Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH SINGKAT AKADEMI AUDIOLOGI INDONESIA

Pertemuan sosialisasi untuk membentuk Akademi Audiologi Indonesia

(AAI) diadakan tanggal 20 Februari 2002, mengingat adanya kebutuhan

akan tenaga audiologi terdidik dan sebagai upaya antisipasi akan datangnya

tenaga audiologi dari Negara lain. Pertemuan diadakan di RSCM atas

prakarsa (Alm) Prof. dr. Hendarto Hendarmin.,Sp.T.H.T.K.L.(K) yang waktu

itu menjabat selaku Ketua Yayasan Bina Wicara (YBW) yang mendapat

dukungan penuh dari (Almrh) Ibu J. S Nasution selaku Wakil Ketua Yayasan

Bina Wicara (YBW). Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan bahwa

Akademi Audiologi perlu segera diselenggarakan dengan cara bekerja sama

antara Yayasan Bina Wicara, para dokter THT dan Pusat-pusat Alat Bantu

Dengar. Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa masyarakat

sudah menunggu dan sangat membutuhkan akan perlunya tenaga

audiologis. Dapat dilihat dari makin berkembangnya Sekolah Luar Biasa

untuk anak tuna rungu dan di pusat alat bantu dengar diperlukannya

pemeriksaan pendengaran agar alat bantu dengar yang dibeli dan

digunakan sesuai dengan jenis dan derajat ketulian seseorang.

Setahun kemudian, tepat tanggal 5 Maret 2003 diadakan pertemuan tindak

lanjut, yang dihadiri Pengurus Yayasan Bina Wicara, para Dokter Spesialis

THT RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Dokter Spesialis THT RS Khusus

1
THT- Bedah KL Proklamasi dan Pusat-Pusat Alat Bantu Dengar sehingga

menghasilkan keputusan/ kesepakatan sebagai berikut:

1) Program Pendidikan Diploma III Audiologi segera dilaksanakan.

2) Yayasan Bina Wicara dipercaya sebagai pengelola yang

penyelenggaraannya .

3) Menetapkan Struktur Organisasi AAI.

4) Segera melaksanakan proses belajar mengajar dengan mengacu kepada

ketentuan yang berlaku di Pendidikan Tinggi maupun Kementrian

Kesehatan.

Tahun 2008 Akademi Audiologi Indonesia (AAI) resmi mendapatkan ijin

penyelenggaraan dari Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 36/D/O/2008 pada tanggal 11 Maret 2008. Tanggal 10 Januari 2011

Kopertis Wilayah III mengeluarkan Surat Keputusan No.

5153/D/T/K-III/2011 tentang Perpanjangan Izin Program Studi Audiologi

Jenjang D-III di Akademi Audiologi Indonesia Jakarta yang berlaku sampai

tanggal 10 Januari 2014. AAI dikelola oleh Yayasan Bina Wicara yang

dipimpin oleh Ibu Tonny Marwati, kampus berlokasi di Jalan Kramat VII No.

27 Jakarta Pusat, lalu pada tahun 2017 Akta Notaris Emilia S.H Nomor: 27

resmi dilakukan kesepakatan kerja sama antara Yayasan Bina Wicara

dengan Yayasan Kesehatan THT-KL Proklamasi untuk mengelola AAI

2
sehingga lokasi kampus berpindah ke Jalan Proklamasi No. 43 Menteng

Jakarta Pusat.

TENTANG AKADEMI AUDIOLOGI INDONESIA

Telinga sebagai alat pendengaran dan keseimbangan merupakan bagian


tubuh yang sangat rumit dan perlu banyak waktu untuk mengenal dan
memahami segala seluk beluknya sehingga memerlukan pendidikan khusus
yang disebut audiologi. Akademi Audiologi Indonesia adalah institusi
pertama dan satu-satunya yang membuka peluang untuk pendidikan
mengenai audiologi dan ilmu lain yang terkait.

Visi dan Misi

Akademi Audiologi Indonesia

Visi:

Menjadikan Mahasiswa Lulusan Akademi Audiologi Indonesia yang

Profesional dan dapat Menjalin Kerja Sama dengan Tenaga Kesehatan

Telinga dan Gangguan Pendengaran lainnya sampai tahun 2030”

Misi:

1. Menyelenggarakan pendidikan Akademi Audiologi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku dari pemerintah.

3
2. Melakukan praktek lapangan di institusi terkait dengan pendidikan

Akademi Audiologi Indonesia dibawah naungan kerja sama antar

institusi.

3. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terkait

dengan ilmu kesehatan telinga dan gangguan pendengaran.

4. Meningkatkan status akademis dan jaringan kerja sama tingkat nasional

dan inernasional.

Tujuan

Akademi Audiologi Indonesia

1. Menjadikan tenaga Akademi Audiologi yang profesional dan tingkat

akademis lebih tinggi.

2. Membantu Program Pemerintah dalam pencapaian bebas ketulian dan

gangguan pendengaran sesuai Sound Hearing 2030.

3. Memberikan peluang kerja dan karier bagi generasi muda yang

berbakat dan berminat.

4. Membantu para Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan

Leher (THT KL) untuk proses pemeriksaan, dan Re/habilitasi masalah

4
gangguan dengar.

Logo Akademi Audiologi Indonesia dan Filosofinya

Lambang Akademi Audiologi Indonesia yaitu berbentuk bulatan oval

berwarna merah dan gambar koklea atau rumah siput barada di tengah

bulatan oval tersebut berwarna biru, dibagian tengah terdapat pula barisan

garis lengkung (zig-zag) berwarna merah. Lambang sebagaimana dimaksud

mempunyai makna sesuai dengan motifnya:

5
1. Lingkaran luar berupa bulatan menggambarkan Bola Dunia yang

bermakna:

a. Proses belajar mengajar Akademi Audiologi Indonesia selalu

mengacu pada perkembangan ilmu Audiologi secara Global.

b. Mahasiswa Akademi Audiologi Indonesia sejak masa pendidikannya

selalu diajarkan agar kelak dapat melayani masyarakat Indonesia

tanpa membedakan suku/bangsa, Agama maupun taraf sosial-

ekonomi.

c. Mahasiswa Akademi Audiologi Indonesia dididik menjadi insan yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Pada bagian tengah digambarkan sketsa Koklea (Rumah Siput)

untuk menggambarkan:

a. Perannya yang penting sebagai organ sensor suara dari lingkungan

sebelum diproses menjadi persepsi bunyi yang bermakna dalam

proses komunikasi

b. Diharapkan mahasiswa dan lulusan Akademi Audiologi Indonesia

selalu peka terhadap perkembangan dan kemajuan ilmu

pengetahuan khususnya di bidang ilmu audiologi.

c. Mahasiswa Akademi Audiologi Indonesia diajarkan untuk menjadi

manusia Indonesia yang peka dan tulus ikhlas terhadap para

penyandang cacat pendengaran.

6
d. Warna biru mencerminkan kesetiaan pada cita-cita, jujur dan selalu

siap membantu meringankan penderitaan orang lain.

3. Di bagian tengah juga terdapat barisan garis lengkung yang

memiliki arti:

a. Transmisi atau hantaran Gelombang Bunyi yang tidak pernah putus

sebagai amplitude hantaran bunyi pada jarak saraf pendengaran.

b. Mencerminkan semangat mahasiswa Akademi Audiologi Indonesia

yang tak pernah mengenal putus asa dalam mengupayakan

pendengaran yang optimal bagi para penderita gangguan

pendengaran.

c. Warna merah mencerminkan sifat berani menyampaikan kebenaran

dan berani berjuang mencapai tujuan, serta tidak ragu-ragu

menyampaikan pendapat.

7
FASILITAS

GEDUNG

Akademi Audiologi Indonesia berada 1 (satu) gedung dengan Rumah Sakit

Khusus THT Bedah KL Proklamasi dan AAI berada di Latai 2 dan 3.

Beberapa tempat yang digunakan antara lain untuk: ruang kuliah, ruang

administrasi, perpustakaan dan ruang untuk kegiatan kemahasiswaan

(Senat Mahasiswa)

RUANG KULIAH

Dalam hal proses belajar-mengajar, di Akademi Audiologi Indonesia

dilaksanakan di sejumlah ruang perkuliahan. Saat ini, jumlah ruang kuliah 3

ruang dengan berbagai fasilitas yang disediakan.

PERPUSTAKAAN

Perpustakaan kecil yang ada di Akademi Audiologi Indonesia merupakan fasilitas

yang dikelola secara manual dan dapat diakses oleh seluruh civitas akademika.

Perpustakaan memiliki sejumlah koleki.

Baik referensi terbitan dalam dan luar negeri, baik tentang kajian ilmu audiologi,

THT maupun kajian lainnya. Koleksi tersebut tersedia baik dalam bentuk buku,

jurnal, dan lain-lain

8
FASILITAS BELAJAR MENGAJAR

Dalam mengupayakan dan meningkatkan efektivitas belajar mengajar,

Akademi Audiologi Indonesia mempunyai beberapa fasilitas belajar

mengajar di antaranya adalah: Papan Tulis, in-focus, laptop dan alat-alat

lainnya.

FASILITAS PENUNJANG

Fasilitas penunjang Pendidikan yang dimaksud adalah fasilitas yang secara

langsung tidak berkaitan dengan proses belajar mengajar, tetapi dalam

banyak dapat menciptakan situasi dan kondisi lingkungan pendidikan yang

lebih kondusif. Fasilitas penunjang yang ada di Akademi Audiologi

Indonesia antara lain: sarana parkir, mushola, dan kantin.

FASILITAS KEGIATAN KEMAHASISWAAN

Fasilitas kegiatan kemahasiswaan di lingkungan Akademi Audiologi


Indonesia tempat pusat kegiatan dan tempat kesekretariatan kegiatan
kemahasiswaan seperti Senat Mahasiswa (SEMA).

9
PENGELOLA AKADEMI AUDIOLOGI INDONESIA

Direktur:
dr. Soekirman Soekin., Sp.T.H.T.B.K.L.(K)., M.Kes

Wadir I Bidang Akademik:


Prof. Dr. dr. Jenny Bashiruddin., Sp.T.H.T.B.K.L.(K)
Sekretaris Wadir I:
Dr.dr. Fikri Mirza Putranto., Sp. T.H.T.B.K.L.(K)

Wadir II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan:


Prof.dr. Zainul A Djaafar., Sp.T.H.T.B.K.L.(K)
Sekretaris Wadir I:
dr. Hably Warganegara., Sp. T.H.T.B.K.L., MARS

Wadir III Bidang Kemahasiswaan:


dr. Leny Mariana Widjaya., Sp.T.H.T.B.K.L.

STAFF UNIT:
1. Reni Elfida., A.mK
2. Nurlela., S.E

LABORATORIUM:
Agit Dwi Hidayat., S.E., A.Md.Kes

10
Lampiran

Gambar 1: Wisuda Akademi Audiologi Indonesia Angkatan ke-VII

Gambar 2: Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi Mahasiswa Akademi


Audiologi Indonesia

11
Gambar 3: Kegiatan Bakti Kesehatan bersama PGPKT dan Organisa Profesi (PERAUDI)

Gambar 4. Kegiatan Praktek Penggunaan Alat Audiometer

12
ALAMAT

Akademi Audiologi Indonesia


beralamat di Jl. Proklamasi No. 43 Menteng Jakarta Pusat.

•Telp. 021 – 3900002 Ext. 326

•Whatsapp : 082319780378

•E-mail: audiologi.proklamasi@gmail.com

•Web: audiologi.ac.id

13

Anda mungkin juga menyukai