Anda di halaman 1dari 4

Komplikasi Guillain Barre Sindrom

Komplikasi GBS yang signifikan adalah kegagalan ventilasi,


pneumonia aspirasi, sepsis, kontraktur sendi, dan trombosis vena dalam.
Namun secara garis besar komplikasi GBS dikelompokkan menjadi 2
(Wang dkk, 2016) yaitu:
1. Komplikasi jangka pendek:
a) Kardiovaskuler
b) Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (SIADH)
c) Ensefalopati
d) Komplikasi respiratori
e) Penyakit ginjal
f) Rhabdomiolisis
g) Konstipasi
2. Komplikasi jangka panjang:
a) Gangguan psikologis seperti kecemasan
b) Susah tidur
c) Nyeri

Prognosis
Sebagian besar pasien dengan GBS dapat sembuh total meskipun
memerlukan beberapa bulan terapi intensif. Kecacatan persisten dapat
terjadi pada 15% pasien, 10% tidak dapat berjalan tanpa bantuan pada
satu tahun. Dan kekambuhan dapat terjadi pada 2-5% kasus. Kematian
pada GBS berkisar antara 2- bab kematian yang umum akibat
tromboemboli vena, pneumonia, aritmia dan yang berhubungan dengan
disautonomia (Tandel, 2016 dan Wang, 2016)

Prognosis dikatakan buruk bila meliputi usia > 40 tahun, timbulnya


gejala yang cepat, kelemahan yang parah (terutama jika dibutuhkan
ventilasi mekanis atau ada kelemahan ekstremitas atas), terdapat
hubungan dengan penyakit diare terdahulu atau infeksi campylobacter,
adanya kerusakan aksonal pada pemeriksaan elektrofisiologi dan
kurangnya pengobatan dengan pertukaran plasma atau IV (Tandel, 2016
dan Wang, 2016).
a) Sistem skoring yang dapat menilai prognosis GBS ini salah satunya
adalah sistem Erasmus GBS Outcome Score. Dengan menggunakan
variabel penilaian seperti: usia, serangan diare dan derajat
kelemahan. Kemudian Walgaard dkk. memodifkasi sistem skoring
ini yang dikenal sebagai modified Erasmus GBS Outcome Score
(mEGOS). Prognosis baik bila nilai 1-3 dan kemungkinan dapat
berjalan dalam 6 bulan, sedangkan bila nilai ≥ 7 prognosis untuk
pemulihan buruk.

Kesimpulan
Guillain-Barré syndrome (GBS) adalah penyakit autoimun pada sistem
saraf yang biasanya beronset akut atau sub akut, dipicu oleh infeksi bakteri
antesenden atau infeksi virus antesenden, dan ditandai dengan kelemahan
progresif dari ekstremitas, parestesia/ baal ekstremitas, dan arefleksia relatif atau
komplit. Deteksi dini secara cepat dan tepat sangat diperlukan dengan mengetahui
faktor risiko, gejala –gejala klinis, dan penegakkan diagnosis sehingga terapi dapat
dilakukan secepatnya untuk prognosis yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Wang Y, Zhang HL, Wu X, Zhu J. Complications of Guillain-Barré syndrome.


Expert Rev Clin Immunol. 2016;12(4):439-48. doi:
10.1586/1744666X.2016.1128829. Epub 2016 Jan 11. PMID: 26642351.
2. Tandel, H., Vanza, J.D., Pandya, N., & Jani, P. (2016). GUILLAIN-BARRÉ
SYNDROME (GBS): A REVIEW.

Anda mungkin juga menyukai