Anda di halaman 1dari 12

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA 2023

Madrasah Tsanawiyah (MTsN)


Nama Tsi-Tsiani Hurun I’n
Penyusun

Nama Sekolah MTsN 6 Tanah Datar


Mata FIQIH
Pelajaran
Kelas / Delapan ( delapan ) / 1 ( Satu )
Semester
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA SKI

KELAS IX MTsN 6 TANAH DATAR

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Mata Pelajaran : Ski
Fase / Elemen : D / ski
Kelas / Semester : 8 ( Sembilan ) / 1( Satu )
Bab : perkembangan kemajuan peradaban daulah abbasiyah
Sub Bab : perekmebnagan kemajuan peradaban daulah abbasiyah
Capaian Pembelajaran : menjelaskan perkembangan peradaban daulah abbasiyah
bidang ekonomi
Indikator Pembelajaran : peserta didik dapat memahami perekmbangan kemajuan
peradaban pada masa daulha abbasiyah pada bidang
ekonomi
Alokasi Waktu : 4 JP (Pertemuan Ke-1)

B. KOMPETENSI AWAL
1. peserta didik dapat memehaami perkembangan peradaban dalam masa daulah
abbaisyah pada bidang ekonomi
2. Peserta didik dapat menejlaskan perkembangan peradaban dalam masa daulah
abbaisyah di bidang perdangan
3. Peserta didik dapat menjelaskan perkembangan peradaban dalam masa daulah
abbaisyah di bidang pertanian dan perindustrian.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Profil pancasila yang diharapkan : Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia pemahaman agama/ kepercayaan mengenal unsur-unsur utama agama/
kepercayaan ( ajaran,kitab suci,dan symbol-simbol sejarah agama, dan menjadi pribadi
yang mandiri.
D. SARANA PRASARANA DAN MEDIA PEMBELAJARAN
a.Laptop
b. Spidol
c. Buku siswa ski kelas kelas 8
E. TARGET PESERTA DIDIK
a. Peserta didik regular / tipikal : umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
b. Peserta didik dengan pencapaian tinggi : mencerna dan memahami dengan cepat,
mampu mencapai keterampilan berfikir tinggat tinggi (HOTS), dan memiliki
keterampilan memimpin.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran tatap muka
G. METODE PEMBELAJARAN
Metode yang digunakan adalah Ceramah.

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


Setelah proses pembelajaran :
a. Peserta didik dapat memahami kemajuan perkembangan daualah abbasiyah pada
masa ekonomi.
b. peserta didik dapat memahami kemajuan perkembangan ekonomi di bidang
pertanian, perdangan ,dan perindustrian.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pada masa daualah abbasiyah berkembangan ekonomi pada masa daulah abbasiyah nah disini
kita akan memabahs tentang kemajuan peradaban pada masa daulah abbasiyah ini
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Siapa tau apa saja perkembangan ekonomi pada masa daulah abbasiyah?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1

Kegiatan pendahuluan

Orientasi :

1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.


2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan
guru.

Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi perkembangan


ekonomi masih berkaitan dengan materi yang penah dipelajari:

1. Masih ingatkah dengan pertemuan sebelumnya mengenai penyembelihan?


2. Apa itu penyembelihan ?

Kegiatan Inti

1. Peserta didik duduk membentuk leter U


2. Peserta didik focus pada penjelasan guru.
3. Guru memberikan penguatan mengenai perkembangan ekonomi
4. Peserta didik menjawab pertanyaan guru .
5. Guru memberikan pengauatan kembali dengan bertanya perkembangan ekonomi
pada masa dulah ababsiyah
6. Peserta didik menjawab pertanyaan guru.

Kegiatan Penutup

1. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran pada pertemuan


selanjutnya.
2. Guru menutup pembelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan
peserta didik lain untuk memimpin do’a setelah selesai pembelajaran.

Metode dan aktivitas Pembelajaran Alternatif

Metode dan aktivitas pembelajaran alternatif disesuaikan dengankemampuan guru dan


kondisi aktual pembelajaran

Kesalahan umum yang terjadi pada saat mempelajari materi (pilihan).

Panduan penanganan pembelajaran terhadap siswa yang kesulitan belajar, siswa yang
kecepatan belajarnya tinggi (advanced), serta memperhatikan keberagaman karakter
siswa. Aktivitas pembelajaran yang disarankan disusun dengan memperhatikan
keragaman gaya belajar peserta didik, baik auditori,visual maupun kinestetik. Guru dapat
mengimprovisasi aktivitas pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan guru dan
kondisi aktual pembelajaran.Bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, guru
dapatmenggunakan prior knowledge yaitu pengetahuan awal yangdimiliki peserta didik dari
pengalaman keseharian atau pengetahuansebelumnya.

E. REFLEKSI

Pada materi, guru memandu aktivitas refleksi peserta didik sesuai dengan pembelajaran
yang telah berlangsung.

F. ASESMEN PENILAIAN

Penilaian untuk mengukur ketercapaian kompetensi/tujuanpembelajaran. Rubric


Aktivitas Individu, guru dapat mengukur ketercapaian kompetensi perkembangan
ekonomi pada masa daulah abbasiyah. Kunci jawaban pada setiap pelatihan atau
tes/asesmen. Disesuaikan dengan kondisi aktual pembelajaran. Penilaian hasil kerja
kelompok.
Aspek Penilaian
Ketepatan Estetika (nilai
Nama Jumlah
jawaban seni) paparan
No Kelompok Nilai
1
2
3

Pedoman Penskoran

No Skor Predikat Kriteria


1. 8 Sangat baik Semua jawaban benar/tepat,menarik.

2. 6 Baik Sebagian besar jawaban benar,menarik.


3. 4 Cukup Separuh jawaban benar, menarik.

4. 2 Kurang Sebagian kecil jawaban benar,menarik.

Nilai Akhir : Jumlah skor yang diperoleh x 100

Jumlah skor maksimal (16)

Catatan:

a. Rubrik penilaian bisa menggunkan format lain yang sesuaidengan kondisi siswa.
b. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasar nilaitertinggi dalam aspek
tertentu.
G. KEGIATAN PENGEYAAN DAN REMEDIAL

Kegiatan tindak lanjut (remedial, pengayaan, layanan konseling, dan/atau pemberian


tugas, baik tugas perorangan maupun kelompok,berdasarkan hasil belajar peserta
didik) . Pembelajaran remedial dilakukan melalui:

1. Bimbingan belajar perorangan


Jika terdapat beberapa peserta didik yang memiliki kesukaran variatif sehingga
membutuhkan bimbingan belajar perorangan.
2. Bimbingan belajar kelompok
Jika ada beberapa peserta didik memiliki kesamaan kesukaran belajar.Pembelajaran
ulang dilakukan menggunakan metode dan media yangberbeda jika seluruh peserta
didik memiliki kesukaran.

Bimbingan belajar perorangan dan kelompok dapat diberikanmelalui tugas-tugas


latihan. Bimbingan ini dapat dilakukan denganmenyediakan tutor sebaya. Bimbingan
belajar dilakukan oleh pendidikjika tingkat kesukaran belajar peserta didik membutuhkan
bimbingank husus. Bimbingan ini dapat dilakukan secara perorangan
maupunkelompok.Pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta didik yang
telahmelampaui pencapaian ketuntasan minimal muatan pembelajaran. Alternatif
pembelajaran pengayaan dapat dipilih pada rubrik pengayaan

Mengetahui, Batusangkar,2 Mei 2023


Kepala MTsn 6 Tanah Datar Guru mapel ski

Edi Mardafuly Tsi-Tsiani Hurun I’n


Nip : Nip : 2030101164
H. LAMPIRAN MATERI

Ekonomi (Perdagangan, Perindustrian dan Pertanian) Peningkatan taraf hidup masyarakat dalam
bidang ekonomi masa Daulah Abbasiyah sebenarnya telah dimulai saat Khalifah Abu Ja’far Al-
Mansyur berkuasa. Ia merupakan tokoh utama dari peletak dasar ekonomi Daulah Abbasiyah, sikap
tegas, adil dan bijaksana membawa Daulah Abbasiyah maju dalam berbagai bidang. Kemajuan
sektor ekonomi Daulah Abbasiyah pada masa ini disebabkan oleh usaha-usaha para khalifah yang
mendorong kemajuan dalam sektor perdagangan.
Sektor Perdagangan Perekonomian masyarakat pada masa Daulah Abbasiyah meningkat
saat khalifah Al- Mahdi (775-785 M) memerintah. Hubungan luar negeri Daulah Abbasiyah
dengan kerajaan-kerajaan lain telah membawa peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
menambah kas negara. Kota Basrah menjadi pelabuhan penting, sebagai tempat transit antara
Timur dan Barat, banyak mendatangkan kekayaan bagi Abbasiyah. Selain itu, ada juga pelabuhan
Damaskus dan dermaga Kuffah. Seiring itu, terjadi peningkatan pada sektor tambang, pertanian
dan industri.
Sektor Perindustrian Khalifah Daulah Abbasiyah memiliki perhatian yang sangat serius
dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Untuk itu, mereka aktif mendorong kemajuan sektor
perindustrian. Para khalifah menganjurkan masyarakatnya untuk berlomba-lomba dalam industri
dan pengolahan. Banyak kota dibangun untuk pusat perindustrian. kota Basrah menjadi pusat
industri gelas dan sabun, kota Kuffah merupakan pusat industri tekstil, industri pakaian dari sutra
bersulam ditempatkan di kota Damaskus yang pusat kerajinan sutranya berada di Khazakstan, dan
kota Syam menjadi pusat industri keramik dan gelas berukir.
Sektor Pertanian Pembangunan kanal, bendungan, irigasi dan terusan diperuntukan untuk
memenuhi kebutuhan petani yang hasilnya mampu meningkatkan produktifitas para petani dan
kualitas hasil panennya. Sebagai contoh, pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid, istri khalifah, Ratu
Zubaidah menyaksikan penderitaan rakyat akibat kemarau panjang dalam kunjungannya ke
Makkah dan Madinah. Atas usulan permaisuri, khalifah membangun sebuah bendungan dan
terusan yang dapat mengalirkan air ke ladang-ladang dan untuk kebutuhan hidup para petani.
Sehingga kehidupan masyarakat di dua kota suci itu sejahtera. Untuk mengenang jasa Ratu
Zubaidah, bendungan itu diberi nama “Bendungan Zubaidah”

Anda mungkin juga menyukai