Anda di halaman 1dari 6

AKTIVITAS ENZIM AMILASE

KELOMPOK 9
Carissa Satya Ningtyas (C032231080), Aditya Maulana Abdullah (V106231023), Andi
Adiyaksa Bahar (C031231046), Fatimah Azzahra (C0312313095), Nabila Zalzabila Hamid
(C031231071), Sahrany Dwi Putri (C031231089), Salwa Nadya Alnur (C031231038),
Shinrei Fattahurizky (C031231076), Sri Ramadhani (C031231015)
Asisten: Muhammad Wahyudi Yusran
Laboratorium Biokimia Veteriner, Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH), Fakultas
Kedokteran (FK), Universitas Hasanuddin (UNHAS)
ABSTRAK
Ringkasan: Pendahuluan, Tujuan Praktikum. Alat yang digunakan, Bahan yang
digunakan, Metode, Hasil, Kesimpulan
Kata Kunci: Kata Kata Yang Menjadi Poin, Contoh: Enzim, Amilase, Saliva... dst

1. PENDAHULUAN terdapat pada tumbuhan dan dinamakan


Menurut Robinson (2015), enzim eksoamilase sebab memecah dua unit
adalah katalis biologis (juga dikenal glukosa yang terdapat pada ujung molekul
sebagai biokatalis) yang mempercepat amilum secara berurutan sehingga pada
reaksi biokimia pada organisme hidup. akhirnya terbentuk maltosa. -amilase
Mereka juga dapat diekstraksi dari sel dan telah diketahui terdapat dalam hati. Enzim
kemudian digunakan untuk mengkatalisis ini dapat memecah 1-4 dan 1-6 pada
berbagai macam proses yang penting glikogen dan menghasilkan glukosa
secara komersial. Enzim (Ischak et al., 2017).
bertanggungjawab untuk mengkatalis Menurut Sawitri dan Maulina
reaksi biokimia (Cuesta et al., 2015). (2021), saliva adalah cairan dalam rongga
Enzim amilase adalah enzim yang dapat mulut yang tersusun dari 98% - 99% air,
memecah ikatan-ikatan pada amilum sementara sekitar 2% tersusun dari
hingga terbentuk maltosa. Ada tiga macam komponen organik, anorganik, elektrolit,
enzim amilase, yaitu -amilase, -amilase, mukus, zat- zat antimikroba, dan berbagai
- amilase. -amilase terdapat dalam saliva enzim. Fungsi saliva antara lain adalah
(ludah) dan pankreas. Enzim ini memecah untuk lubrikasi jaringan dalam rongga
ikatan 1-4 yang terdapat pada amilum dan mulut, perlindungan terhadap dehidrasi
disebut endo amilase sebab enzim ini dan sebagai buffer system. Buffer system
memecah bagian dalam atau bagian tengah berfungsi untuk melindungi rongga mulut
molekul amilum. - amilase terutama dalam mencegah kolonisasi bakteri
patogen dan menetralkan rongga mulut
Laboratorium Biokimia Veteriner (02/12/2023)
dari keadaan asam sehingga dapat organik yang memiliki ikatan kuat dengan
menghindari terjadinya demineralisasi enzim.
enamel. Menurut Eed (2013), faktor-faktor
Menurut Sumbono (2016) , ciri-ciri yang mempengaruhi aktivitas enzim ada
enzim yaitu merupakan sebuah protein. banyak faktor. Faktor pertama yaitu suhu,
Artinya, enzim dapat menggumpal dalam konsentrasi enzim dan pH. Faktor lain
suhu tinggi dan terpengaruh oleh yang mempengaruhi kerja enzim yaitu
temperatur sama halnya dengan protein. konsentrasi substrat, inhibitor dan aktivator
Ciri selanjutnya enzim bekerja secara (Risnawati dan Cahyaningrum, 2013).
khusus yang artinya hanya bekerja dalam Menurut Ischak et al. (2017),
satu reaksi saja dan tidak dapat diagunakan mekanisme kerja enzim dalam
dalam beberapa reaksi. Selanjutnya enzim mempercepat laju reaksi dilakukan dengan
mempunyai ciri-ciri dapat dipergunakan cara menurunkan energi aktivasi dari suatu
berulang kali karena tidak berubah pada reaksi kimia. Reaksi kimia ada yang
saat terjadi reaksi. Enzim juga dapat rusak membutuhkan energi (reaksi endergonik)
oleh panas karena enzim tidak tahan pada dan adapula yang menghasilkan energi
suhu tinggi dan kebanyakan enzim atau mengeluarkan energi (eksergonik).
bertahan pada suhu 50◦c. Enzim juga Misalnya pembentukkan ikatan antara
dapat bekerja secara bolak-balik untuk senyawa A dengan senyawa B menjadi
menguraikan satu senyawa menjadi senyawa AB akan mengeluarkan energi.
senyawa yang lain. Terjadinya senyawa AB dari A dan B
Menurut Putri et al. (2023), enzim membutuhkan energi sebesar P, yaitu
sendiri memiliki tiga jenis bahan. Dimulai selisih energi antara A dan B dengan AB.
dengan apoenzim, kofaktor, dan gugus Sebaliknya penguraian senyawa AB
prostetik. Apoenzim adalah bagian dari menjadi A dan B mengeluarkan energi
enzim aktif yang terdiri dari protein yang sebesar P pula. Terurainya senyawa AB
mudah diubah menjadi faktor lingkungan tidak dapat berjalan dengan sendirinya
di sekitarnya. Kofaktor merupakan bagian tetapi harus terbentuk dulu senyawa AB
dari komponen non protein yang ada di aktif. Energi yang dibutuhkan pada
dalam enzim, yaitu berupa Ion anorganik pembentukan AB aktif disebut energi
atau aktivator, berupa logam yang aktivasi. Semakin besar energi aktivasi,
memiliki ikatan lemah dengan enzim, Fe, makin sukar terjadinya suatu reaksi.
Ca, Mn, Zn, K, Co, Ion Klorida, dan Ion Dengan adanya katalis atau enzim, harga
Kalsium. Gugus prostetik adalah senyawa energi aktivasi diperkecil atau diturunkan,

Laboratorium Biokimia Veteriner (02/12/2023)


dengan demikian akan dapat memudahkan Masukkan kertas lakmus biru ke dalam
atau mempercepat terjadinya suatu reaksi. masing-masing plat tetes selama 10 detik,
angkat, amati perubahan. Masukkan kertas
2. MATERI DAN METODE
pH ke dalam masing-masing plat tetes,
2.1 Materi
amati.
2.1.1 Alat
2.2.2 Uji Keasaman Saliva Dengan
Alat yang digunakan dalam
Fenol Red
praktikum kali ini adalah gelas piala (1
Ambillah saliva sebanyak 1 ml ke
buah), kertas lakmus biru (5 lembar),
dalam tabung reaksi A. Ambillah larutan
kertas lakmus merah (5 lembar), kertas pH
HCL 0.1 M sebanyak 1 ml ke dalam
universal (5 lembar), kompor (1 buah),
tabung reaksi B. Ambillah larutan
mangkok stainless (1 buah), panci (1
NaHCO3 0.1 M sebanyak 1 ml ke dalam
buah), pipet tetes (8 buah), porselen tetes
tabung reaksi C. Ambillah aquades
(1 buah), rak tabung reaksi (1 buah), spuit
sebanyak 1 ml ke dalam tabung reaksi D.
(11 buah), tabung reaksi (12 buah) dan
Masukkan fenol red sebanyak 1 ml ke
termometer (1 buah).
masing-masing tabung, amati perubahan
2.1.2 Bahan
warna.
Bahan yang digunakan dalam
2.2.3 Uji Pengaruh Suhu Pada
praktikum kali ini adalah air (300 mL),
Aktivitas Amilase Saliva
akuades (secukupnya), es batu (5 buah),
Menyiapkan empat buah tabung
fenol red (5 mL), larutan HCl 0,1 M (3
reaksi masing-masing (Tabung 1,2,3,4)
mL), larutan NaHCO3 0,1 M (3 mL),
diisi dengan 2 mL saliva dan 2 mL aquades
pereaksi Benedict (secukupnya), pereaksi
lalu kocok. Siapkan 2 tabung reaksi
Iodine (secukupnya), saliva (25 mL), es
(tabung 5 dan 6) sebagai pembanding,
batu (5 buah) dan tisu (secukupnya).
tabung 5 diisi dengan 4 mL aquades dan
2.2 Metode
tabung 6 diisi dengan 4 mL saliva. Tabung
2.2.1 Uji Keasaman Saliva Dengan
1 diletakan pada penangas es bersuhu 4°C;
Kertas Lakmus
tabung 2 dan 5 pada suhu 25°C (kamar);
Menyiapkan saliva sebanyak 2 mL
tabung 3 pada suhu 37 °C (suhu tubuh) dan
dan memasukkannya ke dalam plat tetes.
tabung 4 dan 6 pada suhu 100 °C (air
Ambillah larutan HCL 0.1 M, NaHCO3
mendidih) selama 10 menit. Tambahkan
0.1 M, dan aquades sebanyak 2 ml ke
pada setiap tabung 2 mL larutan kanji/pati
dalam plat tetes. Masukkan kertas lakmus
1% kocok dan letakkan pada masing-
merah ke dalam masing-masing plat tetes
masing kondisi suhu selama 20 menit. Uji
selama 10 detik, angkat, amati perubahan.
larutan tersebut dengan uji Iodine (masing-

Laboratorium Biokimia Veteriner (02/12/2023)


masing tabung ditambahkan pereaksi masing tabung ditambahkan pereaksi
Iodine sebanyak 2 tetes dan Benedict sebanyak 2 tetes 2.5 mL dan
dihomogenkan) dan uji Benedict (masing- dihomogenkan), amati perubahan warna.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Uji Keasaman Saliva Dengan Kertas Lakmus
Tabel 1. Hasil Uji Keasaman Saliva Dengan Kertas Lakmus
Perubahan Warna
Sifat
Tabung Zat Uji Lakmus Lakmus pH
Asam/Basa
merah biru universal
1 Saliva Biru Biru 7 Basa
2 HCl Merah Merah 5 Asam
3 NaHCO3
4 Aquades
5 CH3COOH

[GAMBAR]
Gambar 1. Hasil Uji Keasaman Saliva Dengan Kertas Lakmus
3.1.2 Uji Keasaman Saliva Dengan Fenol Red
Tabel 2. Hasil Uji Keasaman Saliva Dengan Fenol Red
Perubahan Warna Fenol Red
Tabung Zat Uji Sifat Asam/Basa
Sebelum Sesudah
1 Saliva
2 HCl
3 NaHCO3
4 Aquades
5 CH3COOH

[GAMBAR]
Gambar 2. Hasil Uji Keasaman Saliva Dengan Fenol Red
3.1.3 Uji Pengaruh Suhu Pada Aktivitas Amilase Saliva
Tabel 3. Hasil Uji Pengaruh Suhu Pada Aktivitas Amilase Saliva
Perubahan Warna
Tabung Zat Uji Intepretasi
Uji Iodium Uji Benedict

Laboratorium Biokimia Veteriner (02/12/2023)


1 Saliva + Aquades +
Pati (Suhu 4oC)
2 Saliva + Aquades +
Pati (Suhu 25oC)
3 Saliva + Aquades +
Pati (Suhu 37oC)
4 Saliva + Aquades +
Pati (Suhu 100oC)
5 Aquades + Pati (Suhu
25oC)
6 Saliva + Pati (Suhu
100oC)

[GAMBAR]
Gambar 3. Hasil Uji Pengaruh Suhu Pada Aktivitas Amilase Saliva

3.2 Pembahasan 2. Saliva adalah cairan dalam rongga


3.2.1 Uji Keasaman Saliva Dengan mulut yang tersusun dari 98% -
Kertas Lakmus 99% air, sementara sekitar 2%
Berisi hasil praktikum dan teori praktikum tersusun dari komponen organik,
3.2.2 Uji Keasaman Saliva Dengan anorganik, elektrolit, mukus, zat-
Fenol Red zat antimikroba, dan berbagai
Berisi hasil praktikum dan teori praktikum enzim.
3.2.3 Uji Pengaruh Suhu Pada 3. Ciri-ciri enzim adalah merupakan
Aktivitas Amilase Saliva protein, bekerja secara khusus,
Berisi hasil praktikum dan teori praktikum dapat bekerja secara bolak-balik
dan tidak tahan oleh panas.
4. PENUTUP
4. faktor-faktor yang mempengaruhi
4.1 Kesimpulan
aktivitas enzim ada banyak faktor.
Berdasarkan hasil praktikum dapat
Faktor pertama yaitu suhu,
disimpulkan bahwa:
konsentrasi enzim dan pH. Faktor
1. Enzim adalah katalis biologis (juga
lain yang mempengaruhi kerja
dikenal sebagai biokatalis) yang
enzim yaitu konsentrasi substrat,
mempercepat reaksi biokimia pada
inhibitor dan aktivator.
organisme hidup.
5. mekanisme kerja enzim dalam
mempercepat laju reaksi dilakukan

Laboratorium Biokimia Veteriner (02/12/2023)


dengan cara menurunkan energi
aktivasi dari suatu reaksi kimia.
Reaksi kimia ada yang
membutuhkan energi (reaksi
endergonik) dan adapula yang
menghasilkan energi atau
mengeluarkan energi (eksergonik).
Kesimpulan dalam bentuk poin-poin,
sesuai dengan tipus, ditambah satu poin
mengenai hasil praktikum
4.2 Saran
4.2.1 Saran Untuk Laboratorium
Semoga kedepannya praktikum
dilaksanakan tepat waktu.
4.2.2 Saran Untuk Asisten
Semoga kakak aslab kedepannya
lebih semangat mengajar kami.

DAFTAR PUSTAKA
Penulisan dapus sesuai astum, diurutkan
sesuai abjad

Laboratorium Biokimia Veteriner (02/12/2023)

Anda mungkin juga menyukai