Anda di halaman 1dari 31

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SDIT Mutiara Insan


Kelas / Semester : VI / I
BAB : 1 (Bilangan Cacah)
Sub BAB 1 : Menjelaskan Bilangan Cacah sampai 1.000.000
Pembelajaran ke :1
Muatan Terpadu : Matematika
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi Bilangan Cacah Sampai 1.000.000 beserta nilai tempatnya. (C1)
2. Menjelaskan Bilangan Cacah Sampai 1.000.000 beserta nilai tempatnya. (C2)
3. Menghitung Bilangan Cacah Sampai 1.000.000 beserta nilai tempatnya. (C3)
B. Pendahuluan

Artinya : Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan
tahun (lagi). (Q.S. Al-Kahfi : 25)
C. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik menganalisis tentang Menjelaskan Bilangan Cacah sampai 1.000.000

1 2 3 4 5

6 7

Dalam matematika, jenis bilangan ini selalu diawali


dari angka nol (0), 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, hingga
tak terhingga. Bilangan cacah adalah bilangan bulat
yang nilainya tidak negative. Bilangan cacah selalu
diawali dengan nol. Karena dipakai untuk
menyatakan himpunan yang karena alasan tertentu,
tidak memiliki anggota sama sekali. Jika anggota
himpunannya hanya memiliki satu anggota, bilangan
cacah tersebut akan dilambangkan dengan angka satu (1), dan begitu pula seterusnya.
Bilangan cacah biasa digunakan dalam berbagai operasi hitung, baik itu pembagian,
perkalian, penambahan, ataupun pengurangan.
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
1. Peserta didik dengan rentang nilai 70 – 100, peserta didik dapat lanjut ke materi
berikutnya.
2. Peserta didik dengan rentang nilai < 70, peserta didik mengulang kembali materi dengan
bimbingan guru.
E. Refleksi

Kamu telah memahami Menjelaskan Bilangan Cacah sampai 1.000.000. Menyelesaikan soal
terkait Bilangan Cacah sampai 1.000.000.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SDIT Mutiara Insan
Kelas / Semester : VI / I
BAB : 1 (Bilangan Cacah)
Sub BAB 2 : Membaca dan Membandingkan Bilangan Cacah
Pembelajaran ke :1
Muatan Terpadu : Matematika
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Membaca dan Membandingkan Bilangan Cacah lebih dari tiga angka (C1)
2. Menjelaskan dan Membandingkan Bilangan Cacah lebih dari tiga angka (C2)
3. Menghitung dan Membandingkan Bilangan Cacah lebih dari tiga angka (C3)
B. Pendahuluan

Artinya : Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun
(lagi). (Q.S. Al-Kahfi : 25)

C. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik menganalisis tentang Membaca dan Membandingkan Bilangan Cacah
Lambang Bilangan cacah lebih dari tiga angka dapat di baca dengan memperhatikan nilai
tempatnya. Ayo, ingat kembali.

234 = 200 + 30 + 4 = dibaca Dua ratus tiga puluh empat


Dua Ratus Empat
Tiga Puluh
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
1. Peserta didik dengan rentang nilai 70 – 100, peserta didik dapat lanjut ke materi berikutnya.
2. Peserta didik dengan rentang nilai < 70, peserta didik mengulang kembali materi dengan
bimbingan guru.
E. Refleksi

Kamu telah memahami Membaca dan Membandingkan Bilangan Cacah. Menyelesaikan soal
terkait Membaca dan Membandingkan Bilangan Cacah
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SDIT Mutiara Insan
Kelas / Semester : VI / I
BAB : 1 (Bilangan Cacah)
Sub BAB 3 : Menjelaskan Operasi Hitung Bilangan Cacah
Pembelajaran ke :1
Muatan Terpadu : Matematika
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi operasi hitung bilangan cacah (C1)
2. Menjelaskan operasi hitung bilangan cacah (C2)
3. Menghitung operasi hitung bilangan cacah (C3)
B. Pendahuluan

Artinya : Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun
(lagi). (Q.S. Al-Kahfi : 25)

C. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik menganalisis tentang Menjelaskan Operasi Hitung Bilangan Cacah
1. Penjumlahan dan Pengurangan
 Berikut ini adalah sifat-sifat operasi hitung penjumlahan
1) Pada operasi hitung penjumlahan, urutan bilangannya dapat di tukar.
Contohnya :
53 + 347 = 347 + 53
2) Jika ada tiga bilangan yang di jumlahkan, kita dapat menghitungnya dengan cara
mengelompokkan dua bilangannya terlebih dahulu.
Contohnya :
347 + 83 + 53 = 347 + (83 + 53) = 347 + 136 = 483 atau
347 + 83 + 53 = (347 + 83) + 53 = 430 + 53 = 483
 Berikut ini adalah sifat-sifat operasi hitung pengurangan
1) Pada operasi hitung pengurangan, urutan tidak dapat di tukar.
Contohnya :
10 – 7 hasilnya tidak sama dengan 7 – 10
2) Pada operasi hitung pengurangan yang melibatkan tiga bilangan, penghitungannya
urut dari kiri.
Contohnya :
10 – 5 – 3 = 5 – 3 = 2
Hasilnya tersebut tidak akan sama jika kita menghitungnya dengan cara berikut
10 – 5 – 3 = 10 - 2 = 8
Cara tersebut tidak dibenarkan untuk menghitung pengurangan tiga bilangan.
2. Perkalian dan Pembagian
 Berikut adalah sifat-sifat operasi hitung perkalian
1) Sama seperti penjumlahan, salah satu sifat perkalian adalah urutan bilangannya dapat
di tukar.
Contohnya :
8 x 25 = 25 x 8
2) Untuk perkalian tiga bilangan, penghitungan dapat dilakukan dari kiri ataupun kanan.
Contohnya :
8 x 25 x 2 = 200 x 2 = 400 atau
8 x 25 x 2 = 8 x 50 = 400
3) Sifat perkalian lainnya yang perlu kalian ingat adalah sifat distributive.
Contohnya :
25 x 12 = 25 x (10 + 2)
= ( 25 x 10 ) + ( 25 x 2 )
= 250 + 50
= 300
 Berikut adalah sifat-sifat operasi hitung pembagian
1) Pembagian adalah ‘kebalikan’ dari perkalian. Perkalian siatas berkaitan dengan dua
bentuk pembagian.
Contohnya :
3.264 : 68 = 48 dan 3.264 : 48 = 68
2) Penyederhanaan dengan cara membagi kedua bilangan yang sama.
Contohnya :
Hasil dari 3.264 : 68 akan sama dengan
3.264 : 2 68 : 2
1.632 : 34 ?
3.264 :2
Kita masih dapat menyederhanakannya lagi menjadi

1.632 : 2 816 : 17 34 : 2 68 : 2

3. Operasi Hitung Campuran


 Berikut adalah sifat-sifat operasi hitung campuran
1) Operasi hitung dalam tanda kurung dikerjakan pertama kali.
Contohnya :
(2 + 3 + 4) x 100 = 9 x 100 = 900
2) Jika hanya ada perkalian dan pembagian, kerjakan urut dari kiri.
Contohnya :
2x2:2=2
3) Jika hanya ada penjumlahan dan pengurangan, kerjakan urut dari kiri
Contohnya :
12.000 – 900 – 3000 + 4 = 8.104
4) Operasi perkalian dan pembagian dikerjakan terlebih dahulu dari pada penjumlahan
dan pengurangan.
Contohnya :
20 x 300 : 6 + 4 = 1004
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
1. Peserta didik dengan rentang nilai 70 – 100, peserta didik dapat lanjut ke materi berikutnya.
2. Peserta didik dengan rentang nilai < 70, peserta didik mengulang kembali materi dengan
bimbingan guru.
E. Refleksi

Kamu telah memahami Menjelaskan Operasi Hitung Bilangan Cacah . Menyelesaikan soal
terkait Menjelaskan Operasi Hitung Bilangan Cacah .
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SDIT Mutiara Insan
Kelas / Semester : VI / I
BAB : 1 (Bilangan Cacah)
Sub BAB 4 : Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Uang
Pembelajaran ke :1
Muatan Terpadu : Matematika
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan uang (C1)
2. Menjelaskan masalah yang berkaitan dengan uang (C2)
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang (C3)
B. Pendahuluan

Artinya : Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun
(lagi). (Q.S. Al-Kahfi : 25)

C. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik menganalisis tentang Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Uang
Ada berbagai jenis mata uang. Mata uang Indonesia adalah rupiah. Perhatikan contoh pecahan
uang rupiah pada gambar berikut :

Seribu Rupiah

Dua Ribu Rupiah

Lima Ribu Rupiah

Sepuluh Ribu Rupiah

Dua Puluh Ribu Rupiah

Lima Puluh Ribu Rupiah


Seratus Ribu Rupiah

Pecahan
Uang
500 1.000 2.000 5.000 10.000 20.000 50.000 100.000
(Rupiah
)
500

1.000

2.000

5.000

10.000

20.000

50.000

100.000

D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


1. Peserta didik dengan rentang nilai 70 – 100, peserta didik dapat lanjut ke materi berikutnya.
2. Peserta didik dengan rentang nilai < 70, peserta didik mengulang kembali materi dengan
bimbingan guru.
E. Refleksi

Kamu telah memahami Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Uang. Menyelesaikan
soal terkait Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Uang
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SDIT Mutiara Insan
Kelas / Semester : VI / I
BAB : 1 (Bilangan Cacah)
Sub BAB 5 : Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Bilangan Cacah
Pembelajaran ke :1
Muatan Terpadu : Matematika
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan bilangan cacah (C1)
2. Menjelaskan masalah yang berkaitan dengan bilangan cacah (C2)
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan cacah (C3)
B. Pendahuluan

Artinya : Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun
(lagi). (Q.S. Al-Kahfi : 25)

C. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik menganalisis tentang Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Bilangan
Cacah.
Dalam menyelesaikan masalah sehari-hari yang berbentuk soal cerita, ada beberapa langkah
yang harus dilakukan.
1. Baca soal dengan seksama
2. Bacalah soal dengan teliti sambal menuliskan hal-hal yang belum diketahui dalam soal.
3. Tulislah hal yang ditanyakan dalam soal
4. Pertama, cobalah untuk menerka cara menjawab pertanyaan dalam soal tersebut. Jika tidak
berhasil, perhatikan beberapa contoh soal yang diberikan. Ingat, kalian harus berani menerka,
kemudian memperbaikinya.
Perhatikan contoh soal berikut :

Tuti dan Ani berbelanja bersama. Mereka membawa uang yang sama banyak. Saat berbelanja, Tuti
menggunakan uangnya Rp. 120.000 dan Ani menggunakan uangnya Rp. 64.000. jika sisa uang Ani lima
kali lebih banyak dibandingkan sisa uang Tuti, berapa banyak uang yang mereka bawa masing-masing?

Penyelesaian :
Oleh karena mereka membawa uang masing-masing sama banyak, maka kotak untuk mewakili
uang yang dibawa masing-masing dapat digambarkan sama panjang sebagai berikut :

Tuti Rp. 120.000

Ani Rp. 64.000

Selanjutnya, perhatikan anak panah diatas. Empat kotak tersebut akan mewakili
120 ribu – 64 ribu = 56 ribu atau Rp. 56.000
Jadi, setiap kotak kecil akan mewakili
56 ribu : 4 = 14 ribu atau Rp. 14.000
Jadi uang yang mereka bawa masing-masing
120 ribu + 14 ribu = 134 ribu atau Rp. 134.000

D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


1. Peserta didik dengan rentang nilai 70 – 100, peserta didik dapat lanjut ke materi berikutnya.
2. Peserta didik dengan rentang nilai < 70, peserta didik mengulang kembali materi dengan
bimbingan guru.
E. Refleksi

Kamu telah memahami Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Bilangan Cacah.
Menyelesaikan soal terkait Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Bilangan Cacah.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SDIT Mutiara Insan
Kelas / Semester : VI / I
BAB : 2 (Operasi Hitung Pecahan)
Sub BAB 1 : Menjelaskan Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
Pembelajaran ke :1
Muatan Terpadu : Matematika
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan. (C1)
2. Menjelaskan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan. (C2)
3. Menghitung operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan. (C3)
B. Pendahuluan

Artinya : Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang


ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai
anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu
mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya
sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah
dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta
yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika
kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh
seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah
dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar
hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak
meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan
(seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara
seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat
olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan
yang demikian itu sebagai) syari’at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Penyantun. (Q.S. An-Nisaa’ : 12)

C. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik menganalisis tentang Menjelaskan Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
Pecahan atau fraksi adalah istilah matematika yang memiliki bentuk a/b dimana b≠0. Disini a
merupakan pembilang dan b merupakan penyebut. Bagaimana cara penjumlahan dan
pengurangannya? Simak penjelasan di bawah ini :
Contoh soal : adik mempunyai 2 keping biscuit. Salah satu biscuit di potong menjadi dua bagian
sama besar dan satu potongannya diberikan kepada kakak.
1 1 1
Sekarang, adik memiliki biscuit sebanyak 1 dan atau dapat di tulis sebagai 1 . Bilangan 1
2 2 2
1 1 1 1 1 1 3
merupakan pecahan campuran. Perhatikan bahwa + = 1 maka 1 = 1 + + + =
2 2 2 2 2 2 2
1
artinya ada 3 bilangan .
2
3
Pecahan merupakan pecahan biasa yang disebut pecahan tidak murni . karena nilai
2
pembilangnya lebih kecil dari penyebutnya disebut pecahan murni.
1. Contoh soal penyebut nya sama :
1 1 1 1 1
 + + + + = ….
2 2 2 2 2
1 1 1 1
 + + + = ….
3 3 3 3
10 1 1 1 1 1 1
 − − − − − − = ….
2 2 2 2 2 2 2
9 1 1 1
 − − − = ….
3 3 3 3
2. Contoh soal dengan penyebut berbeda :
4 2
 + = ….
5 3
3 1
 + = ….
4 2
1 1
 − = ….
2 3
4 2
 − = ….
5 3
3. Contoh soal campuran
2 3 1
 2 − + =
3 4 2
2 1 3
 2 + −
3 2 4
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
1. Peserta didik dengan rentang nilai 70 – 100, peserta didik dapat lanjut ke materi berikutnya.
2. Peserta didik dengan rentang nilai < 70, peserta didik mengulang kembali materi dengan
bimbingan guru.
E. Refleksi

Kamu telah memahami Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan. Menyelesaikan soal terkait
Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SDIT Mutiara Insan
Kelas / Semester : VI / I
BAB : 2 (Operasi Hitung Pecahan)
Sub BAB 2 : Menjelaskan Perkalian dan Pembagian Pecahan
Pembelajaran ke :1
Muatan Terpadu : Matematika
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi operasi hitung perkalian dan pembagian pecahan. (C1)
2. Menjelaskan operasi hitung perkalian dan pembagian pecahan. (C2)
3. Menghitung operasi hitung perkalian dan pembagian pecahan. (C3)
B. Pendahuluan

Artinya : Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang


ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai
anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu
mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya
sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah
dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta
yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika
kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh
seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah
dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar
hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak
meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan
(seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara
seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat
olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan
yang demikian itu sebagai) syari’at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Penyantun. (Q.S. An-Nisaa’ : 12)

C. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik menganalisis tentang Menjelaskan Perkalian dan Pembagian Pecahan
1. Perkalian
Mita memiliki 16 permen. Permen tersebut dibagikan kepada dua temannya sama
banyak. Artinya, setiap teman mita akan memperoleh setengah bagian dari seluruh permen. Atau
1
dapat di tulis x 16.
2
8 8

1
Jadi, setiap teman mita memperoleh : x 16 = 8 Permen
2
Kemudian salah satu teman Mita membagikan permen miliknya kepada 4 orang sama banyak.
1
Setiap orang akan menerima : x 8 = 2 permen.
4
Jika dihitung dari banyak permen Mita mula-mula, penghitungannya adalah :
1 1 1
x x 16= x 16
4 2 8

2. Pembagian
Pembagian merupakan lawan dari perkalian. Perhatikan bahwa hasil pembagian tersebut
dapat diperoleh dengan cara mengubahnya menjadi perkalian, serta menukar pembilang
dan penyebut pada pecahan kedua (pecahan pembagi) jadi :
1 3
1: =1x =3
3 1
Perhatikan contoh berikut ini :
5 2 5 3 15
 : = x =
8 3 8 2 16
1 1 5 5 5 4
 2 :1 = : = x =2
2 4 2 4 2 5
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
1. Peserta didik dengan rentang nilai 70 – 100, peserta didik dapat lanjut ke materi berikutnya.
2. Peserta didik dengan rentang nilai < 70, peserta didik mengulang kembali materi dengan
bimbingan guru.
E. Refleksi

Kamu telah memahami Perkalian dan Pembagian Pecahan. Menyelesaikan soal terkait Perkalian
dan Pembagian Pecahan
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SDIT Mutiara Insan
Kelas / Semester : VI / I
BAB : 2 (Operasi Hitung Pecahan)
Sub BAB 3 : Menjelaskan Operasi Hitung Pecahan Desimal
Pembelajaran ke :1
Muatan Terpadu : Matematika
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi operasi hitung pecahan decimal. (C1)
2. Menjelaskan operasi hitung pecahan desimal. (C2)
3. Menghitung operasi hitung pecahan desimal. (C3)
B. Pendahuluan

Artinya : Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang


ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai
anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu
mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya
sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah
dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta
yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika
kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh
seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah
dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar
hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak
meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan
(seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara
seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat
olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan
yang demikian itu sebagai) syari’at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Penyantun. (Q.S. An-Nisaa’ : 12)

C. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik menganalisis tentang Menjelaskan Operasi Hitung Pecahan Desimal
1. Menjelaskan Pengertian Pecahan Desimal
Pecahan murni atau pecahan yang nilainya kurang dari 1 dapat di tulis sebagai berikut :
… … …
+ + +…
10 100 1000
Dengan nilai pembilangnya berisi bilangan 0, 1, 2, 3, …, …, 8, atau 9.
Perhatikan contoh berikut :
1 1 5
Pecahan dapat ditulis dalam bentuk pecahan berpenyebut 10, yaitu : = . Sementara itu
2 2 10
1
pecahan tidak dapat ditulis dalam bentuk pecahan berpenyebut 10. Akan tetapi kita dapat
4
1 25
menuliskannya dalam bentuk pecahan berpenyebut 100, yaitu = . Demikian pula dengan
4 100
1
pecahan tidak dapat ditulis dalam bentuk pecahan berpenyebut 10 atau 100. Akan tetapi kita
8
1 125
dapat menuliskannya dalam bentuk pecahan berpenyebut 1000, yaitu = .
8 1000
1 5
Selanjutnya bilangan = dapat ditulis sebagai 0,5 atau 0,50000. Bilangan 0,5 disebut
2 10
pecahan decimal dengan satu angka di belakang koma. Sementara itu
1 25 20 5 2 5 1 125 100 20 5 1 2 5
= = + = + sedangkan = = + + = + +
4 100 100 100 10 100 8 1.000 1.000 1.000 1.000 10 100 1.000
masing-masing dapat ditulis sebagai 0,25 dan 0,125. Bilangan 0,25 merupakan pecahan decimal
dengan dua angka di belakang koma, sedangkan 0,125 merupakan pecahan decimal dengan tiga
angka dibelakang koma.
2. Menjelaskan Operasi Hitung Pecahan Desimal
Cara menentukan hasil operasi hitung pecahan decimal adalah sebagai berikut :
1) 0,58 + 0,125 = …
2) 3,746 – 1,22 = …
Penyelesaian :
1) 0,58 2) 3,746
0,125 + 1,22 -
0,705 2,526
Untuk menghitung perkalian pecahan decimal, kita dapat mengubahnya menjadi pecahan biasa
4 52 4 x 52 208
terlebih dahulu. Perhatikan contoh berikut : 0,4 x 0,52 = x = = =0,208.
10 100 10 x 100 1000
Untuk menghitung pembagian pecahan decimal, kita dapat mengubahnya menjadi bilangan
cacah terlebih dahulu. Perhatikan berikut : 0,75 : 0,3 = …
0 ,75 0 , 75 x 100 75 15 5 1
Penyelesaian : 0,75 : 0,3 = = = = = =2
0 ,3 0 , 3 x 100 30 6 2 2
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
1. Peserta didik dengan rentang nilai 70 – 100, peserta didik dapat lanjut ke materi berikutnya.
2. Peserta didik dengan rentang nilai < 70, peserta didik mengulang kembali materi dengan
bimbingan guru.
E. Refleksi
Kamu telah memahami Operasi Hitung Pecahan Desimal. Menyelesaikan soal terkait Operasi
Hitung Pecahan Desimal
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SDIT Mutiara Insan
Kelas / Semester : VI / I
BAB : 2 (Operasi Hitung Pecahan)
Sub BAB 4 : Menjelaskan Operasi Hitung Berbagai Bentuk Pecahan
Pembelajaran ke :1
Muatan Terpadu : Matematika
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi operasi hitung berbagai pecahan. (C1)
2. Menjelaskan operasi hitung berbagai pecahan. (C2)
3. Menghitung operasi hitung berbagai pecahan. (C3)
B. Pendahuluan

Artinya : Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang


ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai
anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu
mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya
sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah
dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta
yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika
kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh
seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah
dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar
hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak
meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan
(seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara
seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat
olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan
yang demikian itu sebagai) syari’at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Penyantun. (Q.S. An-Nisaa’ : 12)

C. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik menganalisis tentang Menjelaskan Operasi Hitung Berbagai Bentuk Pecahan
Kita sudah mempelajari bahwa bilangan pecahan dapat disajikan dalam berbagai bentuk.
1 5
Misalnya pecahan yang senilai dengan dapat diubah menjadi pecahan decimal yaitu, 0,5.
2 10
1
Selain itu pecahan juga dapat diubah menjadi bentuk persen yaitu 50%.
2
Sebuah operasi hitung dapat memuat berbagai bentuk pecahan. Untuk menentukan hasil
operasi hitung berbagai bentuk pecahan, kita samakan terlebih dahulu menjadi pecahan yang
sejenis. Perhatikan contoh berikut :
3
1. +0 , 3+50 %=0 , 75+0 ,3+0 ,5=1 ,55 (disamakan jenisnya menjadi pecahan decimal).
4
2 15 2 5 1
2. 0 , 15 x = x = = (disamakan jenisnya menjadi pecahan biasa)
3 100 3 50 10
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
1. Peserta didik dengan rentang nilai 70 – 100, peserta didik dapat lanjut ke materi berikutnya.
2. Peserta didik dengan rentang nilai < 70, peserta didik mengulang kembali materi dengan
bimbingan guru.
E. Refleksi

Kamu telah memahami Operasi Hitung Berbagai Bentuk Pecahan. Menyelesaikan soal terkait
Menjelaskan Operasi Hitung Berbagai Bentuk Pecahan.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SDIT Mutiara Insan
Kelas / Semester : VI / I
BAB : 3 (Lingkaran)
Sub BAB 1 : Menjelaskan Bagian-Bagian Lingkaran
Pembelajaran ke :1
Muatan Terpadu : Matematika
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi bagian-bagian lingkaran, yaitu titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali busur,
juring, dan tembereng. (C1)
2. Menjelaskan bagian-bagian lingkaran, yaitu titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali busur,
juring, dan tembereng. (C2)
3. Menentukan bagian-bagian lingkaran, yaitu titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali busur,
juring, dan tembereng. (C3)
B. Pendahuluan
C. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik menganalisis tentang Menjelaskan Bagian-Bagian Lingkaran.
Dirilis dari Cuemath, pengertian lingkaran adalah bangun datar dua dimensi yang terbentuk dari
sekumpulan titik dengan jarak yang konstan atau teratur dari titik tetap pada sebuah bidang. Titik
tetap pada sebuah bangun datar lingkaran ini disebut juga dengan titik asal atau titik pusat
lingkaran.

D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


1. Peserta didik dengan rentang nilai 70 – 100, peserta didik dapat lanjut ke materi berikutnya.
2. Peserta didik dengan rentang nilai < 70, peserta didik mengulang kembali materi dengan
bimbingan guru.
E. Refleksi

Kamu telah memahami Bagian-Bagian Lingkaran. Menyelesaikan soal terkait Menjelaskan


Bagian-Bagian Lingkaran…………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SDIT Mutiara Insan
Kelas / Semester : VI / I
BAB : 3 (Lingkaran)
Sub BAB 2 : Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran
Pembelajaran ke :1
Muatan Terpadu : Matematika
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mendiskusikan luas dan keliling lingkaran (C2)
2. Menghitung luas dan keliling lingkaran (C3)
3. Mengoreksi luas dan keliling lingkaran (C4)
B. Pendahuluan

C. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik menganalisis tentang Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran
1. Keliling Lingkaran
Keliling lingkaran adalah panjang garis terluar dari suatu lingkaran, keliling lingkaran dapat
diukur atau dihitung. Bilangan ini oleh Phytagoras (Ahli matematika Yunani) disebut π (dibaca
phi), kita cukup menggunakan nilai π sama dengan
22
atau 3 ,14
7
Karena dari setiap perbandingan antara keliling lingkaran dengan diameter selalu diperoleh hasi;
sekitar 3,14 dengan demikian rumus keliling lingkaran adalah

22
Keliling lingkaran = x diameter = πd = 2πd
7

Dengan r menyatakan ukuran jari-jari atau setengah diameter lingkaran.


Perhatikan contoh berikut :
Hitunglah keliling lingkaran yang memiliki jari-jari 7 cm.
Penyelesaian :
22
Keliling lingkaran = 2 x x 7=44
7
2. Luas Lingkaran
Adalah menghitung luas daerah yang dibatasi oleh garis lingkaran. Luas lingkaran dapat
dihitung dengan luas segi banyak. Luas segi banyak dapat dihitung sebagai penjumlahan luas
segitiga. Berikut ini merupakan rumus luas lingkaran :

Luas lingkaran = πr2 = π x r x r

Perhatikan contoh berikut :


Hitunglah luas lingkaran yang memiliki ukuran jari-jari 7 cm.
Penyelesaian :
22
Luas lingkaran = πr2 = x 7 x 7=154 cm2
7
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
1. Peserta didik dengan rentang nilai 70 – 100, peserta didik dapat lanjut ke materi berikutnya.
2. Peserta didik dengan rentang nilai < 70, peserta didik mengulang kembali materi dengan
bimbingan guru.
E. Refleksi

Kamu telah memahami Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran. Menyelesaikan soal terkait
Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran …………………………………………………….…..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SDIT Mutiara Insan
Kelas / Semester : VI / I
BAB : 4 (Kecepatan dan Debit)
Sub BAB 1 : Menjelaskan Kecepatan
Pembelajaran ke :1
Muatan Terpadu : Matematika
Alokasi Waktu : 3 x Pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menentukan masalah yang berkaitan dengan perbandingan dua besaran yang berbeda
(Kecepatan dan Debit). (C3)
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan dua besaran yang berbeda
(Kecepatan dan Debit). (C4)
3. Menyimpulkan masalah yang berkaitan dengan perbandingan dua besaran yang berbeda
(Kecepatan dan Debit). (C5)
B. Pendahuluan

C. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik menganalisis tentang Menjelaskan Kecepatan
1. Menjelaskan ukuran panjang atau jarak
Ukuran panjang yang biasa digunakan adalah milimeter (mm), sentimeter (cm), meter (m),
dan kilometer (km).
1 m = 100 cm

1 m = 1.000 mm

1 km = 1.000 m

saat membaca ukuran panjang suatu benda atau jarak antara dua tempat, terkadang kita
menemukan ukuran panjang yang berbeda. Perhatikan beberapa ukuran panjang berikut :

2. Menjelaskan waktu tempuh


Waktu tempuh adalah lamanya seseorang atau suatu benda dalam menempuh jarak tertentu.
Untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan waktu tempuh, kamu dapat
menggunakan operasi hitung penjumlahan atau perkalian. Jika satuan waktunya beda, kamu
harus menyamakan satuan nya terlebih dahulu.

3. Mengubah satuan waktu


Dalam mengukur waktu tempuh, terkadang kamu harus mengubah satuan waktu nya terlebih
dahulu. Perhatikan contoh berikut :
1
Kamu telah mengetahui bahwa 1 jam = 60 menit. Berapa menitkah jam ? Penyelesaian :
4
Kamu dapat menggunakan gambar berikut agar lebih mudah menghitungnya.

1 1 1 1
4 4 4 4
1
Oleh karena itu 1 jam = 60 menit, maka : jam = 60 menit : 4 = 15 menit.
4
1 60
Kamu dapat menghitungnya dengan cara berikut : x 60= menit = 15 menit
4 4
4. Menjelaskan pengertian kecepatan
Kecepatan adalah ukuran jarak yang ditempuh suatu benda dalam satuan waktu tertentu,
misalnya kecepatan rata-rata sebuat mobil saat melaju di dalam kota adalah 40 km/jam. Oleh
karena itu waktu 1 jam mobil tersebut dapat menempuh jarak 40 km, maka seperti pada
perbandingan, dalam waktu 2 jam mobil tersebut dapat menempuh jarak 2 x 40 = 80 km.
5. Mengubah satuan kecepatan
Perhatikan contoh berikut :
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam artinya dalam 1 jam dapat
menempuh 60 km atau dapat ditulis dalam 60 menit dapat menempuh jarak 60.000 m. dengan
membagi 60 pada setiap bilangan diperoleh : dalam 1 menit dapat menempuh 1.000 m. jadi
kecepatan rata-rata mobil tersebut adalah 1.000 m tiap 1 menit atau dapat ditulis 1.000m/menit.
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
1. Peserta didik dengan rentang nilai 70 – 100, peserta didik dapat lanjut ke materi berikutnya.
2. Peserta didik dengan rentang nilai < 70, peserta didik mengulang kembali materi dengan
bimbingan guru.
E. Refleksi

Kamu telah memahami Menjelaskan Kecepatan. Menyelesaikan soal terkait Menjelaskan


Kecepatan …………………………………………………………………………..………….…..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SDIT Mutiara Insan
Kelas / Semester : VI / I
BAB : 4 (Kecepatan dan Debit)
Sub BAB 2 : Menjelaskan Debit
Pembelajaran ke :1
Muatan Terpadu : Matematika
Alokasi Waktu : 3 x Pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menentukan masalah yang berkaitan dengan perbandingan dua besaran yang berbeda
(Kecepatan dan Debit). (C3)
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan dua besaran yang berbeda
(Kecepatan dan Debit). (C4)
3. Menyimpulkan masalah yang berkaitan dengan perbandingan dua besaran yang berbeda
(Kecepatan dan Debit). (C5)
B. Pendahuluan
C. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik menganalisis tentang Menjelaskan Debit
Debit adalah besarnya volume (cairan) yang mengalir dalam satu kesatuan waktu tertentu.
Satuan waktu yang biasa digunakan antara lain detik, menit, jam, atau satuan waktu yang lebih
lama.

Sebagai contoh : dalam satu detik sebuah keran dapat mengalirkan air sebanyak 5 liter. Dengan
demikian debit air yang keluar dari keran tersebut adalah 5 liter/detik.

Volume atau isi padu adalah penghitungan seberapa banyak ruang yang bisa ditempati
dalam suatu objek. Objek itu bisa berupa benda yang beraturan ataupun benda yang tidak
beraturan.

Waktu tempuh adalah lamanya seseorang atau suatu benda dalam menempuh jarak
tertentu. Untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan waktu tempuh, kamu dapat
menggunakan operasi hitung penjumlahan atau perkalian. Jika satuan waktunya beda, kamu
harus menyamakan satuan nya terlebih dahulu.

Rumus mencari debit, volume, dan waktu adalah sebagai berikut :

Volume
Debit =
Waktu

Volume
Waktu =
Debit

Volume = Debit x Waktu

D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


1. Peserta didik dengan rentang nilai 70 – 100, peserta didik dapat lanjut ke materi berikutnya.
2. Peserta didik dengan rentang nilai < 70, peserta didik mengulang kembali materi dengan
bimbingan guru.
E. Refleksi

Kamu telah memahami Menjelaskan Debit. Menyelesaikan soal terkait Menjelaskan Debit
…………..…………………………………………………………………………..………….…..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SDIT Mutiara Insan
Kelas / Semester : VI / II
BAB : 5 (Bangun Ruang)
Sub BAB 1 : Mengidentifikasi Bangun Ruang
Pembelajaran ke :1
Muatan Terpadu : Matematika
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi bangun ruang kubus, balok, prisma, limas, tabung, kerucut dan bola.
(C1)
2. Menjelaskan bangun ruang kubus, balok, prisma, limas, tabung, kerucut dan bola. (C2)
3. Menentukan bangun ruang kubus, balok, prisma, limas, tabung, kerucut dan bola. (C3)
B. Pendahuluan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
‫ِاَّن َاَّوَل َبْيٍت ُّو ِضَع ِللَّنا ِس َلـَّلِذ ْي ِبَبَّك َة ُم ٰب َر ًك ا َّوُهًدى ِّلْلٰع َلِم ْيَن‬
Inna awwala baitiw wudhi'a lin-naasi lallazii bibakkata mubaarakaw wa hudal lil-'aalamiin

"Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di
Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam."(QS. Ali 'Imran 3:
Ayat 96)
C. Kegiatan Pembelajaran
Peserta didik menganalisis tentang Mengidentifikasi Bangun Ruang
1. Mengidentifikasi tampilan sisi bangun ruang dari berbagai sudut pandang

Bangun ruang adalah bangun tiga dimensi yang mempunyai volume atau isi. Volume
tersebut dapat diketahui dengan rumus bangun ruang sesuai jenisnya. Jenis bangun ruang ada
banyak, mulai dari kubus, balok, prisma, limas, tabung, kerucut, dan bola.

2. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Ruang


a. Balok
Merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh 6 sisi berbentuk persegi panjang, 12 rusuk,
dan 8 titik sudut.

b. Kubus
Merupakan balok istimewa, yaitu balok yang semua rusuknya sama panjang atau semua
sisinya berbentuk persegi. Misalnya terdapat kubus ABCD.EFGH seperti gambar berikut.
Perhatikan bahwa persegi ABCD ada di bagian bawah. Ada rusuk HD tegak serta rusuk AD
dab CD mendatar.
c. Prisma
Kubus dan balok merupakan contoh prisma segi empat. Secara umum prisma adalah
bangun ruang yang mempunyai sisi alas dan tutup yang sejajar, sama bentuk dan sama besar.
Sisi-sisi prisma lainnya berbentuk persegi panjang atau persegi.
 Prisma segitiga

 Prisma segi lima

 Prisma segi enam

d. Limas
Bangunan piramida mesir berbentuk limas segi empat. Limas adalah bangun ruang yang
satu sisinya berbentuk segi banyak (sisi alas) dan sisi tegaknya berbentuk segitiga yang
bertemu pada satu titik sudut (titik puncak). Sama seperti prisma, limas dinamakan sesuai
bentuk alasnya.
 Limas segi tiga
 limas segi empat

 Limas segi lima

e. Tabung
Tabung merupakan prisma dengan alas dan tutup berbentuk lingkaran. Tabung dibatasi
oleh dua sisi yang kongruen (sama dan sebangun) dan sejajar yang berbentuk lingkaran. Serta
sebuat sisi lengkung.

f. Kerucut
Adalah bangun ruang sisi lengkung yang menyerupai limas segi-n beraturan dengan
bidang alas berbentuk lingkaran.

g. Bola
Adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tak hingga lingkaran berjari-jari
sama panjang dan berpusat pada suatu titik yang sama.
D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
1. Peserta didik dengan rentang nilai 65 – 100, peserta didik dapat lanjut ke materi berikutnya.
2. Peserta didik dengan rentang nilai < 65, peserta didik mengulang kembali materi dengan
bimbingan guru.
E. Refleksi

Kamu telah memahami Bangun Ruang. Menyelesaikan soal terkait Bangun Ruang …………..
…………………………………………………………………………..………….…..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai