Adsorpsi Arang Aktif

i
ISBN : 9786230251177 | Category : buku referensi

PENGANTAR
Buku Adsorpsi Arang Aktif ini berisi materi terapan yang

tentunya dapat menjadi bahan referensi baik sebagai rujukan bagi para
peneliti maupun digunakan sebagai penunjang bahan ajar. Materi yang
disajikan dalam buku ini merupakan materi aplikatif yang relevan
dengan mata kuliah kimia permukaan dan koloid, kimia zat padat, dan
kimia katalis, atau tepatnya buku ini merupakan bagian dari bidang
ilmu kimia terapan.
Dikatakan sebagai materi aplikatif karena isi buku ini berisi
tentang berbagai teori yang sering digunakan dalam penelitian-
penelitian. Juga hasil-hasil penelitian yang dapat dirujuk menjadi
teori-teori baru. Isi buku ini semata-mata hanya berbicara tentang
adsorpsi dan arang aktif serta beberapa aplikasi dari arang aktif.
Disadari bahwa isi buku ini belumlah sempurna karena tak ada
gading yang tak retak. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat dibutuhkan untuk ke depannya.
Tiada hal yang terindah selain ucapan “terima kasih” kepada
isteri tercinta (Edha), buah cinta (Dusse, Wellem, Yetsuta, Marthen,
dan Seltis), yang terus menjadi penyemangatku dalam proses
penyelesaian naskah ini. Ucapan “terima kasih” juga kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan secara moril dan materi
dalam berbagai bentuk hingga diterbitkannya buku ini. Serta ucapan
ii
“terima kasih” kepada Penerbit Deepublish yang telah membantu
menerbitkan buku ini.
Fanating, 23 Juni 2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................v
DAFTAR TABEL ...............................................................................................vi
BAGIAN I PENTINGNYA ADSORPSI ARANG AKTIF......................................... 1
1.1. Peristiwa Yang Melandasi .................................................................... 1
1.2. Rangkaian Fokus ................................................................................... 2
1.3. Arah Haluan .......................................................................................... 2
1.4. Ruang Lingkup ...................................................................................... 3
BAGIAN II ADSORPSI ...................................................................................... 4
2.1. Pengertian ........................................................................................... 4
2.2. Sifat Interaksi Adsorpsi ........................................................................ 6
2.3. Mekanisme Adsorpsi ........................................................................... 9
2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Adsorpsi ................................................ 12
2.5. Kinetika Adsorpsi ................................................................................ 15
BAGIAN III ARANG AKTIF ............................................................................. 30
3.1. Adsorben ............................................................................................ 30
3.2. Arang Aktif .......................................................................................... 32
3.3. Analisis Pori ........................................................................................ 35
iv
3.4. Pembuatan Arang............................................................................... 44
3.5. Aktivasi Arang ..................................................................................... 46
3.6. Pengujian Kualitas Arang Aktif ........................................................... 51
3.7. Penyerapan Bahan-Bahan Terlarut .................................................... 57
BAGIAN IV BEBERAPA APLIKASI .................................................................. 59
4.1. Pada Proses Penjernihan Minyak Goreng Bekas ................................ 59
4.2. Pada Proses Penjernihan Air .............................................................. 64
BAGIAN V RANGKUMAN ............................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 67
GLOSARIUM ................................................................................................. 73
INDEKS .......................................................................................................... 76
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Istilah dasar dalam adsorpsi ..................................................... 5

Gambar 2.2. Skema representasi proses adsorpsi yang berbeda ................ 6
Gambar 2.3. Mekanisme adsorpsi .............................................................. 10
Gambar 2.4. Plot grafik orde nol, orde 1, dan orde 2 .................................. 16
Gambar 2.5. Bentuk Isoterm Adsorpsi ........................................................ 18
Gambar 2.6. Pembentukan Monolayer dan Multilayer ............................. 19
Gambar 2.7. Adsorpsi monolayer ............................................................... 20
Gambar 2.8. Representasi luas permukaan ................................................ 25
Gambar 3.1. Proses dan hasil pembakaran bahan ..................................... 31
Gambar 3.2. Jenis porositas pada padatan berpori .................................... 35
Gambar 3.3. Bentuk dan ukuran pori Arang aktif ....................................... 36
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Karakteristik dari physisorption dan chemisorption .................... 9

Tabel 2.2. Proses adsorpsi dalam pengolahan air ........................................ 11
Tabel 2.3. Persamaan model kinetika reaksi adsorpsi ................................ 18
Tabel 2.4. Isoterm paling sering digunakan dalam katalisis ........................ 29
Tabel 3.1. Ukuran Pori Arang Aktif secara umum ....................................... 36
Tabel 3.2. Nilai volume pori khas dari katalis yang berbeda........................ 43
Tabel 3.3. Syarat Mutu Arang Aktif .............................................................. 51
vii
BAGIAN I
PENTINGNYA ADSORPSI ARANG AKTIF
1.1. Peristiwa Yang Melandasi

1.2. Rangkaian Fokus
1.3. Arah Haluan
1.4. Ruang Lingkup
Pembahasan dalam buku ini dibatasi pada pembahasan
tentang adsorpsi dan arang aktif melalui proses aktivasi dari
limbah padat pertanian.
1
BAGIAN II
ADSORPSI
2.1. Pengertian
Adsorpsi pada dasarnya merupakan suatu fenomena
yang terjadi pada permukaan suatu bahan padatan. Fenomena
tersebut adalah peristiwa terjadinya penempelan suatu partikel
pada permukaan suatu bahan padatan. Materi atau partikel yang
menempel atau terakumulasi pada bahan padatan ini disebut
adsorbat, sedangkan bahan padatan di mana terjadi atau
berlangsungnya peristiwa penempelan materi atau partikel
disebut sebagai adsorben. Bahan padatan, terutama dalam
keadaan telah dihaluskan, memiliki luas permukaan tertentu,
tergantung ukuran kehalusannya. Hal ini akan diuraikan lebih
luas pada Bagian III dari buku ini.
Gambar 2.1. Istilah dasar dalam adsorpsi

2.2. Sifat Interaksi Adsorpsi
2
Gambar. 2.2. Skema representasi proses adsorpsi yang
berbeda1
2.2.1. Adsorpsi secara fisika (physisorptions)
2.2.2. Adsorpsi secara kimia (chemisorptions)
Tabel 2.1. Karakteristik dari physisorption dan chemisorption.

Adsorpsi secara Fisika Adsorpsi secara Kimia
No.
(Physisorptions) (Chemisorptions)
1 Molekul terikat pada
Molekul terikat pada adsorben
adsorben oleh gaya van
oleh ikatan kimia
der Waals
2 Hanya melibatkan
interaksi molekul yang Perubahan entalpi cukup besar
lemah, perubahan entalpi dan dapat berkisar dari 80 -
yang terkait kecil (dalam 400 kJ/mol.
kisaran 4 - 40 kJ/mol).
3 Membentuk lapisan
Membentuk lapisan monolayer
multilayer
4 Adsorpsi hanya terjadi
Adsorpsi dapat terjadi pada
pada suhu di bawah titik
suhu tinggi
didih adsorbat
5 Jumlah adsorpsi pada
Jumlah adsorpsi pada
permukaan merupakan
permukaan merupakan
karakteristik adsorben dan
fungsi adsorbat
adsorbat
6 Tidak melibatkan energi Melibatkan energi aktifasi
1
Sumber: De, Mahuya (2013) dalam Botahala, L. (2019)
3
aktifasi tertentu tertentu
7 Physisorption sangat
chemisorption bisa ireversibel.
reversibel
8 Bersifat tidak spesifik Bersifat sangat spesifik
2.3. Mekanisme Adsorpsi
.
Gambar 2.3. Mekanisme adsorpsi2

Tabel 2.2. Proses adsorpsi dalam pengolahan air.
No Bidang Aplikasi Tujuan Jenis adsorben
Penghilangan zat
organik terlarut
Arang aktif
Penghilangan zat
1
Pengolahan air
organik mikropolutan
Arang aktif
minum
Aluminium
Penghilangan arsenik oksida,
hidroksida besi
Aluminium
Penghilangan fosfat oksida,
Perlakuan air
2 hidroksida besi
limbah perkotaan
Penghilangan
Arang aktif
mikropolutan
Penghilangan atau Arang aktif,
Pengolahan air
3 daur ulang bahan adsorben
limbah industri
kimia tertentu polimer
Perawatan air Penghilangan zat
4
kolam renang organik
Arang aktif
2
Sumber Botahala (2019)
4
Remediasi air Penghilangan zat
5
tanah
Arang aktif
organik
Perawatan Penghilangan zat
6
Limbah TPA
Arang aktif
organik
Pengolahan air Penghilangan zat
7
akuarium
Arang aktif
organik
2.4. Faktor yang mempengaruhi adsorpsi

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan atau besar
kecilnya adsorpsi antara lain:
a. Luas permukaan adsorben
b. Ukuran partikel adsorben
c. Waktu kontak atau waktu tinggal
d. Kelarutan adsorben / logam berat dalam air limbah / air
e. Afinitas zat terlarut untuk adsorben
f. Ukuran molekul adsorbat berkenaan dengan ukuran
pori-pori
g. Derajat ionisasi molekul adsorbat
h. Suhu/Temperatur
i. pH larutan
j. Konsentrasi adsorbat
2.5. Kinetika Adsorpsi
Persamaan linear ini ketika diplot dalam grafik maka
berturut-turut digambarkan sebagai berikut.
Gambar 2.4. Plot grafik orde nol, orde 1, dan orde 2
5
Tabel 2.3. Persamaan model kinetika reaksi adsorpsi3
Model Persamaan Persamaan Linear Plot Grafik
Orde 1 −
𝑑[𝐶]
= k[C] ln 𝐶𝑒 = −𝐶𝑒 + 𝑙𝑛𝐶0 𝐶0
𝑑𝑡 𝑙𝑛 𝑣𝑠 𝑡
𝐶𝑒
Orde 2 −
𝑑[𝐶]
= k[C]2 1 1 1
vs t
𝑑𝑡 = 𝑘2 𝑡 + 𝐶𝑒
𝐶𝑒 𝐶0
Orde 1 𝑑𝑞𝑡 Log (𝑞𝑒 −𝑞𝑡 ) = log 𝑞𝑒 − Log
= k(𝑞𝑒 −𝑞𝑡 )
𝑑𝑡 𝑘3
semu 𝑡 (𝑞𝑒 −𝑞𝑡 ) vs t
2,303
Orde 2 𝑑𝑞𝑡
= k(𝑞𝑒 −𝑞𝑡 )2 𝑡 𝑡 1 𝑡
vs t
𝑑𝑡 = + 𝑞𝑡
semu 𝑞𝑡 𝑞𝑒 𝑘4 𝑞𝑒2
𝑑𝑞𝑡 1 1 𝑞𝑡 vs t
Elovich = ∝ exp (−𝛽𝑞𝑡 ) 𝑞𝑡 = ln(𝛼𝛽) + ln 𝑡
𝑑𝑡 𝛽 𝛽
𝑞𝑡 6 1 2
Dumwald- = 1− ∑∞
𝑛=1 exp 𝑞
Log (1 − ( 𝑡 ) ) = −
𝐾
𝑡 Log(1 −
𝑞𝑒 𝜋2 𝑛2 𝑞𝑒 2,303
Wagner 2
(−𝑛 𝐾𝑡) 𝑞 2
( 𝑡 ) ) vs t
𝑞𝑒
Weber- 𝑞𝑡 = Kint (t)1/2 Log 𝑞𝑡 = log Kint + ½ log t Log 𝑞𝑡 vs
Morris log t
2.5.1. Isoterm adsorpsi
Volume gas
adsorbat
Tekanan
Gambar 2.5. Bentuk Isoterm Adsorpsi4
Gambar 2.6. Pembentukan Monolayer dan Multilayer molekul
3
Sumber Kurniawati, P., dkk. (2013)
4
Sumber: De, Mahuya, (2013)
6
teradsorpsi pada permukaan padatan5.
2.5.2. Adsorpsi monolayer
Gambar 2.7. Adsorpsi monolayer

2.5.3. Adsorpsi multilayer
Misalkan luas permukaan (𝑆0 , 𝑆1 , 𝑆2 , 𝑆3 , … . . 𝑆𝑛 )
mencakup lapisan molekul teradsorpsi (0, 1, 2, 3, ... n), maka
luas keseluruhan adsorben dapat diperoleh dari penjumlahan
masing-masing bidang permukaan.
Gambar.2.8. Representasi luas permukaan yang tertututpi oleh

lapisan molekul teradsorpsi6.
Tabel 2.4. Isoterm paling sering digunakan dalam katalisis7
Mengetik Persamaan isoterm Jenis adsorpsi
𝑣 𝑏𝑝 Chemisorption
Langmuir 𝑣𝑚
=θ= 1+𝑏𝑝 Physisorption
Chemisorption dan
Freundlich v = cp1/n (n > 1) physisorption pada
cakupan rendah
𝑣
Temkin = θ = 𝑘1 ln𝑘2 p Chemisorption
𝑣𝑚
5
6
7
7
Brunauer- 𝑃 1 𝑐−1 𝑃 Adsorpsi fisik
𝑣(𝑃0 −𝑃)
=𝑣 +𝑣
Emmet-Teller 𝑚𝐶 𝑚 𝐶 𝑃0 multilayer
BAGIAN III
8
ARANG AKTIF
3.1. Adsorben
Adsorben adalah bahan padatan atau zat yang
melakukan penyerapan terhadap zat lain (baik cairan maupun
gas) atau tempat berlangsungnya peristiwa penempelan materi
(zat/partikel/molekul) pada proses adsorpsi. Umumnya
adsorben bersifat spesifik, hanya menyerap zat tertentu. Dalam
memilih jenis adsorben pada proses adsorpsi, disesuaikan
dengan sifat dan keadaan zat yang akan diadsorpsi. Arang aktif,
gel silika, gel alumina, tanah liat, koloid, logam, dan lain-lain,
merupakan adsorben yang baik.
Secara umum jenis adsorben terbagi 2, yaitu:
3.1.1. Adsorben Polar
3.1.2. Adsorben non polar
Gambar 3.1. Proses dan hasil pembakaran bahan8

3.2. Arang Aktif
3.3. Analisis Pori
8
Sumber : Botahala, 2019
9
Gambar 3.2. Jenis porositas pada padatan berpori9
Tabel 3.1. Ukuran Pori Arang Aktif secara umum10
Parameter Mikropori Mesopori Makropori
Diameter (Å) < 20 20-500 > 500
Volume pori (cm3/g) 0,15-0,5 0,02-0,1 0,2-0,5
2
Luas permukaan (m /g) 100-1000 10-100 0,5-2
3
Densitas (g/cm ) 0,6-0,9
Porositas 0,4-0,6
Catatan : 1 nm = 10 Å
Semakin kecil ukuran partikel arang aktif akan
memperbesar luas permukaan arang. Semakin luas permukaan
suatu arang aktif, semakin tinggi daya adsorbsinya.
Gambar 3.3. Bentuk dan ukuran pori arang aktif11

3.3.1. Total volume pori dan ukuran pori
Gambar 3.4. Skematik yang menunjukkan jari-jari Kelvin12
9
Sumber: Al-Qodah, Z., dkk. (2009) dalam Botahala, L. (2019)
10
Sumber: Aznar, J.S. (2011) dalam Botahala, 2019
11
Sumber Botahala, 2019
10
3.3.2. Distribusi ukuran pori
3.3.3. Dengan intrusi/gangguan merkuri
Gambar 3.5. Intrusi merkuri ke dalam berbagai ukuran pori13

Tabel 3.2. Nilai volume pori khas dari katalis yang berbeda
Katalis / pen- Volume pori
Aplikasinya
dukung (cm3/g)
Digunakan sebagai
Arang aktif 0,6 – 0,8 pendukung untuk
berbagai proses
Digunakan sebagai
Zeolite 0,5 – 0,8
katalis dan pendukung
Katalis pemecah
Zeolite-Al2O3-SiO2 0,1 – 0,9
katalitik cairan
3.4. Pembuatan Arang
3.4.1. Dehidrasi
3.4.2. Karbonisasi
3.5. Aktivasi Arang
3.5.1. Aktivasi secara fisika
3.5.2. Aktivasi secara kimia
3.6. Pengujian Kualitas Arang Aktif
Tabel 3.3. Syarat Mutu Arang Aktif
12
13
11
Parameter
Jenis persyaratan Satuan
Butiran Serbuk
Bagian yang hilang pada
- Maks. 15 Maks. 25
pemanasan 950°C, %
Kadar air, % - Maks. 4,4 Maks. 15
Kadar abu, % - Maks. 2,5 Maks. 10
Lolos ukuran mesh 325,
- - Min. 90
%
Daya serap terhadap
mg/g Min. 60 Min. 120
metilen biru
Daya serap terhadap I2 mg/g Min. 750 Min. 750
Daya serap terhadap ben-
- Min. 25 -
zene, %
3.6.1. Penentuan rendemen

3.6.2. Penentuan kadar air
3.6.3. Penentuan kadar abu
3.6.4. Penentuan daya serap terhadap Metilen Biru
3.6.5. Penentuan daya serap terhadap Iodium
3.6.6. Penentuan daya serap terhadap Benzena
.
3.6.7. Penentuan bagian yang hilang (zat mudah menguap)
pada pemanasan 950℃
3.6.8. Penentuan kadar karbon terikat
3.7. Penyerapan Bahan – bahan Terlarut
BAGIAN IV
BEBERAPA APLIKASI
12
Beberapa aplikasi dari arang aktif akan disajikan pada
kesempatan ini dengan memperhatikan kaidah penulisan
sehingga tidak mengabaikkan peneliti.
1.1. Pada Proses Penjernihan Minyak Goreng Bekas
1.1.1. Variasi waktu kontak arang cangkang kemiri
terhadap proses penjernihan minyak goreng bekas
oleh Botahala, dkk. (2016) yang telah diterbitkan di
Jurnal Indonesia Chimica Acta
1.1.2. Pengaruh waktu kontak arang cangkang kemiri
dengan aktivator H3PO4 terhadap proses pemurnian
minyak goreng bekas, oleh Bapa, dkk. (2019) yang
telah diterbitkan di Jurnal Indonesia Chimica Acta
1.1.3. Penentuan efektivitas daya serap sekam padi dan
cangkang kemiri terhadap penjernihan minyak
goreng bekas, oleh Botahala, dkk. (2019) yang telah
diterbitkan di Jurnal Indonesia Chimica Acta
1.2. Pada Proses Penjernihan Air
Perbandingan efektivitas daya adsorpsi sekam padi
dan cangkang kemiri terhadap logam besi (Fe) pada
air sumur gali oleh Botahala (2019), yang telah
diterbitkan di penerbit Deepublish
BAGIAN V
RANGKUMAN
13
Adsorben adalah bahan padatan atau zat yang digunakan
untuk suatu proses penyerapan terhadap zat lain (baik cairan
maupun gas) atau tempat berlangsungnya peristiwa penempelan
materi (zat/partikel/molekul) pada proses adsorpsi. Umumnya
adsorben bersifat spesifik, hanya menyerap zat tertentu. Dalam
memilih jenis adsorben pada proses adsorpsi, disesuaikan
dengan sifat dan keadaan zat yang akan diadsorpsi.
Arang diproduksi dengan membakar material padat
secara pirolisis menggunakan oksigen terbatas. Bahan yang
dihasilkan adalah 85% hingga 98% berupa karbon, sedangkan
sisanya terdiri dari unsur-unsur kimia lainnya dan abu yang
mudah menguap. Arang kemudian diolah secara khusus melalui
proses aktivasi, sehingga pori-porinya terbuka. Besar kecilnya
pori dipengaruhi oleh kehalusan arang aktif.
Arang aktif merupakan salah satu adsorben dengan
bahan dasar arang yang dihasilkan dari material tanaman seperti
tempurung kelapa, kayu, sekam, bambu, serbuk gergaji, dan
lain-lain, serta bahan dari material hewan seperti tulang.
Beberapa aplikasi dari arang aktif yang telah disajikan dalam
BAGIAN IV buku ini dapat memberikan gambaran bahwa
pemanfaatan limbah padat sebagai adsorben dapat memperbaiki
keadaan minyak dan air yang telah tercemar menjadi minyak
dan air yang layak digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
14
Al-Qodah, Z. And Shawabkah, R. (2009). Production And
Characterization Of Granular Activated Carbon From
Activated Sludge, Brazilian Journal of Chemical
Engineering, Vol. 26(1): 127-136.
Alimah, Dewi (2017). Sifat Dan Mutu Arang Aktif Dari
Tempurung Jambu Mete (Anacardium occidentale L.),
Jurnal Penelitian Hasil Hutan, Vol. 35, No. 2, Hal. 123-
133.
Anggraeni, Ika Silvia dan Yuliana, Linda Eka (2015).
Pembuatan Karbon Aktif Dari Limbah Tempurung
Silawan (Borassus Flabellifer L.) Dengan Menggunakan
Aktivator Seng Klorida (ZnCl2) Dan Natrium Karbonat
(Na2CO3), Program Studi DIII Teknik Kimia, Fakultas
Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya
Aryani, Farida; Mardiana, Fina; Wartomo (2019). Aplikasi
Metode Aktivasi Fisika Dan Aktivasi Kimia Pada
Pembuatan Arang Aktif Dari Tempurung Kelapa (Cocos
nucifera L.), Indonesian Journal Of Laboratory, Vol.
1(2): 16-20.
Atkins, P.W, 1999, Kimia Fisika Edisi keempat Jilid 2,
Terjemahan Irma I. Kartohadiprodjo, Jakarta: Erlangga
Atkin, Peter; Paula, Julio De, (2006), Physical Chemistry (8
ed.,pp.916-917). New York: Oxford University Press.
Aznar, Jafier Sanchez (2011). Characterization Of Activated
Carbon Produced From Coffee Residues By Chemical
And Physical Activation, Master Thesis in Chemical
Engineering, Stockholm, Sweden.
Bapa, Y., & Botahala, L. (2019). Effect Of The Contact Time
Of Candlenut Shell Charcoal And H3PO4 Activator As On
15
The Purification Process Of Used Cooking Oil. Jurnal
Akta Kimia Indonesia (Indonesia Chimica Acta), 104-110.
Botahala, L. (2013). Peranan Abu Sekam Padi Terhadap
Stabilitas Kualitas Semen Portland Komposit yang
Menggunakan Aditif Batu Kapur (Doctoral dissertation,
Universitas Hasanuddin).
Botahala, L. (2019). Perbandingan Efektivitas Daya Adsorpsi
Sekam Padi Dan Cangkang Kemiri Terhadap Logam Besi
(Fe) Pada Air Sumur Gali. Cetakan Pertama, Deepublish,
Yogyakarta, ISBN.978-623-209-613-4
Botahala, L., Djasibani, H. R., Oualeng, A., Makanmoy, Y. R.,
& Botahala, D. E. (2021). Mencegah Laju Kekeringan
Sungai Akibat Pemanasan Global. JPMB: Jurnal
Pemberdayaan Masyarakat Berkarakter, 4(1), 61-66.
Botahala, L., Malailak, Y., Maure, H. S., & Karlani, H. (2019).
Determination of Effectiveness Absorption of The Rice
Husk And Hazelnut Shell to Purification Used Cooking
Oil. Jurnal Akta Kimia Indonesia (Indonesia Chimica
Acta), 12(1), 19-28.
Botahala, L., Padalowa, N., & Kaben, M. (2016). Variation of
contact time of the candlenut shell charcoal purification
process used cooking oil. Indonesia Chimica Acta, 9(2),
15-19.
Botahala, L., & Pasae, Y. (2020). Kimia Semen: Suatu Kajian
Literatur Ilmiah. Deepublish, Yogyakarta, ISBN: 978-
623-02-0870-6
Botahala, L., Tena, Y. N., Dulweni, M., Litbagai, M. B.,
Maukafeli, M., Latipra, M. E., … & Lapaimou, N. (2021).
Pembuatan Briket Cangkang Kemiri sebagai Bahan Bakar
Alternatif Bagi Masyarakat Pedalaman di Kabupaten Al-
or. Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram, 3(1).
16
Botahala, L., Zakir, M., & Taba, P. (2013). Peranan Abu Sekam
Padi Terhadap Kualitas Mekanis Fisis Semen Portland
Komposit yang Menggunakan Aditif Batu Kapur.
Indonesia Chimica Acta, Vol. 6 No. 2, Hal: 44-50.
Brady, James, (1999), Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Ja-
karta.
Castellan, W., Gilbert, (1983), Physical Chemistry, Third
Edition, Addison-Wesley Publishing Company, Inc.
De, Mahuya, (2013), Catalyst Science and Technology, Dept.
Of Chemical Engineering Indian Institute of Technology
Guwahati Guwahati – 781039, Assam, India
Dogra, S.K., and Dogra, S., (1984), Physical Chemistry
Through Problems, Eiley Eastern Limited, penerjemah:
Umar Mansur (2009). Penerbit Universitas Indonesia
Gasser, R. P., (1985), Introduction to Chemisorption and
Catalysis by Metal. London: Oxford Science Publication.
Haji, Abdul Gani; Mas’ud, Zainal Alim; Pari, Gustan (2012).
Pembuatan Arang Aktif dari Sampah Perkotaan dengan
Metoda Pemanasan dan Steam, Jurnal Purifikasi, Vol. 12,
No. 3: 59-72.
Hasrianti, (2012), Adsorpsi Ion Cd2+dan Cr6+Pada Limbah
Cair Menggunakan Kulit Singkong, Tesis, Universitas
Hasanuddin, Makassar.
J.J. Carberry (2001). Chemical and catalytic reaction Engineer-
ing, Dover Publications.
J. M. Thomas & W. J. Thomas (1997). Principles and Practice
of Heterogeneous Catalysis, VCH.
K., Veronika, Yuli (2005). Studi Pembuatan Arang Aktif Dari
Tiga Jenis Arang Produk Agroforestry Desa
Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul, Daerah Istimewa
17
Yogyakarta, Seminar Nasional Pengembangan
Pengelolaan dan Pemanfaatan Hasil Hutan Rakyat di
Indonesia, Alumni Fakultas Kehutanan Universitas
Gadjah Mada.
Kafama, E. (2020). Comparison of the Quality of Coconut Shell
Briquettes and Candlenut Shells as Alternative
Fuels. Journal Techno Entrepreneur Acta, 5(2), 100-103.
Karlani, H., Fahrul, F., Meiwati, M. M., Manimoy, H., &
Botahala, L. (2021). Purification Of Dug Well Water
From Escherichia coli By Using Carbon Of Rice
Husk. Lantanida Journal, 8(2), 96-107.
Keenan, C.W, dkk, 1984, Ilmu Kimia untuk Universitas Edisi
keenam Jilid, Terjemahan Aloysius Hadyana
Pudjaatmaka, Jakarta: Erlangga
Koly, Faryda Veronika Lamma., (2017). Nanofiber
Alginat/Triton X-100 Sebagai Adsorben CO2
Alginate/Polyethylene Oxide/Triton X-100 Nanofibers As
CO2 Adsorbent. Tesis. Program Studi S2 Kimia
Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Kurniawati, Puji; Wiyantoko, Bayu; Kurniawan, Angga;
Purbaningtias, Tri Esti (2013). Kinetic Study of Cr (VI)
Adsorption on Hydrotalcite Mg/Al with Molar Ratio 2:1,
EKSAKTA, Vol. 13, No. 1: 11-21.
Manimoy, H.; Tonu Lema, Yuwinta E.; Dollu Klaping, Eflin;
Tang, M; Botahala, L. (2021), Study of Chemical
Concentration of Main Ingredients for Making Portland
Composite Cement, Scientific Journal Widya Teknik,
Volume 20(1): 28-32.
Manocha, S.M. (2003), Porous Carbons, Sadhana, 28(1&2):
335-348.
18
Oscik, J, 1982, Adsorption, New York: John Wiley and Sons.
Parker, S.P, 1993, Encyclopedia of Chemistry, Second Edition,
New York: Mc Graw-Hill Book Company.
Ridhuan, Kemas; Irawan, Dwi; Inthifawzi, Rzki (2019). Proses
Pembakaran Pirolisis dengan Jenis Biomassa dan
Karakteristik Asap Cair yang Dihasilkan, TURBO, Vol. 8,
No. 1:69-78
Ruthven, D. M., (1984), Principles of Adsorption and
Adsorption Processes. Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Sam Zhang, Lin Li, Ashok Kumar (2009). Materials Character-
ization Techniques, CRC Press.
Sawyer. C.N. dan Mc Carty, P. L, 1987, Chemistry For
Engeeneering, 3rd ed, New York: Mc Graw- Hill Book
Company
S. Lowell, Joan E. Shields, Martin A. Thomas, (2006).
Characterization Of Porous Solids And Powders: Surface
Area, Pore Size And Density – Springer.
SNI-06-3730-1995, Arang Aktif Teknis, Badan Standarisasi
Nasional.
Stumm Werner, (1992), Chemistry of the Solid-Water Interface,
John Wiley & Sons, Inc.
Surest H. Azhary, Kasih Fitri J. A., Wisanti Arfenny, (2008),
Pengaruh Suhu, Konsentrasi Zat Aktivator Dan Waktu
Aktivasi Terhadap Daya Serap Karbon Aktif Dari
Tempurung Kemiri, Jurnal Teknik Kimia, No. 2, Vol. 15 :
17 – 22.
Suryani, A. M. (2009). Pemanfaatan Tongkol Jagung Untuk
Pembuatan Arang Aktif Sebagai Adsorben Pemurnian
Minyak Goreng Bekas, Skripsi, FMIPA, IPB, Bogor.
19
Veli Sevil., Alyüz Bilge., (2007), Adsorption of copper and zinc
from aqueous solutions by using natural clay, Journal of
Hazardous Materials 149: 226 – 233.
Weber, Jr.W.J, 1977, Physics Chemical Process for Water
Quality Control, New York: John Wiley Interscience.
Webb, Paul, A., (2013), Introduction to Chemical Adsorption
Analytical Techniques and their Applications to Catalysis.
Georgia: Micromeritics Instrument Corp.
Worch Eckhard, (2012), Adsorption Technology in Water
Treatment, Dresden University of Technology Institute
Water Chemistry, Dresden, Germany.
Zakir, M., Botahala, L., Ramang, M., Fauziah, S., &
Abdussamad, B. (2013). Elektrodeposisi Logam Mn pada
Permukaan Karbon Aktif Sekam Padi dengan Iradiasi
Ultrasonik. Jurnal Akta Kimia Indonesia (Indonesia
Chimica Acta), Vol. 6 No. 2, Hal. 9-18.
GLOSARIUM
Adesi : kecenderungan partikel atau permukaan

yang berbeda untuk saling menempel.
20
Absorpsi : penyerapan, atau proses mengalirnya
material ke dalam dan memenuhi pori suatu
bahan padat.
Adsorbat : material yang menempel pada suatu bahan
padat
Adsorben : bahan padat tempat berlangsungnya
peristiwa penempelan material/partikel
Adsorpsi : penjerapan, atau proses penempelan
adsorbat pada adsorben
Amorf : jenis padatan di mana struktur atom atau
partikelnya tersusun secara acak dan tidak
teratur.
Desoarpsi : proses pelepasan adsorbat dari adsorben
Chemisorption : adsorpsi yang terjadi secara kimia.
Dehidrasi : proses penghilangan air dimana bahan baku
dipanaskan sampai temperatur 170°C.
Difusi : proses terjadinya perpindahan molekul dari
daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah
berkonsentrasi rendah.
Fenomena : suatu fakta yang dapat diamati dengan
pancaindra, dan dapat diterangkan serta
dinilai secara ilmiah.
Gasifikasi : suatu proses perubahan bahan bakar padat
secara termokimia menjadi gas.
Higroskopis : kemampuan suatu bahan dalam menyerap
dan melepaskan air.
Hydrophilic : suatu senyawa yang dapat berikatan
langsung dengan air.
Hydrophobic : suatu senyawa yang tidak dapat berikatan
langsung dengan air.
Ikatan kimia : interaksi gaya tarik menarik antara dua
atom atau molekul yang menyebabkan
suatu senyawa diatomik atau poliatomik
21
menjadi stabil, baik secara kovalen maupun
melalui serahterima elektron.
Interaksi : suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua
atau lebih objek mempengaruhi atau
memiliki efek satu sama lain.
Interface : permukaan di mana terjadi pertemuan
antara dua zat atau benda berbeda.
Irreversible : proses dimana sistem dan semua bagiannya
tidak dapat kembali tepat kepada keadaan
awal setelah berlangsungnya suatu proses.
Karbonisasi : pemecahan bahan-bahan organik menjadi
karbon pada suhu 400-600℃.
Kohesi : kecenderungan partikel atau permukaan
yang serupa atau identik untuk saling
menempel.
Konsolidasi : usaha penataan kembali struktur.
struktur
Kovalen : penggunaan pasangan elektron secara
bersama.
Monolayer : peristiwa penempelan adsorbat pada
adsorben yang terjadi hanya satu lapis.
Multilayer : peristiwa penempelan adsorbat pada
adsorben yang terjadi berlapis-lapis.
Physisorption : adsorpsi yang terjadi secara fisika.
Pirolisis : pemanasan bahan padat pada suhu tinggi
dengan menggunakan oksigen terbatas.
Reaktan : suatu zat kimia mula-mula yang akan
berubah setelah terjadinya reaksi kimia
Reversible : proses dimana sistem dan semua bagiannya
dapat kembali kepada keadaan awal setelah
berlangsungnya suatu proses.
Signifikan : sesuatu yang penting karena mampu
memberikan pengaruh atau dampak
22
terhadap suatu proses.
Valensi : gabungan kekuatan atau kapasitas dari
suatu unsur.
INDEKS
Absorpsi, 5
Adsorpsi, 2 – 23, 25 – 29, 32 – 34, 38, 44 – 46, 49, 56, 62 – 64
23
Aksesibilitas, 36
Aktivator, 46, 49, 57 – 60
Amorf, 44, 46
Arang aktif, 7, 8, 9, 29 – 33, 45, 46, 48 – 64
Chemisorption, 6, 7, 8, 9, 25, 28
Desorpsi, 5, 21, 23, 26, 38
Difusi, 10, 12, 13, 47
Ekosistem, 2
Heksagonal, 39, 46
Hidrokarbon, 32, 44, 45, 46, 47, 53, 63
Karbon, 30, 31, 44, 46, 47, 48, 51, 53, 55, 56, 58, 64
Karbonisasi, 31, 43, 44, 45, 46, 51, 55
Konsolidasi, 43
Makropori, 18, 35, 36, 41, 48
Mesopori, 19, 35, 36, 42, 48
Mikropori, 18, 19, 32, 35, 36
Orde, 15, 16, 17, 41
Physisorption, 6, 7, 9, 25, 28
Pori, 10, 12, 13, 18, 31, 32, 34 – 48, 51 – 55, 64
Reaktan, 36
Signifikan, 6, 8
Valensi, 8, 32
24
TENTANG PENULIS
LOTH BOTAHALA, lahir di Fanating, Kabupaten
Alor, NTT pada tanggal 24 Mei 1972. Menyelesaikan
pendidikan dasar di SD GMIT Fanating tahun 1986
di Alor dan SMP Negeri Molla (SMP Negeri 2
Kalabahi) tahun 1990 di Alor serta SMA
Cokroaminoto Ujung Pandang tahun 1993.
Memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan
Teknik Industri (Program Studi Teknik Kimia)
Fakultas Teknik Universitas “45 Makassar (Universitas Bosowa Makassar),
1 Juni 2001. Memperoleh gelar Magister Sains (14 November 2013) dalam
bidang Ilmu Kimia di Universitas Hasanuddin menggunakan beasiswa PPs.
Memperoleh Jabatan Fungsional dalam mata kuliah Kimia Dasar dari
Mendikbud/Menristekdikti melalui Kopertis/LLDikti Wilayah VIII pada 31
Agustus 2014 serta menggeluti bidang Kimia Terapan hingga saat ini.
Memperoleh Sertifikat Pendidik pada bidang Ilmu Kimia dari Kementerian
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui Institut Teknologi Sepuluh
Nopember pada tanggal 30 Oktober 2017.
Diangkat menjadi dosen tetap Yayasan Tribuana Alor pada Program
Studi Kimia FMIPA Universitas Tribuana Kalabahi 1 April 2011. Pernah
menjabat sebagai Ketua Program Studi Kimia tahun 2014-2016, menjabat
sebagai Wakil Rektor III tahun 2016-2020, dan menjabat sebagai Kepala
UPT Perpustakaan tahun 2020-2025.
Aktif mengajar pada Program Studi Kimia dan Program Studi
Teknologi Hasil Pertanian di Universitas Tribuana Kalabahi dengan mata
kuliah: Kimia Dasar I dan II, Kimia Dasar II (Organik), Biokimia Umum,
Kimia Koloid dan Permukaan, Fisika Kimia Koloid, Kimia Katalis, Kimia
Industri, Analisis Bahan Berbahaya di Industri.
Karya tulis dalam bentuk buku yang telah diterbitkan yakni: Hasil
Kajian Penetapan Kawasan Perdesaan Di Kabupaten Alor (2015), MedGraf
Publisher, Yogyakarta, ISBN: 978-979-1920-99-5; Perbandingan Efektivitas
1
Daya Adsorpsi Sekam Padi dan Cangkang Kemiri terhadap Logam Besi
(Fe) pada Air Sumur Gali (2019), Deepublish, Yogyakarta, ISBN: 978-623-
209-613-4; KIMIA SEMEN: Suatu Kajian Literatur Ilmiah (2020),
Deepublish, Yogyakarta, ISBN: 978-623-0208-70-6; Deteksi Dini Metabolit
Sekunder pada Tanaman = Early Detection of Secondary Metabolites in
Plants (2020), CV. Mitra Cendekia Media, Solok-Sumatera Barat, ISBN:
978-623-95007-9-5; Editor pada Buku: Pasae, Yoel (2020), Biodiesel dari
Asam Lemak Bercabang: karakteristik, bahan baku & Teknologi Proses, Nas
Media Pustaka, Makassar, ISBN: 978-623-7644-27-9; HERBAL BUMBU
DAPUR: Jawaban Peningkatan Daya Tahan Tubuh = Herbs Kitchen Spices-
Solution for Immune Boosting (2021), Deepublish, Yogyakarta, ISBN: 978-
623-02-3579-5; USAHA KERIPIK PISANG: Suatu Studi Pengabdian
Kepada Masyarakat (2021), Mitra Cendekia Media, Solok-Sumatera Barat,
ISBN: 978-623-5856-20-9.
2

Adsorpsi Arang Aktif

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Adsorpsi Arang Aktif

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

i

ISBN : 9786230251177 | Category : buku referensi

Buku Adsorpsi Arang Aktif ini berisi materi terapan yang

Fanating, 23 Juni 2022

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 67

Gambar 2.1. Istilah dasar dalam adsorpsi ..................................................... 5

Tabel 2.1. Karakteristik dari physisorption dan chemisorption .................... 9

PENTINGNYA ADSORPSI ARANG AKTIF

1.1. Peristiwa Yang Melandasi

Gambar 2.1. Istilah dasar dalam adsorpsi

Tabel 2.1. Karakteristik dari physisorption dan chemisorption.

Gambar 2.3. Mekanisme adsorpsi2

2.4. Faktor yang mempengaruhi adsorpsi

Gambar 2.4. Plot grafik orde nol, orde 1, dan orde 2

2.5.1. Isoterm adsorpsi

Gambar 2.5. Bentuk Isoterm Adsorpsi4

Gambar 2.6. Pembentukan Monolayer dan Multilayer molekul

Gambar 2.7. Adsorpsi monolayer

Gambar.2.8. Representasi luas permukaan yang tertututpi oleh

Gambar 3.1. Proses dan hasil pembakaran bahan8

Gambar 3.3. Bentuk dan ukuran pori arang aktif11

Gambar 3.4. Skematik yang menunjukkan jari-jari Kelvin12

Gambar 3.5. Intrusi merkuri ke dalam berbagai ukuran pori13

3.6.1. Penentuan rendemen

Adesi : kecenderungan partikel atau permukaan

Anda mungkin juga menyukai