Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGELOLAAN PERUBAHAN
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku dan Budaya
Organisasi
Dosen Pengampu:
Hinggil Permana, S,Pd.I.,M.Pd

Disusun Oleh:

Keysha Azzahra Al-ash 2210631120166


Riana Handayani Hasan 2210631120170
Zahra Alvryansyah 2210631120174

PROGRAM STUDI MENEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA
KARAWANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah Perilaku dan
Budaya Organisasi dengan judul “Pengelolaan Perubahan”.
Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada Bpk Hinggil Permana, S,
Pd.I.,M.Pdselaku dosen Perilaku dan Budaya Organisasi, karena telah memberi bimbingan
kepada penulis, dan teman-teman yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan belum sempurnanya apa yang kami
sampaikan, sehingga ada kekurangan dalam penulisan serta isi atau materi, kami mohonsaran
dan kritiknya secara langsung maupun tidak langsung, untuk kesempurnaan penulisan
makalah ini.

Karawang, 8 Oktober 2023

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii
BAB I

PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................... 1
C. TUJUAN MASALAH ................................................................................................................... 1
BAB II

PEMBAHASAN............................................................................................................................. 2
A. Definisi Pengertian Pengelolaan Perubahan dalam Organisasi ............................................... 2
B. Sistem Mengelola Perubahan dalam Organisasi ..................................................................... 3
C. Sifat yang mempengaruhi Perubahan dari organisasi ............................................................. 4
D. Faktor-Faktorb Pengaruh Perubahan ...................................................................................... 7
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................................... 9


A. KESIMPULAN ............................................................................................................................ 9
B. SARAN ...................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perubahan adalah sebuah fenomena alami kehidupan manusia dan organisasi di dunia.
Demikian alaminya, sehingga kadang manusia bersikap biasa, meremehkan dan bahkan
membiarkan perubahan terjadi – sesuai ungkapan panta rei, biarlah air mengalir apa adanya.
Karena panta rei, yang terjadi kemudian adalah kondisi yang nyaris tak berubah, alias status
quo. Meskipun berbilang musim dan tahun, bahkan dasawarsa, ada manusia dan lembaga
yang tetap jumud, karena tidak dikelola dan dilakukan perubahan disengaja, diniatkan,
terprogram dengan baik (intensional, programmed); walau jumlah kelompok ini tidak banyak,
Jumlah yang banyak adalah lembaga yang melakukan perubahan, dan dalam skala yang lebih
kecil adalah perubahan terprogram (planned change) dan kemudian berimbas menjadi adaptif
dan berhasil, sesuatu yang dapat menjamin kemajuan dan bahkan keberlanjutan organisasi.
Ungkapan Darwin tentang survival of the fittest, dan Blancard the key to successful leadership
is influence not authority, di antara argument pentingnya perubahan kelembagaan atau change
(Kasali, 2005). Berusaha mempertahankan diri agar tetap hidup dan bertahan dalam kondisi
lingkungan yang selalu berubah merupakan persoalan yang tidak mudah, karena lingkungan
sangat sulit untuk diprediksi dengan masa diskontinyuitas, sehingga mengharuskan sebuah
organisasi untuk bergerak lebih cepat.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Pengelolaan Perubahan?


2. Bagaimana Mengelola Pengelolaan Perubahan?
3. Fungsi dan tujuan terkait Pengelolaan Perubahan?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan Pengelolaan Perubahan.
2. Untuk Mengetahui masalah yang terjadi terkait dengan Pengelolaan Perubahan.
3. Untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Perilaku dan budaya Organisasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENGELOLAAN PERUBAHAN

Manajemen perubahan adalah suatu teknik proses dimana perubahan pada suatu sistem
dilakukan secara terkendali dengan mengikuti kerangka atau model yang telah ditentukan
sampai batas tertentu (Purhantara, 2012). Organisasi yang sukses adalah organisasi yang
berhasil memperoleh, menanamkan, dan menerapkan pengetahuan untuk mendukung proses
pembelajaran organisasi. Yang dimaksud dengan “organisasi pembelajar” atau “organisasi
pembelajar” adalah suatu organisasi yang mampu terus-menerus melakukan proses belajar
mandiri (self-learning) dan mempunyai “kecepatan berpikir dan bertindak” untuk
mengatasinya. berdasarkan asumsi bahwa terhadap berbagai perubahan yang terjadi.
Peter Senge adalah salah satu tokoh kunci yang mengembangkan teori organisasi
pembelajaran (LO) dalam bukunya Fifth Discipline (1990). (Senge, 1990) kelima aspek
organisasi pembelajar ini mempercepat proses pembelajaran organisasi, beradaptasi terhadap
perubahan, dan mengantisipasi perubahan di masa depan. Perubahan dapat bersifat sukarela
atau terpaksa, seperti melalui pemisahan karyawan, pelatihan, atau pemutusan hubungan kerja.
Selain itu, perubahan perlu dikelola dengan baik secara keseluruhan, bukan hanya sebagian.
Karena proses perubahan memerlukan kekompakan dan seluruh elemen dalam organisasi perlu
berubah, maka kepercayaan terhadap agen perubahan dan situasi masa depan yang ideal
sangatlah penting.
Hal ini menunjukkan bahwa kunci perubahan adalah kepemimpinan. Dalam hal ini,
kepemimpinan yang dibutuhkan sebagai agen perubahan adalah kepemimpinan yang
konsisten, mampu berpartisipasi dalam setiap proses perubahan yang akan datang, dan bebas
dari kolusi, korupsi, dan nepotisme. Seorang pemimpin tidak hanya harus pandai memberi
arahan, tetapi juga mampu berperan sebagai fasilitator, koordinator, penasehat, dan motivator
bagi seluruh anggota organisasi. Manajer dan pemimpin yang efektif harus mengelola
perubahan secara bertanggung jawab. Untuk mengelola perubahan, para manajer saat ini harus
mengembangkan pendekatan yang tepat untuk mengadopsi dan menerapkan perubahan. Oleh
karena itu, setiap proses perubahan yang dilakukan dalam suatu organisasi didukung oleh
seluruh anggota organisasi. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua organisasi mampu
menerapkan pendekatan transformasi yang tepat, sehingga proses transformasi masih stagnan.
Hal ini disebabkan tidak semua anggota organisasi mendukung dan menerima perubahan yang
ada atau menolak perubahan karena krisis kepercayaan terhadap agen perubahan.

2
B. SISTEM MENGELOLA PERUBAHAN

Perubahan merupakan fenomena alam dalam kehidupan manusia dan organisasi di


seluruh dunia. Hal ini sangat wajar, menurut pepatah Panta Rei, terkadang seseorang bersikap
biasa saja, meremehkan bahkan membiarkan adanya perubahan. Kedua, karena pengaruh
Panta Rei, situasinya tetap sama dan hanya sedikit perubahan. Mereka tetap stagnan meski
mengalami perubahan yang tidak terkelola, disengaja dan terprogram melalui musim, tahun,
bahkan puluhan tahun. Meskipun kelompok-kelompok ini tidak banyak jumlahnya, sebagian
besar merupakan organisasi yang memprakarsai perubahan, dan dalam skala yang lebih kecil,
perubahan terprogram akan menghasilkan kemampuan beradaptasi dan sukses, mendorong
kemajuan, dan bahkan memastikan keberlanjutan organisasi. Pernyataan Darwin tentang
survival of the fittest dan pernyataan Blancar bahwa pengaruh, bukan otoritas, adalah kunci
keberhasilan kepemimpinan merupakan salah satu argumen pentingnya perubahan dan
perubahan kelembagaan.
Berusaha mempertahankan diri agar tetap bertahan dalam kondisi lingkungan yang
terus berubah bukanlah suatu permasalahan yang mudah. Karena lingkungan sangat sulit
diprediksi dalam periode tertentu, organisasi memerlukan kemajuan yang lebih cepat. Elemen
lain dari manajemen perubahan yang efektif adalah memahami penolakan yang sering
menyertai perubahan. Manajer perlu mengetahui mengapa orang menolak perubahan dan apa
yang dapat mereka lakukan untuk melawan penolakan tersebut.
Penolakan seringkali disebabkan oleh rasa tidak aman, keuntungan pribadi yang
direncanakan, perbedaan persepsi, dan rasa kehilangan. Mengancam Kepentingan Individu
Banyak perubahan yang dapat mengganggu kepentingan individu dalam suatu organisasi
sehingga mengurangi kekuasaan dan pengaruhnya dalam organisasi. Perbedaan Persepsi
Perbedaan persepsi dapat menyebabkan seseorang menolak perubahan, dan seringkali
perbedaan persepsi ini menyebabkan kolaborasi yang kompleks antara manajer dan karyawan.
Beberapa orang mungkin menolak perubahan yang terjadi karena perasaan kehilangan sesuatu
yang menjadi miliknya. Misalnya, perubahan terjadi di organisasi, namun ada kemungkinan
untuk menolak perubahan karena perubahan ini dapat mengakibatkan hilangnya kekuasaan,
status, dan keamanan kerja.

3
C. SIFAT YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN

Sifat-sifat yang mempengaruhi perubahan menyatakan bahwa ada dua faktor yang
mendorong perubahan. Salah satunya adalah faktor eksternal, seperti perubahan teknologi dan
perekonomian internasional yang semakin terintegrasi, dan yang lainnya adalah faktor internal
organisasi. Hal ini biasanya disebut sebagai perubahan struktural, yang melibatkan perubahan
strategi. Struktur dan Sistem Organisasi dan Perubahan perangkat lunak organisasi (soft system
tools) atau perubahan budaya. Hal ini mencakup perubahan perilaku manusia, kebijakan
sumber daya manusia, dan budaya organisasi dalam organisasi. Dalam perubahan apa pun,
tidak mungkin memilih hanya satu dimensi struktural atau budaya sebagai variabel perubahan.
Kedua aspek tersebut harus dikelola secara bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang
optimal. Pengertian kedua angka di atas, perubahan organisasi mengacu pada perubahan
elemen organisasi seperti struktur, strategi, sistem, dan perilaku manusia dengan tujuan untuk
meningkatkan efektivitas perusahaan. organisasi, kebijakan personalia, dan budaya organisasi.
Dalam perubahan apa pun, tidak mungkin memilih hanya satu dimensi struktural atau budaya
sebagai variabel perubahan. Berdasarkan pengertian kedua tokoh di atas, perubahan organisasi
mengacu pada perubahan unsur-unsur organisasi seperti struktur, strategi, sistem, dan perilaku
manusia dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas perusahaan. Namun dalam praktiknya,
para pengambil keputusan cenderung hanya memperhatikan perubahan struktural karena
dampak perubahan tersebut langsung terlihat, sedangkan perubahan budaya sehingga sering
diabaikan.
Winardi menyatakan bahwa perubahan organisasi adalah proses perpindahan suatu
organisasi dari keadaan saat ini ke keadaan masa depan yang diinginkan guna meningkatkan
efektivitasnya. Sejalan dengan hal tersebut, Anne Maria menganggap perubahan organisasi
adalah tindakan menata kembali komponen-komponen organisasi guna meningkatkan
efisiensi dan efektivitasnya.
• Sumber sumber pengelolaan perubahan
Sumber sumber yang dapat mendorong adanya perubahan dalam organisasi antara lain:
a. Lingkungan, Lingkungan umum organisasi dalam masyarakat meliputi faktor-faktor
teknologi ekonomi, hukum, politik dan kebudayaan
b. Sarana dan nilai, Lingkungan umum organisasi dalam masyarakat meliputi faktor-faktor
teknologi ekonomi, hukum, politik dan kebudayaan
c. Teknik, Sistem teknik jelas merupakan suatu sumber perubahan organisasi. Perubahan teknik
ini meliputi bentuk dan fungsi suatu produk atau jasa, disamping proses transformasi yang
dipakai oleh organisasi itu.
d. Struktur, Sistem teknik jelas merupakan suatu sumber perubahan organisasi. Perubahan teknik

4
ini meliputi bentuk dan fungsi suatu produk atau jasa, disamping proses transformasi yang
dipakai oleh organisasi itu.
e. Manajerial, Dalam kegiatan perencanaan dan pengwasan, peranan manajer adalah
mempertahankan keseimbangan yang dinamis antara kebutuhan akan stabilitas dan kontinuitas
organisasi dengan kebutuhan akan adaptasi dan inovas
f. Konsiltan,, . Dorongan kuat untuk perubahan organisasi juga datang dari para konsultan.
Adakalanya digambarkan sebagai “jawaban yang mencari pertanyaaan ‘atau’ pemecahan yang
mencari persoalan”. Hal-hal yang mendorong terjadinya perubahan, tetapi faktor yang
menonjol adalah keberadaan teknologi komputer, kompetisi di tingkat lokal maupun global
serta kondisi demografi

Perubahan dilakukan untuk mengatasi krisis yang kita hadapi organisasi,


terutama krisis di masa depan. Krisis dalam organisasi biasanya disebabkan oleh
kegagalan organisasi dalam memecahkan masalah berbagai perubahan, tetapi juga
perubahan individu di jajaran organisasi, krisis internal krisis yang disebabkan oleh
organisasi dan faktor eksternal. Krisis dalam organisasi diwujudkan setelah berdampak
pada hasil organisasi secara keseluruhan ukuran Kinerja organisasi yang terlihat seperti
stagnasi memang terjadi manajer organisasi melakukan analisis untuk menentukan
apa menyebabkan krisis Ketika suatu krisis teridentifikasi, maka krisis tersebut harus
dikelola organisasi tidak mengubah krisis menjadi hambatan yang memperlambatnya
gerakan organisasi atau menafsirkan krisis sebagai faktor negatif, namun sebaliknya
melakukan perbaikan agar pengelolaan organisasi dapat mengatasi krisis tersebut
sehingga tujuan dan sasaran yang dapat dicapai ditekankan dengan lebih efektif
organisasi.
Keterlibatan seluruh tingkat organisasi dalam memahami tujuan perubahan
tidak hanya meyakinkan akan pentingnya perubahan organisasi tetapi yang lebih
penting adalah meyakinkan jajaran organisasi bahwa perubahan yang dilakukan akan
berdampak luas pada kesejahteraan semua orang hanya mereka yang ada dalam
organisasi.

Dapat dikatakan bahwa perubahan dalam organisasi pada dasarnya adalah:


1. Meningkatkan efektivitas organisasi
2. Meningkatkan kesejahteraan seluruh jajaran organisasi
3. Berorientasi kepada masa depan
4. Mendekatkan diri pada pelanggan atau pengguna jasa organisasi.

5
Kemampuan untuk melakukan perubahan organisasi adalah untuk organisasi bekerja untuk
mencapai tujuan atau sasaran organisasi. Meskipun itu dalam mencapai tujuan tersebut tidak
hanya untuk kepentingan organisasi tetapi juga kepentingan pribadi dalam organisasi. Orang
di dalam organisasi adalah orang yang sangat tertarik dengan kegiatan organisasi, Meski bisa
dimaklumi, kinerja suatu organisasi sangat ditentukan oleh kinerja masing-masing individu.
Hubungan antara organisasi dan orang-orangnya organisasi mempunyai simbolisme timbal
balik.
Pemimpin yang baik dalam suatu organisasi adalah yang dapat memastikan hal tersebut
Manfaat individu direalisasikan oleh organisasi, namun pada saat yang bersamaan dan
meyakinkan anggota bahwa manfaat ini terwujud efektif jika masing-masing memberikan
kinerja tinggi organisasi Oleh karena itu, kinerja organisasi ditentukan oleh kontribusi
masing-masing anggotanya organisasi.

Selain itu, tujuan dan strategi yang dirumuskan harus disebarluaskan secara sistematis
kepada seluruh anggota organisasi di setiap departemen, departemen dan unit. masalah
mereka dikatakan jelas dan mampu berbagi tujuan dan untuk menetapkan strategi. Selain itu,
pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan tindakan yang diperlukan dari anggota
organisasi program pengembangan keterampilan profesional staf yang berkelanjuta.
Syafarudin (2015) Ringkasan, pada peringkat ini seseorang pemimpin organisasi perlu
memberikan tumpuan kepada aspek berikut bagi memastikan objektif dan strategi yang digubal
adalah sebagai berikut:
a. Mewujudkan sturuktur organisasi yang bersesuian dengan strategi yang hendak dilaksanakan
b. Menyediakan sumber yang diperlukan khususnya kewangan, sumber manusia, infrastruktur dan
persekitaran yang kondusif
c. Mendapatkan komitmen dari pada warga organisasi
d. Mewujudkan dasar organisasi dan prosedur bagi membimbing warga organisasi melaksanakan
objektif dan strategi
e. Mendokumentasikan data bagi rujukan masa depan
f. Melahirkan pimpinan baris hadapan yang berupaya melakukan kaloboratif dengan warga
organisasi lain
g. Mewujudkan sistem ganjaran yang berupaya memotivasikan warga organisasi Proses
implementasi yaitu pelaksanaan strategi yang melibatkan seperangkat pelatihan terpadu dan
kegiatan yang digunakan untuk ; 1) Mengalokasikan sumber daya, 2) Mengorganisasikannya, 3)
Memberi tugas dan tanggung jawab, 4)Menentukan sistem administrasi dalam mengukuh dan
mengendalikan secara tercapai evalusi

6
D. FAKTOR – FAKTOR PENGARUH PERUBAHAN

Ada beberapa pengaruh perubahan yang terdapat beberpa faktor penyebab resistensi
sebuah perubahan, yaitu:
a. Kebiasaan
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang hidup menurut kebiasaan-kebiasaan yang
diperolehnya. Kebiasaan ini memudahkan seseorang dalam melakukan aktivitas
kehidupan yang sangat kompleks. Ketika dihadapkan pada perubahan, masyarakat
cenderung enggan mengubah kebiasaan lamanya. Contoh sederhananya adalah
seseorang yang kesulitan mengubah kebiasaan makan nasi setiap hari dan
menggantinya dengan roti. Itu tergantung pada kebiasaan Anda sehari-hari.
b. Ketakutan terhadap munculnya yang tak diinginkan
Perubahan sering kali menciptakan ketidakpastian karena perubahan tersebut
memindahkan orang dari situasi yang biasa mereka alami ke situasi lain yang belum
mereka kenal. Akibatnya, masyarakat yang menghadapi perubahan ini takut akan
dampak yang mungkin merugikan mereka. Ketakutan ini disebabkan oleh keengganan
pihak-pihak yang sudah mempunyai kedudukan stabil untuk melakukan perubahan
yang tidak menjamin akan lebih baik dari sebelumnya.
c. Faktor ekonomi
Pendapatan yang menurun, kenaikan gaji yang tidak sesuai ekspektasi, dan kenaikan
biaya transportasi merupakan beberapa faktor ekonomi yang dapat menyebabkan
resistensi terhadap perubahan. Jika suatu perubahan berdampak besar pada seseorang,
Anda bisa memperkirakan orang tersebut akan lebih menolaknya. Dengan kata lain,
sebagian orang tidak mau mengambil risiko melakukan perubahan jika faktor ekonomi
tidak memungkinkan.
d. Tidak adanya kepercayaan dalam situasi kerja
Pemimpin yang membangun aliansi dengan bawahannya berdasarkan ketidak-
percayaan lebih besar kemungkinannya menghadapi penolakan ketika menerapkan
rencana perubahan. Sebaliknya, pemimpin yang yakin bahwa bawahannya akan
memperlakukan perubahan secara terbuka, jujur, dan partisipatif akan berusaha lebih
keras dalam mengelola perubahan dan melihatnya sebagai peluang. Oleh karena itu,
jika tingkat kepercayaan antar manajer bawahan terjalin dengan baik, maka perubahan
dapat terjadi dalam organisasi.
e. Takut mengalami kegagalan
Proses pergantian pekerjaan dapat menimbulkan stres bagi karyawan, sehingga
7
menimbulkan keraguan terhadap kemampuan mereka dalam melaksanakan pekerjaan
dengan sukses. Dalam jangka panjang, keraguan ini menyebabkan karyawan
kehilangan kepercayaan diri dan melemahkan potensi mereka.
f. Hilangnya status atau keamanan kerja
Di sisi lain, pemanfaatan teknologi dan sistem manajemen baru berbasis teknologi di
dunia kerja dapat mempercepat proses penyelesaian pekerjaan. Namun di sisi lain, hal
ini juga menyebabkan semakin sedikitnya lapangan kerja yang membutuhkan tenaga
manusia. Dampak-dampak inilah yang sering dikhawatirkan oleh karyawan ketika
melakukan perubahan. Bagi sebagian besar pekerja, pengangguran dapat diartikan
sebagai hilangnya status dan hancurnya keuangan rumah tangga. Karena itu, karyawan
menolak perubahan.
g. Tidak ada manfaat yang diperoleh dari perubahan
Orang menolak perubahan jika mereka yakin bahwa perubahan tidak menguntungkan
mereka. Berdasarkan pembahasan di atas, hendaknya para pemimpin organisasi
mempertimbangkan ketujuh faktor tersebut ketika melakukan perubahan. Memberikan
rasa aman kepada anggota organisasi dengan memberikan kepastian bahwa ketakutan
yang timbul akibat perubahan organisasi dapat diatasi secara memadai dengan memilih
metode yang tepat sesuai dengan situasi organisasi.

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang didapat dari awal hingga akhir pembuatan makalah ini “Mengelola
Perubahan Organisasi”. Maka dapat diambil kesimpulan bahwaPerubahan organisasi adalah
setiap modifikasi substantive pada beberapa bagian dari organisasi. Perubahan mungkin
didorong oleh kekuatan internal atau kekuatan eksternal dari organisasi. Secara umum,
perubahan terencana lebih disukai daripada perubahan reaktif. Mengelola Proses perubahan
sangat penting. Model lewin menyediakan suatu perspektif umum mengenai langkah-langkah
dalam perubahan, walau suatu model yang komprehensif biasanya lebih efektif. Orang
cenderung untuk menolak perubahan karena adanya ketidakpastian, ancaman terhadap
kepentingan pribadi, persepsi yang berbeda, dan perasaan kehilangan. Partisipasi, pendidikan
dan komunikasi, fasilitasi, dan analisis kekuatan lapangan merupakan metode untuk
mengatasi penolakan tersebut.

B. SARAN
Kami berharap dengan adanya makalah ini para pembaca dapat lebih memahami makalah
Mengelola perubahan materi Sesuai dengan kesimpulan diatas. Kami menyadari banyak
kekurangan dari makalah yang kami susun. Oleh karena itu, mohon kritik dan sarannya
untuk memperbaiki kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA
Ayu Sulastri, M. R. (2019). SRATEGI PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN
PERUBAHAN ORGANISASI. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 3.
Dr. Erika Setyanti Kusumaputri, S. Psi. , M. S. (2018). MENGELOLA PERUBAHAN
ORGANISASI DAN INOVASI. Perubahan Organisasi Dalam Persekpetif Islam Dan
Psikologi.
Fatma, S., Analisis, L., Yang, F.-F., Kinerja, M., Pengelola, O., Sugiyarti, Z., & Laela, F.
(2010). TAZKIA Islamic Finance & Business Review. In Agustus-Desember (Vol. 5,
Issue 2).
grup penerbitan CV BUDI UTAMS. (2012). perubahan organisasi dalam perspektif islam
dan psikologi.
Muhammad Rifa’i. (2017). PENGELOLAAN TERHADAP PERUBAHAN DAN
PERKEMBANGAN ORGANISASI. HIJRI - Jurnal Manajemen Pendidikan Dan
Keislaman , 6.
Program, A. B., Kependidikan, S., Sekolah, I., Agama, T., Publisistik, I., & Jakarta, T. (2022).
Manajemen Perubahan Pendidikan-BY SA 4.0. Jambura Journal of Educational
Management, 55(3), 63.

10

Anda mungkin juga menyukai