Anda di halaman 1dari 3

Penerapan tekstil pada bahan kain dapat dilakukan dengan cara membatik, menenun,membordir,

menyulam dan melukis, namun disini memfokuskan pada proses pembuatan kain songket yang
berasal dari Sumatra Utara (Medan).
Songket Medan biasanya memiliki corak dan motif yang khas, sering kali terinspirasi dari budaya dan
warisan sejarah Sumatra Utara, di mana kain ini banyak diproduksi. Biasanya, kain songket Medan
dihiasi dengan berbagai motif tradisional, seperti motif bunga, binatang, atau geometris, yang
mewakili kekayaan kultur dan alam Sumatra Utara. Songket adalah jenis teknik pembuatan kain tenun
dengan cara menambahkan hiasan benang emas atau benang perak pada jalinan benang pakan atau
benang lungsi dengan cara menyungkit benang-benang tersebut. Teknik menyungkit benang hias
tambahan inilah yang kemudian dikenal dengan nama songket.
Songket termasuk dalam keluarga tenunan brokat dan dibuat dengan tangan menggunakan benang
emas dan perak. Benang logam yang tertenun pada kain akan menghasilkan efek kemilau yang
cemerlang. Bahan dasar yang biasa digunakan untuk membuat Songket adalah sutra, katun, dan
kombinasi antara katun dan sutra.
Proses penenunan dilakukan menggunakan alat panta yang terbuat dari kayu. Benang tambahan yang
digunakan untuk menghias permukaan kain dikenal sebagai “songket” karena diproses dengan cara
menyungkit benang dasar dalam membuat motif.
Motif kain songket Medan sangat bervariasi dan sering kali mencerminkan kekayaan budaya dan alam
Sumatra Utara. Beberapa motif yang umum ditemui dalam kain songket Medan antara lain:
Motif Bunga: Motif bunga seringkali menjadi pilihan utama dalam kain songket Medan. Berbagai
jenis bunga seperti bunga melati, bunga mawar, atau bunga anggrek sering dijadikan inspirasi dalam
motif ini.
Motif Binatang: Motif binatang juga sering ditemukan dalam kain songket Medan, seperti motif
burung, rusa, atau gajah. Binatang-binatang ini sering kali melambangkan keindahan alam dan
kekayaan hayati Sumatra Utara.
Motif Geometris: Motif geometris seperti garis-garis, segiempat, atau pola-pola lainnya juga sering
diaplikasikan dalam kain songket Medan. Pola-pola ini sering kali disusun dengan simetri yang indah
dan menghasilkan tampilan yang elegan.
Motif Lautan: Kain songket Medan juga sering memuat motif yang terinspirasi oleh kekayaan laut di
sekitar Sumatra Utara. Motif ikan, rumput laut, atau ombak laut sering dihadirkan dalam kain-kain ini
sebagai penghormatan terhadap sumber daya alam daerah tersebut.
Motif Tradisional: Motif-motif yang menggambarkan legenda atau cerita rakyat lokal juga sering
dijumpai dalam kain songket Medan. Motif ini sering kali memiliki makna yang dalam dan
menceritakan tentang nilai-nilai budaya dan sejarah daerah tersebut.
Motif Tumbuhan: Selain bunga, motif tumbuhan lainnya seperti daun, pohon, atau buah-buahan juga
sering menjadi inspirasi dalam kain songket Medan. Motif ini mencerminkan keanekaragaman flora
yang ada di Sumatra Utara.
Itulah beberapa contoh motif yang umum ditemui dalam kain songket Medan. Setiap motif memiliki
keunikan dan keindahan tersendiri, yang menjadikan kain songket Medan sebagai bagian yang
berharga dari warisan budaya Indonesia.
Alat untuk membuat kain songket
1. Peralatan Pokok
Peralatan pokok yang dipakai untuk menenun kain songket Palembang umumnya disebut sebagai
"dayan". Alat songket ini secara keseluruhan memiliki ukuran 2 x 1.5meter dan terdiri atas:
• Gulungan atau boom untuk menggulung benang dasar tenunan.
• Penyincing untuk merentang memperoleh benang tenunan. dan
• Beliro untuk membuat motif songket.
• Cahcah untuk memasukkan benang lain ke benang dasar
• Gun untuk mengangkat benang.2. Peralatan Tambahan
2.Peralatan Tambahan
Peralatan tambahan yang digunakan pada proses pembuatan kain songket berguna untuk mengatur
posisi benang ketika sedang ditenun Peralatan tambahan ini terdiri atas peleting, gala,belero ragam,
dan teropong palet. Biasan selalu diletakkan di sebelah kanan si penenu supaya mudah dijangkau
dengan tangan.
TEKNIK PEMBUATAN KAIN SONGKET
Mewarna Benang
Benang untuk tenunan terdiri daripada benang kapas, benang sutera, benang emas, dan benang perak.
Benang emas dan benang perak adalah bahan asli yang tidak perlu diwarnakan. Gempalan benang
mentah diwarna berulang kali supayawarnanya tidak luntur dan sekata. Benang tersebutdimasukkan
kedalam kawah berisi air mendidih.Kemudian benang tersebut dibilas dengan air, lalu dijemur
sehingga kering.
Menerai Benang
Benang diceraikan daripada tungkulan besar dengan menggunakan alat rahat dan guwing. Bahan-
bahan dibahagikan ke dalam pelting buluh yang dinamakanbenang pakan.
Menganing
Benang yang telah dileraikan atau dipintal ke pelting disusun di atas anian. Benang ditarik
mengikutpanjang yang dikehendaki berselang-seli mengikut pacak-pacak dibatang anian.
Menggulung
Benang yang telah dianian digulung mengikut lebargigi jentera dan panjang loseng (lebar kain
yangdikehendaki pada papan gulung).
Menyapuk
Benang yang digulung dimasukkan menerusi gigi jentera sebelum dilekatkan kepesak yang terletak
dibahagian depan tempat duduk penenun. Proses inidilakukan dengan menggunakan sejenis
alatdipanggil pengait.
Menggarat
Proses ini dilakukan dengan gerakan loseng turunnaik. Caranya dimulakan dengan menggerakkan
loseng silih berganti apabila jijak karat ditekan.
Menyongket
Kerja-kerja menyongket dilakukan denganmenyusun lidi atau bilah-bilah nibung melalui celah-celah
benang loseng.
Menekat
Proses menekat ini dilakukan dalam dua cara iaitutakat lima atau tekat tiga. Setelah songket-
songketdiikat dan lidi-lidi dikeluarkan daripada celah-celahbenang. Motif dibuat dengan
menggunakan benangemas yang diisi kedalam Cuban. Proses pelancaranCuban ini dikenali sebagai
menyulam atau menekatbenang emas.
Menenun
Tenunan dilakukan dengan menggunakan alat yangdipanggil kek atau 'kei' dalam dialek Kelantan.
Kekterbahagi kepada tiga bahagian iaitu kaki kek,badan kek dan kepala kek yang saling
berkaitanantara satu sama lain. Proses menenun ialahmelancarkan benang corak ke atas benag
loseng.Dalam proses ini, penenun mestilah menumpukanperhatian terhadap ragamhias yang bakal
ditenunpada kain.
TAHAP MEMBUAT RAGAM HIAS
Tahap pembuatan ragam hias dapat dilakukan untuk mempercantik kain tenun yang masih polos
dengan menggunakan benang emas atau sutra. Caranya bagian-bagian kain yang akan dihias
dipasangi alat bernama gun agar benang emas atau sutra dapat disisipkan ke kain sesuai dengan
contoh motif yang akan dibuat.
Benang emas tersebut kemudian dirapatkan satu demi satu sampai membentuk ragam hias yang
diinginkan. Selain bergantung pada jenis tenunan yang dibuat dan ukurannya, lama tidaknya
pembuatan kain songket juga bisa dipengaruhi oleh kehalusan dan kerumitan motif songketnya.
Semakin halus dan rumit motif songketnya akan semakin lama pengerjaannya.

Songket bukan hanya sebagai pakaian tradisional, tetapi juga memiliki kegunaan lain dalam
masyarakat tradisional. Songket sering digunakan dalam upacara adat, pernikahan, atau sebagai
bagian dari busana resmi pada acara-acara penting. Kehadirannya memberikan nilai simbolis dan
estetika tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai