Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang saya hormati ibu Haryati selaku wali kelas 5 SD Negeri 02 Jakarta Selatan
Yang saya hormati ibu Sumarni selaku guru bidang studi mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia
Dan yang saya sayangi teman-teman siswa kelas 5 SD Negeri 02 Jakarta Selatan

Pertama kalinya marilah kita memanjatkan rasa puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan kepada kita semua banyak sekali kenikmatan. Beberapa diantaranya
adalah nikmat iman, nikmat islam, dan nikmat kesehatan. Sehingga kita mampu untuk belajar
sebagaimana mestinya di ruang kelas yang kita cintai ini. Sholawat beriring salam tak lupa
kita sanjungkan kepada nabi Muhammad SAW, sang pembawa risalah kebenaran utusan
Allah SWT. Semoga kita semua termasuk ke dalam umat beliau yang senantiasa istiqamah
dalam menjalankan sunnahnya.

Terima kasih saya haturkan secara khusus kepada ibu Haryati yang telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk belajar menyampaikan pidato di depan teman-teman. Terima
kasih juga saya sampaikan kepada ibu Sumarni atas bimbingannya dalam menyusun naskah
pidato yang akan saya bawakan pada kesempatan pagi hari ini. Baiklah rekan-rekanku
sekalian, pidato yang akan saya sampaikan kali ini adalah bertemakan tentang pentingnya
memupuk minat membaca.

Baca Juga: Contoh Pidato Tentang Globalisasi dalam Bahasa Indonesia Terbaru

Ibu guru serta teman-teman sekalian,

Membaca adalah aktivas mencari informasi tertentu dalam sebuah obyek bacaan. Pada zaman
ini membaca tak hanya terbatas pada obyek yang berbentuk fisik berupa kertas seperti koran,
majalah, buku pengetahuan, komik, dan lain sebagainya. Di era digital seperti sekarang ini
sangat memudahkan kita untuk membaca bahan bacaan dalam jenis apapun. Misalnya bacaan
tentang ilmu pengetahuan, berita, sastra, hiburan, dan lain sebagainya dengan mudah dapat
kita akses. Tak berlebihan rasanya jika dikatakan bahwa kini ribuan bahan bacaan ada di
genggaman kita. Peryataan tersirat ini menunjukkan bahwa kita dapat dengan mudahnya
melakukan aktivitas membaca hanya dengan memainkan alat elektrononik berupa Hp pintar.
Dengan segala fasilitas yang ada di zaman ini seharusnya memudahkan kita untuk membaca
banyak hal.

Akan tetapi semakin maju dan pesatnya perkembangan teknologi rasanya tidak berbanding
lurus dengan persentase minat membaca. Justru banyak hal-hal negatif yang dilakukan oleh
banyak orang misalnya dengan membaca hal-hal berbau seks, kekerasan, dan lain sebagainya.
Banyak diantara anak-anak yang saat ini telah piawai dalam menggunakan gadjet. Alangkah
baiknya jika barang elektronik tersebut dipergunakan untuk mengakses situs-situs informatif
dan bermanfaat. Namun pada kenyataannya anak-anak banyak yang memanfaatkan gadjet
hanya untuk bermain game, berfoto-foto, dan memainkan aplikasi hiburan lainnya. Tidak ada
yang salah akan hal tersebut, namun alangkah baiknya jika segala fasilitas yang kita miliki
digunakan untuk menunjang kegiatan membaca.

Ibu guru serta teman-teman sekalian,


Baca Juga: Contoh Paragraf Generalisasi & Definisinya

Dahulu orang-orang rela mengantri panjang di perpustakaan demi mendapatkan buku bacaan
yang digemari. Buku adalah sesuatu yang bernilai dan amat berharga. Bahkan penulis
terkenal Andrea Hirata dalam novelnya yang berjudul Laskar Pelangi mengatakan bahwa
buku adalah barang yang mewah dan amat sulit untuk dijumpai pada saat kecil. Seseorang
yang menyandang buku dan membacanya seolah terlihat lebih berkelas dibandingkan orang
lain. Pada zaman dulu buku dapat menjadi indikator intelektual seseorang. Bandingkan
dengan kondisi pada saat ini. Buku tersedia dimana-mana. Mulai dari buku-buku baru yang
dijual toko buku besar hingga pada kelas buku bekas yang dijual di emperan. Mulai dari yang
dijajakan di toko sampai yang dijual dengan sistem online. Semua keterbutuhan membaca
kini telah terfasilitasi dengan sangat baik dengan adanya perkembangan zaman dan kemajuan
teknologi. Lantas apakah hal tersebut turut menumbuhkan minat baca kita? Rasa-rasanya
tidak sama sekali, bahkan justru minat baca kita cenderung teralihkan dengan munculnya
berbagai jenis game online dan sejenisnya.

Mari sejenak kita menilik kisah aktivis yang peduli terhadap minat membaca terlebih pada
anak-anak. Salah satu contohnya adalah seorang mahasiswa yang mengumpulkan buku-buku
bekas miliknya dan mendirikan taman baca keliling di emperan kolong jembatan, panti
asuhan, dan komunitas anak jalanan. Awalnya ia menjalankan kegiatan sosial ini hanya
dengan berbekal uang saku yang ia miliki. Uang tersebut ia kumpulkan untuk membeli buku-
buku bekas dan selanjutnya ia jajakan secara gratis untuk dibaca oleh anak-anak kurang
beruntung. Ia melihat minat baca yang luar biasa dari anak-anak miskin tersebut. Hal ini
membuat dirinya berjuang keras untuk menambah jumlah koleksi buku diperpustakaan
keliling yang ia miliki. Banyak mahasiswa dan aktivis lain yang tertarik untuk membantunya.
Hingga kini ia bersama Komunitas Mahasiswa Peduli Minat Baca telah memiliki ribuan
koleksi buku bacaan untuk kebutuhan perpustakaan keliling milik mahasiswa tersebut.

Baca Juga: 39 Contoh Pantun Nasehat Untuk Anak

Coba kita renungkan! Bayangkan jika kita bernasib seperti anak-anak jalanan tersebut!
mereka tidak memiliki kesempatan untuk belajar seperti kita. Bahkan untuk makan pun
rasanya sangat sulit. Mereka begitu ingin untuk merasakan indahnya belajar, membaca, dan
bermain sebagaimana kita di sini. Marilah teman-temanku sekalian, syukuri apa yang kita
miliki saat ini dengan memanfaatkan segala potensi yang kita miliki untuk banyak membaca
dan belajar! Tumbuhkan minat dan motivasi kita untuk gemar membaca! Dengan membaca,
kita dapat menambah pengetahuan yang kelak akan berguna bagi diri kita sendiri terlebih
bagi masyarakat luas, bangsa, dan negara.

Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya saya mohon maaf. Sekian
dan terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai