Anda di halaman 1dari 20

BUAH MERAH PAPUA

( Pandanus Conoideus Lamk )

Disusun oleh :

Ofel Arnold Fillarcho Hursepuny


( 2022051064018 )

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS CENDRAWASIH
2023

1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1...............................................................................................................................................6
Gambar 2...............................................................................................................................................7
Gambar 3...............................................................................................................................................8
Gambar 4.............................................................................................................................................10
Gambar 5.............................................................................................................................................11
Gambar 6.............................................................................................................................................11
Gambar 7.............................................................................................................................................12
Gambar 8.............................................................................................................................................13
Gambar 9.............................................................................................................................................14
Gambar 10...........................................................................................................................................15

2
DAFTAR TABEL
Table 1. Klasifikasi Buah Merah...........................................................................................................15
Table 2. Kandungan Senyawa Kimia per 100 Gram Buah Merah.........................................................17
Table 3. Kandungan Nutrisi per 100 Gram Buah Merah......................................................................18

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................6
ORGAN – ORGAN NUTRITIVA..............................................................................................................10
1. DAUN.......................................................................................................................................10
2. BATANG...................................................................................................................................11
3. AKAR........................................................................................................................................11
ORGAN – ORGAN REPRODUKTIVA.......................................................................................................12
4. BUNGA.....................................................................................................................................12
5. BUAH.......................................................................................................................................12
6. BIJI...........................................................................................................................................14
KLASIFIKASI..........................................................................................................................................15
POTENSI KHASIAT OBAT......................................................................................................................15
1. Kandungan Bahan Obat...........................................................................................................17
2. Pemanfaatan Buah Merah.......................................................................................................18
Manfaat Sebagai Obat.................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20

4
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena saya dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Walaupun ada sedikit kendala, tapi saya dapat
menyelesaikan tugas yang berjudul “BUAH MERAH PAPUA ( Pandanus Conoideus
Lamk )” selesai dengan tepat waktu.

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Dr. Puguh Sujarta., M.Si selaku dosen mata kuliah Botani
Farmasi serta keluarga, teman – teman saya dan juga pacar saya yang telah menemani dan
memberi semangat kepada saya. Tanpa kesediaan mereka saya tidak dapat menyelesaikan
tugas ini dengan baik.

Alasan saya memilih topik ini karena saya ingin menjelaskan kepada pembaca tentang apa itu
buah merah yang berasal dari Papua dan juga menjelaskan tentang organ – organ nutritiva
( daun, batang, akar ) dan organ – organ reproduktiva ( bunga, buah, biji ) beserta
klasifikasinya dan potensi khasiat obat dari Buah Merah Papua.

Saya menyadari bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat banyak
kekurangan oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kkritik yang membangun dari
kalian para pembaca agar dapat membantu penyempurnaan tugas ini.

Jayapura, Maret 2023

Ofel Arnold Fillarcho Hursepuny

5
PENDAHULUAN

Indonesia memiliki kekayaan akan buah-buahan


yang menakjubkan. Hutan Indonesia merupakan
hutan tropis yang membuat beragamnya jenis-jenis
tumbuhan yang menghasilkan buah-buahan. Dari
buah manis, asam, sampai pahit terdapat di
Indonesia.

Khasiat dari berbagai buah-buahan pun beragam.


Gambar 1
Hal ini terbukti banyak digunakannya buah-buahan
Indonesia di bidang kosmetik, farmasi, ataupun hanya untuk dikonsumsi. Salah satu buah
yang memiliki banyak khasiat adalah buah merah.

Akhir-akhir ini nama Buah Merah semakin akrab di telinga. Buah tradisional yang berasal
dari Timur Indonesia ini sering dijuluki buah ajaib, buah ini dipercaya dapat mengatasi
berbagai masalah kesehatan hingga penyakit serius. Konon, HIV/AIDS dan kanker dapat
diatasi olehnya.

Buah merah atau kuansu sebutan masyarakat lokal papua merupakan buah endemik yang
banyak tumbuh secara alami di tanah Irian Jaya atau Papua terutama di daerah pegunungan
Timika, Lembah Baliem, Wamena, Manokwari, Nabire, Jayapura, Tolikara, Paniai,
Yahukimo, Jayawijaya, dan Ayamaru Sorong. Secara sporadik, sekarang buah ini banyak
ditanam di beberapa daerah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku.

Masyarakat Papua biasanya mengonsumsi buah ini dengan cara dimakan langsung ataupun
dipotong-potong, lalu dipanggang atau direbus. Daging buah dan biji dapat ditumbuk,
dicampur dengan air, dan disaring untuk menghasilkan bumbu masakan berupa saus merah
kental. Selain itu, ekstrak dari buah ini juga dapat digunakan sebagai pewarna alami dan
penyedap makanan.

Buah ini dipercaya masyarakat dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan sampai penyakit
serius. Buah ini kerap dijadikan obat tradisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan
stamina sehingga meningkatkan kekebalan terhadap penyakit. Informasi terkait buah ini

6
menyebar luas ke seluruh masyarakat sehingga banyak masyarakat luar papua yang
berlomba-lomba memburu buah ini.

Tingginya manfaat yang dimiliki buah merah menyebabkan permintaan akan buah ini cukup
tinggi di pasaran. Masyarakat Papua masih mengandalkan pemanenan buah dari alam untuk
memenuhi permintaan. Permintaan buah ini secara terus-menerus dapat menyebabkan
populasinya berkurang di alam sehingga memicu kelangkaan.

Belum diketahui secara pasti status kelangkaan buah merah di alam. Namun, menurut
pengakuan masyarakat lokal buah yang memiliki banyak khasiat ini sudah sulit dijumpai di
alam.

Data terkait tumbuhan ini juga belum terdaftar di IUCN, sehingga belum ada anggapan
bahwa buah ini perlu dilindungi secara intensif di alam.

Belum banyaknya penelitian terkait status kelangkaan buah merah menyebabkan keterbatasan
informasi terkait jumlah individu di alam. Terlepas dari itu, walaupun kuantitas tumbuhan ini
belum menjadi perhatian utama, namun kualitas dan keaslian buah ini di alam perlu
diperhatikan.

Gambar 2
7
Di habitat aslinya, buah merah tumbuh di dataran rendah dekat pantai hingga ketinggian 2500
meter dari permukaan laut (mdpl) dengan kesuburan tanah relatif rendah, memiliki
keasamaan (pH 4,3-5,3), memiliki naungan 0-15% dan tumbuh secara bergerombol di sekitar
aliran sungai. Tumbuhan ini akan tumbuh optimal pada suhu 23-33 celcius dengan
kelembapan udara 7-98%.

Sebaran buah ini sangat meluas di sekitar aliran sungai, lereng, atau lembah di Papua seperti
di daerah Timika, Lembah Baliem, Wamena, Manokwari, Nabire, Jayapura, Tolikara, Paniai,
Yahukimo, Jayawijaya dan Ayamaru Sorong sampai ke Papua Nugini.

Ada juga laporan bahwa tumbuhan buah ini ditemukan di Maluku dan Kepulauan Solomon
secara alami. Secara sporadik, sekarang buah ini banyak ditanam di beberapa daerah seperti
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Banyaknya penanaman buah merah di
luar Papua menandakan bahwa buah ini memiliki manfaat yang nyata. Terlebih lagi,
tumbuhan ini dapat dengan mudah beradptasi dengan kondisi lingkungan berbeda.

Gambar 3

Buah merah merupakan tumbuhan yang mudah tumbuh di mana saja bahkan di tempat
kurang subur sekalipun. Tumbuhan ini juga dapat tumbuh di dataran rendah dekat pantai
sampai dataran tingi sekitar 2500 mdpl.

8
Karakteristik ini membuat tumbuhan buah kaya manfaat ini mudah dibudidayakan di mana
saja sehingga banyak yang mengintroduksi tumbuhan ini ke berbagai tempat. Tumbuhan asli
Indonesia Timur ini tidak membutuhkan paparan sinar matahari langsung sehingga perlu
penyesuaian terlindung dari sinar matahari.

Masyarakat Papua sudah mulai melakukan budidaya tumbuhan buah merah dalam skala kecil
dengan alasan keterbatasan ekonomi. Buah merah sudah sering dijumpai di daerah lapangan
terbuka di dekat permukiman. Hal tersebut menandakan bahwa masyarakat Papua sudah
mulai menanam buah ini di pekarangannya. Teknik budidaya tumbuhan buah merah pun
termasuk yang sederhana dan mudah dilakukan.

Dewasa ini, budidaya buah merah dilakukan dalam skala besar guna memenuhi permintaan
pasar. Perbanyakan tumbuhan ini dapat dilakukan secara generatif melalui biji maupun
vegetatif melalui stek tunas, stek daun, maupun stek batang.

Cara budidaya tersebut merupakan yang paling mudah dilakukan oleh masyarakat. Dengan
majunya teknologi, budidaya buah ini juga dapat diperbanyak dengan menggunakan kultur
jaringan.

Pembibitan dengan menggunakan stek tunas, berasal dari batang tua yang sudah berwarna
abu-abu. Panjang stek dapat dibuat sekitar 40 cm hingga 50 cm dengan diameter 2 cm hingga
3 cm. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 60 cm x 60 cm dengan media berupa topsoil,
pupuk kandang atau kompos.

Stek daun buah merah dapat dilakukan ketika munculnya perakaran pada daun yang berumur
1 hingga 2 minggu. Setelah 2 hingga 3 minggu, maka bibit akan memiliki daun 4-5 helai
yang setelah itu dapat dipindahkan di polybag. Jika tunas yang keluar berasal dari bagian
batang dan perakaran tanaman, pilih tunas yang berukuran 15 hingga 20 cm yang kemudian
ditanam di bedeng. Hal tersebut merupakan teknik budidaya stek.

Budidaya yang berasal dari biji perlu perendaman terlebih dahulu selama 1 hari kemudian
dibungkus kain basah selama 1 malam untuk memecahkan dormansi. Setelah itu, biji dapat
disemai ke media tanah yang campur pasir (1:1) atau tanah yang dicampur kompos (1:1).
Benih yang disebar di media semai keudian ditutup dengan pasir setebal 2 hingga 3 cm dan
disiram dengan rutin. Waktu 2 sampai 3 bulan cukup untuk buah merah memulai
berkecambah.

9
ORGAN – ORGAN NUTRITIVA
1. DAUN
Tumbuhan obat yang belakangan ini menjadi
sangat populer yaitu buah merah
(Pandanus conoideus Lamk.) mengandung
beberapa senyawa aktif yang dapat berfungsi
sebagai antioksidan yaitu karoten, betakaroten
dan tokoferol. Buah merah dipercaya dapat
mengobati beberapa penyakit diantaranya asam
urat, kolesterol, diabetes, hipertensi, hepatitis,
jantung koroner, osteoporosis, hingga penyakit
yang paling berbahaya saat ini yaitu HIV
(dalam penelitian). Untuk itu perlu
Gambar 4
dikembangkan metode standardisasi simplisia,
salah satunya adalah dengan penetapan kadar salah satu kandungan senyawa Dari penelitian
sebelumnya diketahui bahwa daun buah merah (Pandanus conoideus Lamk.) memiliki
kandungan senyawa flavonoid sehingga dapat dijadikan sebagai senyawa marker. Penentuan
jumlah flavonoid total ekstrak etanol daun buah merah (Pandanus conoideus Lamk.) adalah
secara kolorimetri komplementer atau menggunakan dua metode yaitu metode alumunium
klorida untuk menentukan golongan flavon dan flavonol dan metode 2,4dinitrofenilhidrazin
untuk menentukan golongan flavanon dan flavanonol. Daun berukuran 96 cm x 9,30 cm
sampai 323 cm x 15 cm. Ujung daun bertusuk (micronate), pangkal merompong (cut off), tepi
daun dan bagian bawah tulang daun berduri. Komposisi daun tunggal dengan susunan daun
berseling (alternate). Daun lentur, berwarna hijau tua, pola pertulangan daun sejajar, tanpa
tangkai daun (sessile), dan tidak beraroma. Tumbuhan ini memiliki bentuk daun lanset
sungsang dengan warna hijau tua, pangkal daun memeluk batang, ujung daun runcing, dan
tepi daun berduri sampai tidak berduri tergantung pada jenisnya. Batang dari tumbuhan ini
memiliki cabang yang banyak dan berakar serabut.

10
2. BATANG

Gambar 5

Lingkar batang utama berkisar antara 20-40 cm, tinggi tanaman 2-3,50 m. Batang berwarna
coklat dengan bercak putih, berbentuk bulat, berkas pembuluh tidak tampak jelas, keras, arah
tumbuh vertikal atau tegak, jumlah percabangan 2-4, dan permukaan berduri. Buah Merah
termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan, namun
tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi
5-8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah. Lingkaran batang
tanaman buah merah kurang lebih 50 cm dan tinggi pohon mencapai 8 meter.

3. AKAR
Tanaman buah merah memiliki akar tunjang 0,20-
3,50 m, lingkar akar 6-20 cm, berwarna coklat
dengan bercak putih, bentuk bulat, dan permukaan
berduri. Jumlah akar dalam satu rumpun berkisar
antara 11-97.

Gambar 6 11
ORGAN – ORGAN REPRODUKTIVA
4. BUNGA
Buah merah merupakan tumbuhan sejenis pandan berperawakan rumpun yang berbentuk
bercabang dan perbungaan tidak mengenal perbungaan jantan, sedangkan perbungaan betina
berupa bonggol berbentuk lonjong silinder, seluruhnya terbungkus oleh braktea yang
kekuning-kuningan, kepala putik pipih, berwarna kehitamam-hitaman agak lebar. Bunga
menyerupai bunga nangka dengan warna kemerahan.

Gambar 7

5. BUAH
Buah berukuran panjang 68- 110 cm, diameter 10-15 cm, berbentuk silindris, ujung
menumpul, dan pangkal menjantung. Saat masih muda, buah berwarna merah pucat, dan
berubah menjadi merah bata saat tua. Ada tiga jenis buah merah unggul, yaitu buah merah
Mbarugum, Maler, dan Magari. Beberapa kriteria buah merah unggul yaitu: 1) jumlah buah
5-10 butir/rumpun, 2) empulur lunak, 3) ukuran buah besar (diameter 10-15 cm) dan panjang
(60-110 cm), 4) hasil sari (minyak) tinggi, rata-rata 120 ml/kg buah, 5) jumlah anakan
banyak, yaitu 5-10 anakan/rumpun, dan 6) jumlah akar tunjang banyak, yaitu 11-97
akar/rumpun,sehingga mampu memasok hara lebih banyak, menyerap oksigen dari udara,
dan memperkokoh tanaman berdiri tegak. Morfologi buah merah dapat dibedakan dengan
buah lainnya yang pasti berwarna merah. Buah ini berbentuk lonjong dengan kuncup tertutup.
Panjang buah mencapai 96-102 cm, diameter 15-20 cm dan bobot mencapai 7-8 kg. Saat

12
matang buahnya berwarna merah marun terang yang berbeda disaat muda yang berwarna
hijau. Meskipun begitu, ada juga jenis buah tumbuhan ini yang berwarna coklat dan coklat-
kekuningan. Terdapat empat tahapan perkembangan buah kaya manfaat ini yaitu buah muda,
agak matang, matang dan lewat matang.

Kultivar buah ini dapat dibedakan berdasarkan warna buah, ukuran buah, dan bentuk buah.
Kultivar yang dikenal adalah kultivar kuning pendek, kuning panjang, merah panjang, merah
sedang, merah coklat, dan merah pendek.

Pada umumnya, tumbuhan ini berumur hingga 10 tahun, berbuah pada umur 3-5 tahun, dan
umur buah sampai panen mencapai 3-4 bulan. Tanaman ini tumbuh secara bergerombol di
dekat aliran sungai dengan kerapatan 12-30 individu setiap rumpun. Akar tunjang buah ini
berukuran 0,2-3,5 m, lingkar akar 6-20 cm, berwarna coklat dan memiliki bercak putih, serta
permukaan berduri dan berbentuk bulat.

Gambar 8

13
6. BIJI
Buah merah (Pandanus conoideus Lam.)
dimanfaatkan sebagai bahan pangan, obat-
obatan dan pewarna. Masyarakat lokal
Papua tidak menggunakan biji buah merah
sebagai benih untuk perbanyakan tumbuhan
tersebut disebabkan biji buah merah sulit
berkecambah, mungkin mengalami
dormansi. Beberapa metode diketahui dapat
mempercepat perkecambahan biji yakni
dengan metode skarifikasi dan pemberian
giberelin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji perlakuan skarifikasi, pemberian
Gambar 9
giberelin dan kombinasi kedua perlakuan
tersebut dalam mempercepat perkecambahan biji buah merah serta mengetahui struktur
morfologis dan anatomis biji buah merah. Penelitian dilakukan dengan mengkaji
perkecambahan biji buah merah dengan skarifikasi menggunakan amplas dan pisau,
pemberian giberelin dengan konsentrasi 0 ppm, 100 ppm, 250 ppm, 500 ppm, 1000 ppm dan
kombinasi kedua perlakuan tersebut. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap
dengan 5 ulangan dan masing-masing kombinasi perlakuan digunakan 20 biji. Evaluasi
viabilitas biji dilakukan dengan menggunakan TTC, tes imbibisi, pelacakan pewarnaan dan
mengamati struktur morfologis dan anatomis biji buah merah. Data dianalisis secara
kuantitatif berupa persentase biji berkecambah, laju perkecambahan dan persen peningkatan
massa biji menggunakan analisis sidik ragam dan data kualitatif berupa morfologis dan
anatomis biji, viabilitas biji serta hasil pelacakan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
biji buah merah tidak dapat berkecambah pada semua perlakuan yang diujikan. Viabilitas biji
buah merah sangat rendah (12%). Pada tes imbibisi diketahui terjadi penyerapan air oleh
bagian kulit biji dan buah. Hasil pelacakan pewarnaan menunjukkan pewarna tidak dapat
menembus endokarp dan tidak mewarnai bagian endosperm dan embrio setelah perendaman
4 jam. Biji buah merah terdiri dari kulit biji, endosperm dan embrio. Kulit biji buah merah
terdiri atas sel-sel parenkim dan sel-sel berdinding lignin. Pada lapisan luar kulit biji dilapisi
oleh sumbatan, lapisan lendir dan perikarp. Endosperm berupa sel-sel parenkim berisi
amilum dan embrio berukuran kecil yang disusun oleh sel-sel parenkim.

14
KLASIFIKASI
Buah merah masih berkerabat dekat dengan tanaman pandan. Secara umum, taksonomi buah
ini adalah sebagai berikut:

Table 1. Klasifikasi Buah Merah

Kingdom Plantae
Divisi Spermatophyta
Kelas Angiospermae
Sub kelas Monocotyledonae
Ordo Pandanales
Famili Pandanaceae
Genus Pandanus
Spesies P. conoideus Lam.

POTENSI KHASIAT OBAT


Buah merah mengandung berbagai nutrisi
yang dibutuhkan oleh tubuh seperti
karbohidrat, protein, kalori, lemak sehat,
dan antioksidan yang sangat tinggi seperti
vitamin E, alfa-karoten, vitamin C, beta-
karoten dan zat antosianin.

Bagi penduduk Papua, diyakini bahwa


buah ini memiliki khasiat mengobati
berbagai jenis penyakit degeneratif
seperti stroke, rheumatoid arthritis,
diabetes, kolestrol, penyakit jantung,
asam urat, arteosklerosis dan kanker Gambar 10

Ekstrak minyak buah merah juga dapat digunakan sebagai pengganti minyak sayur. Minyak
buah merah mengandung antioksidan tinggi yang baik jika dikonsumsi oleh tubuh dan
berkhasiat sebagai obat berbagai penyakit.

15
Sayangnya, harga minyak ini memiliki harga yang mahal sehingga tak banyak orang dapat
memakainya. Di tahun 2018 saja, harga ekstrak minyak buah ini dibandrol seharga
Rp1.500.000 per liter. Sementara untuk harga buah segarnya sendiri bisa mencapai
Rp20.000-Rp.50.000 per buah.

Selain dijadikan minyak, buah merah juga dimanfaatkan sebagai campuran masakan sayur/
umbi-umbian, kosmetik, sabun, roti kering, pewarna dan pakan ternak. Buah ini juga
digunakan untuk upacara masyarakat lokal. Upacara bakar batu adalah salah satu yang
memanfaatkan buah merah yang dimasukan sebagai bahan penyedap.

Warna merah dari buah merupakan senyawa karotenoid. Senyawa karotenoid merupakan
pigmen yang terdapat dalam kromoplas. Karotenoid (alfa dan beta) memang terkandung
secara dominan dalam buah ini. Dalam bidang kesehatan karotenoid baik digunakan untuk
kesehatan mata karena mengandung vitamin A. Karotenoid juga kaya antioksidan untuk
mencegah radikal bebas yang memicu terjadinya kanker.

Buah ini juga kaya akan manfaat untuk mencegah berbagai gangguan kesehatan, berikut
disajikan beberapa manfaat buah merah bagi kesehatan:

 Mencegah terjadinya kanker

 Mencegah penyakit diabetes

 Mencegah tekanan darah tinggi/ hipertensi

 Menjaga kesehatan mata

 Membantu mecegah HIV/AIDS

 Mencegah penyakit hepatitis B

 Memiliki sifat anti peradangan

 Menurunkan kolesterol jahat

 Meningkatkan kekebalan tubuh dan stamina

 Dipercaya sebagai obat cacing

 Mencegah terjadinya stroke

16
1. Kandungan Bahan Obat
Buah merah mengandung zat – zat gizi bermanfaat dalam kadar tinggi, diantaranya
betakoraten, tokoferol, asam oleat, asam linoleat, dan dekanoat, yang merupakan senyawa –
senyawa obat aktif. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap buah merah menunjukan
kandungan senyawa kimia sesuai tabel dibawah ini :

Table 2. Kandungan Senyawa Kimia per 100 Gram Buah Merah

NO. SENYAWA KIMIA KANDUNGAN


1 Tokoferol 511 ppm
2 Alfatokoferol 351 ppm
3 Protein 59,7 ppm
4 Kalsium 0,27 %
5 Besi 9,730 mg
6 Fosfor 17, 885 mg
7 Vitamin C 0,744 %
8 Asam 0,088 ug/g
9 Palmitoleat 1091 mg
10 Asam Oleat 66057 mg
11 Asam Linoleat 5532 mg
12 Asam alfalinoleat 589 mg

Kandungan karoten dan betakaroten semuanya antioksidan yang berfungsi menigkatkan daya
tahan tubuh. Itu karena adanya interaksi antara vitamin A yang bersumber dari karoten dan
betakaroten dengan asam amino protein. Betakaroten juga berfungsi memperlambat
berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak
berlangsung tanpa sumbatan. Sedangkan asam lemak dalam buah merah merupakan
antibiotik dan antivirus alami yang kuat, yang aktif melemahkan dan meluruhkan membran
lipida virus serta memtikannya. Bahkan, virus tak diberi kesempatan untuk membangun
struktur baru sehingga tak bisa melakukan regemnerasi. Menurut praktisi pengobatan
tradisional, buah berwarna cenderung memiliki betakaroten berkadar tinggi. Tingginya kadae
antioksidan itu memungkinkan buah memiliki efek antikanker yang kuat.

17
NO NUTRISI KANDUNGAN
1 Energi 394 kal
2 Protein 3.300 mg
3 Lemak 28.100 mg
4 Karbohidrat 31.900 mg
5 Serat 20.900 mg
6 Kalsium 544 mg
7 Fosfor 30 mg
8 Besi 2,5 mg
9 Karoten 200.000 mg
10 Vitamin B1 0,96 mg
11 Vitamin C 15,70 mg
12 Nitasin 1,8 mg
13 Air 34.900 mg
Table 3. Kandungan Nutrisi per 100 Gram Buah Merah

2. Pemanfaatan Buah Merah


Manfaat Sebagai Obat
Beragam senyawa kimia yang terdapat dalam buah merah terbukti berkhasiat dalam
membantu mengobati berbagai penyakit sebagai berikut :

 Kanker dan Tumor


Penyakit kanker atau tumor disebabkan oleh ketidakteratuan perjalanan hormon yang
mengakibatkan tumbuhnya daging dijaringan tubu normal. Misalnya dirahim, payudarah,
bahkan otak. Penyakit kanker yang sudah parah bisa menyebabkan kematian. Peran buah
merah dalam membantu penyembuhan kanker ini karena kandungan tokoferol yang mencapai
11.000 ppm dan kandungan betakaroten yang mencapai 7.000 ppm. Kedua senyawa kimia ini
bekerjasama sebagai antioksidan dan menigkatkan sistem kekebalan tubuh.

 HIV/AIDS
Salah satu senyawa kimia yang ada di dalam sari buah merah adalah tokoferol atau vitamin E
yang mencapai 11.000 ppm (dengan catatan pengolahannya benar dan tidak melalui proses
pemanasan yang tinggi dalam waktu lama). Tokoferol dan betaksroten inilah yang berfungsi
sebagai antioksidan dan bisa meningkatkan sistem kekebaan tubuh sebagai masakah utama
HIV/AIDS. Kedua senyawa ini juga bisa menangkal radikal bebas, sehingga dengan sistem
kekbalan tubuh yang meningkat inilah pasien pengidap penyakit HIV/AIDS diharapkan bisa
melawan penyakit yang ikut menyerang.

18
 Darah Tinggi
Jantung berfungsi sebagai pemompa darah, bila jantung tidak berjalan sebagaiman mestinya
sehingga memompa darah terlalu cepat, dapat menyebabkan penyakit yang dinamakan
tekanan darah tinggi. Salah satu pemicu gejala ini adalah darah kekurangan oksigen dan atau
oksigen yang terlalu kental. Tekanan darah tinggi yang dibarengi dengan penyempitan
pembuluh darah bisa mengakibatkan stroke. Peran tokoferol alami dalam buah merah inilah
yang kemudian bekerja mengencerkan darah dan memperlancar sirkulasi darah, sehingga
kandungan oksigen dalam darah menjadi normal.

 Asam Urat
Penyakit asam urat terjadi karena fungsi lever tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga
lever memproduksi asam urat berlebihan. Asam urat ini kemudian tertampung di dalam ginjal
dan menjadi batu, selanjutnya melalui aliran darah dibawa ketubuh dan mengumpul, terutama
di ujung – ujung jari tangan dan kaki. Peran tokoferol dalam hal membantu penyebuhan asam
urat adalah mengencerkan dan memperlancar aliran darah, sehinggah memperbaiki sistem
kerja lever.

 Sroke
Stroke adalah penyakit yang menyerang otak. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh darah
yang membeku dan dibarengi dengan penyempitan pembuluh darah. Penyakit tekanan darah
tinggi juga menjadi salah satu pemicu penyakit ini. Jika tekanan darah meningkat, darah
menggumpal, dan terjadi penyempitan pembuluh darah suplai ke otak menjadi berkurang.
Peran buah merah adalah mencegah dan membantu pengobatan serangan stroke. Senyawa
kimia yang berperan adalah tokoferol yang ada dalam buah merah yang berfungsi mencegah
penggumpalan darah dengan mengencerkannya.

 Gangguan Pada Mata


Penyakit yang sering menyerang mata, seperti kebutaan sementara dan penyakit rabun,
biasanya disebabkan tubuh kekurangan vitamin A. Sementara itu, vitamin A tidak bisa
diproduksi sendiri oleh tubuh. Disinilah peran betakaroten yang diserap oleh tubuh kemudian
diubah menjadi vitamin A.

 Diabetes Mellitus
Penyembuhan diabetes ini bisa dibantu dengan cara mengonsumsi minyak buah merah karena
adanya vitamin E alami atau tokoferol yang kandungnya. Tokoferol dalam buah merah ini
memperbaiki kerja pankreas, sehingga fungsinya untuk menyekresi insulin menjadi
sempurna.

 Osteoporosis
Osteoporosis atau pengeroposan tulang biasanya menyerang kaum lanjut usia. Penyebab
osteoporosis adalah tubuh mengambil kalsium dari tulang dan menyebabkan tulang menjadi
keropos. Kemampuan buah merah mencegah dan membantu penyembuhan osteoporosis
disebabkan sari buah ini mengandung kalsium yang tinggi. Dalam setiap 100 gram buah
merah segar terkandung 54.000 mg kalsium. Dalam mencegah dan membantu buah merah
dalam bentuk pasta, buah merah segar, dan minyak buah merah.
19
DAFTAR PUSTAKA

Anonim,. 2004. Kaya Senyawa Antioksidan. Trubus 417-Juni/XXXX. Hal.46-47.

Ayomi, A. F. M., 2015. Buah Merah (Pandanus conoideus) terhadap Penyerapan Zat Besi
(Fe) dalam Duodenum. J Agromed Unila, Vlume 2 Nomor 2, pp.90 – 93.

Budi, M dan F. R. Paimin,. 2004. Buah Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Makaruku, M. H., 2008. Kajian Agronomi dan Pemanfaatan Buah Merah. Jurnal
Agroforestri, Volume 3 Nomor 2, pp. 126-132.

Redaksi Trubus. 2005. Buah Merah Bukti Empiris dan Ilmiah. Penebar Swadaya. Jakarta

Santoso B, Murtiningrum, Sarungallo ZL. 2011. Morfologi buah selama tahap perkembangan
buah merah (Pandanus conoideus). Jurnal Agritek. 2(6): 23-29.

Yahya, H. M dan T.W. Wirysnts, 2005. Khasiat & Manfaat Buah Merah. PT. Agromedia
Pustaka. Jakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai