Anda di halaman 1dari 3

HIKMAH DIKALA PANDEMI

Ni Kadek Sriastiti

Detik demi detik


Terkikis akar kurun
Uap-uap yang kian meredup
Air mata insan kian mendarah
Bahkan mata pertiwi kian memerah

Aku bertumpu ditengah tanah lapang


Meratapi kondisi pertiwi
Menyisakan kepedihan nan mengakar
Biji kesabaran pun
Menyeka debu debu amarah

Pandemi melanda
Seolah-olah pertiwi melepaskan kasam
Pertiwi kini berduka
Melihat insan-insan menebalkan telinganya
Melihat anak bangsa diperang madani
Sampai titik darah penghabisan

Ketika pandemi melanda


Pekan menjadi sepi
Wisata menjadi sunyi
Jutaan insan dirumahkan
Banyak kesakitan
Yang kian menjadi-jadi
Semakin kasatmata duka merajalela

Inikah tanah pertiwi?


Yang dulu ragam corak alam dan budayanya
Kini berubah menjadi asing
dihancurkan oleh insan nan serakah
Yang bergentayangan tanpa dosa

Aku membisu dikala kegelapan


Menahan kerinduan yang berbaur dihati
Jiwaku menjerit
Sembari harapan yang bersemayam ditubuhku
Menginginkan pertiwi lekas pulih

Namun semua hanya


Harapan diselembar khayalan
Ibarat pelangi tiada indah
Jika terdiri atas satu warna

Mari saling bahu-membahu


Jadikan ujian ini sebagi hikmah
Jadilah penerang dalam kegelapan
Dalam satu kata
Bangkit!!

Anda mungkin juga menyukai