Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DI RA ISLAM AL-WATHANIYAH

Disusun guna memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah

Pengembangan Model Pembelajaran Anak Usia Dini

Dosen pengampu : Dinda Rizki Tiara, S.Pd., M.Pd.,

Disusun Oleh:

Hanum Tria Mufida


220651100034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2023
A. Analysis (analisis)
RA ISLAM AL-WATHANIYAH merupakan sekolah yang berada di Jl. Sultan
Agung No.1 Mojoanyar, Desa Mojotengah, Kec. Bareng, Kab. Jombang. RA disini
adalah sekolah swasta yang lebih menekankan pada keagamaanya. Permasalahan yang
ada pada RA ISLAM AL-WATHANIYAH yaitu “seringnya penerapan pembelajaran
yang bersifat meniru, mengamati, menulis dan menghafal” seperti contoh meniru gerak
sholat, mengamati suatu gambar, menulis seperti huruf hijaiyah, abcd, angka, dan
menghafal surat-surat, lagu-lagu. Adanya permasalahan ini mengakibatkan peserta didik
kurang fokus, bosan dan jenuh dengan pengulangan model yang berulang-ulang. Hal ini
dapat menghambat keaktifan dan perkembangan kreatifitas anak. Saat mengamati
lingkungan sekolah, sekolah ini memiliki banyak ruang kelas yang lebar dan terdapat satu
ruangan yang digunakan hanya untuk acara. Menurut saya, ada yang perlu diperbaiki atau
diubah dalam model pembelajarannya yaitu menggunakan model pembelajaran sentra,
agar guru bisa mengfungsikan ruang tersebut sebagai prasarana peserta didik untuk
mengembangkan seluruh kemampuan mereka melalui kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan dan akan membuat anak menerima ilmu dengan menyenangkan, mudah,
dan dapat dimengerti (tidak sekedar meniru, mengamati, menulis, dan menghafal).

B. Design (desain)
Model pembelajaran yang cocok atau perlu dikembangkan pada permasalahan ini
adalah model pembelajaran sentra. Mengapa model pembelajaran sentra ? Karena dengan
model pembelajaran sentra, peserta didik diberi kesempatan untuk memulai dari
pengembangan ide hingga tuntas menyelesaikan hasil karyanya. Model pembelajaran ini
dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan kecakapan berpikir aktif dan
peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksplorasi untuk memahami dunia
sekelilingnya. Selain itu model pembelajaran sentra juga dapat membantu guru dalam
kasus ini sehingga guru bisa menyediakan banyak rangkaian kegiatan-kegiatan dalam
setiap sentra untuk peserta didik bermain.
Model pembelajaran sentra adalah model pembelajaran yang dilakukan didalam
lingkaran (circle time) dan sentra bermain. Lingkaran adalah saat ketika guru duduk
bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberi pijakan kepada anak dilakukan
sebelum dan sesudah bermain (Mulyasa, 2014:155). Pembelajaran sentra adalah
pembelajaran yang memadukan berbagai aspek perkembangan, dibahas secara meluas
dan mendalam yang memprioritaskan pada kehidupan sehari-hari, yang mengintegrasikan
sub tema ke dalam semua bidang pengembangan kecerdasan jamak (Asmawati, 2014:44).
Adapun program pembelajaran yang digunakan dalam model sentra ini, mengadopsi dan
mengembangkan teori yang dikemukakan oleh Jean Piaget, Lev Vigotsky, Anna Freud,
dan Sarah Smilsnsky. Para ahli psikolog tersebut percaya bahwa ada empat unsur atau
konsep dasar yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan pembelajaran untuk anak
usia dini, yaitu :
a) Teori Pengetahuan
Piaget mengatakan bahwa manusia itu mempunyai pengetahuan yang dimiliki
oleh setiap individu dalam menjalani hidupnya. Pengetahuan ini sudah ada dalam
diri manusia dan tiggal mengkonstruk saja.
b) Teori Perkembangan
Manusia memiliki pola perkembangan dan karakteristik dari bayi hingga dewasa.
Para ahli psikologi berpendapat bahwa manusia dalam perkembangan memiliki
karakteristik tertentu.
c) Toeri Belajar
Penerapan pembelajaran yang tepat dengan pendekatan bermain, dari teori
pengembangan tersebut anak memperoleh pengetahuan yang dapat
mengembangkan kemampuan dirinya melalui kegiatan bermain sambil belajar.
d) Teori Mengajar
Menurut Gage dan Berliner, proses pembelajaran harus melahirkan sebuah
perilaku dari dalam diri siswa. Pada teori ini siswa yang belajar diposisikan
sebagai orang yang pasif, sementara guru akan memberi contoh dan petunjuk
lewat stimulus untuk melihat perubahan tingkah laku siswa.

C. Development (perkembangan)
Menerapkan model pembelajaran sentra di RA ISLAM AL-WATHANIYAH
dengan alasan agar pembelajaran lebih beragam (tidak monoton) yang memungkinkan
peserta didik merasa bosan dan tidak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Model
pembelajaran sentra dalam satu kelas memiliki 5 sentra yaitu sentra balok, sentra seni,
sentra memasak, sentra bahan alam, dan sentra bermain peran (mikro dan makro).

1) Sentra Balok
Kegiatan yang dilakukan di sentra balok terdapat dua jenis bermain yakni
membuat pola kebun buah menggunakan balok dilengkapi dengan aksesoris buah
dan menyusun kata pisang dengan balok. Disentra balok memiliki berbagai
macam balok bentuk geometri dengan macam-macam ukuran dan warna. Disentra
balok anak akan menciptakan bentuk bangunan bervariasi yang sesuai denga
idenya.
2) Sentra Seni
Kegiatan yang dilakukan di sentra seni terdapat tiga jenis bermain yakni melukis
kebun pisang, finger painting kebun pisan, dan kolase gambar dengan origami.
Aktivitas di sentra seni mengajak anak untuk kreatif dalam mewujudkan suatu
karya yang dapat mengembangkan ide atau imajinasi melalui metode proyek.
3) Sentra Memasak
Kegiatan yang dilakukan di sentra memasak terdapat dua jenis bermain yakni
merebus jagung, ubi, singkong, dan membuat minuman jus, susu, teh. Pada sentra
ini anak mengenal berbagai bahan makanan dan proses sains yang
menyenangkan.
4) Sentra Bahan Alam
Kegiatan yang dilakukan di sentra bahan alam terdapat dua jenis bermain yakni
mewarnai gambar pisang dengan kunyit dan kolase gambar pisang menggunakan
daun pisang. Pembelajaran di sentra bahan alam yang memanfaaatkan bahan-
bahan alam dilingkungan sekitar, salah satu cara yang dapat mengembangkan
kecerdasan naturalis anak.
5) Sentra Bermain Peran
Adapun kegiatan yang dilakukan di sentra bermain peran terdapat tiga jenis
bermain yakni jual beli buah-buahan dilengkapi dengan buah, dokter-dokteran
dilengkapi dengan alat kesehatan, dan salon-salonan dilengkapi dengan alat
kecantikan. Kegiatan ini mampu memberi anak pandangan positif, dan
membangun kemampuan sosial dan empati.
D. Kelebihan dan Kekurangan
 Kelebihan
1. Mampu memberikan pengalaman bermain secara lebih lengkap dan mendalam
melalui pembagian sentra-sentra dalam lingkaran.
2. Model ini fleksibel karena akan lebih dapat mengembangkan aspek
perkembangan anak dimana anak belajar melalui gerak, membentuk, berbahasa,
dan lain-lain.
 Kekurangan
1. Penekanan pada sentra dapat menghalangi atau menghambat anak untuk
bereksplorasi dalam memilih permainan yang mereka inginkan.
2. Anak tidak dapat berpindah kepada kegiatan lain, sebelum menuntaskan
permainan yang disajikan oleh guru. Sehingga model ini memberikan pengalaman
bermain yang yang mendalam, tetapi sempit.

E. Implementation
 Kegiatan Pembukaan / Awal
Kegiatan Pembukaan dilaksanakan sekitar (15 menit) diantaranya salam dari guru,
guru menanyakan kabar kepada peserta didik, bernyanyi lagu sesuai tema, dan doa
bersama. Adapun doanya mencakup doa sebelum belajar, doa memohon kecerdasan,
membaca surat Al – fatihah, dan asmaul husnah.
 Kegiatan Inti
Kegiatan inti/sentra berlangsung selama (1 jam 30 menit) oleh guru sentra dan
masing-masing kelas sentra. Pembelajaran didalam sentra dilaksanakan melalui
empat pijakan, yaitu pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan saat
main, dan pijakan sesudah main. Pijakan sebelum main meliputi salam, doa,
membahas/tanya jawab tentang tema, menyebutkan aturan permainan meliputi ;
perhatikan, disiplin, bergantian, pilih mainan, dan merapikan alat main. Pijakan saat
main meliputi mengamati/observasi, memotivasi, dan menilai. Pijakan setelah main
yaitu recalling yakni penilaian dan review tentang apa yang telah dilakukan hari ini,
menyanyi dan membaca doa sesudah belajar. Dalam pelaksanaan model pembelajaran
sentra setiap guru bertanggung jawab pada 15 anak secara moving class, sesuai
dengan sentra gilirannya.
 Istirahat
Anak diberi waktu istirahat dan makan sekitar (30 menit). Kegiatan istirahat
dimulai dengan mematuhi SOP (standart operasional prosedur) yaitu disiplin antri
cuci tangan sebelum makan. Dilanjutkan makan bersama diawali berdoa, membaca
doa setelah makan, dan merapikan tempat makan. Kegiatan setelah makan anak
bermain bebas outdoor.
 Penutup
Kegiatan penutup dilakukan sekitar (15 menit) meliputi refleksi kegiatan dalam
satu hari, bernyanyi dan tepuk, mengingat pesan ibu guru, dan terakhir membaca doa
pulang.

F. Contoh setting ruangan

Sentra Sentra

Seni Balok

Sentra
pintu
Bermain
Peran

Sentra Sentra
Ruang
Bahan Alam Musik
Tenang
Penutup
Kesimpulan dari hasil analisis permasalahan dan pengembangan model
pembelajaran yang diterapkan di RA ISLAM AL-WATHANIYAH dapat saya simpulkan
bahwa dengan adanya pengembangan model pembelajaran sentra ini akan memberikan
solusi bagi sekolah sebagai referensi untuk menggunakan sentra sebagai wadah yang
abstrak tempat guru menyediakan banyak rangkaian kegiatan-kegiatan untuk anak
bermain. Dengan model pembelajaran ini peserta didik akan mendapat pengalaman
bermain yang menyenangkan dengan bahan, benda, dan teman lainnya. Serta merangsang
anak agar bermain aktif di sentra-sentra permainan.

Anda mungkin juga menyukai