menunjukan antusias dalam
Tahu pengamatan/eksperimen, sulit terlibat dalam
kegiatan kelompok walaupun sudah di dorong
untuk terlibat.

22 | P a g e
2 Menunjukan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok setelah di suruh untuk terlibat.
3 Menunjukan rasa ingin tahu yang besar, antusias
dan aktif dalam kegiatan kelompok
Jujur 1 Tidak menunjukan kejujuran dalam menggunakan
data hasil pengamaan) dan berusaha mencari
jawaban dari kelompok lain dengan cara
menyontek.
2 Menunjukan kejujurannya dengan menggunakan
data hasil pengamatan (data apa adanya), namun
kurang menunjukan kerjasama kelompok dalam
menyelesaikan masalah yang ada di LKS
3 Menunjukan kejujurannya dengan menggunkana
data hasil pengamatan (data apa adanya) dan
menunjukan kerjasama kelompok dalam
menyelesaikan masalah yang ada di LKS
Tanggung 1 Tidak ikut mengerjakan tugas kelompok yang
Jawab tertera dalam LKS
2 Ikut mengerjakan tugas kelompok, namun tidak
dengan sungguh-sungguh.
3 Ikut mengerjakan tugas kelompok dengan sungguh-
sungguh
Teliti 1 Tidak mengamati percobaan yang dilakukan.
2 Mengamati percobaan yang dilakukan dengan
seksama, namun tidak mencatat hasil
pengamatannya.
3 Mengamati dan mencatat hasil percobaan yang
dilakukan dengan seksama dan sistematis.

No Nama Sikap Jumlah


Rasa Ingin Jujur Teliti Tanggung Skor

23 | P a g e
Tahu Jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
..

Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)

INTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR

No Kelompok ............
Aspek yang dinilai Nama Nama Nama Nama Nama Nama
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
Jumlah skor

Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1

24 | P a g e
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)

25 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai