SL 5 Skiil Lab DC Shock
SL 5 Skiil Lab DC Shock
Penatalaksanaan DC Shock
Narasumber : Dr.M.Bastanta Tarigan,SpPD-KEMD.FINASIM.
I. PENGANTAR
Modul ini bertujuan agar mahasiswa mempelajari cara melakukan
aloanamnese, pemeriksaan klinis ,laboratorium dan tatalaksana DC shock
.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan blok ini mahasiswa mampu aloanamnese,
pemeriksaan klinis ,laboratorium dan tatalaksana DC shock
III. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Mahasiswa mampu melakukan
1. Menginformasikan tujuan dari pemeriksaan kepada keluarga
2. Dapat melakukan pemeriksaan anamnesis secara akurat
3. Melakukan DC shock
Nama Mahasiswa :
NPM :
Group :
Hari/ Tanggal :
Check list
No Aspek yang Dinilai Skor
0 1 2 3
1 Mengucap salam dan menyambut pasien sambil berdiri.
Memperkenalkan diri, serta mempersilahkan duduk
2 Mendapatkan identitas pasien : nama, umur, jenis kelamin,
pendidikan, alamat, suku, status pernikahan, pekerjaan
3 Suara ramah, vocal jelas, kecepatan cukup, volume cukup. Sikap
tubuh condong ke depan kaki tidak bersilang. Kontak mata
dipertahankan 70% (menunjukkan empati secara verbal dan non
verbal.
4 Menanyakan riwayat penyakit sekarang :
a. Sakit apa yang diderita pasien
b. Obat apa yang diminum pasien
c. Pastikan kebiasaan buruk selama ini yaitu kurang olah raga,
suka begadang dan minum alkohol atau merokok
Jumlah Score
Penilaian:
0= Tidak dilakukan Nilai = ____ x 100 = ………
1= Dikerjakan tapi salah
2= Dikerjakan tidak sempurna
3= Dikerjakan dengan sempurna
Instruktur
(.................................................)
Seorang laki-laki usia 55 tahun ,pekerjaan sekuriti pada perusahan swasta datang ke IGD
Rumah Sakit Umum dengan keluhan tidak sadarkan diri. Keluhan datang tiba-tiba. Vital
sign. Kesadaran somnolen, TD: 84/50mmHg, nadi tida teraba. Pemeriksaan fisik: Wajah bibir
pucat dan biru. Jantung suara jantung Idan II tidak terdegar. Paru : Vesikuler. Hasil Lab.
Darah rutin,fungsi hati, ginjal,elektrolit dalam batas normal. EKG: aritmia cordis dengan
Atrial fibrilasi. IMT 27 kg/m2 Lab : Darah rutin dalam batas normal. KGD adrandom 190
mg/dl, HbA1C 8,9%. RPT: Diabetes dan hipertensi. RPO (Riwayat Pemakain
Obat):Glibenklamid,amlodipine,metformin.
Tatalaksana : DC shock.
Learning Objective:
1. Mahasiswa harus dapat menguasai dan menganamnesa gejala atrial fibrilasi
2. Mahasiswa harus dapat menjawab indikasi DC shock
3. Mahasiswa harus dapat menguasai prosedur tatalaksana DC shock
4. Mahasiswa harus dapat menguasai kontraindikasi DC shock
5. Mahasiswa harus mampu melakukan tindakan DC shock.
Pengertian DC Shock.
Suatu cara memberi kejutan/renjakan arus listrik lewat sepasang elektroda yang diletakkan
pada dinding dada untuk menghentikan aritmia kordis yaitu ventrikel takikardi(VT),Supra
ventrikel takikardi, atrial fibrilasi atau atrial flutter yaitu aliran listrik searah pada otot jantung
melalui dinding dada dengan menggunak defribrilator.
DC shock elektif yaitu VT,SVT atau atrial flutter atau fibrilasi yang tidak bisa diatasi dengan
obat.
DC shock darurat adalah gangguan irama jantung yang sudah menyebabkan ganguan
hemodinamik, hipotensi dan perfusi darah yang jelek.
Tujuan DC shock adalah agar irama jantung kembali normal (irama sinus) yang gangguan
hemodinamik bisa diatasi
Persiapan DC shock
1. Pastikan pasien tidak sadar.
2. Pastikan tidak ada kontraindikasi
3. Pastikan tidak ada metal atau cairan pada pasien dan perawat
4.
5. Jauhkan dari tabung oksigen
Siapkan alat
1.Defribrilator
3. Jelli elektrode
4. Alat resusitasi
5. Terapi oksigen
6. Peralatan suction.
Kontraindikasi DC shock.
1. Hipertiroid
2. Intosikasi alkohol
3. Gagal jantung terdekompensasi
4. Gangguan elektrolit
5. Trombus di atrium kiri yang tidak bisa diatasi dengan antikoagulan
6. Keracunan alcohol
7. Pasien sadar.
Komplikasi DC Shock
1. Luka bakar
2. Aritmia
3. Kerusakan otot jantung ( peningkatan CKMB)
4. Pembesaran jantung
5. Edema paru
6. Embolisasi
7. Hipotensi
8. Pneumonia aspirasi.