Anda di halaman 1dari 10

RANCANG BANGUN MAGNETO TESTER BERKECEPATAN 30-3000 RPM

DI HANGAR 01 TEKNIK PESAWAT UDARA SEKOLAH TINGGI


PENERBANGAN INDONESIA

Niko Ardian (1), Sihono (2), Amal Fatkhulloh (3)


Politeknik Penerbangan Indonesia Curug, Tangerang.

Abstrak: Pada Program Studi Teknik Pesawat Udara Sekolah Tinggi Penerbangan
Indonesia taruna melakukan praktek memasang, membongkar dan
menguji magneto. Dalam pengujian magneto, dibutuhkan putaran
tertentu yaitu 1000,2000 dan 3000. Pengujian tersebut dilakukan dengan
menggunakan alat tester magneto agar mengetahui kondisi magneto
dengan indikator percikan konstan. Berdasarkan beberapa identifikasi
masalah yang akan menjadi batasan masalah adalah bagaimana
merancang magneto tester berkecepatan 30-3000RPM. Dari hasil
perhitungan dan perancangan yang telah dilakukan, alat yang dibuat
belum mampu mencapai putaran yang diingkinkan. Putaran maksimum
yang tercapai adalah 2984 rpm.

Kata Kunci: Rancangan alat khusus, perawatan Gas turbin engine, first stage
compressor disk and blade, rail beam

Abstract: The Aircraft Engineering Study Program of Indonesian Civil Aviation


Institute, cadets practice installing, managing and restoring magneto. In
magneto testing, certain rounds of 1000,2000 and 3000 are required.
This test is carried out using a magneto tester in order to know the
magneto conditions with a constant spark indicator. Based on several
considerations, the problem that will be the limitation of the problem is
how to return a magneto tester with a 30-3000 RPM. From the results of
calculations and designs that have been carried out, the tools made have
not been able to reach the desired rotation. The maximum successful
duration is 2984 rpm.

Keyword: Special tool design, Gas turbine engine maintenance, first stage disk and
blade compressor, rail beam

171
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

Pendahuluan dilakukannya pemeriksaan pada


Latar Belakang magneto kanan, terlihat bahwa
Magneto menghasilkan high komponen internal elektroda gir
voltage sampai dengan 25000 V yang distributor tidak terpasang dengan
dihasilkan oleh putaran engine. Setelah benar, dan gir drive distributor
dihasilkan high voltage kemudian tersangkut di dalam magneto, yang
didistribusikan pada spark plug untuk mengakibatkan magneto gagal
menghasilkan percikan. Namun, untuk beroperasi dengan baik, mengakibatkan
menghasilkan hal tersebut magneto mesin beroprasi dengan kasar dan
membutuhkan putaran antara 30-3000 kehilangan sebagian daya mesin.
rpm tergantung spesifikasi magneto. Dari permasalahan tersebut, untuk
Sebagai contoh pada engine Lycoming memastikan percikan yang dihasilkan
dan Continental yang pada saat perawatan magneto,
merekomendasikan menggunakan perancang tertarik untuk membuat
magneto Slick dan Bendix yang rancang bangun magneto tester dengan
membutuhkan putaran 1000 – 3000 memastikan percikan yang dihasilkan
rpm. dari putaran yang sesuai. Oleh karena
Berdasar pada CASR 147 AMTO itu perancang akan membuat tugas akhir
Pada Program Studi Teknik Pesawat dengan judul “Rancang Bangun
Udara Sekolah Tinggi Penerbangan Magneto Tester Berkecepatan 30-3000
Indonesia mensyaratkan melakukan rpm di Hangar 01 Teknik Pesawat
praktik overhaul membongkar, Udara Sekolah Tinggi Penerbangan
memasang kembali dan menguji Indonesia” yang nantinya di harapkan
magneto. Pengujian dilakukan pada dapat mengatasi masalah-masalah yang
putaran 1000, 2000 dan 3000 rpm untuk terjadi.
menilai konsistensi hasil percikan
bunga api. Konsitensi dipengaruhi Maksud dan Tujuan
kondisi internal komponen magneto Maksud yang diinginkan dalam
diantaranya points, cam, condenser, merancang rancang bangun magneto
coil, distributor gear, distributor block tester yaitu untuk membantu dalam
dan rotor shaft at cam slot. Adapun efek pengetesan magneto.
yang akan terjadi bila percikan bunga Tujuan sebagaimana rumusan
api tidak konsisten mengakibatkan pemecahan masalah adalah sebagai
loss power akibat perbedaan daya yang berikut:
dihasilkan tiap silinder atau yang sering 1. Tujuan dari memilih motor agar
disebut engine rough running. mendapatkan tipe motor, minimum
Sebagai contoh kejadian pada 3 power rating dan speed.
September 2015, tertulis dalam Safety 2. Tujuan dari memilih AC variable
Recommendation National speed drive agar mampu
Transportation Safety Board Amerika, mendapatkan supply phase dan
sebuah pesawat Piper PA-28-161, motor rating.
N8441B, jatuh pada area perumahan di 3. Tujuan dari merancang roda gigi
Santee, California. Setelah penggerak (gigi lurus) agar

172
Rancang Bangun Magneto Tester Berkecepatan 30-3000 RPM ............. (Niko Ardian)

mendapatkan diameter kepala, 2. Kondisi Yang Diinginkan


jumlah gigi, modul dan Dengan mengacu pada keadaan yang
perbandingan rasio. ada tersebut, penulis merancang alat
4. Tujuan dari menentukan spark plug magneto tester dengan alat yang
agar mendapatkan tipe ulir, bentuk menghasilkan putaran sesuai pada
dan dimensi. pengetesan magneto setelah
5. Tujuan dari merancang penyangga overhaul. Sistem di dalam alat
magneto agar mendapatkan momen, khusus ini menggunakan pasangan
tegangan ijin material dan material roda gigi lurus yang ukuran nya
yang digunakan agar mampu sudah di sesuaikan dengan beban
menyangga magneto. yang akan di terima. Roda gigi lurus
6. Tujuan dari menentukan alat merupakan roda gigi dengan bentuk
pengikat agar mendapatkan beban gigi lurus yang digunakan untuk
rencana, material, tegangan tarik, memindahkan putaran antara dua
tegangan geser serta material baut poros yang sejajar. Untuk sistem
agar mampu menahan beban dari pengaturan putarannya menggunakan
magneto. frequensi regulator yang
dihubungkan dengan potensio dan
Metodologi Perancangan selector untuk forward dan reverse.
Desain Perancangan Alat ini digunakan untuk mengatur
1. Kondisi Saat Ini putaran dan arah putar Rpm yang
Pada hangar 01 Teknik Pesawat diinginkan. Dengan terciptanya
Udara Sekolah Tinggi Penerbangan rancangan magneto tester ini
Indonesia, sudah tersedianya alat diharapkan proses perawatan
magneto tester yang memiliki overhaul magneto dapat terlaksana
sumber input putaran masukan yang sesuai dengan panduan pada
berasal dari putaran motor. Saat overhaul magneto.
beroprasi konsistensi putaran harus
sesuai dengan anjuran dari overhaul
manual. Namun alat yang tersedia
hanya dapat memutar dengan nilai 0-
1750Rpm

Gambar 2. Rancang Bangun Magneto


Tester Berkecepatan 30-3000 Rpm

Gambar 1.Magneto Tester Hangar 01

173
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

Penentuan Alat dah Bahan besar yaitu roda gigi motor dan roda
1. Alat Yang Digunakan gigi kecil yaitu roda gigi magneto.
Pada saat melakukan perancangan Penyangga magneto berfungsi
dibutuhkan perlengkapan sebagai sebagai tempat dudukan magneto. Dan
berikut : mesin bubut, mesin gerinda, pengikat untuk mengikat magneto agar
mesin frais, meteran gulung, dan tetap pada saat berputar. Selain itu juga
jangka sorong. terdapat spark plug sebagai indikator
2. Kriteria Bahan pengetesan.
Untuk bahan-bahan yang akan Berdasarkan landasan teori yang
digunakan dalam perancangan ini telah penulis sampaikan pada bab II,
adalah sebagai berikut: berikut akan disampaikan mengenai
- Material S45C (spesifikasi gambaran umum sistem rancangan
material pada lampiran) magneto tester berkecepatan 30-3000
digunakan pada penyangga rpm.
magneto.
- Material VCL140 (spesifikasi B. Tahapan Perancangan
material pada lampiran) Pada tahapan perancangan ini,
digunakan pada roda gigi. akan dibahas mengenai perhitungan
yang mendasari rancangan magneto
Rancangan dan Implementasi tester berkecepatan 30-3000 rpm..
Gambaran Umum Rancangan Perhitungan – perhitungan terhadap
Pada perancangan magneto tester perancangan disesuaikan rumusan
berkecepatan 30-3000 rpm, perancangan masalah.
dibagi menjadi beberapa bagian.
Dimana setiap bagian memiliki fungsi Menentukan Motor Induksi 3 Phase
dan kriteria masing-masing agar mampu Perancang memilih motor induksi
meneruskan putaran roda gigi dan dengan kriteria berdasarkan landasan
meningkatkan kecepatan putarannya. teori pemilihan motor menurut Robert L
Motor listrik berfungsi sebagai mott. Berikut kriteria pemilihan motor
input putaran yang akan di teruskan ke AC :
magneto. Pemilihan RPM motor di 1. Tipe Motor
sesuaikan dengan output yang akan di 2. Power Rating dan Speed
hasilkan pada putaran gear magneto. Untuk memenuhi output
Motor listrik tersebut di hubungkan keperluan karena perancang
pada AC variable speed drive sebagai menggunakan peningkat roda gigi 3000
indikator frekuensi dengan bantuan rpm (perbandingan putaran 1:2) maka
potensio dan selector switch untuk perancang memerlukan motor dengan
pengaturan dan arah putaran kecepatan output keluaran 1500 Rpm.
menggunakan pengaturan frequensi. Dengan pertimbangan kinerja alat
Roda gigi pada perancangan ini agar dapat berfungsi dengan maksimal
berfungsi sebagai penerus dan peningkat dan ketersediaan motor listrik di
putaran. Dalam peningkat putaran roda pasaran, maka motor listrik yang
gigi di bagi menjadi 2 yaitu roda gigi digunakan adalah dengan daya 750 W.

174
Rancang Bangun Magneto Tester Berkecepatan 30-3000 RPM ............. (Niko Ardian)

Maka spesifikasi motor listrik yang Perancangan Roda Gigi Lurus


akan digunakan adalah: Dari perancangan roda gigi lurus
Tipe motor : 3 Phase didapatkan nilai sebagai berikut :
Tipe arus : AC/Alternating Current m = 3,
Daya : 750 W atau 0,75 kW α0 = 20º
Putaran : minimum 1380 rpm z1 = 26,
Tegangan : 220 V/380 V z2 = 13,
I = 0,5
Menentukan AC variable Frequency a = 58,5 mm
Drive d1 = 78 mm,
1. Pengaturan frequency d2 = 39 mm
Untuk mengontrol kecepatan motor dk1 = 84 mm,
penulis menggunakan pengaturan dk2 = 45 mm,
pada frekuensi. Pengaturan tersebut H = 7,8 mm
dibantu oleh komponen variable df1 = 72 mm,
speed drive. Pemilihan variable df2 = 33 mm
speed drive penulis menggunakan Pinion: alloy steel 4140,
merk INVT GD10-0R7G disesuaikan Roda gigi besar: Vcl 140
dengan output inverter yang akan di
gunakan yaitu 750 watt dengan input Pemilihan Spark Plug
1 phase dan output 3 phase. Sesuai Penulis memilih spark plug
dengan spesifikasi motor, maka dengan pertimbangan spesifikasi spark
dapat diketahui antara perbandingan plug pesawat. Namun, penulis
putaran dan frekuensi. menggunakan spark plug otomotif
dikarenakan voltage yang dapat diterima
2. Pengaturan kontrol putaran spark plug yang dipilih sudah dapat
Dengan pertimbangan dari inverter menerima tegangan sampai dengan 0-
yang digunakan memiliki input 10 v 30.000V sama seperti spesifikasi spark
untuk potensio maka penulis memilih plug pesawat dan mudah dicari
potensio merk COSMO 5 k ohm. dipasaran. Berdasarkan Standar
Dikarenakan spesifikasi tersebut Nasional Indonesia Spark plug otomotif
dapat di gunakan dengan perhitungan di klarifikasi ke dalam beberapa tipe
sebagai berikut : seperti di tunjukan pada lampiran 14.
I=v/R Penulis memilih spark plug yang
I=10/5000 digunakan dalam perancangan dengan
I=0,002A kode W16 EX R-U11. Dengan
I=2MA keterangan memiliki ulir 14mm, bentuk
Dari perhitungan tersebut, dapat di spark plug tipe umum dan ukuran yang
simpulkan bahwa potensio dapat sesuai dengan SNI.
digunakan karena menurut data sheet
A1 variable speed drive dapat
menerima 0 mA-20mA.

175
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

Perancangan Penyangga Magneto Luas lingkaran A:


1. Perhitungan momen yang bekerja 𝜋
𝐴 = 𝐷2
pada rancangan 4
Dalam menghitung momen gaya 3,14
𝐴= 1122
yang bekerja pada rancangan 4
𝐴 = 9847,04
menggunakan persamaan 23. Untuk
Luas Lingkaran B
mendapatkan gaya berat. Diketahui 𝜋
massa single magneto 4-5 Lbs atau 𝐴 = 𝐷2
4
2,26 kg, gravitasi adalah 9,8 m/s2. 3,14 2
Karena dibutuhkan gaya berat yaitu 𝐴= 92
4
W, sesuai dengan persamaan : 𝐴 = 6644,24 mm2
W=mxg Luas 2 lingkaran C:
W = 2,26 x 9,8 𝜋
𝐴 = 𝐷2
W = 22,148 N 4
3,14 2
𝐴=2 5
2. Menentukan tegangan ijin material 4
𝐴 = 39,25 mm2
Faktor keamanan diperlukan dalam
Jadi luas permukaan yang menerima
proses perancangan, maka perancang
beban adalah:
menentukan faktor keamanan sebesar
8 karena menggunakan material steel 9847,04 – 6644,24 – 39,25 =
dan menerima beban hidup, sehingga 3163,55 mm2
didapatkan: Untuk memastikan
𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 𝑠𝑡𝑟𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ diperbolehkannya menggunakan
σallow = 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑜𝑓 𝑠𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦
material S45C, perancang akan
343
= 42,875 N/mm² membandingkan hasil tegangan
8
yang dihasilkan alat pengikat
3. Menentukan material yang dengan yield strength material
digunakan berdasarkan konsep yang akan digunakan. Tegangan
tegangan pada penyangga. normal yang dihasilkan penyangga
Menentukan material yang dengan beban 22,148 N
digunakan berdasar konsep diselesaikan dengan persamaan
tegangan. Untuk mencari tegangan rumus yaitu
diperlukan luas area yang menerima Tegangan normal yang dihasilkan
beban. Luas area tersebut adalah penyangga dengan beban N
sebagai berikut. diselesaikan dengan persamaan
rumus yaitu :
F
𝜎=A (37)
22,148
𝜎= N/mm2
3163,55
σ = 0,0070 N/mm2
Dari perhitungan diatas perancang
memilih material S45C dengan 𝜎
sebesar 343 N/mm2

176
Rancang Bangun Magneto Tester Berkecepatan 30-3000 RPM ............. (Niko Ardian)

Maka perbandingan tegangan yang


4 × 18,08
dihasilkan dengan tegangan yang 𝑑≥√
3,14 × 4,8 × 0,64
dizinkan material S45C adalah
𝜎< 𝜎𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝑑 ≥ √7,5020
0,0070 N/mm2<343 N/mm2 𝑑 ≥ 2,73 mm
0,0070 N/mm2<343 N/mm2 Karena diameter ulir menyesuaikan
Dari perhitungan diatas, diketahui dengan diameter baut pengikat antara
bahwa nilai σ penyangga < σmaterial magneto dan penyangga sebesar 5
sehingga baja S45C diperbolehkan mm, maka perancang memilih baut
untuk digunakan pada rancangan. ulir metris kasar M5 x 08 dengan
bahan baja yang tersedia di pasaran
Menentukan alat pengikat dengan spesifikasi.
Untuk merencanakan baut d = 5,000 mm,
pengikat (batang hubung antara d2 = 4,480 mm,
magneto dan penyangga), maka beban d1 = 4,134 mm,
yang diterima adalah massa dari p = 0,8 mm.
magneto sebesar 2,26 kg merupakan 6. Menentukan jumlah ulir yang
beban yang ditanggung oleh dudukan dibutuhkan
sepeda. 𝑤
𝑧≥
1. Beban rencana 𝜋𝑑2 ℎ𝑞𝑎
18,08
Jika faktor keamanan 8 maka beban 𝑧≥
3,14𝑥4,48𝑥0,43𝑥3
rencana w sebagai patokan adalah
𝑧 ≥ 0,99
W = fs x w
Batas minimal jumlah ulir yang
W = 8 x 2,26 kg
didapat yaitu 0,493 (kurang dari 1
W = 18,08 kg
ulir) sehingga penulis memilih
2. Material baut yang akan digunakan
jumlah ulir sebesar 17 agar aman saat
adalah baja lunak definis biasa
digunakan sebagai pengikat.
dengan kandungan carbon 0,2 % -
7. Tegangan tarik yang terjadi pada
0,6% baut
3. Tegangan tarik yang diijinkan 𝑊
𝜎𝑡 = (𝜋
Tegangan tarik yang diijinkan (σa) ⁄4)(0,8𝑑)2
sebesar 4,8 kg/mm2 karena material 𝜎𝑡 = 1,48 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
definis biasa Nilai tegangan tarik yang diijinkan
4. Tegangan geser yang diijinkan 4,8 kg/mm2 maka nilai di atas masih
σa = 0,5 x σa dapat diterima.
σa = 0,5 x 4,8 kg/mm2 8. Tegangan geser pada akar ulir baut
σa = 2,4 kg/mm2 Nilai tegangan geser harus lebih
5. Menentukan diameter kecil atau sama dengan nilai
4w tegangan geser yang diijinkan.
d Tegangan geser dapat diperoleh
a 0,64
sebagai berikut:
Ditetapkan harga k = 0,84

177
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

w Uji Coba Rancangan


b
d 1 kpz Setelah Setelah tahapan
18,08 perancangan penulis melakukan uji coba
𝜏𝑏 = terhadap alat yang telah dibuat. Uji coba
3.14 × 4,134 × 0,84 × 0,8 × 17
𝜏𝑏 = 0,121 kg/mm2 dilakukan untuk memastikan bahwa
Diketahui tegangan geser yang rancangan alat yang telah dibuat dapat
diijinkan sebesar 2,4 kg/mm2 maka beroperasi sesuai dengan kriteria yang
nilai diatas bisa diterima. diinginkan.

Tabel Uji Coba Rancangan

178
Rancang Bangun Magneto Tester Berkecepatan 30-3000 RPM ............. (Niko Ardian)

Interpretasi Hasil Rancangan

Tabel Interpretasi Hasil Rancangan

179
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol. 13 No.1 Februari 2020 Hal 1 : 282

Kesimpulan New Delhi: Eurasia Publishing


1. Dari hasil perancangan roda gigi House Ltd.
penggerak sebagai penggerak roda Magneto Maintenance and Overhaul
gigi magneto dapat di simpulkan Manual L-1363F
bahwa roda gigi yang di gunakan Mott, R. L. (2004). Machine Element in
memiliki diameter kepala 84 mm, Mechanical Design (fourth).
diameter jarak bagi 78 mm dan Upper Saddle River, New Jersey
jumlah gigi 26 sesuai dengan rasio Colombus, Uhio: Pearson.
perbandingan 2:1 dengan roda gigi Sularso & Kiyokatsu Suga (2002).
magneto. Dasar Perencanaan dan Pemilihan
2. Dalam merancang penyangga roda Elemen Mesin. Jakarta: PT.
gigi dapat dsimpulkan bahwa Pradnya Paramita.
penyangga memiliki tegangan Young, H. D., & Freedman, R. A.
normal σ = 0,0070 N/mm2, (2002). Fisika Universitas Edisi
penyangga menggunkan material Kesepuluh Jilid 1. Jakarta:
S45C dengan tegangan ijin material Erlangga.
42,875 N/mm2 dan tegangan http://www.ankn.uaf.edu/publication
material 343 N/mm2. s/VS/magneto.html
3. Dalam merancang alat pengikat www.NTSB.gov
dapat disimpulkan bahwa alat
pengikat berdiameter 5mm dan
memiliki jumlah ulir 17 mampu
mengikat magneto saat beroprasi.
4. Operasional magneto tester
menghasilkan putaran sampai dengan
2984 rpm.dengan tegangan izin
material 31,25 N/mm2 atau 31,86 x
105 kgf/m2 sehingga material aman
untuk digunakan pada rancangan.

Daftar Pustaka

Amanto, H., & Daryanto. (1999). Ilmu


Bahan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arindya, Radita (2012) Penggunaan
Dan Penggunaan Motor Listrik.
Tangerang Selatan: Graha Ilmu.
Irawan, A. P. (2016). Perancangan
Sistem Transmisi Roda Gigi.
Yogyakarta: PT Kanisius.
Khurmi, R., S. and Gupta, J., K. (2005).
A Text Book of Machine Design.

180

Anda mungkin juga menyukai