Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Ketekunan Orang-orang Kudus

Mata Kuliah :

Dogmatika III (Kristologi dan Soteriologi)

Dosen :

Hendrik Y. Sanda, M.Th

Semester / Prodi :

IV , Teologi

Disusun Oleh :

Patricia Brighita Barauntu

Sekolah Tinggi Teologi Injili Setia (STTIS) Siau

1
MAKALAH DOKMA III
Ulu Siau, April 2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat dan
tuntunan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang
untuk memenuhi salah satu tugas dari Dosen: Hendrik Y. Sanda, M.Th dalam
mata kuliah Dokmatika III (Kristologi & Soteriologi).

Di dalam makalah ini juga membahas tentang ketekunan orang-orang yang


diselamatkan. Saya juga menyadari dan mengakui dalam makalah ini mungkin
masih banyak terjadi kekurangan sehingga jauh dari kesempurnaan.

Maka saya juga memohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan dalam
penulisan makalah ini. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.

Ulu Siau, April 2022

Patricia B. Barauntu

2
MAKALAH DOKMA III
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
C. Tujuan Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Doktrin tentang ketekunan orang-orang Kudus . . . . . . . . . . . . . . . 6


B. Asal Mula ketekunan orang-orang kudus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
C. Bukti-bukti dari doktrin ketekunan orang-orang kudus . . . . . . . . . 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .12

Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

3
MAKALAH DOKMA III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketekunan dalam KBBI adalah perihal tekun, kekerasan, kesungguhan dalam
bekerja, dan keasikan. Sedangkan ketekunan dalam kekristenan adalah
ketetapan hati yang kuat dan teguh untuk bersungguh-sungguh dalam
melakukan tugas apa pun yang diperintahkan. Ketekunan juga berarti fokus,
konsisten, dan tidak mudah berputus asa terhadap apa yang sedang dikerjakan
atau dilakukan. Sebagaimana Alkitab mencatat dalam Ibrani 10:36 “Sebab
kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak
Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu”. Maka yang melatar
belakangi makalah ini adalah saya membahas tentang ketekunan orang-orang
Kudus yang diselamatkan karena iman mereka kepada Kristus yang bukan
berdasarkan perbuatan mereka melainkan perbuatan Kristus yang berkenan di
hadapan Allah, dimana Kristus yang telah melaksanankan perintah Allah.
Sehingga manusia yang berdosa itu diselamatkan melalui karya Kristus tetapi
juga karya Allah Tritunggal dimana dalam karya itu menunjukan kasih dan
keadilan Allah kepada manusia, kemudian ketekunan dan pengorbanan Kristus
yang memberikan keselamatan kepada manusia kemudian peran Roh Kudus
dalam melahirbarukan kemudian adanya panggilan penginjilan bagi manusia
yang berdosa itu dan akhirnya memiliki iman yang sejatih dan dimampukan
untuk bertekun hingga akhir kehidupannya.

B. Rumusan Masalah:
1. Doktrin tentang ketekunan orang-orang Kudus.
2. Asal Mula ketekunan orang-orang kudus.
3. Bukti-bukti dari doktrin ketekunan orang-orang kudus.

C. Tujuan Penulisan:
Untuk mengetahui tentang:

4
MAKALAH DOKMA III
1. Doktrin tentang ketekunan orang-orang Kudus dalam sejarah.
2. Asal Mula ketekunan orang-orang kudus.
3. Bukti-bukti dari doktrin ketekunan orang-orang kudus.

5
MAKALAH DOKMA III
BAB II
PEMBAHASAN

A. Doktrin ketekunan orang-orang Kudus


Doktrin tentang ketekunan orang-orang Kudus menyatakan bahwa mereka
yang telah mengalami kelahiran kembali dan dipanggil ke dalam keadaan
anugerah, tidak akan jatuh dari keadaan anugerah tersebut, tetapi akan terus
bertahan sampai pada akhirnya dan sesungguhnya mereka diselamatkan.
Doktrin ini pertama kali secara eksplisit diajarkan oleh Agustinus. Pada
umumnya tidak semua orang Kristen akan bertekun dalam iman sampai pada
akhir hidupnya. Tetapi hanya mereka yang dipilih oleh Allah, yang sungguh-
sungguh mengalami kelahiran kembali, dan memiliki iman yang sejatih tidak
akan kehilangan keselamatan. Bukan karena kekuatan rohani mereka
melainkan berdasarkan pada kesetiaan Allah terhadap janji-Nya. Sebagaimana
juga di jelaskan dalam Ibrani 10:36 “Sebab kamu memerlukan ketekunan,
supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa
yang dijanjikan itu”. dan juga dalam 2 Petrus 3:9 “Tuhan tidak lalai
menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya
jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan
bertobat”. Ada juga 5 pokok Calvinisme yang berkaitan sekali dengan
ketekunan orang-orang Kudus yaitu: pertama, Total Depravity (kerusakan
total); kedua, Uncounditio election (pemilihan tak bersyarat); ketiga, Limited
atonement (penebusan terbatas); keempat, Irrestibel Grace (anugerah yang tak
dapat ditolak); kelima, Perseverance of the sains (ketekunan orang-orang
Kudus).
Mereka yang diterima Allah di dalam yang dikasihi-Nya, yang telah
dipanggil-Nya dengan ampuh, dan yang telah dikuduskan-Nya oleh Roh-Nya
tidak mungkin jatuh seluruhnya dan untuk seterusnya sehingga mereka
kehilangan kedudukan seorang yang telah beroleh rahmat. Mereka pasti akan
bertekun dalam kedudukan itu sampai pada akhirnya dan akan memperoleh
keselamatan kekal.

6
MAKALAH DOKMA III
Yesus Kristus memberikan keselamatan dari dosa dan dari semua akibat dari
dosa tersebut. Tetapi karya tersebut tidak akan bekerja sampai Roh Kudus
dapat menerapkannya dalam hati dan kehidupan kita. Dalam hal anugerah dan
keselamatan merupakan pekerjaan Allah yang berhak memutuskan
keselamatan seseorang dari jatuh dalam dosa, walaupun manusia itu sendiri
yang memainkan peran penting. Penerapan keselamatan kepada umat Allah
berdasar di dalam ketetapan kekal Allah. Anugerah keselamatan Allah bersifat
efektif dan tidak akan hilang.
Dalam hal ini Roh Kudus sangatlah berperan penting sekali dalam penerapan
keselamatan bagi kita. Roh Kudus adalah sebagai penyatu hubungan kita
dengan Kristus dan Roh Kudus juga berperan dalam pembaharuan hidup kita
untuk menjadi lebih baik, iman kita, pembenaran, pengapdosian, pemelihara
hidup kita, serta ketekunan atau tanggung jawab kita sebagai orang percaya.
Roh Kudus adalah jaminan keselamatan bagi orang percaya. Disaat kita di
benarkan oleh Yesus Kristus kita menerima kasih karunia Allah dan Roh
Kudus memampukan kita untuk melakukan atau menerapkannya di dalam
kehidupan kita. Dan Roh Kudus adalah penyatu hubungan kita dengan
Kristus. Sebagaimana kita hidup di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita.
Kesatuan dengan Kristus memiliki dasarnya di dalam karya penebusan
Kristus. Karena Allah Bapa telah memberikan kepada anak-Nya suatu umat
yang harus ditebus dari dosa. Jadi kesatuan Kristus dengan umat-Nya dengan
umat Pilihan sudah di rancang sejak Kekekalan, dan di dasarkan pada karya
penebusan yang di lakukan-Nya. Kesatuan dengan Kristus ini juga berlaku
bagi kita bila mana kita telah meninggalkan kehidupan kita yang lama dan
hidup bersama Kristus yang biasa di sebut dengan regenerasi (kelahiran Baru)
itu juga merupakan karya Roh Kudus bagi kita. Dan kesatuan ini bermanfaat
melalui iman sehingga kita di benarkan dan dikuduskan dan menuntun kita
untuk hidup di dalam ketekunan kepada-Nya hingga mati, bangkit dan
dimuliakan-Nya.

B. Asal Mula Ketekunan Orang-Orang-Orang Kudus

7
MAKALAH DOKMA III
Konsep mengenai orang-orang kudus sudah ada sebagaimana keselamatan
adalah ketetapan Allah sehingga semuanya sudah ada sejak kekekalan.
Sebagaimana Alkitab menjelaskan hal ini kepada kita secara jelas.
Pemberitaan Injil kepada semua adalah undangan secara umum dan universal.
Tetapi undangan ini juga merupakan suatu perintah atau seperti titah.
Panggilan ini adalah panggilan yang sungguh-sungguh dikehendaki oleh
Allah, sehingga pemberitaan Injil juga harus dilakukan dengan kesungguhan
hati juga. Meskipun seperti itu, tidak semua orang yang mendengar Injil di
selamatkan atau akan selamat. Sebagaimana janji ini bersyarat dimana kita
akan menerima pengampunan dosa dan keselamatan hanya jika kita bertobat
sungguh-sungguh dan beriman. Panggilan Injil ini menjadi efektif karena
merupakan kedaulatan Anugerah Allah sejak Kekekalan. Dan penebusan ini
adalah penebusan terbatas (limited atonement). Sebab Allah berkehendak
memilih dan menyelamatkan manusia. Panggilan efektif adalah sebuah
ketaatan, menunjukkan aspek lain dari panggilan efektif, yaitu bahwa
panggilan efektif diarahkan kepada tujuan-tujuan tertentu. Dimana Allah
menempatkan umat-Nya untuk terpisah dari dunia yang jahat untuk bertekun
dalam persekutuan dengan-Nya. Dan ketika seorang yang telah secara efektif
dipanggil oleh Allah. Regenerasi dapat didefinisikan sebagai karya Roh Kudus
yang dengannya Roh Kudus mula-mula membawa orang-orang ke dalam
kesatuan yang hidup dengan Kristus mengubah hati mereka sehingga mereka
yang dulunya mati secara rohani menjadi hidup secara rohani dan sekarang
berkemampuan dan berkehendak untuk bertobat dari dosa, mempercayai Injil
dan melayani Tuhan. Kejatuhan manusia dalam dosa telah mengakibatkan
kerusakan total pada Natur. Oleh sebab itu, proses kelahiran baru perluh bagi
setiap orang yang dipanggil oleh Allah. Dan dalam hal ini kelahiran baru
adalah 100% karya Allah tanpa campur tangan manusia yang berada dalam
kondisi rusak total karena dosa. Regenerasi merupakan karya Allah yang
seketika misterius, supranatural, radikal dan dapat dipahami melalui pengaruh
atau akibat yang dimunculkan. Ini adalah anugerah yang tidak dapat ditolak
oleh mereka yang telah dipilih dan diselamatkan sejak Kekekalan. Seorang
yang telah mengalami kelahiran baru atau dilahirbarukan , menjadi mengenal

8
MAKALAH DOKMA III
dosa atau memikirkan, menyesal, mengakui kesalahan dan membenci
namanya dosa, kembali kepada Allah dengan beriman dan bersukacita serta
melayani dengan penuh kasih. Dan proses inilah disebut dengan Konversi.
Yang merupakan proses yang pentingnya pertobatan dan iman. Pertobatan dan
iman saling terkait satu dengan yang lain. Pertobatan tidak hanya mencangkup
penyelesaian akan dosa atau perubahan pola pikir tetapi juga keseluruhan
pribadi secara utuh. Pertobatan adalah juga karya Allah yang menuntut
tanggung jawab manusia, yang tidak hanya sekali dilakukan tetapi sepanjang
kehidupan meski kesalamatan adalah anugerah Allah. Tetapi keselamatan juga
menuntut adanya iman dalam diri. Dimana iman adalah sarana untuk
keselamatan kita. Iman yang menyelamatkan itu bukalah sekedar percaya lalu
di selamatkan tetapi dimana kita mendekatkan diri kepada Kristus dan hidup
di dalam-Nya. Iman mencangkup pengetahuan yang utuh, tindakan yang teguh
atau konsisten, menerima kebenaran-Nya, dan adanya rasa percaya untuk
berserah kepada-Nya. Sebagaimana kita yang beriman yang menerima Yesus
dan percaya akan hidup di dalam persekutuan kasih dengan-Nya.
Sebagaimana kita di selamatkan bukan karena perbuatan kita melainkan
karena iman kita karena perbuatan yang sesungguhnya adalah perbuatan
Yesus Kristus yang berkenan bagi Allah. Dan dengan beriman kepada Kristus
kita akan dibenarkan. Alkitab dengan jelas mengemukakan bahwa
pembenaran adalah tindakan hukum yang dilakukan oleh Allah untuk
menyatakan dan membenarkan manusia yang tidak benar dan berdosa
berdasarkan pada iman kepada Yesus Kristus. Proses ini terjadi sekali untuk
selama-lamanya ketika seorang menerima Kristus. Pembenaran mencangkup
Pengampunan dosa dimasa lalu, sekarang ini dan yang akan datang. Oleh
karena pembenaran yang kita terima Allah kemudian mengangkat kita menjadi
anak-anak-Nya dan berhak memperoleh kehidupan yang kekal. Setelah kita
memperoleh pembenaran dan kepastian keselamatan, Maka Allah menuntut
kita untuk hidup Kudus. Karena Allah sendiri adalah Kudus maka Ia
menginginkan kita, yang telah Dia ciptakan menurut gambar-Nya, untuk juga
menjadi Kudus. Karya Allah yang dengannya Dia menjadikan kita Kudus
disebut dengan pengudusan. Pengudusan adalah karya Roh Kudus tetapi juga

9
MAKALAH DOKMA III
melibatkan manusia secara total. Kemampuan untuk hidup Kudus
dianugerahkan Allah sehingga kita mampu untuk bertanggung jawab
memelihara iman dan kekudusan. Kekudusan juga berarti kita dimampukan
untuk menghidupi kehidupan yang berkenan kepada Allah dan Allah
memampukan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Karena itu,
apa yang terkandung di dalam kata qadosh adalah bahwa umat Allah
dipisahkan untuk melayani Allah dan bahwa mereka harus menghindari segala
sesuatu yang tidak berkenan kepada Allah. Tujuan pengudusan ini adalah
supaya kita menjadi serupa dengan Kristus. Saat kita beriman dan dibenarkan,
kita pun dikuduskan oleh Allah sekali dan selamanya. Tetapi pengudusan itu
pun berlangsung terus-menerus selama orang percaya hidup di dunia dan
bergumul oleh dosa. Berbicara mengenai kekudusan akan tampak juga dalam
ketekunan seseorang yang memelihara imannya yang sejatih. Saat seseorang
telah hidup dalam komonitas orang percaya yang sejatih, tentu masih
bergumul dengan dosa. Tetapi meskipun begitu jaminan keselamatan itu tidak
akan pernah hilang dari umat pilihan-Nya. Dalam hal ini orang percaya
diberikan kemampuan untuk terus bertekun hingga kesudahannya. Dan orang-
orang percaya ini hidup dalam rasa syukur akan keselamatan yang
dianugerahkan baginya, dan selalu ada dalam pemeliharaan Allah melalui
sarana pengembalaan sehingga tidak akan tersesat dan murtad. Dengan
demikian ajaran tentang ketekunan orang percaya yang sejatih ini adalah
sebuah anugerah dan tantangan yang harus dijalani selama masih ada dalam
dunia ini.

C. Bukti-Bukti Alkitab tentang Ketekunan Orang Percaya


Ayat yang penting dalam Alkitab yang patut dipertimbangkan disini dalam
Yohanes 10:27-29 “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku
mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup
yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-
lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-
Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan
seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa”. Dalam Roma

10
MAKALAH DOKMA III
11:29 “Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya”. Hal
ini berarti bahwa anugerah yang sudah dinyatakan Allah dalam panggilan-Nya
tidak pernah ditarik kembali, seolah-olah menyesali apa yang telah Ia lakukan
itu. Pernyataan ini diberikan secara umum, walaupun dalam kaitan dimana
ayat itu kita jumpai dapat kita lihat bahwa panggilan itu ditujukan kepada
bangsa Israel. Paulus menghibur orang Filipi yang percaya dengan kalimat-
kalimat berikut, “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai
pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada
akhirnya pada hari Kristus Yesus” (Fil 1:6). Dalam II Tes 3:3 Paulus berkata,
“Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu
terhadap yang jahat.” Dalam II Tim 1:12, Paulus mengemukakan perasaan
syukurnya dengan berkata, “Karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan
aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercaya kan-
Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.” Kemudian dalam II Tim 4:18, Paulus
kembali mengagungkan kenyataan bahwa Tuhan akan melepaskannya dari
segala yang jahat dan akan menyelamatkannya untuk masuk ke dalam
kerajaan surgawi-Nya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka saya menyimpulkan bahwa ketekunan adalah
kesungguhan dalam berkerja atau konsisten dalam bekerja. Ketekunan orang-
orang adalah bahwa mereka yang telah mengalami pembaharuan diri dan
dipanggil ke dalam keadaan anugerah yang telah ditetapkan oleh Allah. Dan
ketika mereka yang dipilih oleh Allah yang telah sungguh-sungguh
mengalami perubahan hidup dan meninggalkan kehidupan yang lama itu dan
memiliki iman yang sejatih dimana adanya peran Roh Kudus dalam diri
mereka sehingga mereka bisa berbuat yang baik dan mereka itu pun tidak akan

11
MAKALAH DOKMA III
kehilangan keselamatan. Dalam berbicara tentang keselamatan Roh Kudus
sangatlah berperan penting untuk menyatukan hubungan mereka dengan
Kristus yang adalah Pengantara atau pembenaran. Konsep mengenai orang-
orang Kudus sudah meeupakan kedaulatan Anugerah Allah sejak kekekalan.
Dan ketekunan orang Kudus atau orang pilihan adalah merupakan pemberian
Allah dimana orang percaya yang memiliki iman yang sejatih, dimampukan
untuk terus bertekun sampai akhir hidupnya dan keselamatan tidak akan
hilang darinya serta terus dipelihara oleh Allah dan tidak akan murtad.
B. Saran
Ketika kita di perdamaikan dengan Allah melalui kematian Kristus Maka kita
perluh untuk menjaga hubungan kita dengan Allah. Sebagaimana iman kita,
dan dimana Allah memberikan kepada kita anugerah untuk berbuat baik dan
bertekun sampai akhir kehidupan.

Daftar Pustaka:

Berkhof Louis, 2021 Teologi sistematika 4 Doktrin Keselamatan (Surabaya:


Momentum).

A Hoekema Anthony, 2021, Diselamatkan oleh Anugerah (Surabaya:


Momentum).

KBBI.....

Sekolah Kristen Karakter Kristiani, 2020 (Jakarta: Yayasan BPK penabur).

Diktat Soteriologi....

12
MAKALAH DOKMA III

Anda mungkin juga menyukai