Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 2

1. AHMAD
SYAWALUDDIN
221010501440
2.AYU PURWANTI
221010501446
3.BELA SHINTIA
221010501301
Pengertian Etika
Etika berasal dari dari kata Yunani „Ethos‟ (jamak– ta etha),berarti adat
istiadat. Etika mempelajaridanmenentukan apakah suatutindakan bernilai baik
atau buruk dan tindakan apayangseharusnya dilakukan dengan benar atau
tidak benar (salah). etika adalah sebagai tolok ukur kesadaran manusia untuk
melakukan tindakan yangbertanggungjawabsedangkan manfaat etika yaitu
mengajak orang bersikap kritis, rasional danotonom menuju suasana tertib,
damai dan sejahtera.
SITUASI DAHULU

Tahun 1960-an ditandai


Pada awal sejarah filsafat,Plato,
pemberontakan terhadap kuasa
Tahun 1970-an sejumlah
Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani
dan otoritas di Amerika Serikat
filsuf mulai terlibat dalam
lain menyelidiki bagaimana
(AS), revolusi mahasiswa (di
memikirkan masalah-
sebaiknya mengatur kehidupan
ibukota Perancis), penolakan
masalah etis di sekitar
manusia bersama dalam negara
Terhadap establishment
bisnis dan etika bisnis
Dan membahas bagaimana
(kemapanan).Hal ini memberi
dianggap sebagai suatu
kehidupan ekonomi dan kegiatan
perhatian pada dunia pendidikan tanggapan tepat atas krisis
niaga harus diatur.
khususnya
moral yang sedang meliputi
dunia bisnis di AS.
Etika bisnis sebagaietika profesi Menyadarkan masyarakat (stake holder)
membahas berbagai prinsip , yang terdiri dari konsumen (end user),
kondisi dan masalah yang terkait karyawan , pemasok/mitra bisnis,
dengan praktek bisnis yang baik . investor dan lingkungan (penduduk
Etika bisnis berfungsi menggugah disekitar lokasi usaha ) akan hak mereka
kesadaran moral pelaku bisnis agar yang tidak boleh dilanggar oleh praktek
berperilaku baiK dalam bisnis.
menjalankan usahanya demi nilai
luhur tertentu (agama, budaya)
dan demi kelanjutan bisnisnya..
Immoral Manajemen
Immoral manajemen merupakan tingkatan terendah dari model manajemen
dalam menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis. Manajemen yang memiliki
manajemen tipe ini pada umumnya sama sekali tidak mengindahkan apa yang
dimaksud dengan moralitas, baik dalam internal organisasinya maupun
bagaimana dia menjalankan aktivitas bisnisnya. Immoral manajemen banyak
kita temukan dalam komunitas kita. Para pelaku bisnis yang tergolong pada
tipe ini, biasanya memanfaatkan kelemahan-kelemahan dan kelengahan-
kelengahan dalam komunitas untuk kepentingan dan keuntungan diri mereka
secara individu atau kelompok mereka.

Amoral Manajemen
Amoral manajemen berbeda dengan immoral manajemen, manajer dengan tipe manajemen
seperti ini sebenarnya bukan tidak tahu sama sekali yang disebut dengan etika atau moralitas.
Ada 2 jenis lain manajemen tipe Amoral
Manajemen yang dikenal tidak sengaja berbuat amoral (unintentional amoral manager). Tipe
ini adalah para manajer yang dianggap kurang peka, bahkan segala keputusan bisnis yang
mereka perbuat sebenarnya langsung atau tidak langsung akan memberiakan efek pada
pihak lain. Tipe Manajer yang sengaja berbuat amoral Manajemen dengan pola ini sebenarnya
memahami ada aturan dan etika yang harus jalankan, namun terkadang secara sengaja
melanggar etika tersebut, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bisnis mereka misalnya
ingin melakukan efisiensi dan lain-lain
Moral Management
Dalam moral manajemen, nilai-nilai etika dan moralitas diletakan pada
level standar tertinggi dari segala bentuk perilaku dan aktivitas bisnisnya.
Manajer yang termasukdalam tipe ini tidak hanya menerimadan
mematuhiaturan-aturan yang berlaku,namaunjuga telah terbiasa
meletakkanprinsip-prinsip etika dalam kepemimpinannya.Seorang
manajer yang termasuk dalam tipe ini tentu saja menginginkan
keuntungan dalam bisnisnya, tapi jika hanya bisnis yang dijalankan dapat
diterima secara legal dan juga tidak melanggar etika yang ada dalam
komunitas, seperti keadilan, kejujuran, dan semangat untuk mematuhi
hukum yang berlaku. Hukum bagi mereka dilihat sebagai minimum etika
yang harus mereka patuhi, sehingga aktivitas dan tujuan bisnisnya akan
diarahkan untuk melampaui atau melebihi dari apa yang disebut sebagai
tuntutan hukum. .
Kepemimpinan Etis Kebijakan dan prosedur Pendidikan dan pelatihan Pengawasan
Mempunyai kebijakan yang jelas Menegakkan standar etika
Pemimpin bisnis yang Melatih karyawantentangetika
mempraktikkan integritas, dan prosedur yang mengatur melalui pengawasan dan
bisnis dan memberikan
transparansi, dan tanggung perilaku etis di dalam perusahaan penegakan hukum yang
pemahamanyang kuat tentang
jawab sosial dapat menjadi dapat membantu memandu konsisten dapat membantu
prinsip-prinsip moral yang
teladan dan mendorong budaya tindakan karyawan dalam situasi mencegah perilaku yang tidak
relevan dapat meningkatkan
etika di perusahaan. yang kompleks. etis dan memastikan
kesadaran dan kepatuhan
akuntabilitas di dalam organisasi..
terhadap norma-norma etika.
Pada awal sejarah filsafat,
Plato, Aristoteles, dan filsuf-
filsuf Yunani lain menyelidiki
bagaimana sebaiknya
mengatur kehidupan manusia
bersama dalam negara dan
membahas bagaimana
kehidupan ekonomi dan
kegiatan niaga harus diatur.l
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai