Anda di halaman 1dari 8

BERBICARA SEBAGAI

SUATU KETERAMPILAN
BERBAHASA
ANGGOTA KELOMPOK : 2

1 Alma Listiani : 230501502058

2 Anisah Agusman : 230501501073

3 Dwi Aprilia Batari : 230501500033

4 Hastuti : 230501501083

5 Musneni : 230501501082
HAKIKAT BERBICARA
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008: 196) tertulis bahwa
berbicara adalah “berkata, bercakap, berbahasa atau melahirkan pendapat (dengan
perkataan, tulisan, dan sebagainya) atau berunding”.

Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide,


pikiran, isihati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan
sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain (Depdikbud,
1984:3/1985:7).
TUJUAN BERBICARA

➢ Tujuan sosial
Manusia sebagai makhluk sosial menjadikan kegiatan berbicara sebagai
sarana untuk membangun konsep diri, eksistensi diri, kelangsungan
hidup, memperoleh kebahagiaan dan menghindari tekanan serta
ketegangan.

➢ Tujuan Ekspresif
Bahasa dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan pembicara
kepada orang lain. Ekspresi dalam bentuk bahasa juga dapat terwujud
sebagai rasa empati kepada objek yang ada di luar diri pembicara.

➢ Tujuan Ritual
Kegiatan-kegiatan ritual sering menggunakan bahasa sebagai media
untuk menyampaikan pesan-pesan ritual kepada penganutnya. Dalam
perayaan hari-hari besar keagamaan tertentu, banyak simbol-simbol
keagamaan yang bersifat sakral dituangkan melalui bahasa.
BERBICARA MERUPAKAN KETERAMPILAN BERBAHASA

❖ Tahap pertama, kita mempelajari bahasa dengan menyimak lingkungan, segala


ujaran atau percakapan yang terjadi di lingkungan akan terekam dan diingat di
dalam memori otak kita.
❖ Tahap kedua, kita akan berusaha meniru ujaran-ujaran yang didengarnya dengan
berceloteh atau berbicara.

❖ Tahap ketiga, yaitu membaca, pada proses ini keterampilan berbicara sangat
berpengaruh pada kemampuan membaca. Hal tersebut dikarenakan kita tidak
akan bisa membaca sebuah kata jika kita sendiri tidak mengetahui bagaimana
cara mengujarkannya dengan benar.
❖ Tahap keempat menulis, kita sudah bisa menuliskan susunan ide-ide kita sendiri
berdasarkan hasil simakan kita yang kemudian diseleksi dari hasil bacaan kita.
KESIMPULAN

Berbicara sebagai keterampilan berbahasa adalah modal bagi seseorang untuk


mengoptimalkan dirinya dalam memanfaatkan bahasa. Berbicara merupakan keterampilan
berbahasa yang produktif. Produktif di sini bukan berarti menghasilkan suatu produk.
Produktivitas dalam hal ini diartikan sebagai keterampilan berbahasa yang paling banyak
digunakan untuk berkomunikasi, seiring dengan kemampuan berbahasa lainnya, yaitu
menyimak. Kedua kemampuan ini tidak dapat dipisahkan karena keterampilan tersebut
mempunyai hubungan resiprokal.
SESI TANYA JAWAB
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai