Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN OBSERVASI

BEKAS EKSPLOITASI GALIAN C OLEH MASYARAKAT SEKITAR


MENGHASILKAN WISATA BARU BERUPA GUNUNG BATU DI JEMBER

Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar dan Filsafat Ilmu Geografi

Dosen Pengampu

Fahrudi Ahwan Ikhsan, S.Pd, M.Pd.

Oleh

Syintia Bella

NIM 200210303009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Observasi Mata Kuliah Pengantar dan Filsafat Ilmu Geografi “BEKAS EKSPLOITASI
GALIAN C OLEH MASYARAKAT SEKITAR MENGHASILKAN WISATA BARU
BERUPA GUNUNG BATU DI JEMBER” dan juga saya berterima kasih kepada Bapak
Fahrudi Ahwan Ikhsan, S.Pd, M.Pd. selaku dosen Mata Kuliah Pengantar Filsafat Ilmu
Geografi yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Laporan ini disusun dengan usaha yang maksimal serta mendapat bantuan dari
berbagai pihak, dosen, kakak tingkat, jurnal, dan referensi lainnya. Untuk itu saya
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam Laporan
Observasi Mata Kuliah Pengantar dan Filsafat Ilmu Geografi.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya sehingga laporan ini jauh dari
kata sempurna, maka dari itu saya menerima segala kritik dan saran dari pembaca untuk
memperbaiki laporan ini.

Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya
para pelajar atau mahasiswa.

Jember, 19 Oktober 2020


ABSTRAK

Bekas Eksploitasi Galian C oleh Masyarakat Sekitar Menghasilkan Wisata Baru


Berupa Gunung Batu di Jember

Syintia Bella

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena geosfer yang terjadi di Wisata
Gunung Batu di Desa Gumuk kerang Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Metode
Penelitian yang digunakan yaitu observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
wisata gunung batu di Jember merupakan sebuah wisata yang tempatnya sebelumnya
digunakan untuk eksploitasi galian C oleh masyarakat sekitar. Pada saat ini, wisata tersebut
berubah menjadi sebuah wisata karena bentuknya yang sangat indah dan rawa/genangan air
yang terjadi dapat digunakan sebagai budidaya ikan emas dan nila oleh masyarakat. Dengan
demikian, dampak dari bahan galian tersebut dapat disimpulkan bahwasannya tidak selalu
berdampak negatif, namun dapat berdampak positif pula sehingga dapat membuahkan sebuah
investasi baru atau pendapatan oleh masyarakat sekitar Wisata Gunung Batu di Kabupaten
Jember. Tindakan yang dapat dilakukan agar wisata ini semakin dapat di eksplor dan dapat
lebih banyak pengunjung yaitu dengan memperhatikan akses jalan menuju wisata dengan
memperbaiki jalan dan segala semak belukar disekitarnya.

Kata Kunci : Wisata Gunung Batu, Eksploitasi, Perbaikan


DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................

ABSTRAK..........................................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................

1.3 Tujuan Observasi...........................................................................................................

1.4 Manfaat Observasi.........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Observasi...................................................................

2.2 Pembahasan dan Hasil Observasi

2.3 5W+1H..........................................................................................................................

2.4 Sketsa.............................................................................................................................

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................

3.2 Saran..............................................................................................................................

BAB IV DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

BAB V PENUTUP.............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

Lokasi : Gumuk Kerang, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur
68121

1.1 Latar Belakang

Lokasi Wisata atau Wisata ialah sebuah tempat rekreasi atau tempat berwisata. Objek
Wisata dapat berupa Pemandangan Alam, atau Fenomena Alam lainnya, yang memiliki daya
tarik atau spot foto yang bagus bagi pengunjungnya. Selain dapat me-refresh pikiran, wisata
juga dapat menenangkan hati para pengunjungnya.

Sesuai dengan UU no. 11 Tahun 1967, bahan galian dapat di klasifikasikan menjadi 3
macam golongan, antara lain bahan galian golongan A, B, dan C. Pada usaha tambang galian
golongan C tersebut berupa sebuah tambang, pasir, kaolin, marmer, granit, kerikil dan lain
sebagainya. Masalah yang disebabkan oleh usaha bidang pertambangan juga tidak sedikit.
Tidak hanya pada masalah tambangnya, namun berdampak menyangkut pada masalah
lingkungan hidup sekitarnya.

Manusia dapat memanfaatkan sumber daya dengan melakukan secara terkendali dan
dapat menciptakan sumbernya untuk membudidayakan lingkungannya. Agar hubungan
manusia dengan lingkungannya dapat berdampak mutualisme maka manusia harus
memanfaatkan lingkungannya dengan pengelolaan yang berasaskan pelestarian agar manusia
dan lingkungannya dapat berada dalam kondisi yang optimum.

Agar tercapai keselarasan hubungan manusia dan lingkungan hidup, dilakukan sebuah
pengelolaan lingkungan hidup agar dapat membangun Indonesia seutuhnya. Pemanfaatan
sumberdaya dengan bijaksana dapat mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan
hidup, dan terlaksana sebuah pembangunan yang berwawaskan lingkungan sebagai
kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

Yang paling banyak penambangannya adalah pasir, kerikil, batu kali dan tanah urug
yang termasuk beberapa jenis dari bahan galian golongan C. Oleh karena itu penambangan
tersebut terutama tanah urug harus mendapat perhatian secara serius, karena seringkali
ditemui penambangan tersebut kurang memperhatikan akibat yang disebabkan sehingga
dampaknya pada lingkungan hidup.

Karena pada umumnya para pengusaha penambangan galian golongan C melakukan


kegiatan penambangan ini dengan memakai alat berat , maka berakibat terdapatnya lubang-
lubang besar pada bekas galian ini sehingga tidak direklamasi oleh pengusaha yang
mengakibatkan lingkungan sekitarnya menjadi rusak.

Pengikisan terhadap humus tanah disebabkan oleh penambangan bahan galian


golongan C ini yang dimana berakibat pada pengikisan terhadap humus tanah, yang lapisan
teratas dari permukaan tanah yang dapat mengandung bahan organik atau dapat disebut
dengan unsur hara yang berwarna gelap yang dikarenakan akumulasi dari bahan organik
sehingga lapisan ini disebut olah yang didefinisikan daerah utama bagi tanaman. .

Gunung Batu atau Wisata Landscape Gunung Batu Jember merupakan salah satu
wisata baru yang diakibatkan hasil dari galian tambang golongan C. Yang memiliki sebuah
spot foto yang cukup instagramable bagi para pengunjung.
Pada awalnya lokasi wisata ini akan dibangun sebuah Ruang Terbuka Hijau. Namun,
beberapa warga tidak setuju, atau lebih memilih dibiarkan agar tetap alami. Mengingat wisata
ini sudah di eksploitasi besar-besaran oleh masyarakat sekitar.

Namun, ide dan persepsi warga sekitar justru membuahkan hasil. Pada saat ini wisata
tersebut dapat menambah pendapatan melalui tiket atau karcis masuk ke wisata ini. Maka dari
itu hal ini justru harus di apresiasi oleh masyarakat Jember khususnya. Bahwa bekas galian
tidak semuanya menimbulkan dampak negatif, adapun dampak positifnya seperti yang dapat
kita lihat dari wisata Gunung Batu Jember ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja dampak bekas galian C pada ekosistem lingkungan di sekitar Gunung Batu?

2. Bagaimana cara warga mengelola bekas galian C sehingga menjadi sebuah wisata baru?

3. Apa saja inovasi warga sekitar guna mengembangkan wisata baru ini?

1.3 Tujuan Observasi

Untuk mengetahui fenomena geosfer yang terjadi di wisata gunung batu jember. Serta
mengeksplor lebih luas lagi wisata baru ini dengan menggunakan sistematika yang sesuai
dengan sistem geografi, mengutamakan pelestarian lingkungan dan ekosistem lingkungannya.

1.4 Manfaat Observasi

Mahasiswa dapat memahami dan mengidentifikasi fenomena geosfer dan budaya masyarakat
sekitar. Memberikan saran dan inovasi bagi pembaca, dan masyarakat sekitar khususnya agar
menerapkan pola pembangunan dengan keruangan wisata gunung batu jember dengan
menggunakan konsep geografi.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Obervasi

Waktu : Kamis, 15 Oktober 2020

Jam : 06.00 WIB

Tempat : Jl. Perumahan Gunung Batu Gumuk Kerang, Sumbersari. Kec. Sumbersari
Kab. Jember, Jawa Timur
2.2 Pembahasan dan Hasil Observasi

(Sumber gambar : Google Earth)

Lokasi Fisiografis Wisata Gunung Batu Jember sendiri merupakan sebuah wisata
yang berwujud seperti sebuah daratan dan bebatuan, selain itu terdapat sebuah rawa yang
terbentuk akibat dari aktivitas warga sekitar yang menambang bahan galian C pada wisata ini.

Lokasi Sosiografisnya wisata gunung batu jember ini berupa aktivitas masyarakat
sekitar wisata ini beragam. Ada yang sudah menjadi pegawai negeri, lalu ada sebagian yang
menjadi petani. Ditinjau dari letak wisata ini yang dimana terletak di belakang sebuah hotel
yang besar di kota Jember sendiri yaitu Meotel. Dapat disimpulkan warga sekitar sudah
termasuk ekonomi menengah, yang dimana warga sekitar sudah beragam profesinya.

Letak koordinat wisata gunung batu ini dilihat melalui GPS 8° 10' 36.19° LS | 113°
42' 55.24° BT . Luas gunung batu ini mencapai 5 hektar. Jarak wisata gunung batu jember
sendiri dengan rumah saya hanya sekitar 2,6 km, yang dapat ditempuh hanya sekitar 6 menit.
Aksesbilitas untuk menuju ke wisata gunung batu di jember ini tergolong sangat
mudah, dikarenakan rute yang ditempuh tidak susah. Hanya memasuki sebuah gang lalu
transportasi dapat kita parkirkan dengan mudah. Namun akses jalan untuk ke lokasi wisata
gunung batu sendiri tergolong bahaya untuk pejalan kaki, dikarenakan banyak semak belukar
dan bebatuan yang sangat besar sehingga dapat memungkinkan seseorang dapat jatuh jika
menggunakan sandal atau sepatu yang licin.

Pola pemukiman disekitar wisata gunung batu ini tergolong mengelompok. Dijalanan
sekitar wisata gunung batu terdapat perumahan atau warga sekitar yang rumahnya cenderung
mengelompok. Bentuk lahan wisata gunung batus sendiri terdapat sebuah perumahan,
pekarangan yang masih belum dialih fungsikan lahan dan benar-benar alami.

Wujud wisata gunung batu jember berupa sebuah batu yang terpecah-pecah dengan
ukuran yang sangat besar dan sebuah rawa yang terbentuk akibat galian tambang warga
sekitar.Pengelompokan wilayah pemukiman pada sekitar wisata batu ini termasuk saling
menguntungkan, dimana diantaranya para warga dapat membuka sebuah warung kecil atau
tempat parkir yang dimana dapat membuahkan pendapatan bagi masyarakat sekitar.

Wisata Gunung Batu di Jember sendiri tergolong sangat relatif murah bagi para
pengunjung, yakni hanya 5000 rupiah. Namun hal ini sangat menguntungkan bagi
masyarakat yang mengelola wisata ini. Dengan budget yang tersedia, masyarakat dapat
mengelola penghasilan dari wisata gunung batu ini untuk digunakan sebagai pembangunan
untuk pengembangan wisata baru ini sendiri.

Mayarakat sekitar banyak yang bermukim di perumahan, dikarenakan pola keruangan


warga perumahan relatif lebih simple dan tertata. Namun perumahan di sekitar wisata gunung
batu belum terlalu padat, masih jarang dan masih banyak lahan yang kosong. Tingkat
kesuburan pada wisata gunung batu ini tergolong sangat subur, wisata ini masih sangat alami
dan tidak banyak kerusakan alam yang terjadi akibat penggalian ini.

Fenomena bekas bahan galian C menimbulkan sebuah genangan air yang bentuknya
mengelompok , sehingga potensi air pada wisata ini termasuk sangat melimpah. Seperti yang
telah di paparkan bahwasannya wisata ini terbentuk akibat dari eksploitasi bahan galian C
sehingga dampaknya dapat dilihat terbentuk sebuah wisata baru berupa batu bekas galian dari
gumuk sendiri yang tatanannya terpencar-pencar dan ukurannya yang sangat besar.
Masyarakat sekitar juga sangat berkontribusi untuk wisata baru ini, diantaranya
dengan menebar bibit ikan berupa ikan nila dan ikan emas di rawa wisata gunung batu
tersebut. Selain itu masyarakat juga antusias, disaat ada pengunjung yang kebingungan arah
saat hendak menuju ke wisata tersebut.

Namun satu hal yang di sayangkan pada wisata gunung batu ini, yakni akses jalan saat
menuju ke lokasi. Jalan setapak yang dilalui saat hendak menuju lokasi masih terkesan
bahaya untuk pengunjung, selain batu yang berukuran besar terdapat juga semak belukar
yang sangat lebat di sepanjang jalan setapak menuju lokasi. Hal tersebut tentu sangat
mengganggu dan membahayakan bagi pengunjung dikarenakan biasanya tempat dimana ular
berkembang biak. Selain itu, rawa yang sangat dalam juga memungkinkan kesulitan bagi
pengunjung untuk melompati antar satu batu ke batuan lainnya.

2.3 5W+1H

1. (What) Apa yang menarik dari tempat wisata ini?

Jawaban : Wisata Gunung Batu di Kabupaten Jember merupakan sebuah


wisata yang letaknya jauh dari keramaian, selain itu pada wisata ini kita dapat menikmati
sebuah wejangan yang sangat alami dan mempunyai pesona tersendiri bagi siapapun yang
berkunjung ditempat ini.

2. (Who) Siapa pengelola tempat wisata ini?

Jawaban : Wisata Gunung Batu sendiri di kelola oleh Bapak Ahmad sebagai
pemilik lahan wisata gunung batu ini.

3. (When) Kapan wisata ini mulai beroperasi?

Jawaban : Menurut Bapak Agus selaku penjaga parkir di area wisata ini,
wisataini sudah dibuka dan beroperasi mulai satu tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2019.

4. (Why) Mengapa memilih untuk dijadikan tempat wisata padahal tempat ini tadinya
akan dibuka sebuah RTH (Ruang Terbuka Hijau)?

Jawaban : Sesuai dengan aspirasi dari masyarakat setempat. Masyarakat lebih


setuju apabila wisata ini tetap dibiarkan alami seperti sekarang. Meningat wisata ini sudah
dieksploitasi besar-besaran pada masanya. Sehingga, menurut warga setempat lokasi ini
layaknya harus tetap dibiarkan alami agar suasana dan tempatnya tetap asri.
5. (Where) Dimana letak wisata gunung batu ini?

Jawaban : Wisata ini terletak di gang bukit duri RT. 03 RW.07 Desa Gumukkerang
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.

6. (How) Bagaimana cara warga sekitar dalam mengembangkan wisata baru ini?

Jawaban : Warga sekitar turut serta dalam mengembangkan wisata ini antara lain
memberi benih ikan dan

2.4 Sketsa

Sebagaimana gambaran sketsa diatas berdasarkan sumber dari Google Earth.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Wisata Gunung Batu Jember merupakan wisata baru yang dapat dikembangkan dan
lebih di eksplor oleh masyarakat Jember khususnya. Ada istilah yang menyebutkan bahwa
wisata ini merupakan surga Jember yang tersembunyi. Bekas bahan galian C ini justru
menciptakan sebuah bentuk lahan baru yang justru menarik dan memikat bagi setiap mata
yang melihatnya. Selain itu, warga sekitar juga turut andil dalam menjaga wisata ini, meski
sebagian besar warganya bernuansa individu dan mata pencaharian mereka sudah sangat
beragam namun sikap ramah warga sekitar masih terasa.

3.2 Saran

Akan lebih baik apabila wisata ini lebih di eksplor oleh masyarakat Jember, dan
dijaga bersama kelestariannya. Lebih baik apabila batu tetap terjaga seperti itu tampilannya.
Tidak ada coretan dan sebagainya. Selain itu akses jalan menuju lokasi akan lebih baik
apabila diperhatikan. Mengingat pengunjung tidak hanya orang dewasa saja, namun ada pula
remaja dan anak-anak yang masih di bawah umur. Yang dimana sangat membahayakan bagi
mereka jika akses jalannya tidak diperhatikan.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

Fahrudi Ahwan Ikhsan , 2018. Buku Pengantar Filsafat Geografi (Aplikasi Berpikir Geografi,
Teori dan Pengajarannya) Jember : LaksBang PRESSindo, Yogyakarta (Member of
LaksBang Group) http://laksbangpressindo.com. E-mail : laksbangyk@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai