Anda di halaman 1dari 8

-75-

C. Naskah Dinas Khusus


Naskah Dinas Khusus terdiri dari nota kesepahaman, surat
perjanjian, surat kuasa, berita acara, surat keterangan, surat
pengantar, pengumuman, laporan dan telaah staf di Lingkungan
Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang Berada di
Bawahnya.
1. Nota Kesepahaman
a. Pengertian
Nota Kesepahaman adalah Naskah Dinas se bagai
perJanJ1an pendahuluan yang memuat ketentuan
bersifat umum dan perlu ditindaklanjuti dengan
perjanjian kerja sama.
b. Kewenangan Pembuatan dan Penandatanganan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan
menandatangani Nota Kesepahaman yaitu Ketua
Mahkamah Agung atau pejabat yang berwenang.
c. Susunan
1) Kepala/Judul
Bagian kepala/ judul terdiri dari:
a) judul naskah Nota Kesepahaman yang
dilakukan oleh Ketua Mahkamah Agung
dengan p1mpman kementerian / lembaga
menggunakan Lambang Negara secara
simetris, perihal yang dikerjasamakan, nomor,
dan tahun penandatanganan;
b) judul naskah Nota Kesepahaman yang
dilakukan oleh Ketua Mahkamah Agung
dengan instansi swasta/ organisasi dalam
negeri menggunakan Logo Mahkamah Agung
berdampingan dengan Logo para pihak,
perihal yang dikerjasamakan, nomor, dan
tahun penandatanganan;
-76-

c) judul naskah Nota Kesepahaman yang


dilakukan oleh Ketua Mahkamah Agung
dengan instansi pemerintahan dari negara
lain menggunakan Lam bang Negara
berdampingan dengan Lambang Negara para
pihak atau Logo Mahkamah Agung
berdampingan dengan Logo instansi
pemerin tahan dari negara para pihak , perihal
yang dikerjasamakan, nomor, dan tahun
penandatanganan;
d) judul naskah Nota Kesepahaman yang
dilakukan oleh Ketua Mahkamah Agung
dengan instansi swasta/ organisasi dari
negara lain menggunakan Logo Mahkamah
Agung berdampingan dengan Logo para pihak,
perihal yang dikerjasamakan, nomor, dan
tahun penandatanganan;
e) judul naskah Nota Kesepahaman selain Ketua
Mahkamah Agung menggunakan Logo
Mahkamah Agung/ Pengadilan berdampingan
dengan Logo para pihak, perihal yang
dikerjasamakan, nomor, dan tahun
penandatanganan;
f) judul ditulis dengan huruf kapital, diletakkan
secara simetris tan pa diakhiri tanda baca
titik (.); dan
g) nama Mahkamah Agung/ pejabat Mahkamah
Agung ditulis terlebih dahulu (disebut Pihak
Pertama) diikuti dengan nama
kemen terian / instansi lain/ pejabat dari
kementerian/instansi lain (disebut Pihak
-77-

Kedua) kecuali inisiatif Nota Kesepahaman


berasal dari lembaga negara.
2) Pembukaan
Pembukaan Nota Kesepahaman terdiri dari.
a) Pernyataan waktu dan tempat
penandatanganan
(1) Pada pembukaan Nota Kesepahaman
sebelum nama jabatan penandatangan
dicantumkan waktu dan tern pat
penandatanganan.
(2) Penulisan waktu dan tempat
penandatanganan ditulis dalam bentuk
kalimat.
b) Pejabat Penandatangan
Nama lengkap pejabat penandatangan tanpa
disertai gelar diletakkan lurus sebelah kiri,
diikuti dengan nama jabatan, nama dan
alamat/kedudukan lembaga serta pos1s1
perwakilannya dalam perJanJian
pendahuluan, kecuali di lingkungan peradilan
militer menggunakan nama dan pangkat.
c) Dasar Hukum
(1) Dasar hukum memuat dasar
kewenangan pembuatan dan atau
pelaksanaan Nota Kesepahaman.
(2) Jika jumlah peraturan dan kebijakan
yang dijadikan dasar hukum lebih dari 1
(satu), urutan pencantuman perlu
memperhatikan Jen1s dan hierarki
peraturan perundang -perundangan dan
kebijakan tersebut.
-78 -

d) Pernyataan Nota Kesepahaman


Pernyataan Nota Kesepahaman dirumuskan
dengan suatu kalimat yang diakhiri dengan
titik dua (:).
3) Batang tubuh
a) Uraian mengenai pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan/ atau alasan kerja sama.
b) Batang tubuh naskah Nota Kesepahaman
memuat substansi yang dikerjasamakan.
c) Batang tubuh dirumuskan dalam bentuk
pasal.
4) Kaki
Bagian kaki Nota Kesepahaman ditempatkan di
sebelah kanan bawah yang terdiri dari:
a) kedudukan para pihak dalam Nota
Kesepahaman;
b) jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis
dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan
tanda baca koma(,);
c) tanda tangan pejabat yang menetapkan Nota
Kesepahaman; dan
d) nama lengkap pejabat yang menandatangani
Nota Kesepahaman, yang ditulis dengan huruf
kapital, tanpa mencantumkan gelar.
5) Nota Kesepahaman yang dilakukan dengan
instansi pemerintah/ instansi swasta/ organisasi
luar negen menggunakan Bahasa Indonesia,
bahasa negara pihak, dan Bahasa Inggris.
6) Hal -hal yang perlu diperhatikan:
a) dalam naskah kerja sama Mahkamah Agung
dengan pihak lain, para pihak
menandatangani naskah asli untuk masing -
-79-

masing pihak; dan


b) setiap kerja sama Mahkamah Agung dengan
pihak lain didasarkan pada kesetaraan
pejabat yang menandatangani dan
kesetaraan dalam ruang lingkup materi yang
di perj an j ikan.
7) Format nota kesepahaman dapat dilihat pada
contoh di bawah ini
-80-

Gambar 36 Contoh Nata Kesep ahaman Ketua Mahkamah Agung dengan pimp inan kementerian/lembaga

(
(
NOTA KESEPAHAMAN
ANTARA
MAHKAMAH AGUNG
DAN
KEMENTERIAN / LE MBA GA
(
NOMOR: ...... / ...... / ..... .
NOMOR: ...... / ...... / ..... .
(
TENTANG

JUDUL

....................... .... .. .................. , yang bertandatangan di bawah ini:


1. .......... .. ... .. .......... selaku ..................................... , selanjutnya disebut Pihak Pertama.
2. . .......................... selaku ........................... ....... ... , selanjutnya disebut Pihak Kedua.
(
Dasar Hukum : 1. .............................. ........ . .
2. dst
(
Pasal 1

Pasal 2

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

[~-M-ET_E_RA_'_-]
-8 1-

Gambar 3 7 Contoh Nota KesepahamanKetua Mahkamah Agung dengan instansi swastalorganisasi dalam negeri

80 (
(
NOTA KESEPAHAMAN
ANTARA
MAHKAMAH AGUNG,
PIHAK LAIN,
DAN
INSTANSI LAIN
(
NOMOR: ...... / ...... / ..... .
NOMOR: ...... / ...... / ..... .
NOMOR: ...... / ...... / ..... .
(
TENTANG

JUDUL

.. ........ ...................
.................................... , kami yang bertandatangan di bawah ini:
1. ......... . ................. selaku ..................................... , selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. . .......................... se laku ........................................ , selanjutnya d isebut PIHAK KEDUA.
3. . .......................... selaku ..................................... , selanjutnya disebut PIHAK KETIGA.
(
Dasar Huku m : 1. ................................... .... .
2. ds t
(
Pasal 1

Pasa l 2

PIHAK PERT AMA, PIHAK KEDUA,

[ MET ERAI
l
PIHAK KETIGA,
-82-

Garnbar38 Contoh Nata KesepaharnanSelain Ketua MahkarnahAgung

00
NOTA KESEPAHAMAN
(
(

ANTARA
NAMA UNIT ORGANISASI/UNIT KERJA
PIHAK LAIN
DAN
INSTANSI LAIN
(
NOMOR: ...... / ...... / ..... .
NOMOR: ...... / ...... / ..... .
NOMOR: .. ... . / ...... / ..... .
(
TENTANG

JUDUL

............ ...... .... ......................................... .. , kami yang bertandatangan di bawah ini:


1. ...... .... ..... ... ..... .. .. selaku ............ .. ... ................... , selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. . ....... ..... .... ..... ..... selaku .. .......... .... ..................... , selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
3 . . ....... ..... ...... .. ...... selaku .. ......... .. ... ...... ... ............ , selanjutnya disebut PIHAK KETIGA.
(
Dasar Hukum : 1. ..... .. ... .. ........ .. .... ..... .. .... .. .
2. dst
(
Pasal 1

Pasal2

PIHAK PERT AMA, PIHAK KEDUA,

(......
__ M_E
T
_E_RA_i
___ ]

PIHAK KETIGA,

Anda mungkin juga menyukai