Anda di halaman 1dari 77

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

LAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT BERBASIS


WEB PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN
BATHIN XXIV KABUPATEN BATANGHARI

Proposal Tesis

Untuk memenuhi sebagian persyaratan


Mencapai derajat Sarjana S-2
Program Studi Magister Sistem Informasi

Oleh :
Muhammad razen Fairozy
9042225025

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS DINAMIKA BANGSA
JAMBI
2024

1
HALAMAN PERSETUJUAN

PROPOSAL TESIS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

LAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT BERBASIS WEB

PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BATHIN

XXIV KABUPATEN BATANGHARI

Oleh :
Muhammad razen fairozy
9042225025

Telah disetujui untuk diseminarkan


PROGRAM MAGISTER SISTEM INFORMASI
Ketua Program

Dr. Joni Devitra, S.E, MM, Ak. CA


NIDN. 1006127401

ii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa proposal tesis ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan

tinggi. Dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat kerya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Jika saya melanggar pernyataan ini maka saya menyatakan bersedia

dikenakan sanksi plagiarism dan sanksi akademik lainnya sesuai dengan ketentuan

yang berlaku pada Program Pascasarjana Universitas Dinamika Bangsa Jambi.

Saya menandatangani pernyataan ini dengan sadar dan pernyataan ini

dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Sarolangun, 04 Februari 2024

Muhammad razen fairozy


9042225025

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii
PERNYATAAN.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................1
1.2 PERUMUSAN MASALAH.........................................................................3
1.3 BATASAN MASALAH...............................................................................3
1.4 TUJUAN PENELITIAN.............................................................................. 4
1.5 MANFAAT PENELITIAN...........................................................................4
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN..................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA.............................7
2.1 Ruang Lingkup Pelayanan Publik...............................................................8
2.1.1 Kinerja Pelayanan Publik............................................................................9
2.1.2 Pelayan Publik Berbasis Web....................................................................13
2.1.3 Keuntungan Pelayan Publik Berbasis Web............................................... 17
2.1.4 P Keterbatasan dari Pelayanan Publik Berbasis Web................................18
A. Teknologi............................................................................................19
B. Infrastruktur.........................................................................................19
2.1.5 Strategi untuk Pelayanan Publik Berbasis Web..........................................19
2.1.6 Pelayanan Tehadap masyarakat................................................................21
2.1.7 E-Commerce dan Web Sistem................................................................... 21
2.1.8 Alat Bantu Dalam Desain Sistem...............................................................25
2.1.9 Alat Bantu Dalam Desain Sistem..............................................................27
2.1.10 Tinjauan Pustaka....................................................................................30
2.1.11 KERANGKA KERJA............................................................................26
2.2 ALAT BANTU PERMODELAN SISTEM............................................... 28
2.2.1 UML (Unified Modeling Language)......................................................... 28
2.2.2 Use Case Diagram..................................................................................... 29
2.2.3 Activity Diagram........................................................................................30
2.2.4 Prototype....................................................................................................30
2.3 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 33
iv
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...........................................................34
3.1 ALUR PENELITIAN.................................................................................35
3.1.1 Identifikasi Permasalahan.......................................................................... 36
3.1.2 Pengumpulan Data.....................................................................................36
3.1.3 Studi Literatur............................................................................................37
3.1.4 Analisis Sistem...........................................................................................37
3.1.5 Perancangan Prototype Sistem.................................................................. 37
3.1.6 Pengembangan Sistem............................................................................... 37
3.1.7 Laporan Akhir Penelitian...........................................................................38
3.2 BAHAN PENELITIAN.............................................................................38
3.3 ALAT PENELITIAN................................................................................. 39
3.3.1 Perangkat Keras (Hardware) dengan Spesifikasi......................................40
3.3.2 Perangkat Lunak (Software)...................................................................... 40
JADWAL PENELITIAN.....................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................42
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................44

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pelayanan adalah segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi

pemerintahan dipusat, di daerah dan dilingkungan badan usaha milik negara/atau

daerah dalam bentuk barang dan jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan

masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang-undangan.

Selain itu juga pelayanan adalah sebuah proses bantuan kepada orang lain dengan

cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal agar

terciptanya kepuasan dan keberhasilan dalam pelayanan publik, sebagai mana

telah diatur pada Undang Undang No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan system

informasi.Adanya beberapa orang yang tidak mengerti tentang kegiatan-kegiatan

yang ada pada KUA menyebabkan proses penyampaian informasi menjadi

terhambat. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka dibutuhkan sebuah media

infromasi yang mempunyai jangkauan yang luas. Disinilah peran teknologi sangat

dibutuhkan. Dengan penggunaan teknologi akan memudahkan memberikan

infromasi yang ada di KUA dalam menyampaikan kegiatan-kegiatan apa saja

yang ada di dalamnya. Untuk memudahkan penyampaian infromasi tersebut maka

dibutuhkanlah sebuah teknologi berbasis web. Dengan penggunaan teknologi web

sebagai media informasi KUA maka proses penyampaian informasi akan lebih

mudah karena informasi ini akan ditampilkan secara 24 jam non stop serta

mempunyai jangkauan yangluas. Selain itu proses penyampaian infromasi dapat

dilakukan tanpa melalui proses tatap muka.

2
Maka dengan adanya website sebagai media informasi KUA dan sebagai

layanan pengaduan juga akan dapat memaksimalkan informasi yang diberikan

kepada masyarakat. Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan pelayanan

kepada public secara maksimal. Pada laporan ini, penulis membahas bagaimana

membuat sebuah web yang menampilkan informasi mengenai Kantor Urusan

Agama dan disini kantor urusan agama ( KUA ) memiliki peran yang strategis

dalam melayani masyarakat dalam bidang pelayanan. Untuk itu, memberikan

mutu layanan yang terbaik (excellent service) merupakan satu hal yang tak

terlelakkan. Baik buruknya pelayanan kepada masyarakat akan menentukan citra

Kementerian Agama di masyarakat, hal itu tidak terlepas pengaruh dari perubahan

jaman, seiring dengan semakin maju jaman, pelayanan publik kemudian bergeser

dan berkembang kearah yang lebih moderen dan memudahkan masyarakat, untuk

memuaskan kKUA merupakan salah satu intansi penyelenggara pelayanan publik

hal ini sesuai dengan penyelenggaraan pelayanan publik menurut pasal 1 ayat 4

UU No. 25 Tahun 2009 bahwa penyelenggara pelayanan publik adalah setiap

institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk

berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum

lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Pada ayat 6

undang-undang yang sama disebutkan bahwa pelaksana pelayanan publik adalah

pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja didalam organisasi

penyelenggaraan pelayanan publik. Dalam hal ini peneliti tertarik untuk meneliti

lebih jauh tentang pelaksanan tugas pokok KUA. Dimana pelayanan pokok dari

kua meliputi pelayanan yang ada yang pelayanan publik yang sangat jelas

Pelayanan dengan mutu terbaik lazim merupakan pelayanan yang dapat

memuaskan pengguna jasa atau bisa juga diartikan sebagai pelayanan dengan
3
kualitas yang sangat baik (terbaik). Berbicara tentang pelayanan, maka sudah

tentu yang dimaksudkan adalah usaha untuk melayani kebutuhan orang lain

dengan sebaik-baiknya. Dengan meningkatkan mutu pelayanan dalam kebutuhan

masyarakat yang beraneka ragam,

diharapkan dapat memenuhi harapan pelanggan dan merebut

kepercayaannya, karena kepercayaan dari pelanggan adalah jaminan atas

kelangsungan hidup dari suatu organisasi. Sebaliknya, rendahnya kepercayaan

masyarakat dapat

menimbulkan kekacauan yang berkepanjangan yang pada ahirnya

menimbulkan banyak kerugian.Walaupun dalam pelayanan publik tidak ada

keuntungan materi yang langsung dinikmati oleh segenap aparatur, namun dapat

mendatangkan keuntungan dalam bentuk meningkatnya kepercayaan masyarakat,

meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik dan juga dapat

terciptanya tatanan hidup masyarakat yang berdaya dan mandiri. Sementara

beberapa pelayanan yang masih kurang dirasakan maksimal oleh masyarakat

adalah perihal kualitas pelayanan peningkatan kualitas bimbingan dan penyuluhan

keluarga, kurangnya transparansi biaya pencatatan nikah, masih adanya faktor

human error dalam penyelesaian dokumen perkawinan, dalam proses pendaftaran

kehendak pernikahan. Dan layanan lainya terdapat sejumlah faktor yang

mempengaruhi. Faktor- faktor yang mempengaruhi pada dasarnya dapat dibagi

menjadi dua kategori, yakni faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal.

Faktor-faktor internal antara lain kepemimpinan, motivasi kerja,

kemampuan pegawai, dan efektivitas kontrol seksi Urusan Agama Islam sebagai

pengawas pelaksanaan fungsi pelayanan pernikahan di tingkat KUA. Sedangkan

faktor-faktor eksternal yang berpengaruh adalah tuntutan masyarakat dan


4
hubungan kerja timbal balik dengan dengan mitra kerja untuk layanan pengaduan

terhadap pelanggaran penataan web layanan pengaduan , layanan bantuan, , dan

perancangan sistem informasi layanan pengaduan berbasis web pada Kantor

urusan agama kecamatan bathin XXIV kabupaten Batanghari Provinsi Jambi saat

ini masih dilakukan dengan cara mendatangi langsung kantor urusan agama yang

bersangkutan.

Berdasarkan dari uraian tersebut, Kantor urusan agama kecamatan bathin

XXIV kabupaten Batanghari Provinsi Jambi mengalami permasalahan dalam

mendapatkan informasi tentang pengaduan masyarakat dalam hal pelanggaran dan

hal hal yang lain yang bersifat permasalahan . Dikarenakan belum adanya sistem

layanan pengaduan, Yang mana keterlibatan masyarakat sangat penting dalam hal

pengaduan, sedangkan untuk proses pengaduan dilakukan dengan cara

mendatangi langsung kantor urusan agama kecamatan Bathin XXIV . sehingga hal

ini tidak membuat adanya suatu efisiensi waktu bagi masyarakat. untuk itu

dibutuhkan suatu sistem aplikasi berbasis web yang mana Masyarakat bisa

melakukan layanan pengaduan ataupun helpdesk tentang pelayanan kantor serta

dapat meningkatkan kinerja pelayanan staff.

Berdasarkan uraian diatas, muncul ide penulis untuk melakukan penelitian

dengan judul “Analisis dan perancangan sistem informasi layanan pengaduan

berbasis web pada Kantor urusan agama kecamatan bathin XXIV

kabupaten Batanghari”

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah

5
1.Bagaimana merancang aplikasi layanan pengaduan berbasis web pada

Kantor urusan agama kecamatan bathin XXIV kabupaten Batanghari Provinsi

Jambi ?.

2. Bagaimana kendala dan upaya dalam peningkatan pelayanan yang ada

di kantor urusan agama kecamatan Bathin XXIV kabupaten Batanghari provinsi

jambi

1.3 BATASAN MASALAH

Agar dalam penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan terarah Penulis

menetapkan ruang lingkup penelitian meliputi :

1. Aplikasi dirancang hanya membahas mengenai layanan pengaduan

masyarakat pada Kantor urusan agama kecamatan bathin XXIV kabupaten

Batanghari Provinsi Jambi mengenai layanan pengaduan seperti pelanggaran

pelayanan karyawan, pelayanan jam kantor , pelayanan izin pernikahan ,

2. Perancangan ini dibuat berupa konsep prototype dengan menggunakan

BalsamiqWireframes

1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu :

1. Menganalisis sistem yang sedang berjalan untuk layanan pengaduan

pada Kantor urusan agama kecamatan bathin XXIV kabupaten Batanghari

Provinsi Jambi Merancang aplikasi layanan pengaduan berbasis web

2. Untuk mengetahui bagaimana kendala dan upaya dalam peningkatan

pelayanan yang ada di kua bathin XXIV .

6
1.4.2 Manfaat Penelitian

Serta manfaat yang didapat dari penelitian, yaitu :

1. Diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam bekerjasama pada

pemerintah kota jambi dan kabupaten batanghari dalam hal layanan pengaduan.

2. Diharapkan dapat mempermudah Kantor urusan agama kecamatan

bathin XXIV kabupaten Batanghari Provinsi Jambi Kota Jambi dalam

mendapatkan informasi yang di inginkan.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mempermudah dalam memahami penulisan laporan penelitian ini,

maka penulis menyajikan sistematika penulisan penelitian ini sebagai berikut

1. BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan ini berisi tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

2. BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab landasan teori ini terdiri dari konsep-konsep teoritis yang

digunakan sebagai kerangka atau landasan yang digunakan untuk mendukung

pemahaman terhadap penelitian yang penulis lakukan berupa penjelasan mengenai

Kantor urusan agama kecamatan bathin XXIV kabupaten Batanghari Provinsi

Jambi.

3. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan tentang proses yang dilakukan selama

melakukan penelitian, metode yang digunakan, dan Teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research),

yaitu pengumpulan data dengan mempelajari berbagai buku literatur dan


7
dokumen- dokumen terkait dengan smart city.

4. BAB IV : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab analisis dan perancangan ini berisi mengenai profil dinas,

analisis sistem, analisis kebutuhan perangkat lunak, serta

perancangan output, input, struktur data, struktur program, serta algoritma

program.

5. BAB V: IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada Bab ini akan menguraikan mengenai hasil dari perancangan aplikasi

layanan pengaduan pada dinas perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

berbasis android tersebut.

6. BAB VI : PENUTUP

Dalam bab penutup ini terdiri atas kesimpulan dan saran yang berkaitan

dengan hasil penelitian yang penulis lakukan.

8
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep pelayanan publik

Pemahaman makna publik dalam Pelayanan Publik perlu dipahami, baik

dalam perkembangan histories atau latar belakang munculnya dan aplikasinya di

dalam manajemen public Sinambela (2012, hal : 3) . menurut Lupiyoadi (2015,

hal : 147) Dalam perkembangan ilmu administrasi publik, konsep publik

bermakna luas Istilah publik, dari bahasa Inggris yang antara lain memiliki

definisi sebagai “Masyarakat”, yakni public service (pelayanan masyarakat),

public relation (hubungan masyarakat).Salah satu peran utama pemerintahan .

menurut Abidin (2010, hal : 71) di masa sekarang adalah mampu memberikan

solusi terhadap artikulasi dan merealisasikan kepentingan publik. Secara harafiah

kepentingan publik berarti kepentingan umum, yang mencerminkan kepentingan

komponen atau kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. Menurut Achmad

Nurmandi (2018:19) Teori tentang kepentingan publik didekati dengan empat

perpektif yakni:

1. Teori Abolisionis, menggambarkan bahwa nilai publik yang

normatif adalah sesuatu yang abstrak dan sulit diukur secara

kongkrit. Apakah mencerminkan nilai yang ada dimasyarakat.

Apakah bisa diukur atau tidak. Sehingga nilai publik tidak ada.

Nilai harus dikembalikan pada masing-masing individu. Hubungan,

interaksi antar individu yang menciptakan kepentingan publik.

2. Teori Proses politik menjelaskan kepentingan publik merupakan

produk proses politik dan tergantung bagaimana proses publik

berjalan. Teori proses politik ini mengacu pada aliran pluralisme


9
dalam administrasi publik.

3. Teori share value memandang nilai bersama yang menjadi kesepakatan yang

terjadi melalui interaksi sosial di masyarakat (dialektika). The public spirit

sence of citizen diluar kepentingan pribadi masing-masing orang. Pemberian

makna terhadap kepentingan tertentu merupakan kepentingan publik. Teori

share value ini banyak digunakan dalam new public services.

4. Teori Normatif, membahas apa yang seharusnya menjadi kepentingan publik.

Kepentingan publik didefinisikan sebagai sesuatu yang ideal, dapat

distandarkan pada nilai tertentu yang mewakili nilai kepentingan publik. Dalam

pandangan teori normatif, kepentingan publik adalah moral dan standar etika

yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Kepentingan publik juga

merupakan etika tertinggi yang diterapkan dalam urusan- urusan politik (etika

relevan).

2.2 Ruang Lingkup Pelayanan Publik

Menurut Edvardsson et al (2005) Reformasi Manajemen pemerintahan

yang membutuhkan waktu panjang dengan mengubah sistem pemerintahan dan

kinerja yang ada. Kepastian manajemen pemerintahan dapat dilakukan melalui

pembangunan platform manajemen baru yang antipatif terhadap pasar dan

diterimanya asumsi baru bahwa pemerintah dapat dan harus melayani (Cullen and

Cushmen, 2000).

Manajer pemerintah harus mempunyai responsifitas terhadap kompleksitas

dan perubahan dalam peranan pemerintahan.

Menurut Maddy (2009:86 ) Banyaknya masalah publik yang muncul

sebagai akibat penerapan konsep pemerintah sebagai pengelola sektor publik dan

1
0
“big goverment”, sedangkan menurut Barata (2003:27) memunculkan perspektif

baru yang mencoba mengambil alih, merubah peran pemerintah dan

meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pencapaian tujuan bersama. Bidang

kegiatan yang selama ini banyak didomininasi pemerintah akan lebih banyak

diserahkan pada publik, baik mekanisme kepemilikan (privatisasi) atau dalam

pengambilan keputusan (desentralisasi).

Pelayanan Publik Sektor Privat


Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Program perusahaan, arahan direktur
aturan hukum
Kebutuhan ekonomi nasional Kebutuhan pasar
Relatif terbuka pada pemerintah dan Relatif rahasia, menekankan
pengambilan keputusan, menekankan kepercayaan bisnis
keterwakilan
Berpihak pada pulik, melibatkan Fokus utama pada shareholders dan
banyak stakeholders pihak manajemen
Mempunyai nilai dan tujuan yang Relatif terbatas
banyak:
1. Pelayanan
2. Kepentingan publik
3. Pemerataan
4. Profesionalisme
5. Partisipasi pelanggan
6. Perdagangan kompleks
Sumber utama dari pajak Sumber utama berasal dari
keuntungan dan pinjaman
Sumber : Clive Holtham,”Key Challenges for Public Service Delivery”,

dalam Leslie Willcoeks dan Jenny Harrow (peny), Rediscovering Public Services

Management, Mc. Graw-Hill Book Compaby, London, 1992,h.85-6.

Apabila dihubungkan dengan manajemen kualitas publik, maka

mengemukakan bahwa terdapat empat dimensi dari manajemen kualitas sektor

publik yakni :

1. Pemerintah efektivitas (mengukur berapa pejabat publik yang

kompeten bisa melakukan fungsinya),

2. Regulasi beban (mengukur kejadian "tidak ramah pasar" kebijakan

1
1
pengendalian seperti harga). Secara keseluruhan, pemerintah

efektivitas dan beban regulasi mengukur kemampuan sektor publik

untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan.

3. Aturan hukum (meliputi kualitas penegakan kontrak).

4. Kontrol atau korupsi (berhubungan dengan keseluruhan kualitas

manajemen sektor publik. Indikator ini mengukur sejauh mana kekuatan jabatan

publik itu dilakukan untuk kepentingan pribadi).

Lebih lanjut, Fitzsimmons dalam Sinambela (2006:7) berpendapat terdapat

lima indikator Pelayanan Publik, yaitu:

a. Reliability yang ditandai pemberian pelayanan yang tepat dan benar;

b. Tangibles yang ditandai dengan penyediaan yang memadai sumber

daya lainnya;

c. Responsiveness, yang ditandai dengan keinginan melayani

konsumen dengan cepat;

d. Assurance, yang ditandai tingkat perhatian terhadap etika dan moral

dalam memberikan pelayanan;

e. Empati, yang ditandai tingkat kemauan untuk mengetahui keinginan

dan kebutuhan konsumen.

Menurut Ratminto dan Winarsih, A. (2006) ada beberapa asas dalam

penyelenggaraan pelayanan pemerintahan dan perizinan yang harus diperhatikan

adalah:

a. Empati dengan customers. Pegawai yang melayani urusan perizinan

dari instansi penyelenggara jasa perizinan harus dapat berempati

dengan masyarakat pengguna jasa pelayanan.

b. Pembatasan prosedur. Prosedur dirancang sependek mungkin, dengan


1
2
demikian konsep one stop shop benar-benar diterapkan.

c. Kejelasan tata cara pelayanan. Tatacara pelayanan harus didesain

sesederhana mungkin dan dikomunikasikan kepada masyarakat

pengguna jasa pelayanan.

d. Minimalisasi persyaratan pelayanan. Persyaratan dalam mengurus

pelayanan harus dibatasi sesedikit mungkin dan sebanyak yang benar-

benar diperlukan.

e. Kejelasan kewenangan. Kewenangan pegawai yang melayani

masyarakat pengguna jasa pelayanan harus dirumuskan sejelas

mungkin dengan membuat bagan tugas dan distribusi kewenangan.

Dengan demikian tidak akan ada duplikasi tugas dan kekosongan

tugas.

f. Transparansi biaya. Biaya pelayanan harus ditetapkan seminimal

mungkin dan setransparan mungkin.

g. Kepastian jadwal dan durasi pelayanan. Jadwal dan durasi pelayanan

juga harus pasti, sehingga masyarakat memiliki gambaran yang jelas

dan tidak resah.

h. Minimalisasi formulir. Formulir-formulir harus dirancang secara

efesien, sehingga akan dihasilkan formulir komposit (satu formulir

yang dapat dipakai untuk berbagai keperluan).

i. Maksimalisasi masa berlakunya izin. Untuk menghindarkan terlalu

seringnya masyarakat mengurus izin, maka masa berlakunya izin harus

ditetapkan selama mungkin.

j. Kejelasan hak dan kewajiban providers dan customers. Hak-hak dan

kewajiban-kewajiban baik bagi providers maupun bagi customers


1
3
harus dirumuskan secara jelas dan dilengkapi dengan sangsi serta

ketentuan ganti rugi.

k. Efektivitas penanganan keluhan. Pelayanan yang baik sedapat

mungkin harus menghindarkan terjadinya keluhan. Akan tetapi jika

muncul keluhan, maka harus dirancang suatu mekanisme yang dapat

memastikan bahwa keluhan tersebut akan ditangani secara efektif

sehingga permasalahan yang ada dapat segera diselesaikan dengan

baik.

2.3 Kinerja Pelayanan Publik

Menurut Harbani Pasolong (2011:4), Pelayanan yang berkualitas juga

dapat dilakukan dengan konsep “layanan sepenuh hati”, yaitu “pelayanan yang

berasal dari diri sendiri yang mencerminkan emosi, watak, keyakinan, nilai, sudut

pandang, dan perasaan”. Oleh karena itu, aparatur pelayanan dituntut untuk

memberikan layanan kepada pelanggan dengan sepenuh hati. Layanan seperti ini

tercermin dari kesungguhan aparatur untuk melayani. Menurut

(Badudu,2001:781-782) Kesungguhan yang dimaksudkan, aparatur pelayanan

menjadikan kepuasan pelanggan sebagai tujuan utamanya. Nilai yang sebenarnya

dalam pelayanan sepenuh hati terletak pada kesungguhan empat sikap dibawah ini

yaitu:

a. Passionate (gairah), ini menghasilkan semangat yang besar

terhadap pekerjaan, diri sendiri, dan orang lain.

b. Progressive (progresif), penciptaan cara baru dan

menarik untuk meningkatkan layanan dan gaya pribadi.

c. Proactive (proaktif), untuk mencapai kualitas layanan yang lebih bagus


1
4
diperlukan inisiatif yang tepat.

d. Positive (positif), sikap ini mengubah suasana dan kegairahan interaksi

dengan konsumen.

Dalam pandangan Skelsher, Chris. (1992), pada buku Manajemen

pelayanan publik, Achmad Nurmandi (2010), kualitas pelayanan

publik merupakan hasil interaksi dari berbagai aspek, sedangkan

“Sistem pelayanan, sumber daya manusia pemberi pelayanan, dan strategi

pelanggan” (Ratminto,2005:5) . Sistem pelayanan publik yang baik akan

menghasilkan kualitas pelayanan publik yang baik pula. Suatu sistem yang baik

akan memberikan prosedur pelayanan yang berstandar dan memberikan

mekanisme kontrol di dalam dirinya (built in control) sehingga segala bentuk

penyimpangan yang terjadi akan mudah diketahui. Selain itu,

Menurut Batinggi (2010:12),

organisasi harus mampu merespons kebutuhan dan keinginan pelanggan

dengan menyediakan sistem pelayanan dan strategi yang tepat. Dalam kaitannya

dengan sumberdaya manusia, dibutuhkan petugas pelayanan yang mampu

memahami dan mengoperasikan sistem pelayanan yang baik. Sedangkan menurut

(Harbani, 2007:135) petugas pelayanan juga harus mampu memahami kebutuhan

dan keinginan pelanggan. Sifat dan jenis pelanggan yang bervariasi membutuhkan

strategi pelayanan yang berbeda dan ini harus diketahui oleh petugas pelayanan.

Petugas pelayanan perlu mengenal pelanggan dengan baik sebelum dia

memberikan pelayanan. Di dalam sistem perbankan, Untuk mencapai tujuan yakni

peningkatan kualitas pelayanan publik, tidak lepas dari kepuasan publik sebagai

pengguna jasa layanan. Sebagaimana yang dirumuskan oleh Tim Pengembangan

Kebijakan Nasional Tata Kepemerintahan yang Baik (Bappenas, 2005) tentang


1
5
gambaran situasi dan kondisi yang terjadi bilamana tata kepemerintahan yang baik

diterapkan antara lain adalah meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat

dan dunia usaha swasta. Kepemerintahan yang baik meliputi tata kepemerintahan,

baik untuk sektor publik dan tata kelola/kepemerintahan yang baik untuk dunia

usaha swasta. Apabila ketiga pilar seperti tampak pada gambar berikut ini

menerapkan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik, maka akan terjadi

proses yang sinergis antar ketiganya sehingga secara umum sumber daya yang

tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal untuk dapat mencapai tujuan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Dengan demikian,

sesungguhnya penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik untuk

sektor publik harus melibatkan ketiga pilar tersebut.

Pemerintah

Masyarakat Dunia Usaha

1
6
1
7
a. Kependudukan yaitu informasi yang terdiri dari data induk penduduk, data

mutasi penduduk, dan data rekapitulasi jumlah penduduk.

b. Keuangan yakni informasi anggaran awal, anggaran perubahan dan

realisasi.

c. Pembangunan, pemberdayaan dan pembinaan yakni terdiri dari proses


awal, dan realisasi.
2. Model perancangan sistem yang dibuat menggunakan UML (Unified
Modeling Language) yaitu : use case diagram, class diagram, activity
diagram.
3. Perancangan yang dilakukan dalam penelitian ini hanya sebatas prototype.

1.2 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis sistem informasi pemerintah desa berbasis web

pada desa pelawan jaya kabupaten sarolangun.

2. Untuk merancang sistem informasi pemerintah desa berbasis web

pada desa pelawan jaya kabupaten sarolangun

3. Menghasilkan rancangan sistem informasi pemerintah desa berbasis

web pada desa pelawan jaya kabupaten sarolangun dengan model

prototype.

1.3 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang ingin diperoleh dan diharapkan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Mengetahui permasalahan yang terjadi dan kebutuhan untuk sistem

informasi pemerintah desa berbasis web pada desa pelawan jaya kabupaten

sarolangun.
1
8
2. Jika diterapkan, maka diharapkan :

a. Agar dapat membantu pemerintah desa dalam memberikan sistem

informasi desa dengan cepat dan lebih efisien.

b. Untuk memaksimalkan dan mempermudah pelayanan kepada

masyarakat oleh pemerintah desa pelawan jaya.

c. Untuk membantu masyarakat desa pelawan jaya dalam mengakses

informasi yang dibutuhkan secara cepat dan akurat.

3. Dapat menjadi referensi penelitian bagi peneliti selanjutnya yang ingin

mengembangkan penelitian mengenai sistem informasi pemerintah desa

berbasis web.

4. Dapat menjadi media promosi desa, sebagai desa yang menerapkan terkait

Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab yang secara garis besar dapat

diuraikan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas berbagai landasan teori dan tinjauan pustaka yang

digunakan dalam proses pengerjaan tesis. Dasar teori yang dibahas

antara lain berkaitan dengan analisis sistem, perancangan sistem,

1
9
sistem informasi, pemerintah desa, kependudukan, pelayanan publik

pembangunan desa, keuangan desa, website, database, www,

internet, dan alat bantu pemodelan sistem UML serta prototype.

Sedangkan pada tinjauan pustaka dijabarkan mengenai persamaan

dan perbedaan lain yang sejenis dan dapat digunakan sebagai

perbandingan dari penelitian yang dilakukan.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini mencakup alur penelitian, bahan yang digunakan dalam

penelitian, alat penelitian, jadwal penelitian serta metode yang

digunakan pada penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang

telah dilakukan oleh peneliti.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

yang telah dilakukan.

2
0
BAB II

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

1.1 LANDASAN TEORI

1.1.1 Konsep Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan tahapan yang dibutuhkan dalam membangun

sebuah sistem sehingga kita mengetahui kebutuhan dari sistem yang akan

digunakan dalam kegiatan manajemen. Dengan adanya sistem yang baik maka

akan membuat kegiatan yang dapat berjalan dengan lancar. Keberhasilan suatu

organisasijuga ditentukan oleh keberhasilan sistem informasi yang digunakan

dalam organisasi itu sendiri. Analisis sistem adalah fase pengembangan sistem

yang berfokus pada mengumpulkan data pada sistem yang ada. Menentukan

persyarataan untuk sistem baru, mempertimbangkn alternatif dalam batasan yang

diidentifikasi, dan menyelidiki kelakayakan solusi alternatif.

Menurut (Mulyani 2017). Dalam sebuah tim pengembang sistem, setiap

orang bekerja sesuai dengan job description nya masing-masing. Salah satu dari

tim tersebut ada yang bertugas sebagai sistem analis. Sistem analis merupakan

orang yang melakukan analis terhadap permasalahan dan menentukan bagaimana

orang, data, proses dan teknologi informasi bisa bekerja dan saling berhubungan

untuk membentuk sebuah sistem sehingga bisa mencapai tujuan dari sistem

tersebut.

Sistem informasi dikembangkan melalui proses yang berlandaskan pada

teori sistem. Analisis sistem merupakan contoh yang baik dari pendekatan sistem

7
untuk memecahkan masalah. Tujuan analisis sistem adalah mengembangkan

sistem yang relatif mudah diubah manakala diperlukan. (Tyoso 2016)

Dari beberapa pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa sistem analis

adalah orang yang melakukan analisis sistem dengan mengidentifikasi

permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem serta menentukan pemecahan

sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Pada dasarnya sesorang sistem analis

harus mengerti tentang bisnis manajemen dan mempunyai skill komputer seperti

case tools, pemrograman dan lain-lain. Adapaun tugas dari sistem analis antara

lain yakni :

1. Bertanggung jawab atas hasil analisis sistem secara keseluruhan

2. Melakukan analisis terhadap masalah yang timbul dan memberikan solusi

dari permasalahan tersebut.

3. Menentukan kebutuhan sistem

4. Mengimplementasikan sistem.

5. Menyediakan kebutuhan data ketika pembuatan sistem (software).

6. Menyiapkan dokumentasi teknis maupun proses dalam pengembangan

sistem.

Analisis sistem melakukan peran berikut selama berbagai tahapan SDLC

system analisis bekerja sebagai :

1. Masalah investigator : analisis mempelajari masalah dan kebutuhan

organisasi saat kelayakan dan analisis kebutuhan fase SDLC. Ia

mengunjungi berbagai departemen organisasi dan wawancara pengguna.

Dia menganalisis masalah dari sistem saat ini dan mengumpulkan

8
persyaratan baru mereka. Analisis awalnya bekerja sebagai penyidik

dengan mengekstraksi masalah sebenarnya dari pengguna.

2. Probelem solver : Analisis memecahkan masalah dari sistem saat ini

dihadapi oleh pengguna. Dia menentukan bagaimana orang, metode dan

teknologi dapat meningkatkan sistem saat ini. Setelah analisis kelayakan,

ia menyajikan sistem usulan kepada manajemen.

3. Sistem designer : Analisis menciptakan desain rinci fisik (saat ini) dan

logis (diusulkan) dari sistem.

4. Motivator : Analisis motivator pengguna untuk berpartisipasi dalam

pegembangan dan implementasi dari sistem yang diusulkan. Hal ini

membantu untuk memahami perasaan pengguna tentang sistem yang di

usulkan. Analisis menafsirkan pikiran pengguna dan karenanya, menarik

kesimpulan. Menarik manajemen baru dan pengguna untuk mendapatkan

dukungan dalam pengembangan dan imeplementasi dari sistem yang di

ususlkan.

5. Manajer Proyek : Analisis memonitor perkembangan dan implementasi

perangkat lunak dalam kaitannya dengan kualias, biaya dan waktu. Dia

bekerja dengan pemimpin proyek untuk mengelola proyek dengan benar.

Untuk pengembangan sistem yang kecil.

Analisis sistem merupakan tahap menyelidiki, menganalisis, merancang,

mengembangkan, menginstal, mengevaluasi, dan memelihara sistem informasi

organisasi. Untuk melakukan tugas-tugas tersebut, analisis sistem berinteraksi

secara konstan dengan pengguna dan manajer di dalam dan diluar organisasi.

9
1.1.2 Konsep Perancangan Sistem

Menurut (Santi 2020). Suatu proses memahami sistem untuk merancang

sistem informasi yang berbasis komputer, dimana hasilnya nanti berupa sistem

komputerisasi. Perancangan sistem untuk mengorganisasikan sistem informasi

yang baru dapat agar mengatasi berbagai masaah yang terjadi pada suatu

organisasi.

Menurut (Arifin et al. 2022). Perancangan sistem merupakan pelengkap

dari analisa sistem yang dituangkan ke dalam sebuah sistem yang utuh dengan

tujuan mendapatkan sistem yang lebih baik.

Perancangan sistem merupakan penentuan proses dan data yang diperlukan

oleh sebuah sistem yang baru. Konsep perancangan sistem terbagi menjadi dua

bagian yaitu :

a. Sistem konseptual, merupakan perancangan dibuat berdasarkan kebutuhan

user dan dibuat kerangka kerja untuk penerapannya.

b. Sistem fisik, merupakan sebuah perancangan dibuat berdasarkan

rancangan, yang kemudian dibuat spesifikasi secara terperinci, yang

nantinya akan dipergunakan untuk pembuatan dan pengetasan program.

Dari keterangan menurut para ahli yang telah di jabarkan maka dapat

ditarik kesimpulan sebuah konsep perancangan sistem adalah konsep perancangan

sistem yakni serangkaian proses atau pendekatan sistematis untuk menciptakan

atau memodifikasi sistem yang efektif dan efisien, melalui pengorganisasian,

arahan, dan pengendalian sumber daya manusia dan fisik sehingga dapat

dihasilkan model atau prototype yang dapat diproduksi secara efektif.

10
1.1.3 Konsep Sistem Informasi

Sistem informasi dipahami sebagai suatu himpunan atau kumpulan dari

sekelompok orang-orang yang bekerja, prosedur-prosedur, dan sumber daya

peralatan yang mengumpulkan data dan mengolahnya menjadi informasi,

merawat, dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi. Sistem informasi

memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu

yang ada di dalam atau lingkungan sekitar organisasi.

Menurut (Taty and Yulianto 2016). Sistem informasi mengandung tiga

aktivitas dasar di dalamnya, yaitu aktivitas masukan (input), pemrosesan

(processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas dasar tersebut menghasilkan

informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan,

pengendalian kegiatan, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa

baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik

yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan

berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki

arti. Sedangkan keluara dimaksudkan untuk melakukan transfer informasi yang

akan menggunakannya. Sistem informasi membutuhkan umpan balik (feedback)

sebagai dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.

Sistem informasi merupakan proses pengumpulan, penyimpanan, analisis

sebuah informasi dengan tujuan tertentu. Sistem informasiterdiri dari data (input),

dan menghasilkan laporan (output) sehingga diterima oleh sistem lainnya serta

kegiatan strategi dalam suatu organisasi dalam melakukan tindakan atau

keputusan. (Prehanto, Kom, and Kom 2020).

11
Sistem informasi merupakan suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi

untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan. (Paryanta, Sutariyani, and Susilowati 2017).

Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang menjadi

ciri bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebuah sistem. Karakteristik – karateristik

tersebut adalah :

a. Komponen sistem (components)

b. Batasan sistem (boundary)

c. Lingkungan luar sistem (environtment)

d. Penghubung sistem (ineterface)

e. Masukan sistem (input)

f. Keluaran sistem (output)

g. Pengolah sistem (process)

h. Sasaran sistem (objective)

1.1.4 Pemerintah Desa

Pemerintah Desa atau disebut juga Pemdes adalah lembaga pemerintah

yang bertugas mengelola wilayah tingkat desa. Lembaga ini diatur melalui

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Pemerintah Desa yang

diterbitkan untuk melaksanakan ketentukan pasal 216 ayat (1) Undang-undang

Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah. Pemimpin pemerintah desa,

seperti tertuang dalam

12
paragraf 2 apasal 14 ayat (1) adalah kepala desa yang bertugas menyelenggarakan

urusan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan.

Pemerintah desa merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung

dengan masyarakat secara aktual. Pemerintah desa kini tidak lagi menangani

urusan kewenangan formal tetapi juga urusan kewenangan informal yang terdiri

dari adat, agama, adat dan berbagai hak asal usul dan/atau hak konvensional

masyarakat. (Diptya, Indarja, and Adiyanta 2022).

1.1.4.1 Struktur Pemerintah Desa

Setelah Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa disahkan

oleh Pemerintah Republik Indonesia. Undang – undang ini dianggap memiliki

arah perubahan dalam pengaturan kekuasaan dan desentralisasi desa. Dalam Pasal

4 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa menyatakan bahwa tujuan

pengaturan desa adalah :

1. Memberikan kepastian dan penghoratan bagi desa yang telah mendapat

jangkauan sebelum dan sesudah terbentuknya Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

2. Memberikan kejelasan atas nama baik dan kebenaran desa dalam

perangkat ketatanegaraan Republik Indonesia untuk dapat mewujudkan

keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Mempertahankan dan memajukan adat, tradisi, dan subkultur masyarakat

desa.

4. Menginspirasi prakarsa, gerakan, dan partisipasi jaringan desa untuk

peningkatan kapasitas dan milik desa untuk kesejahteraan bersama.

13
5. Mewujudkan pemerintah desa yang profesional, efisien dan efektif,

terbuka dan akuntabel.

6. Meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat untuk mendongkrak

kesejahteraan.

7. Meningkatkan ketahanan sosial budaya jaringan desa untuk dapat

menciptkan masyarakat desa yang mampu menjaga kohesi sosial sebagai

bagian dari ketahanan nasional.

8. Memajukan sistem ekonomi kelompok pedesaan dan menaklukkan

kesenjangan perbaikan di seluruh negeri. Dan

9. Penguatan masyarakat desa karena masalah perbaikan.

Adanya tujuan pengaturan desa ini untuk mencapai visi meraih kehidupan

desa yang mandiri, damai sejahtera, dan demokratis. Selanjutnya, desa juga

dianggap sebagai organisasi masyarakat adat yang memiliki hak, kekuasaan, serta

kewenangan. Tentunya dalam menjalankan hak, kekuasan dan kewenangan desa

dilaksanakan melalui perangkat desa yang meliputi kepala desa dan perangkat

desa. Sementara itu, untuk melaksanakan ciri memaksakan perangkat desa juga

dilakukan melalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

1.1.4.2 Pengertian Desa

Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum dengan penyelenggaraan

rumah tangga berdasarkan hak asal-usul dan adat istiadat yang diakui oleh

pemerintah pusat dan berkedudukan di dalam wilayah kabupaten daerah. Secara

etimologis kata desa berasal dari bahasa sansekerta yaitu deca yang diartikan

sebagai tanah air, kampung halaman, atau tanah kelahiran.

14
Menurut (Damanik 2019). Desa merupakan satu kesatuan dimana

bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa dalam melaksanakan

pemerintah dan merupakan bagian yang penting dari suatu masyarakat yang tidak

dapat terpisahkan dari organisasi pemerintah yang berhubungan dan berhadapan

langsung dengan segala latar belakang kepentingan dan kebutuhannya

mempunyaiperanan penting dan strategis, khususnya tugas di bidang pelayanan

publik. Unsur kepentingan yang sangat mutlak diperlukan guna penguatan

ekonomi desa menuju kemandirian desa.

Menurut (Diptya, Indarja, and Adiyanta 2022). Desa dari segi sosial

budaya dapat diartikan sebagai suatu jaringan dalam suatu kesatuan geografis

yang positif dan antar kelompok yang saling mengenal secara baik dengan tujuan

hidup yang sangat homogen.

Istilah desa secara etimologi berasal dari kata swadesi yang berarti

wilayah, tempat, atau bagian yang mendiri dan otonom. Desa di Indonesai

pertama kali ditemukan oleh Mr. Herman Warner Muntinghe, seseorang Belanda

anggota Raad Van Indie pada masa penjajahan kolonial inggris. Dalam arti lain

desa adalah bentuk kesatuan administratif yang disebut juga kelurahan.

(Sihombing 2021).

Selain menjadi sumber tenaga kerja, masyarakat pedesaan juga berperan

sebagai mitra dalam pembangunan perkotaan. Mitra ini cepat atau lambat akan

dilaksanakan, tergantung dari hubungan atau kemitraan yang dilakukan oleh

masyarakat di dalamnya. Desa sebagai mitra pembangunan juga memiliki

beberapa jenis desa yang saat ini diterapkan dalam desa yakni :

15
1. Desa Swadaya

Merupakan desa yang penduduknya masih menganut atau terikat dengan

adat dan tradisi yang ada. Tingkat pendidikan masih tergolong rendah,

kesadaran akan pentingnya pendidikan masih tergolong rendah.

2. Desa Swakarya

Marupakan desa yang sedang dalam proses pembangunan dengan tingkat

kemajuan yang lebih tinggi dari desa swadaya. Pada desa yang swakarya

keberadaan adat-istiadat dalam masyarakat mulai atau sedang mengalami

peralihan atau transisi, pada desa mandiri pengaruh luar mulai masuk

kemudian mengubah cara berfikir desa. Desa swakarya juga ditandai

dengan keragaman pekerjaan masyarakat, mata pencaharian masyarakat

mulai berkembang tidak hanya diwilayah utama tetapi juga di wilayah

sekunder.

3. Desa Swasembada

Sering dianggap sebagai label desa berkembang atau desa maju. Dari segi

makna, desa swasembada adalah desa yang lebih maju dari desa mandiri

dan tidak lagi terikat adat.

Di desa swasembada ini masyarakat memiliki kemampuan untuk

memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam atau potensi lokal desa,

terkait dengan kegiatan pembangunan lokal /daerah. Masyarakat memiliki tingkat

pendidikan dan kesadaran yang tinggi dalam upaya mengembangkan dan

meningkatkan atau meningkatkan potensi desanya menjadi desa yang tumbuh,

desa yang maju dan mandiri.

16
1.1.5 Database

Database atau dalam bahasa Indonesia yang berarrti Basis Data atau

pangkalan data merupakan kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer

secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer.

Menurut (Setyawati, Wijoyo, and Soeharmoko 2020). Database dapat

diartikan sebagai kumpulan data tentang suatu benda atau kejadian yang saling

berhubungan satu samalain. Database merupakan pengajian suatu aspek dari dari

dunia nyata. Database merupakan kumpulan dari berbagai sumber yang secara

logika mempunyai arti implisit. Database perlu dirancang dan dikumpulkan untuk

suatu tujuan.

Menurut (Kristanto 1994). Database adalah kumpulan file-file yang saling

berelasi, relasi tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci daritiap file yang ada.

Satu database menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup

perusahaan atau instansi. Database juga merupakan kumpulan file-file yang

mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu

bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan

tertentu.

Menurut (Husain, Ariyanti, and Sinudarwati 2016). Perancangan database

merupakan bagian dari micro lifecyle. Sedangkan kegiatan-kegiatan yang terdapat

di dalam proses tersebut diantaranya, pengumpulan data, dan analisis,

perancangan database secara konseptual, pemilihan DBMS, perancangan

database secara logika (data model mapping), perancangan database secara fisik,

dan implementasi sistem database.

17
Dari beberapa data yang telah dipaparkan oleh beberapa ahli, dapat

disimpulkan yakni database atau basis data ini adalah kumpulan dari data-data

yang membentuk suatu berkas atau file yang saling berhubungan dengan tatacara

yang tertentu untuk membentuk data baru atau informasi. Dengan kata lain basis

data juga sebagai kumpulan dari data yang saling berhubungan antara satu dengan

yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan skema atau struktur tertentu.

Ada dua tujuan utama dari konsep database adalah untuk memperkecil

pengulangan data dan mencapai independensi data. Berikut adalah penjelasannya.

1. Pengulangan data (data redudansi) adalah duplikasi dari data yaitu data

yang sama yang disimpan dalam bermacam-macam file.

2. Independesi Data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam

struktur data tanpa membuat perubahan untuk program yang merespon

data. Independensi data yang dilakukan melalui penempatan spesifikasi

data dalam tabel-tabel dan kamus yang terpisah secara khusus dari

program – program.

Dalam sistem informasi, database memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Meningkatkan kecepatandan kemudaan (speed), pemanfaatan database

memungkinkan untuk menyimpan, merubah, dan menampilkan kembali

data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.

2. Efisiensi ruang penyimpanan (space), dengan database efisiensi pengguna

ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena penekanan jumlah redudansi

data, baik sejumlah pengkodean atau dengan membuat tabel-tabel yang

saling berhubungan.

18
3. Keakuratan (accuracy), pembentukan relasi antar data bersama dengan

penerapan aturan/batasan (constraint) tipe, domain dan keunikan data

dapat diterapkan dalam sebuah basis data.

4. Ketersediaan (availability), dapat memilah data utama/master, transaksi,

data histori hingga data kadaluwarsa. Data yang jarang atau tidak

digunakan lagi dapat diatur dari sistem basis data yang aktif.

5. Kelengkapan (completeness), lengkap/tidaknya data dalam sebuah

database bersifat relative. Bila pemakai sudah menganggap sudah lengkap

yang lain belum tentu sama.

6. Keamanan (security), untuk menentukan siapa-siapa yang berhak

menggunakan database beserta objek-objek di dalamnya dan menetukan

jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.

7. Kebersamaan pemakai (sharebility), database dapat juga digunakan oleh

beberapa pemakai dan beberapa lokasi. Database dapat dikelola oleh

sistem (aplikasi) yang mendukung multiuser dapat memenuhi kebutuhan,

akan tetapi harus menghindari inkonsistensi data.

1.1.6 Website

Menurut (Sukaridhoto and ST Ph 2014). World Wide Web yang

menggunakan layanan hypertext transfer protocol (HTTP), dapat melebihi

penggunaan protokol lainnya seperti TELNET dan FTP dalam penggunaan

bandwith. Dapat dipastikan setiap sistem operasi modern telah dilengkapi dengan

aplikasi web browser bahkan beberapa dilengkapi dengan web server.

19
Menurut (Husain, Ariyanti, and Sinudarwati 2016). Web atau situs dapat

diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk

menampilkan informasiteks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau

gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang

membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing

dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.

Website adalah halaman yang ditampilkan di internet yang memuat

informasi tertentu. Word Wide Web yang dikenalkanjuga dengan nama Web atau

WWW atau W3 dikembangkan pada tahun 1990 di CERN (Laboratorium Fisika

Partikel) di Swiss. Website merupakan fasilitas hypertext untuk menampilkan data

berupa teks, gambar, suara, animasi dan data multimedia lainnya.

Dari penjelasan yang telah di paparkan diatas maka penulis menarik

kesimpulan website adalah istilah yang merujuk kepada kumpulan halaman web

yang saling terkait dan biasanya dapat diakses melalui alamat web tertentu. Halam

web ini dapat berisi teks, gambar, video, dan elem interaktif lainnya. Sebuah

website dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk dalam menyampaikan

informasi atau memfasilitasi interaksi antara pengguna. Website dapat dibangun

menggunakan berbagai teknologi dan bahasa pemrograman seperti HTML, CSS,

JavaScript dan lainnya. Website dapat diakses melalui browser seperti google

chrome, mozila firefox, atau safari, dengan memasukkan alamat web atau url

tertentu.

20
1.1.7 Pengertian Administrasi

Menurut (Sutha 2018). Administasi adalah perencanaan, pengendalian, dan

pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang

melaksanakan agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut (Henuk-Kacaribu 2020). Administrasi merupakan sebagai

keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang

didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya.

Administrasi merujuk pada kegiatan pengelolaan dan penyelenggaraan

berbagai fungsi organisasi atau entitas. Dalam konteks ini, administrasi mencakup

sejumlah tugas dan tanggung jawab yang bersifat umum dan mendukung

operasional keseluruhan. Ini melibatkan perencanaan, pengorgaisasian,

pengarahan, dan pengendalian berbagai aspek kegiatan organisai untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum, administrasi mencakup manajemen

sumber daya manusia, keuangan, fasilitas, dan informasi. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kesejahteraan keseluruhan organisasi.

1.1.8 Kependudukan

Kependudukan merujuk pada jumlah dan karakteristik penduduk atau

wilayah atau negara pada suatu periode waktu tertentu. Analisis kependudukan

mencakup aspek-aspek seperti pertumbuhan penduduk, distribusi usia, jenis

kelamin, migrasi, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi struktur dan

dinamika populasi. Informasi kependudukan penting untuk perencanaan

pembangunan, kebijakan sosial, ekonomi, dan kesehatan, serta pemahaman

terhadap berbagai perubahan dalam masyarakat.


21
Menurut (Bidarti 2020). Undang- undang Dasar 1945 pasal 26 ayat 2

tentang penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat

tnggal di Indonesia. Dalam sosiologi penduduk adalah kumpulan manusia yang

menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

Menurut (Paryanta, Sutariyani, and Susilowati 2017). Penduduk adalah

Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) pemegang izin

tinggal tetap diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau semua orang

yang berdomisili di desa tersebut selama enam bulan lebih atau mereka yang

berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap.

1.1.9 Keuangan Desa

Menurut (Maharani and Akbar 2020). Keuangan desa merupakan tahapan

dimana pemerintah desa menjalankan atau merealisasikan APB Desa yang akan

dilakukan oleh Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa (PPKD) dengan

ditetapkannya keputusan kepala desa, terdapat beberapa prinsip umum yang harus

ditaati antara lain seluruh penerimaan dan pengeluaran desa dilaksanakan melalui

rekening kas desa pada bank yang ditetapkan oleh Bupati, parameter Rekening

Bank Desa pada aplikasi Siskeudes harus ditambahkan sebelum proses

penatausahaan.

Menurut (Srirejeki 2015). Pengelolaan keuangan desa merupakan upaya

untuk mendukung penyelenggaraan Pemerintah Desa, pelaksanaan pembangunan

Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Pengelolaan keuangan merupakan suatu siklus yang terdiri dari perencanaan,

22
penganggaran dan pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggung jawaban,

pembinaan dan pengasawan serta pemantauan dan evalusi.

Pengelolaan keuangan desa adalah suatu bentuk tahapan atau proses dalam

mengelola keuangan desa yang terdiri dari 4 tahap (Malahika, Karamoy, and

Pusung 2018) adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan, merupakan tahap perumusan program/kegiatan yang akan

dilaksanakan pada desa yang bersangkutan. Pemerintah desa melakukan

perencanaan dalam rangka pembangunan desa yang sesuai dengan

kewenangannya.

b. Pelaksanaan, keuangan desa merupakan kegiatan dari proses perencanaan

yang sudah ada dan kemudian bertahap-tahap dilaksanakan dalam proses

pembangunan desa. Untuk mencapai targer pelaksanaan harus

dilaksanakan dengan baik.

c. Penatausahaan, keuangan desa merupakan suatu kegiatan pada tahap ini

proses penatausahaan dalam proses pembangunan desa dan laporan harus

dilakukan dengan baik. Dalam tahap ini seluruh kegiatan yang telah

dilaksanakan dikelompokkan dan disusun dengan baik untuk dilaporkan.

d. Pelaporan, pelaporan keuangan desa yang dimaksud adalah tahapan akhir

dari bentuk pengelolaan keuangan desa. Setelah semua proses telah selesai

akan disusun dalam bentuk laporan keuangan dan akan dilaporkan kepada

pihak yang bersangkutan.

23
1.1.10 Pembangunan Desa

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 114 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pembangunan Desa, yang dimaksud Perencanaan Pembangunan Desa

adalah proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa

dengan melibatkan Badan Permusyawaran Desa (BPD) dan unsur masyarakat

secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa dalam

rangka mencapai tujuan pembangunan desa (Tim Penyusun Kementerian Desa,

PDT dan Transmigrasi : 2016)

Pembangunan desa merujuk pada serangkaian upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan kualitas hidup dan pemberdayaan masyarakat diwilayah pedesaan.

Hal ini mencakup aspek pembangunan, termasuk ekonomi, sosial, infrastruktur,

kesehatan, pendidikan dan lingkungan.

Pembangunan desa bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia, termasuk penciptaan iklim yang mendorong tumbuhnya prakarsa dan

swadaya masyarakat desa. Penduduk pedesaan merupakan suatu potensi sumber

daya manusia yang memiliki peranan ganda, yaitu sebagai objek pembangunan

dan sekaligus sebagai subjek pembangunan. Hal ini dikarenakan sebagian

penduduk pedesaan dilihat dari aspek kulitas masih perlu dilakukan

pemberdayaan. Sebaliknya sebagai subjek pembangunan penduduk pedesaan

memegang peranan penting sebagai kekuaran penentu dalam proses pembangunan

pedesaan maupun pembangunan nasional. Berikut pembangun desa menurut para

ahli.

Menurut (Ariadi 2019). Bahwa pembangunan adalah perubahan menuju

pola-pola masyarakat yang memungkinkan realisasi yang lebih baik dari nilai-

24
nilai

25
kemanusiaan, yang memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang

lebih besar terhadap lingkungannya dan terhadap tujuan politiknya, dan yang

memungkinkan warganya memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka

sendiri.

Menurut (Nain 2018). Pembangunan desa merupakan aktivitas masyarakat

dan pemerintah untuk memperbaiki kehidupan masyarakat desa secara terencana

untuk tercapainya kemajuan desa. Pembangunan desa pada hakikatnya adalah

segala bentuk aktivitas manusia (masyarakat dan pemerintah) di desa dalam

membangun diri, keluarga, masyarakat dan lingkungan diwilayah desa baik yang

bersifat fisik, ekonomi, sosial, budaya, ketertiban, pertahanan, dan keamaan, serta

agama dan pemerintahan yang dilakukan secara terencana dan membawa dampak

positif terhadap kemajuan desa.

Dari beberapa keterangan yang telah dijabarkan maka dapat ditarik

kesimpulan mengenai pembangunan desa yaitu, Pembangunan desa bertujuan

untuk menciptakan kondisi dimana masyarakat desa dapat mengakses dan

menikmati standar hidup yang lebih baik, dengan memperhatikan karakteristik

dan kebutuhan khusus masyarakat pedesaan. Keberhasilan pembangunan desa

sering diukur melalui peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Program pembangunan desa

yang holistik dan berkelanjutan dapat memberikan dampak yang positif jangka

panjang bagi pembangunan nasipnal secara keseluruhan.

26
1.1.11 WWW (Word Wide Web)

Menurut (Satya 1995). WWW ini menggunakan satu berkas yang disebut

hypertext. Berkash hypertext ini merupakan suatu berkas dengan menggunakan

karakter ASCII dan berisi gabungan perintah dan dokumen. Pada berkas hypertext

WWW (HTML) selain perintah untuk mengatur style (pola tulisan) juga terdapat

perintah-perintah untuk menghubungkan satu HTML dengan HTML lainnya

melalui kata kunci sebagai pointer (link). Link pada WWW ini dapat berupa

berkas ataupun berkas pada server WWW lainnya.

Menurut (Sari, Wahyuni, and Narti 2019). Informasi yang ada pada world

wide web adalah website yang disimpan dalam file yang berbeda-beda sebagai

halaman web. Sistem informasi yang berbasis web dapat mengelola informasi

dengan lebih efektif.

World wide web atau lebih dikenal sebagai web, adalah sistem informasi

global yang terdiri dari dokumen-dokumen yang saling terhubung, yang bisa

diakses melalui internet menggunakan peramban web. Ini adalah salah satu

layanan yang paling populer di internet dan memberikan akses ke berbagai jenis

informasi, media, dan sumber daya online. Web memungkinkan pengguna untuk

mengakses halaman web, gambar, video dan dokumen lainnya yang disimpan

diserver. World wide web ini adalah salah satu inovasi yang paling berpengaruh

dalam sejarah teknologi informasi dan telah mengubah cara kita mengakses dan

berbagai informasi secara global.

27
1.1.12 Internet

Menurut (ST Krisianto 2014). Internet merupakan salah satu bentuk

komunikasi dan informasi interaktif. Wujud dari internet adalah jaringan

komputer yang terhubung diseluruh dunia. Internet digunakan untuk mengirimkan

informasi antar komputer diseluruh dunia, sehingga dengan melalui internet kita

bisa mengakses dan bertukar informasi secara cepat.

Menurut (Haryono and Hum 2018). Dengan terciptanya internet dan

seiring pengembanganya hingga abad ini menyebabkan suatu konvergensi

teknologi pada media komunikasi. Konvergensi tersebut misalnya perubahan

penggunaan media dari sebelumnya konvensional menjadi digital. Hal ini menjadi

indikasi bahwa proses komunikasi telah mengalami proses revolusi sehingga

timbul sebutan masyarakat informasi (information society).

Internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan komputer yang

saling terhubung menggunakan berbagai teknologi seperti kabel, serat optik dan

gelombang radio. Hal ini memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi

antara pengguna diseluruh dunia. Berdasarkan pemaparan menurut para ahli diatas

maka kesimpulannya bahwa internetadlaah sebuah jaringan global yang

menghubungkan komputer dengan perangkat diseluruh dunia. Hal Ini

memungkinkan pertukaran informasi, komunikasi dan akseske berbagai sumber

daya secara cepat dan efisien. Ineternet telah menjadi pilar utama dalam era

digital, dapat memberikan dampak yang sangat signifikan pada cara kita bekerja,

berkomunikasi dan mengakses informasi.

28
1.2 ALAT BANTU PERMODELAN SISTEM

1.2.1 UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language), merupakan sebuah bahasa

standaryang digunakan untuk memodelkan, merancang, dan mendokuentasikan

sistem perangkat lunak. UML memberikan notasi grafis dan aturan untuk

menyusun diagram yang dapat membantu para pengembang perangkat lunak

dalam merancang dan memahami sistem secara lebih terstruktur. UML biasaya

digunakan dalam pengembangan perangkat lunak berbasis objek, namun dapat

diaplikasikan pada berbagai jenis sistem.

Menurut (Dharwiyanti and Wahono 2003). Unified Modeling Language

(UML) merupakan sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk

visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML

menawarkan sebuah standar untuk merancang sebuah sistem.

Menurut (Jacobson and Booch 2021). Unified Modeling Language (UML)

adalah bahasa pemodelan visual tujuan umum yang digunakan untuk menentukan,

memvisualisasikan, menyusun dan mendokumentasikan artifac dari sistem

perangkat lunak. Ini menangkap keputusan dan pemahaman tentang sistem yang

harus dibangun. Ini digunakan untuk memahami, merancang, menelusuri,

mengkonfigurasi, memelihara, dan mengontrol informasi tentang sistem tersebut.

Ini dimaksudkan untuk digunakan dengan semua metode pengembangan, tahapan

siklus hidup, domain aplikasi, dan media. Bahasa pemodelan dimaksudkan untuk

menyatukan pengalaman pas tentang teknik pemodelan dan untuk

menggabungkan praktik terbaik perangkat lunak saat ini ke dalam

pendekatan standar. UML

29
mencakup konsep semantik, notasi, dan pedoman. Ini memiliki bagian statis,

dinamis, lingkungan, dan organisasi. Ini dimaksudkan untuk didukung oleh alat

pemodelan bisual interaktif yang memiliki generator kode dan penulis laporan.

Spesifikasi UML tidak mendefinisikan proses standar tetapi dimaksudkan untuk

berguna dengan proses deelopment aniteratif. Hal ini dimaksudkan untuk

mendukung sebagian besar proses pengembangan berorientasi objek yang ada.

1.2.2 Use Case Diagram

Menurut (Dharwiyanti and Wahono 2003). Use case diagram

menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang

ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana” sebuah

use case diagram merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Use case diagram dapat sangat membantu apabila sedang menyusun requirement

sebuah sistem mengkomunikasikan rancangan dengan klien dan merancang test

case untuk semua feature yang ada pada sistem.

Menurut (Arianti et al. 2022). Use case diagram merupakan sebuah

diagram yang menunjukkan hubungan antara aktor dan use cases, digunakanutnuk

analisis dan 8 desain sebuah sistem. Berikut ini adalah bagaian dari sebuah use

case diargam :

a. Use Cases, menjalankan tentang tindakan/aksi yang dilakukan olek aktor.

Use cases digambarkan dalam bentuk elips yang 9 horizontal.

b. Actors, adalah sesorang yang berinteraksi dengan sistem. Actors meliputi

baik manusia maupun organisasi yang saling bertukar informasi.

c. Relationship, hubungan antara use cases dengan actors.

30
Use case diagram adalah jenis diagram UML yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi antara sistem dan para pengguna atau entitas lain yang

berinteraksi dengan sistem. Use case diagram membantu dalam memodelkan

fungsionalitas sistem dari perspektif pengguna dan menyoroti berbagai skenario

penggunaan.

Dari beberpaa pemaparan menurut para ahli maka dapat ditarik

kesimpulan yakni Use Case Diagram merupakan alat yang efektif untuk

mendokumentasikan kebutuhan fungsionalitas dari perspektif pengguna. Ini

membantu tim pengembang dalam memahami dan merinci interaksi antara sistem

dan para pengguna atau entitas eksternal. Use case diagram juga membantu dalam

mengidentifikasi komunikasi yang lebih baik antara pengembang dan pemangkau

kepentingan dan menyediakan pandangan visual tentang fungsionalitas sistem dari

persepektif pengguna.

Tabel 2.1 Komponen Use Case Diagram (Dennis, Wixom, and Tegarden 2015)

NO KETERANGAN SIMBOL

1 Sebuah aktor ( an actor) :

a. Orang atau sistem yang memperoleh manfaat

dan internal untuk subjek.

b. Di gambarkan sebagai sosok yang melekat atau

jika seorang actor yang bukan manusia terlibat

sebagai sebuah bujur sangkar <<actor>>

didalamnya (alternatif).

31
c. Yang diberi label atau tanda dengan perannya.

Actor bias dihubungkan dengan actor yang

lain menggunakan sebuah spesialisasi atau

asosiasi superclass, yang dilambangkan

dengan sebuah panah ataupun dengan sebuah

panah berongga.

d. Diletakan diluar dari batasan subjek.

2. Sebuah kasus penggunaan ( a use case):

a. Sebuah bagian utama dari fungsi system.

b. Dapat memperpanjang usa case lainnya.

c. Diletakan didalam batasan sistem.

d. Use case dinamakan dengan sebuah kata kerja

deskripsi atau frase nominal

3. Sebuah batasan subjek ( a subject boundary ) :

a. Sebuah batasan subjek yang mencantumkan

nama dari subjek tersebut yang berada didalam

atau diatas .

b. Sebuah batasan subjek merupakan cakupan

atau jangkawan subjek,contohnya sebuah

sistem

atau proses bisnis dari individu.

32
4. Sebuah hubungan asosiasi (an

association

relationship) :

Merupakan jaringan seorang aktor dengan kasus

penggunaan (use case) yang berinteraksi.

5. An include relationship :

a. Merupakan pemasukan fungsi dari satu kasus

penggunaan dengan lainnya.

b. Panah yang telah ditarik dari kasus penggunaan

dasar untuk penggunaan use case

6. An extend relationship :

a. Merupakan perpanjangan atau sambungan dari

use case yang termasuk ke dalam perilaku

opsional

b. Panah yang digambar dari perpanjangan use

case menuju use case dasar.

7. A generalization relationship :

a. Merupakan kasus pengguna (use case) khusus

yang menuju ke lebih umum

b. Panah yang digambarkan dari use case khusus

menujukan use case dasar

33
1.2.3 Activity Diagram

Activity diagram merupakan salah satu jenis diagram UML yang

digunakan untuk memodelkan alur kerja atau aktivitas dalam suatu sistem atau

proses bisnis.

Menurut (Dharwiyanti and Wahono 2003). Activity diagram

menggambarkan berbagai alir aktivitas di dalam sistem yang sedang dirancang,

bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan

bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses

paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Menurut (Effendy and Mulyono 2020). Activity diagram pada beberapa

waktu dianggap sama seperti flowchart (diagram alur), namun meskipun diagram

terlihat seperti sebuah diagram alur, tetapi sebenarnya berbeda. Activity diagram

menunjukkan aliran yang berbeda seperti paralel, bercabang, bersamaan dan

tunggal. Activity diagram yang disediakan oleh UML melengkapi use case yang

telah dibuat sebelumnya dengan memberikan representasi grafis dan aliran-aliran

interaksi di dalam suatu skenario yang bersifat spesifik.

Tabel 2.2 Komponen Activity Diagram (Dennis, Wixom, and Tegarden 2015)

NO. SIMBOL GAMBAR KETERANGAN

Aksi (An Action), adalah sesuatu prilaku

1. yangseherhana bagian dari

nondecomposable.

Aktivitas (An Activity), digunakan untuk

2. mewakili kumpulan dari aksi dan aktifitas

dinamakan dengan namanya sendiri.

34
Simbol Objek (An Object Node),

3. digunakan untuk mewakili sebuah objek

yang berhubungan dengan sebuah

kumpulan arus objek yang dinamakan

dengan namanyasendiri.

Aliran/Arus Kontrol (A. Control

4. Flow), yangmenunjukan urutan

eksekusi.

Aliran Objek (A Object Flow), yang

5. menunjukkan aliran sebuah objek dari

satu aktifitas ke aktifitas (aksi) lainnya.

Simbol Awal (An Initial Node),

6. menggambarkan awal dari kumpulan

kegiatan/ aktivitas.

Simbol Aktivitas Terakhir (An Final-

7. activity Node), digunakan untuk

memberhentikan semua aliran kontrol

dan aliran objek didalam sebuah aktifitas

atau aksi.

Simbol Aliran Terakhir (An Final-flow

8. Node), yang digunakan untuk

memberhentikan semua aliran kontol

35
yang spesifik / aliran objek.

Simbol Keputusan (A Decision Node),

9. yang digunakan untuk mewakili semua

kondisi untuk memastikan bahwa aliran

kontol/aliran objek hanya turun satu jalur

dan yang dinamakan dengan keputusan

kriteria untuk menyusun / melanjutkan

kejalur yang spesifik

Simbol Gabungan (A Marge Node),

10. yang digunakan untuk membawa

kembali bersama keputusan jalur-jalur

yang berbeda yang diciptakan dengan

menggunakan Decision Node (Simbol

Keputusan)

Simpul garpu :digunakan untuk membagi

11. perilaku kesetparalelarus

bersamaankegiatan(atau

tindakan)
Simpul gabungan:

12. digunakan untuk membawa kembali

bersama-sama satu setarusparalel atau

bersamaan aktivitas (atau tindakan).

36
13. swimlane:

digunakan untuk memecah sebuah

diagram aktivitas dalam baris dan kolom

untuk menetapkan kegiatan individu(atau

tindakan) kepada individu atau

objekyang bertanggung jawab untuk

melaksanakan

kegiatan (atau tindakan)

Menurut keterangan yang telah dikemukakan oleh pendapat para ahli maka

dapat manarik kesimpulanya, activity diagram yakni memberikan cara untuk

memodelkan dan menggambarkan alur kerja atau aktivitas dalam suatu sistem

atau proses. Hal ini akan sangat membantu dalam memahami dan berkomunikasi

tentang bagaimana aktivitas yang dilaksanakan dan bagaimana objek-objek

tersebut berinteraksi selama aktivitas tersebut sedang berlangsung. Diagram ini

juga menjadi alat yang sangat penting dalam analisis dan desain sistem atau

proses.

1.2.4 Clas Diagram

Class diagram merupakan jenis dari diagram UML yang digunakan untuk

memodelkan struktur statis sistem dengan menggambarkan kelas-kelas dalam

sistem, hubungan antar kelas, sertaatribut dan metode yang dimiliki oleh masing-

masing kelas.

Menurut (Dharwiyanti and Wahono 2003). Merupakan sebuah spesifikasi

yang jika diinstanisasi akan menghasilkan sebuah ojek dan merupakan inti dari
37
pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan

(atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk

memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Menurut (Prasetya, Sintia, and Putri 2022). Class diagram atau diagaram

kelas adalah salah satu jenis diagram struktur pada UML yang menggambarkan

dengan jelas struktur serta deskripsi class, atribut, metode, dan hubungan dari

setiap objek. Ia bersifat statis dalam artian diagram kelas bukan menejelaskan apa

yang terjadi jika kelas-kelasnya berhubungan, melainkan menjelaskan hubungan

apa yang terjadi.

Diagram kelas ini sesuai jika diimplementasikan ke proyek yang

menggunakan konsep object-oriented karena gambaran dari class diagram cukup

mudah untuk digunakan. Dari penjelasan para ahli maka dapat kesimpulannya

mengenai Class Diagaram adalah alat penting yang ada di dalam UMLyang bisa

membantu dalam memodelkan struktur statis dalam sistem. Dengan

menggambarkan kelas -kelas,atribut, dan hubungan antar kelas, diagram ini

menyediakan representasi visual yang jelas dan komprehensif tentang bagaimana

elemen-elemen sistem saling berinteraksi dan berhubungan. Hal ini dapat

mendukung pemahaman yang lebih baik, komunikasi yang efektif, dan analisis

yang akurat selama pengembangan perangkat luak.

38
Tabel 2.3 :Komponen Class Diagram (Dennis dkk, 2015 ; 178)

SIMBOL KETERANGAN

Kelas

a. Merupakan jenis orang, tempat, atau hal

tentang yang sistem harus menangkap dan

menyimpan informasi

b. Telah nama diketik dalam huruf tebal dan

berpusat di bagian atas nya

c. Memiliki daftar atribut di bagian tengah nya

d. Memiliki daftar operasi di bagian bawah nya

e. Tidak secara jelas menunjukkan operasi yang

tersedia untuk semua kelas

Atribut

a. Merupakan sifat yang menggambarkan

tempat dari suatu obyek


Atribut name/ derived
b. Dapat diturunkan dari atribut lainnya,
attribute name
ditunjukkan dengan menempatkan garis

miring sebelum nama atribut ini

Operasi

a. Merupakan aksi fungsi yang kelas dapat

melakukan

39
Operasi name() b. Dapat diklasifikasikan sebagai konstruktor,

query, atau operasi update

c. Termasuk tanda kurung yang mungkin berisi

parameter khusus atau informasi yang

dibutuhkan untuk melakukan operasi

Penghubung

a. Merupakan hubungan antara banyak kelas,

atau satu kelas dan kelas itu sendiri

b. Diberi label frase kata kerja atau nama peran,

mana yang lebih baik menunjukkan

hubungan

c. Bisa ada di antara satu atau lebih kelas

d. Berisi banyak simbol, yang mewakili

minimum dan waktu maksimum contoh kelas

dapat dikaitkan dengan kelas misalnya terkait

1.2.5 Prototype

Menurut (Effendy and Mulyono 2020). Prototype merupakan desain antar

muka atau simulasi dari layar komputer, desain seperti formulir atau laporan.

Prototype merupakan persiapan dari masing-masing antar muka untuk

ditunjukkan kepada pengguna dan programer bagaimana suatu sistem

ditampilkan. Konstruksi teknis pada Terminologi Prototype yang digunakan

sebagai media interaksi manusia dan komputer antara lain :

40
1. Prototype Horizontal, mengerjakan sebagian besar interface tetapi

mendalam, dimana prototype dirancang mendakup seluruh antarmuka

pengguna, namun fungsi pokok berupa simulasi dan belum dapat

digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sesungguhnya.

2. Prototypr Vertikal, mengerjakan lebih sedikit aspek atau fitur dari

interface yang disimulasikan tetapi dilaksanakan dengan rincian yang

sangat baik, mengandung fungsi yang detail tapi hanya untuk beberapa

fitur terpilih dan tidak pada keseluruhan sistem.

3. Early Prototypr (prototype cepat)

4. Late prototype (prototype lambat)

5. Low-fidelity prototype (prototype dengan tingkat ketepatan yang rendah),

lebih menggambarkan konsep, perencanaan, alternative, dan layout layar

dibandingkn dengan model interaksi pengguna dengan sistem.

1.3 TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka dilakukan oleh peneliti dimaksudkan sebagai bahan

pertimbangan dalam penelitian ini. Berikut akan dicantumkan beberapa hasil

penelitian terdahulu :

Berikut adalah beberapa penelitian terkait yang pernah dilakukan

mengenai sistem informasi pemerintah desa berbasis web yang relevan pada

penelitian ini :

1.3.1 Sistem Informasi Desa Berbasis Web Pada Desa Sungai Benuh

Kecamatan Sadu

Penelitian yang dilakukan oleh Novi Alia Sutriani, Kondar Siahaan di

Universitas Dinamika Bangsa – Jambi. Sistem Pemerintahan Desa Sungai


41
Benuh saat ini masih bersifat konvensional untuk administrasi internal

maupun pelayanan publik. Pada bagian internal, permasalahan yang

dialami yaitu beberapa kasus sering tertundanya penerbitan surat-surat

karena danya proses validasi, arsip data dan dokumen yang rawan hilang.

Kegiatan tidak terdokumentasi dan sering terjadi keterlambatan dalam

pemberian laporan. Sedangkan pada pelayanan publik yang menjadi

permasalahan yaitu sebagian masyarakat data kependudukannya ada yang

tidak diperbaharui bahkan ada yang belum memiliki, informasi sulit

diakses dan tidak adanya wadah/ media untuk transparasi mengenai sistem

pemerintah selama ini. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem

informasi desa untuk membantu pemerintah Desa Sungai Benuh dan

masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan. Hasil dari penelitian ini antara

lain yaitu Merancang prototype sistem informasi Desa Sungai Benuh yang

dihasilkan yaitu administrasi internal terdiri dari menu pengelolaan profil

desa (visi, misi, dan struktur organisasi (data staff desa beserta tupoksi)),

menu data kependudukan, menu surat menyurat (surat pernyataan,

keterangan dan pengantar) menu kegiatan (pembangunan, bansos, PKK,

gotong-royong, penyuluhan dan rapat desa) menu inventaris, menu

pemberian persetujuan dan menu laporan keuangan (pendapatan, belanja,

dan pembiayaan).

1.3.2 Rancang Bangun Sistem Informasi Publik Berbasis Web (Studi Kasus

: Desa Durian Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran)

Penelitian yang dilakukan oleh Mia Melinda, Rohmat Indra Borman,

Erliyan Redy Susanto di Universitas Teknorat Indonesia – Bandar

42
Lampung. Pelayanan publik pada dasarnya adalah upaya sebuah organisasi

baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kebutuhan dengan

layanan yang baik. Di Kantor Desa Durian Kecamatang Padang Cermin

Kabupaten Pesawaran mempunyai banyak informasi publik diantaranya

mengenai kegiatan desa, bantuan atau hanya sekedar memberikan

informasi kepada masyarakat. Salah satu dari pelayanan publik yang

bersifat pembuat surat keterangan tidak mampu (SKTM), pembuatan surat

yang dilakukan oleh masyarakat membutuhkan waktu yang sangat

panjang. Hal ini dapat membuat proses untuk mengurus surat terasa berat

oleh masyarakat. Selain itu informasi desa hanya melalui mading dan

informasi melalui ketua RT penelitian menghasilkan sebuah sistem

informasi publik berbasis web yang dapat mempermudah masyarakat

untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sehingga dapat

meningkatkan pelayanan kepda masyarakat. Berdasarkan urian tersebut

dapat membuat kesimpulan bahwasanya dalam membangun sistem

informasi publik melalui beberapa tahapan diantaranya identifikasi

masalah, analisis kebutuhan, mendesain sistem, imlementasi sistem,

pengujian sistem, dan maintenance sistem. Informasi publik yang

dihasilkan yakni menampilkan infromasi tentang desa, informasi tentang

tata cara pengajuan surat, pengumuman penting dan program-program

yang sedang dilaksanakan serta pembuatan surat yang dibutuhkan oleh

masyarakat.

1.3.3 Rancang Bangun Sistem Informasi Desa Berbasis Website (Studi

Kasus Desa Netpala)

43
Penelitian yang dilakukan oleh Jimi Asmara di STIKOM Uyelindo

Kupang, Nusa Tenggara Timur. Perkembangan pemerintah desa saat ini

sudah baik dengan adanya anggaran desa dari pemerintah pusat yang

bertujuan untuk memajukan desa, pembngunan desa saat ini tidak terlepas

dari dukungan teknologi informasi, hampir setiap desa membutuhkan

teknologi informasi guna untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Sulitnya akses informasi yang ada membuat peneliti tertarik untuk

mengembangkan sistem informasi desa berbasis website dengan tujuan

untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat desa,akses informasi bisa

diperoleh dengan mudah, promosi hasil usaha masyarakat desa, potensi

desa, jumlah penduduk, dan luas wilayah. Penelitian ini menghasilkan

sebuah website sistem informasi desa yang dapat membantu masyarakat

khususnya Desa Netpala Kabupaten Timor Tengah Selatan dan umumnya

kepada semua masyarakat yang membutuhkan informasi tentang Desa

Netpala, pada bagian website ini terdapat menu utama yaitu profile,

lembaga desa, statistik danpotensi keunggulan desa.

1.3.4 Perancangan Sistem Informasi Desa Tomuan Holbung Menggunakan

Metode Waterfall

Penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi, Muhammad Zen, Chairul Rizal

(Universitas Pembangunan Panca Budi – Medan) Muhammad Eka

(Universitas Dharmawangsa – Medan). Desa Tomuan Holbung adalah

desa yang berada di Sumatera Utara. Sebagai desa yang berkembang

masih terdapat informasi yang belum banyak diakses oleh orang lain

melalui

44
komunikasi publik yaitu internet. Untuk itu perlu adanya pengembangan

sebuah sistem informasi. Teknologi memberi kontribusi dalam penataan

sistem manajemen dan proses kerja di instansi pemerintah maupun swasta.

Dari hasil observasi awal SID terdapat adanya kendala sebuah layanan

yang ada diantaranya yaitu kurang berfungsinya beberapa fitur, loading

sistem dan akurasi sistem yang menjadi masalah. Penelitian ini membahas

perancangan sistem informasi desa pad Desa Tomual Holbung. Beberapa

fitur yang akan di hasilkan dari penenlitian ini seperti informasi desa,

tersedianya contoh-contoh surat yang siap untuk digunakan. Dengan

adanya sistem informasi desa berbasis website ini dapat membantu

mempermudah perangkat dalam pengolahan data informasi desa agar lebih

efektif dan efisien dalam pemberian informasi tentang pemerintah desa

pada Desa Tomuan Holbung. Selain itu juga peneliti menambahkan fitur

kegiatan yang diinfokan secara meluas. Sistem Informasi ini dilengkapi

dengan tampilan web based agar pengguna dapat menyesuaikan isi yang

ada di dalam sistem seperti sistem informasi berbasis web sebagai sarana

informasi dalam pencapaian pembangunan di Desa Tomuan Holbung ini

menggunakan metode waterfall.

1.3.5 Perancangan Sistem Informasi Desa Pada Kecamatan Sendang Agung

Menggunakan Extreme Programming

Penelitian yang dilakukan oleh Deddy Febriantoro, dan Suaidah di

Universitas Teknorat Indonesia - Bandar Lampung. Desa Sendang Agung

pengolahan data dan informasi masih menggunakan metode konvensional

45
yaitu informasi desa hanya melalui mading dan ketua RT. Selain itu

pelayanan masih belum memuaskan karena segala sesuatu masih belum

dapat dipantau atau diakses secara langsung oleh masyarakat, karena

belum sistem yang berjalan pada internet. Maka dibuatlah sistem informasi

potensi desa pada kecamatan sendang agung berbasis web yang dapat

menggali potensi desa yang ada. Metode pengembangan sistem

menggunakan penelitian yang menghasilkan sebuah sistem informasi

potensi desa berbasis web. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu

sistem informasi potensi desa dibangun dengan menggunakan metode

pengembangan sistem prototype, pada tahap perancangan menggunakan

pemodelan unified modeling language (UML) yang terdiri dari use case

diagram, class diagram, activity diagram dan tahap implementasi rekayasa

perangkat lunak. Pengujian aplikasi sistem informasi potensi desa pada

Kecamatan Sendang Agung menggunakan pengujian ISO dengan dua

aspek pengujian yaitu aspek funcionality dan aspek unsability yang

dilakukan terhadap responden sebanyak sepuluh orang, kemudian

dilakukan perhitungan yang mendapat skor aktual rata-rata 93% (kriteria

sangat baik).

46
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 ALUR PENELITIAN

Dalam alur penelitian ini, penulis membuat sebuah panduan untuk

kegiatan dalam penyelesaian masalah yang akan dibahas. Yaitu berupa frame

work atau susunan kerja yang lebih detail dan rinci dalam tahapan-tahapannya.

Adapun susunan kerjanya adalah sebagai berikut :

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data

Studi Literatur

Analisa Sistem

Perancangan Prototype Sistem

Penulisan Laporan Penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Berdasarkan alur penelitian yang telah digambarkan pada gambar 3.1

maka dapat diuraikan pembahasan masing-masing tahap pada alur penelitian yang

penulis lakukan adalah sebagai berikut :

46
3.1.1 Identifikasi Permasalahan

Pada tahapan ini penelitian adalah identifikasi masalah, yang mana

kegiatan ini merupakan proses pengenalan masalah atau inventarisir masalah. Kali

ini penulis mengindentifikasi permasalahan pada Kantor Desa Pelawan Jaya

Kabupaten Sarolangun, permasalahan yang dialami oleh Pemerintah Desa ini

terbatasnya informasi yang bagikan kepada masyarakat, informasi yang dibagikan

kepada masyarakat hanya melalui forum diskusi, dan forum musyawarah desa

serta melalui spanduk APBDes yang ada di Halaman Kantor Desa Pelawan Jaya.

Hal ini mengakibatkan tidak semua masyarakat tidak menerima informasi secara

akurat dan secara utuh. Ini adalah langkah awal bagi peneliti untuk

mengindentifikasi masalah saat ini, yaitu dengan membuat perumusan masalah.

Dengan adanya perumusan masalah ini penelitian akan menjadi lebih jelas dan

terarah.

3.1.2 Pengumpulan Data

Tahapan ini adalah pengumpulan data, yakni kegiatan menemukan dan

mengukur informasi mengenai variabel yang ditargetkan dalam suatu sistem yang

mapan. Penulis mengumpulkan data dengan teknik tanya jawab dengan Kepala

Desa, Ketua TP. PKK, Kasi Pemerintahan dan Kasi Kesejahteraan dan Pelayanan.

Pada tahap pengumpulan data ini digunakan beberapa metode pengumpulan data

antara lain :

a. Penelitian Lapangan (Field Search)

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan peneliti terjun langsung ke

lapangan dengan cara :

47
1. Wawancara (Interview)

Pada metode wawancara ini, dilakukan interview secara langsung

dengan tatap muka dengan Kepala Desa, Kasi Pemerintahan, Kasi

Kesejahteraan dan Pelayanan, Ketua TP. PKK, Kepala Dusun dan

Masyarakat untuk mengumpulkan informasi maupun keterangan yang

akurat dan relevan agar dapat sesuai dengan kebutuhan.

2. Pengamatan Langsung (Observation)

Metode pengamatan langsung dilakukan untuk melihat proses yang

sedang berjalan terkait proses sistem informasi yang ada serta data-

data pada Desa Pelawan Jaya Kabupaten Sarolangun.

b. Dokumentasi (Documentation)

Pada metode dokumentasi dilakukan pengambilan dan pengumpulan data

dokumentasi dari kegiatan yang ada seperti, informasi yang disampaikan,

proses pengerjaan pembangunan (baik lokasi maupun kemajuan dalam

pembangunan) proses penyaluran program-program yang ada di desa serta

informasi lainnya yang dibutuhkan, dan semua hal yang terakit berupa data

dan informasi yang disampaikan oleh Pemerintah Desa kepada Masyarakat

secara akurat, tepat, releva dan dapat dipercaya.

3.1.3 Studi Literatur

Pada tahapan ini, kegiatan penulis mencari data dengan cara mempelajari

teori dari konsep dari literatur yang kredibel dengan masalah penelitian dengan

masalah penelitian yang terjadi, dimana peneliti banyak mencari data-data dari

sumber buku yang ada di perpustakaan UNAMA Jambi, beserta jurnal yang

diambil
48
dari internet yang sesuai topik permasalahan yang dihadapi. Sehingga

menghasilkan suatu informasi yang akan digunakan dalam penyelesaian

penelitian. Dimana penulis mencari teori tentang konsep sistem informasi, analisis

sistem, perancangan sistem, web, dan pemerintah desa, Unified Modeling

Language (UML), Use Case Diagram, Activity Diagram. Clas Diagram,

Database dan Prototype.

3.1.4 Analisis Sistem

Tahapan selanjutnya adalah analisis sistem, yakni kegiatan analisis

sistem yang sedang berjalan dan memberika usulan sistem baru untuk solusi

pemecahan masalah pada Kantor Desa Pelawan Jaya Kabupaten Sarolangun.

Dengan ini kemudian penulis menganalisa kebutuhan sistem bagi user atau

pemakai berupa kebutuhan fungsional sistem dan kebutuhan non fungsional

sistem.

3.1.5 Perancangan Prototype Sistem

Tujuan dari perancangan prototype sistem ini adalah merancang sebuah

sistem informasi pemerintah desa berbasis web yang dapat digunakan oleh

masyarakat desa secara khsusu dan masyarakat umum secara luasnya. Penulis

merancang sebuah sistem informasi pemerintah desa berbasis web ini

menggunakan tahapan prototype dan alat bantu UML sebagai pemodelan sistem

yang akan dibuat. Berikut model prototype yang penulisa gunakan dalam

penelitian ini.

49
Communication Quick Plan

Deployment
delivery & Modeling
Feedback Quick Design

Construction
of
Prototype

Gambar 3.2 Paradigma Pembuatan Prototype (Pressman, 215 ; 46)

3.1.6 Pengembangan Sistem

Pada tahapan selanjutnya adalah proses pengembangan sistem. Yakni

suatu kegiatan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem

yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Kali ini

perangkat sistem yang dikembangkan adalah sistem informasi pemerintah desa

berbasis web pada kantor Desa Pelawan Jaya Kabupaten Sarolangun.

3.1.7 Laporan Akhir Penelitian

Tahap penulisan laporan penelitian merupakan kerangka yang sudah

dibangun sebelumnya. Laporan dari kerangka hasil penelitian yakni pendahuluan,

landasan teori dan tinjauan pustaka, metodologi penelitian, hasil penelitian dan

pembahasan serta penutup yang ditambah dengan lampiran bukti hasil penelitian

yang telah dilaksanakan pada Desa Pelawan Jaya Kabupaten Sarolangun.

50
3.2 BAHAN PENELITIAN

Bahan penelitian yang dibutuhkan dalam perancangan sistem informasi

pemerintah desa berbasis web pada desa pelawan jaya kabupaten sarolangun, yaitu

1. Lembaran data informasi desa berupa data peraturan desa, data keputusan

kepala desaa, dan inventaris desa dan data pemerintah desa.

2. Lembaran data kependudukan yaitu mengenai informasi yang terdiri dari

data induk, data pindah domisili, dan data rekaputulasi penduduk.

3. Lembaran data keuangan berupa informasi anggaran APBDes baik anggaran

awal, perubahan maupun realisasi.

4. Lembaran data pembangunan, pemberdayaan dan pembinaan.

5. Jurnal terkait dan e-book.

3.3 ALAT PENELITIAN

Alat penelitian merupakan perangkat yang digunakan penulis dalam

pengembangan sistem. Adapun perangkat yang penulis gunakan dalam

pengembangan sistem antara lain :

3.3.1 Perangkat Keras (Hardware) dengan Spesifikasi

Laptop : MSI Modern 14 C11M

Processor : Intel Core i5-1155G7 4.50

Ghz Sistem Operasi : Windows 11 Home

RAM : 16 GB DDR4

Hardisk : SSD 512 GB

51
Printter : EPSON L3110

HP : OPPO A54

RAM : 6 GB

Device Storage : 128 GB

3.3.2 Perangkat Lunak (Software)

Sistem Operasi Windows 11 Home

Microsoft Office 2016

Microsoft Visio 2013

52
JADWAL PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis membuat tabel yang berisikan jadwal

penelitian guna mendapatkan hasil yang maksimal dalam mengatur waktu

penelitian sesuai dengan jadwal. Berikut tabel jadwal penelitian.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

WAKTU PELAKSANAAN TAHUN 2024


NAMA
NO FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1. Identifikasi
Masalah
2. Studi
Literatur
3. Pengumpulan
Data
4. Analisis Data
5. Perancangan
Prototype
6. Pembuatan
Laporan

53
DAFTAR PUSTAKA

Ariadi, Andi. 2019. 'Perencanaan pembangunan desa', Meraja Journal, 2: 135-47.

Arianti, Tia, Amal Fa'izi, Safri Adam, and Mira Wulandari. 2022. 'Perancangan

Sistem Informasi Perpustakaan Menggunakan Diagram UML (Unified

Modelling Language)', Jurnal Ilmiah Komputer Terapan dan Informasi, 1:

19-25.

Arifin, Nofri Yudi, S Kom, M Kom, Sari Setyaning Tyas, Heni Sulistiani, M

Kom, ST Alim Hardiansyah, M Kom, Ghea Paulina Suri, and M Kom.

2022. Analisa Perancangan Sistem Informasi (Cendikia Mulia Mandiri).

Asmara, Jimi. 2019. 'Rancang Bangun Sistem Informasi Desa Berbasis Website

(Studi Kasus Desa Netpala)', Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi

(JUKANTI), 2: 1-7.

Bidarti, Agustina. 2020. Teori kependudukan (Penerbit Lindan Bestari).

Damanik, Sarintan Efratani. 2019. Pemberdayaan Masyarakat Desa Sekitar

Kawasan Hutan (Uwais Inspirasi Indonesia).

Dennis, A, BH Wixom, and D Tegarden. 2015. 'Introduction to systems analysis

and design', System Analysis and Design: An object-oriented approach

with UML, 5th ed, Wiley & Sons, inc: 1-16.

Dharwiyanti, Sri, and Romi Satria Wahono. 2003. 'Pengantar Unified Modeling

Language (UML)', IlmuKomputer. com, 11: 1-13.

Diptya, Laksmi Candra, Indarja Indarja, and FC Adiyanta. 2022.

'IMPLEMENTASI PENGELOLAAN DANA DESA DAN ALOKASI

DANA DESA DI DESA

54
TEGALROSO KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN

TEMANGGUNG.-023 HTN 2022', Universitas Diponegoro.

Effendy, Effendy, and Herry Mulyono. 2020. 'Analisis Dan Perancangan Sistem

Informasi Pemesanan Dan Penjualan Pakaian Muslim Berbasis Web Pada

Toko Hidayatullah Jambi', Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 5: 526-38.

Haryono, Harold Ferry, and S Hum. 2018. 'Pengaruh Internet dan Media Sosial

Terhadap Pola Perilaku Komunikasi Di Masyarakat', Surabaya:

Universitas Dr. Soetomo.

Henuk-Kacaribu, Alemina. 2020. Pengantar Ilmu Administrasi (Penerbit Andi).

Hertati, Diana. 2020. 'Model Implementasi sistem informasi pemerintahan desa

berbasis web bagi pemerintahaN desa di Kabupaten Sidoarjo', Dinamika

Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 10: 55-62.

Husain, Al, Felita Ariyanti, and Sinudarwati Sinudarwati. 2016. 'Perancangan

Database Relational Pada Toko Buku Online', Journal Cerita, 2: 133-41.

Jacobson, Lvar, and James Rumbaugh Grady Booch. 2021. 'The unified modeling

language reference manual'.

Kristanto, Ir Harianto. 1994. Konsep & Perancangan Database (Penerbit Andi).

Maharani, Dinda Novyasari, and Fajar Syaiful Akbar. 2020. 'Penerapan sistem

keuangan desa (Siskeudes) dalam mewujudkan akuntabilitas pemerintahan

desa', Behavioral Accounting Journal, 3: 1-20.

Malahika, Jehan M, Herman Karamoy, and Rudy J Pusung. 2018. 'Penerapan

sistem keuangan desa (SISKEUDES) pada organisasi pemerintahan desa

(Studi

55
kasus di Desa Suwaan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara)',

Going Concern: Jurnal Riset Akuntansi, 13.

Mulyani, Sri. 2017. Metode Analisis dan perancangan sistem (Abdi Sistematika).

Nain, Umar. 2018. Wisata Pembangunan Desa: Suatu Autokritik (INSISTPress &

Amongkarta).

Paryanta, Paryanta, Sutariyani Sutariyani, and Desi Susilowati. 2017. 'Sistem

informasi administrasi kependudukan berbasis web desa Sawahan', Jurnal

Khatulistiwa Informatika, 3: 490755.

Prasetya, Agung Feby, Sintia Sintia, and Utin Lestari Dewi Putri. 2022.

'Perancangan Aplikasi Rental Mobil Menggunakan Diagram UML

(Unified Modelling Language)', Jurnal Ilmiah Komputer Terapan dan

Informasi, 1: 14-18.

Prehanto, Dedy Rahman, S Kom, and M Kom. 2020. Buku Ajar Konsep Sistem

Informasi (Scopindo Media Pustaka).

Santi, Indyah Hartami. 2020. Analisa perancangan sistem (Penerbit NEM).

Sari, Eka Puspita, Asri Wahyuni, and Narti Narti. 2019. 'Sistem Informasi Sekolah

Berbasis Web', Indonesian Journal on Software Engineering (IJSE), 5: 87-

94.

Satya, Ika Atman. 1995. 'Penyebaran Informasi Menggunakan Www (World

Wide Web)', Baca: Jurnal Dokumentasi Dan Informasi, 20: 2-4.

Setyawati, Endang, Hadion Wijoyo, and Nyoto Soeharmoko. 2020. 'Relational

Database Management System (RDBMS)'.

56
Sihombing, Eka NA. 2021. 'Hukum Pemerintahan Desa', KUMPULAN BUKU

DOSEN.

Srirejeki, Kiky. 2015. 'Tata Kelola Keuangan Desa', Jurnal akuntansi dan bisnis,

15: 33-37.

ST Krisianto, Andy. 2014. Internet untuk pemula (Elex Media Komputindo).

Sukaridhoto, Sritrusta, and D ST Ph. 2014. 'Buku Jaringan Komputer I', Surabaya:

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

Sutha, Diah Wijayanti. 2018. 'Administrasi Perkantoran', Sidoarjo: Indomedia

Pustaka.

Taty, Salmiaty, and Harry Yulianto. 2016. Sistem informasi manajemen (Pt. Leutika

Nouvalitera).

Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem informasi manajemen (Deepublish).

Yustisia, Tim Visi. 2015. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dan

Peraturan Terkait (Visimedia).

57
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Azi Firmansyah


2. Tempat Tgl. Lahir : Pelawan, 03 Maret 1994
3. Jenis Kelamin : Laki – Laki
4. Status Perkawinan : Menikah
5. Agama : Islam
6. Alamat : Dusun Limau Kapas RT. 04 Desa Pelawan
Jaya Kecamatan Pelawan Kab.
Sarolangun – Jambi
7. Pendidikan Formal :

NO PENDIDIKAN TAHUN TEMPAT


KEC. SINGKUT -
1. SDN 60/VI PAYOLEBAR 2000 - 2006
SAROLANGUN
2. SMP N4 SAROLANGUN 2006 - 2009 DESA PELAWAN JAYA
DESA SUNGAI
3. SMK N1 SAROLANGUN 2009 - 2012
BAUNG
4. STIKOM DB JAMBI 2012 - 2016 JAMBI
5. UNAMA DB JAMBI 2022 – Sekarang JAMBI

Sarolangun, 04 Februari 2024

Penulis

Azi Firmansyah

58

Anda mungkin juga menyukai