Anda di halaman 1dari 5

OTOT SKELET DAN SARAF PERIFER

Carissa Satya Ningtyas (C031231080), Andi Ahmad Zaki Hasanuddin (C031231034),


Egydhea Anandah (C031231012), Fatimah Azzahra (C031231095), Muhammad
Luthfi Athallah (C031231041), Sahrany Dwi Putri (C031231089)
Asisten: Nur Herlinda Mokobombang
Laboratorium Fisiologi Veteriner dan Satwa Akuatik I, Program Studi Kedokteran Hewan
(PSKH), Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Hasanuddin (UNHAS)
ABSTRAK
Otot dirangsang untuk berkontraksi ketika menerima impuls saraf dari system saraf
pusat. Keitga jenis jaringan otot adalah otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Tujuan
praktikum adalah membuat sediaan otot skelet, mempelajari otot skelet dan mempelajari
rangsangan pada saraf perifer. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah baterai ukuran
A, bundle no 1, capit buaya, gunting tajam;tajam, kabel, korek api kayu, lakban, pentul, pinset
anatomis, scalpel no 3, sonde, spuit 1 ml, spuit 5 ml, stopwatch dan stryofoam. Bahan yang
digunakan pada praktikum ini yaitu cairan fisiologis NaCl, cuka glasial, garam dapur dan
katak dewasa. Praktikum dilakukan dengan lima perlakuan yaitu rangsangan rangsangan
mekanik, rangsangan panas, rangsangan kimiawi, rangsangan osmotik dan rangsangan
faradis. Kesimpulan dari praktikum ini adalah adanya rangsangan sangat berpengaruh
terhadap gerakan otot katak.

Kata Kunci : Kontraksi,otot, rangsangan


1. PENDAHULUAN dinding berongga organ visceral termask
Menurut Aspinall dan Capello kelenjar,
(2015), otot dirangsang untuk berkontraksi
ketika menerima impuls saraf dari sistem pembuluh darah, bola mata dan folikel
saraf pusat. Setiap serat oror lurik adalah rambut ini adalah otot tidak lurik.
tersususn atas myofibril yang terbuat dari Kontraksi pada otot-otot ini lemah namun
filament aktin tipis dan tebal filament berkelanjutan dan sebagian besar konsisten
myosin. Serat-serat ini tunmpang tindih dan berirama Tindakan otot ini tidak
sedemikian rupa sehingga berada dibawah disengaja yaitu tidak di bawah kemauan.
otot mikroskop tampak seperti cahaya Otot jantung adalah otot yang tersusun
bergantian dan pita atau guratan gelap. Pita tidak beraturan massa dan mereka
ini dipisahkan menjadi unit yang disebut membentuk lurik silang. Ujung beberapa
sarkomer, yang merupakan unit kontraksi. serat bersentuhan dengan sisis lain
Ketiga jenis jaringan otot adalah otot membentuk semacam syncytium. Ini
rangka, otot polos, dan otot jantung. Baik adalah otot otot lurik dan tindakannya
sel otot maupun jantung terdiri dari serat- tidak disengaja. Otot ini hanya terdapat
serat yang diamati dibawah dibawah pada dinding jantung dan ujung proksimal
mikroskop menunjukkan ciri khas lurik langsung dari pembuluh darah utama
silang, jadi keduanya tergolong otot lurik. seperti aorta, venacava dan vena
Sel otot polos tidak mempunyai ikatan pumonalis. Otot rangka adalah jaringan
silang yang jelas (Fails dan Magee, 2018). otot-otot rangka disusun menjadi
Otot polos adalah otot yang kelompok serat otot yang berbeda dengan
dibentuk oleh kumpulan sel berbentuk ukuran bervariasi yang disebut otot
gelondong dan terutama terdapat pada individu. Otot ini terdiriri dari sel-sel
memanjang atau serabut-serabut terletak 2.2.1 Percobaan Dengan Menggunakan
sejajar satu sama lain. Setiap sel atau serat Urin Wanita Hamil
unik karena memiliki beberapa inti dan Pada percobaan ini, urin wanita
bila diamati di bawah mikroskop, tampak hamil sebanyak 1 ml diambil
terkelu Hormone (GH) dan masih banyak menggunakan spuit. Kemudian disuntikkan
lagi. LH diproduksi di sel-sel kromofob urin wanita hamil ke bagian subcutan pada
hipofisis anterior. Bersama FSH, LH ventral paha katak. Katak diletakkan di
berfungsi memicu perkembangan folikel wadah yang telah diisi dengan air
(sel-sel teka dan sel granulosa) dan secukupnya kemudian wadah ditutup
menyebabkan terjadinya ovulasi di dengan papan pengalas dan katak
pertengahan siklus (LH-surge). Selama didiamkan selama 30 menit. Setelah 30
fase luteal siklus, LH meningkatkan dan menit, masukkan sekitar 0,5 ml NaCl pada
mempertahankan fungsi siklus luteum cloaca katak menggunakan pipet pasteur,
pasca ovulasi dalam menghasilkan lalu diurut perlahan-lahan daerah kloaka
progesteron. Pelepasannya juga tersebut. Kemudian cairan dari cloaca
periodic/pulsatif, kadarnya dalam darah katak diambil menggunakan pipet pasteur.
bervariasi pada setiap fase siklus, waktu Cairan dari cloaca katak diteteskan pada
paruh eliminasinya pendek (sekitar satu object glass lalu ditutup dengan cover
jam). Kerja hormon LH sangat cepat dan glass. Cairan tersebut kemudian diamati di
singkat dan berfungsi memengaruhi bawah mikroskop untuk melihat ada
pematangan folikel dalam ovarium dan tidaknya spermatozoa pada cairan katak
menghasilkan progestron, mengendalikan yang diamati.
fungsi reproduksi yaitu pematangan sel 2.2.2 Percobaan Dengan Menggunakan
telur dan siklus menstruasi (Ani dkk., Urin Wanita Tidak Hamil
2021). Pada percobaan ini, urin wanita tidak
hamil sebanyak 1 ml diambil
2. MATERI DAN METODE menggunakan spuit. Kemudian disuntikkan
2.1 Alat dan Bahan urin wanita tidak hamil ke bagian subcutan
2.1.1 Alat pada ventral paha katak. Katak diletakkan
Alat yang digunakan pada praktikum di wadah yang telah diisi dengan air
yaitu botol air mineral besar (2 buah), secukupnya kemudian wadah ditutup
cover glass (2 buah), mikroskop (1 buah), dengan papan pengalas dan katak
object glass (1 buah), pipet pasteur (3 didiamkan selama 30 menit. Setelah 30
buah), spuit 1 ml (3 buah) dan wadah menit, masukkan sekitar 0,5 ml NaCl pada
untuk meletakkan katak (2 buah). cloaca katak menggunakan pipet pasteur,
2.1.2 Bahan lalu diurut perlahan-lahan daerah cloaca
Bahan yang digunakan pada prakti- tersebut. Kemudian cairan dari cloaca
kum yaitu larutan NaCl fisiologis (1 botol), katak diambil menggunakan pipet pasteur.
tisu basah (1 pack), tisu kering (1 pack), Cairan dari kloaka katak diteteskan pada
urin wanita hamil minimal 3 bulan (1 ml) object glass lalu ditutup dengan cover
dan urin wanita tidak hamil (1 ml). glass. Cairan tersebut kemudian diamati di
bawah mikroskop untuk melihat ada
tidaknya spermatozoa pada cairan katak
yang diamati.
2.2 Alur Praktikum
didapatkan setelah mengambil cairan pada
3. HASIL DAN PEMBAHASAN cloaca katak diteteskan ke object glass dan
3.1 HASIL tutup menggunakan cover glass lalu
3.1.1 Menyuntikkan Urin Wanita Hamil diamati di bawah mikroskop.
pada Katak Jantan 3.1.4 Preparat Hasil Penyuntikan Urin
Wanita Hamil pada Katak Jantan

Gambar 1. Menyuntikkan urin wanita


hamil pada katak jantan Gambar 4. Preparat hasil penyintikan urin
Pada percobaan ini disuntikkan urin wanita hamil pada katak jantan
wanita hamil pada katak jantan dibagian Pada percobaan ini, setelah katak
subcutan pada ventral paha katak. jantan disuntikkkan urin wanita hamil
3.1.2 Menyuntikkan Urin Wanita Tidak dibagian subcutan pada ventral paha katak
Hamil pada Katak Jantan dan diberikan larutan NaCl fisiologis
melalui cloaca katak lalu cairannya
diamati di bawah mikroskop. Hasil yang
didapatkan yaitu tidak adanya spermatozoa
pada sampel.
3.1.5 Preparat Hasil Penyuntikan Urin
Wanita Tidak Hamil pada Katak
Jantan
Gambar 2. Menyuntikkan urin wanita
tidak hamil pada katak jantan
Pada percobaan ini disuntikkan urin
wanita tidak hamil pada katak jantan
dibagian subcutan pada ventral paha katak.
3.1.3 Pengambilan Cairan Cloaca pada Gambar 5. Preparat hasil penyuntikan
Katak Jantan urin wanita tidak hamil pada katak
Pada percobaan ini, setelah katak
jantan disuntikkkan urin wanita tidak
hamil dibagian subcutan pada ventral paha
katak dan diberikan larutan NaCl fisiologis
melalui cloaca katak lalu cairannya
diamati di bawah mikroskop. Hasil yang
didapatkan yaitu tidak adanya spermatozoa
Gambar 3. Pengambilan cairan cloaca pada sampel.
pada katak jantan 3.2 PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, setelah bagian 3.2.1 Menyuntikkan Urin Wanita Hamil
cloaca katak dibersihkan dengan larutan Pada Katak Jantan
NaCl fisiologis. Kemudian dengan Percobaan dilakukan dengan cara
menggunakan pipet pasteur, hasil yang menyuntikkan urin wanita hamil pada
katak jantan dibagian subcutan pada hCG Dengan Pembentukan
ventral paha katak. Hal ini sesuai dengan Spermatozoa
teori Youssef dkk. (2016), yang Menurut Choi dan Smitz (2014),
mengatakan bahwa Human Chorionic Struktur hormon LH (luteinizing hormone)
Gonadotropin (HCG) digunakan untuk dan hCG (human chorionic gonadotropin)
memicu pematangan oosit dalam siklus memiliki kemiripan karena keduanya
menstruasi. merupakan glikoprotein hormon dengan
3.2.2 Menyuntikkan Urin Wanita Hamil dua subunit yaitu subunit alfa dan subunit
Pada Katak Jantan beta. Subunit alfa pada keduanya serupa,
Percobaan dilakukan dengan cara sedangkan subunit beta memiliki
menyuntikkan urin wanita hamil pada perbedaan yang membedakan
katak jantan dibagian subcutan pada fungsionalitas keduanya. Korelasi antara
ventral paha katak. Hal ini sesuai dengan hCG dan pembentukan spermatozoa adalah
teori Telleng dkk. (2023), yang hormon hCG ini hanya ada pada wanita
mengatakan bahwa hormon hCG tidak yang sedang hamil dan tidak ada pada
akan ditemukan pada wanita tidak hamil. wanita tidak hamil sehingga ketika seorang
Karena HCG adalah hormon khusus yang wanita tidak memiliki hormon hCG maka
ada pada wanita hamil. tidak terjadi spermatogenesis (Telleng
3.2.3 Pengaruh Urin Wanita Hamil dkk., 2023).
Terhadap Spermatogenesis Katak
Percobaan 4 PENUTUP
Percobaan ini dilakukan dengan cara 4.1 Kesimpulan
mengamati preparat urin wanita hamil di Kesimpulan yang di dapatkan selama
mikroskop dan didapat hasil yaitu tidak praktikum adalah:
adanya spermatozoa pada sampel. Hal ini 1. HCG digunakan untuk memicu
tidak sesuai dengan teori Dasai dkk. pematangan oosit dalam siklus
(2022), yang mengatakan bahwa menstruasi.
kombinasi antara FSH dan hormon hCG 2. hormon HCG tidak akan ditemukan
akan meningkatkan keberhasilan pada wanita tidak hamil. Karena
spermatogenesis sebanyak 90 % dan hCG adalah hormon khusus yang ada
tingkat kehamilan 56 %. pada wanita hamil.
3.2.4 Pengaruh Urin Wanita Tidak 3. kombinasi antara rFSH dan hormon
Hamil Terhadap Spermatogenesis hCG akan meningkatkan
Katak Percobaan keberhasilan spermatogenesis
Percobaan ini dilakukan dengan cara sebanyak 90 %.
mengamati preparat urin wanita tidak 4. wanita tidak hamil tidak
hamil di mikroskop dan didapat hasil Hasil menghasilkan hormon hCG dan tidak
yang didapatkan yaitu tidak adanya akan terjadi spermatogenesis.
spermatozoa pada sampel. Hal ini sesuai 5. Struktur hormon LH (luteinizing
dengan teori Telleng dkk. (2023), yang hormone) dan hCG (human
mengatakan bahwa wanita tidak hamil chorionic gonadotropin) memiliki
tidak menghasilkan hormon hCG dan tidak kemiripan karena keduanya
akan terjadi spermatogenesis. merupakan glikoprotein hormon
3.2.5 Kemiripan Struktur Antara hCG dengan dua subunit yaitu subunit alfa
dan LH Serta Korelasi Antara dan subunit beta. Subunit alfa pada
keduanya serupa, sedangkan subunit
beta memiliki perbedaan yang Dasai, A., Yassin, M., Cayetano, A.,
membedakan fungsionalitas Tharakan., Jayasena, C.N dan
keduanya. Korelasi antara hCG dan Minhas, S. 2022. Understanding
pembentukan spermatozoa adalah and Managing The Suppression of
hormon hCG ini hanya ada pada Spermatogenesis Caused By
wanita yang sedang hamil dan tidak Testosteron Replacement Theraphy
ada pada wanita tidak hamil sehingga (TRT) and Anabolic Androgenic
ketika seorang wanita tidak memiliki Steroid (AAS).. Therapeutic
hormon hCG maka tidak terjadi Advances In Urology. 14(1):1-5.
spermatogenesis. Galita, T.N dan Septianingrum, T. D.
4.2 Saran 2023. Hormon Dalam Perspektif
4.2.1 Saran Untuk Praktikum Islam. Journey: Journal Of
Selanjutnya Development and Research In
Sebaiknya praktikum lebih tepat Education. 3(1):44-51.
waktu. Knight, J. 2021. Endocrine System 1 :
4.2.2 Saran Untuk Asisten Overview Of The Endocrine
Semoga kakak asisten lebih System and Hormones. Nursing
bersemangat mengajar kami Times. 117(5): 38-45.
kedepannya. Nugroho, R.A. 2016. Dasar-Dasar
Endokrinologi. Mulawarman
DAFTAR PUSTAKA
University Press: Kalimantan
Anawalt, B.D. 2017. Is
Timur.
Dihydrotestosterone a Classic
Telleng, P. A., Santosa, B dan Kartika, A.
Hormone?. Endocrine Society.
I. 2023. Perbandingan Kadar HCG
1(1):170-172.
Pada Reagen Suhu 25◦c dan 8◦c
Ani, M., Astuti, E.D., Nardina, E.A.,
Menggunakan Metode ELISA.
Hutabarat, J.A.N., Sebtalesy, C.Y.,
Medicra: Journal Of Medical
Maryani, W.S., Yani, D.P., Jannah,
Laboratory Science Technology.
R.N.B.A dan Mahmud, A. 2021.
6(1):10-15.
Biologi Reproduksi dan
Youssef, M.A., Setta, A.M., dan Lam,
Mikrobiologi. Yayasan Kita
W.S. 2016. Recombinant Versus
Menulis: Medan.
Urinary Human Chorionic
Aspinall,V dan Capello, M. 2015.
Gonadotrophin For Final Oocyte
Introduction To Veterinary
Maturation Trigerring In IVF and
Anatomy and Phisiology Textbook.
ICSI Cycles. Coache Library.
ELSEVIER: China.
1(1):1-4.
Choi, J dan Smitz, j. 2014. Luteinizing
Hormone and Human Chorionic
Gonadotropin: Disgusting Unique
Physiologic Roles. Gyneceological
Endocrinology.30(3):174-181.
Colville, T dan Bassert, J.M. 2016.
Clinical Anatomy and Phisiology
For Veterinary Technicians.
ELSEVIER: China.

Anda mungkin juga menyukai