Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KERAJAAN TALLO

OLEH KELOMPOK 2:

1.Nur Aisyah Mutmainnah

2.Sebi Aryuni Rosami

3.Reski Alfadillah

4.Ayu Andira

5.Arda

6.Syerina

7.Hardi

8.Muh.Resky

9.Nasar
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karuniaNyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kerajaan Tallo”
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam semester-2 tahun
pelajaran 2023/2024. Kami berharap karya tulis sederhana ini, dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Sejarah Kerajaan Islam
Tallo di Indonesia. Meskipun karya tulis ini masih jauh dari sempurna, semoga karya
tulis sederhana ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Kami juga berterimakasih kepada Ibu Asma Wardani,S.Pd.,M.Pd,selaku guru


Pendidikan Agama Islam sekaligus pembimbing dalam penulisan,sehingga tulisan
sederhana ini dapat selesai dengan lancar.Dan tidak lupa pula penulis mohon maaf atas
kekurangan isi dari makalah yang penulis buat ini.Mohon kritik serta
sarannya.Terimakasih.

Solo,15 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar belakang 1

B. Rumusan masalah 2

C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Latar belakang berdirinya Kerajaan Tallo 3

B. Perkembangan Kerajaan Tallo 4

C. Kondisi Sosial Politik Kerajaan Tallo 4

D. Kerajaan Tallo dari Segi Ekonomi dan Sosial Budaya 5

E. Runtuhnya Kerajaan Tallo 6

BAB III PENUTUP 7

A. Kesimpulan 7

B. Saran 7

DAFTAR PUSTAKA 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar sukses yang terdapat di
daerah Sulawesi Selatan. Rakyatnya berasal dari suku Makassar yang terdapat
diujung selatan dan pesisir barat Sulawesi. Wilayah kerajaan ini sekarang berada
dibawah Kabupaten Gowa dan daerah sekitarnya yang dalam bingkai Negara
kesatuan RI dimekarkan menjadi Kota Madya Makassar dan kabupaten lainnya.
Kerajaan ini memiliki raja yang paling terkenal bergelar Sultan Hasanuddin, yang
saat itu melakukan perperangan yang dikenal dengan Perang Makassar (1666-1669)
terhadap Belanda yang dibantu oleh kerajaan Bone yang berasal dari Suku Bugis
dengan rajanya Arung Palaka. Tapi perang ini bukan berarti perang antar suku
Makassar- Suku Bugis, karna dipihak Gowa ada sekutu Bugisnya demikian pula
dipihak Belanda-Bone, ada sekutu Makassarnya. Politik Divide et Impera Belanda,
terbukti sangat ampuh disini. Perang Makassar ini adalah perang terbesar Belanda
yang pernah dilakukan di abad itu.

Pada awalnya didaerah Gowa terdapat 9 komunitas yang dikenal dengan nama
Bate Kalapang (9 bendera), yang kemudian menjadi pusat kerajaan Gowa:
Tembolo, Lakiung, Prang-Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei, Sero dan
Kalili. Melalui berbagai cara, baik damai maupun paksaan, komunitas lainnya
bergabung untuk membentuk Kerajaan Gowa. Cerita dari pendahulu di Gowa
dimulai oleh Tumanurung sebagai pendiri Istana Gowa, tetapi tradisi Makassar lain,
menyebutkan 4 orang yang mendahului datangnya Tumanurung, 2 orang pertama
adalah Batara Guru dan saudaranya. Masing-masing kerajaan tersebut membentuk
persekutuan sesuai dengan pilihan masing-masing. Salah satunya adalah Kerajaan
Gowa dan Tallo membentuk persekutuan pada tahun 1528, sehingga melahirkan
suatu kerajaan yang lebih dikenal dengan Kerajaan Makassar. Nama Makassar
sebenarnya adalah ibukota dari Kerajaan Gowa dan sekarang masih digunakan

iv
sebagai nama ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Secara geografis daerah Sulawesi
Selatan memiliki provinsi yang sangat strategis karena berada dijalur pelayaran
(perdagangan) nusantara. Bahkan daerah Makassar menjadi pusat persinggahan para
pedagang baik yang berasal dari bagian Indonesia bagian Timur maupun yang
berasal dari Indonesia bagian Barat. Dengan posisi strategis tersebut, maka Kerajaan
Makassar berkembang menjadi kerajaan besar dan berkuasa atas jalur perdagangan
nusantara.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Kerajaan Tallo?

2. Bagaimana perkembangan Kerajaan Tallo?

3. Bagaimana kondisi sosial-politik, ekonomi dan sosial budaya Kerajaan Tallo?

4. Jelaskan sebab runtuhnya Kerajaan Tallo!

C. Tujuan

1. Mengetahui latar belakang berdirinya Kerajaan Tallo

2. Mengetahui perkembangan Kerajaan Tallo

3.Mengetahui kondisi sosial-politik,ekonomi dan sosial budaya Kerajaan Tallo

4. Mengetahui sebab runtuhnya Kerajaan Tallo

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar belakang berdirinya Kerajaan Tallo


Di Sulawesi Selatan pada abad ke 16 terdapat beberapa kerajaan mandiri
diantaranya Gowa, Tallo, Bone, Sopeng, Wajo, dan Sidenreng. Setiap kerajaan
tersebut membentuk persekutuan sesuai dengan pilihan masing-masing. Salah
satunya adalah Kerajaan Tallo.Kerajaan Tallo membentuk persekutuan bersama
kerajaan Gowa pada tahun 1528, sehingga melahirkan apa yang lebih dikenal
dengan sebutan Kerajaan Gowa-Tallo atau Kerajaan Makassar. Raja Gowa, Daeng
Manrabia menjadi raja bergelar Sultan Allaudin dan Raja Tallo, Karaeng Mantoaya
menjadi perdana menteri bergelar Sultan Abdullah karena pusat pemerintahannya
terdapat di Makassar, Kerajaan Gowa dan Tallo sering disebut sebagai Kerajaan
Makassar. Wilayah kerajaan ini sekarang berada dibawah Kabupaten Gowa dan
sekitarnya.

Karena posisinya yang strategis diantara wilayah barat (Malaka) dan timur
nusantara (Maluku), Makassar menjadi bandar pertama untuk memasuki Indonesia
Timur yang kaya rempah-rempah. Kerajaan ini memiliki pelaut-pelaut tangguh
yang memperkuat barisan pertahanan Laut Makassar

Sumber asing tertulis pertama dari catatan Tome Pires. Dalam catatannya
dia melukiskan kemampuan pelayaran dan perdagangan orang-orang
Makassar.Pires menulis : “Orang-orang Makassar telah berdagang sampai ke
Malaka, Jawa, Borneo, Negeri Siam dan juga semua tempat yang terdapat antara
Pahang dan Siam. “(Swang: 2005,72)”Kesultanan ini disebut-sebut kaya akan
beras, bahan-bahan makanan lainnya, daging, dan kapur barus hitam. Mereka
memasok barang dagangan dari luar, antara lain jenis pakaian dari cambay, bengal,
dan keling. Dan penemuan banyak jenis keramik dari asal Dinasti Sung dan Ming di
daerah Sulawesi Selatan juga membuktikan kerajaan ini telah berhubungan dengan
Cina.

vi
B. Perkembangan Kerajaan Tallo
Pada awalnya, Kerajaan Tallo yang lebih dikenal sebagai Kerajaan Makassar
terdiri dari beberapa kerajaan yang bercorak Hindu, antara lain, Gowa, Tallo, Wajo,
Bone, Soppeng, dan Luwu. Dengan adanya dakwah dari Dato'ri Bandang dan Dato'
Sulaiman, Sultan Alauddin (Raja Gowa) masuk Islam. Setelah raja memeluk Islam,
rakyat pun segera ikut memeluk Islam.
Kerajaan Gowa dan Tallo kemudian menjadi satu dan lebih dikenal dengan
nama Kerajaan Makassar dengan pemerintahannya yang terkenal adalah Sultan
Hasanuddin (1653 – 1669). Ia berhasil memperluas pengaruh Kerajaan Makassar
sampai ke Matos, Bulukamba, Mondar, Sulawesi Utara, Luwu, Butan, Selayar,
Sumbawa, dan Lombok. Hasanuddin juga berhasil mengembangkan pelabuhannya
dan menjadi bandar transito di Indonesia bagian timur pada waktu itu. Hasanuddin
mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur. Karena keberaniannya dan semangat
perjuangannya, Makassar menjadi kerajaan besar dan berpengaruh terhadap
kerajaan di sekitarnya.

C.Kondisi Sosial Politik Kerajaan Tallo


Pada awal abad ke 16, datanglah Dato’ ri Bandang, Ulama Islam dari
Sumatera Barat. Ia menyebarkan ajaran Islam di makassar. Raja Makassar, Daeng
Manrabia memeluk agama Islam, dan namanya diubah menjadi Sultan Alauddin.
Dibawah pemerintahannya ( Pemerintah 1591-1638) Kesultanan Makassar
berkembang menjadi Negara Maritim yang kuat. Pada masa ini pula orang mulai
mengenal jenis perahu layar Lambo dan Pinisi.

Kerajaan mencapai puncaknya pada masa Sultan Muhammad Said (1639-


1653) dan Sultan Hasanuddin (1653-1669). Kedua Sultan ini membawa Makassar
sebagai daerah dagang yang maju. Wilayah kekuasaannya meluas sampai ke Fores
dan Pulau Solor di Nusa Tenggara. Secara khusus dibawah Hasanuddin, kerajaan-
kerajaan kecil di sekitar Makassar seperti Kerajaan Wajo, Bone, Luwu, dan

vii
Soppeng berhasil dikuasai.

D. Kerajaan Tallo dari segi Ekonomi dan Sosial Budaya


Kerajaan ini memperoleh kemajun ekonomi yang amat pesat, terutama dibidang
perdagangan.

Kemajuan di bidang perdagangan ini disebabkan antara lain:


 Banyak pedagang hijrah ke Makassar setelah Malaka jatuh ketangan
Portugis pada tahun 1511.
 Orang-orang Makassar dan Bugis terkenal sebagai pelaut ulungyang dapat
mengamankan wilayah lautnya.
 Tersedia banyak rempah-rempah (dari Maluku).

Makassar berkembang sebagai pelabuhan internasional. Banyak oedagang asing


seperti Portugis, Inggris, Denmark datang berdagang di Makassar dengan tipe
perahunya seperti pinisi dan lombo, pedagang-pedagang Makassar memegang peran
penting dalam perdagangan di Nusantara, meski akhirnya untuk itu harus terlibat
perang dengan VOC. Sementara itu, untuk menjamin dan mengatur perdagangan
dan pelayaran di wilayahnya, Makassar mengeluarkan UU dan hukum perdagangan
yang disebut Ade Allopiloping Bacanna Pabalue, yang dimuat dalam buku Lontana
Amanna Coppa.

Meski memiliki kebebasan dalam mencapai kesejahteraan hidup, dalam


kehidupan sosial sehari-hari mereka sangat terikat dengan norma adat yang mereka
anggap sakral. Norma kehidupan sosial Makassar diatur berdasarkan adat dan
agama Islam yang disebut Pangadakkang. Selain norma tersebut, masyarakat
Makassar juga mengenal pelpisan sosial; lapisan atas yang merupakan golongan
bangsawan dan keluarganya disebut “Anakarung/Karaeng”, sedangkan rakyat
kebanyakan disebut “to maradeka”, dan masyarakat lapisan bawah yaitu para
hamba-sahaya disebut golongan “ata”.

Mengingat statusnya sebagai negara maritim, sebagian besar kebudayaannya

viii
bercorak maritim. Hasil kebudayaannya yang terkenal adalah perahu pinisi.
Perahu-perahu ini berlayar tidak saja berlayar di perairan Indonesia, tapi juga
sampai ke mancanegara.
E. Runtuhnya Kerajaan Tallo
Daerah kekuasaan Makassar luas, seluruh jalur perdagangan di Indonesia timur
dapat dikuasainya. Sultan Hasanuddin terkenal sebagai raja yang sangat anti kepada
dominasi asing. Oleh karena itu ia menentang kehadiran dan monopoli yang
dipaksakan oleh VOC yang telah berkuasa di Ambon. Untuk itu hubungan antara
Batavia (pusat kekuasaan VOC di Hindia Timur) dan Ambon terhalangi oleh adanya
Kerajaan Makassar. Dengan kondisi tersebut maka timbul pertentangan antara sultan
Hasanuddin dengan VOC. Bahkan menyebabkan terjadinya perperangan, perperangan
tersebut terjadi didaerah Maluku.
Dalam perperangan melawan VOC, Sultan Hasanuddin memimpin sendiri
pasukannya untuk memporak- porandakan pasukan Belanda di maluku. Akibatnya
kedudukan Belanda semakin terdesak. Atas keberanian Sultan Hasanuddin tersebut
maka Belanda memberikan julukan padanya sebagai Ayam Jantan dari Timur. Upaya
Belanda untuk mengakhiri perperangan dengan Makassar yaitu dengan melakukan
politik adu domba antara Makassar dengan Kerajaan Bone (daerah kekuasaan
Makassar). Raja Bone yaitu Aru Palaka yang merasa dijajah oleh Makassar meminta
bantuan kepada VOC untuk melepaskan diri dari kekuasaan Makassar. Sebagai
akibatnya Aru Palaka bersekutu dengan VOC untuk menghancurkan Makassar.
Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota
kerajaan Makassar. Dan secara terpaksa Kerajaan Makassar harus mengakui
kekalahannya dan menandatangani perjanjian Bongaya tahun 1667 yang isinya tentu
sangat merugikan Kerajaan Makassar. Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi
perlawanan Makassar terhadap Belanda tetap berlangsung.Bahkan pengganti dari
Sultan Hasanuddin yaitu Mapasomba (Putera Hasanuddin) meneruskan perlawanan
melawan Belanda.Untuk mengahadapi perlawanan Rakyat Makassar.Belanda
mengerahkan pasukannya secara besar-besaran.Akhirnya Belanda dapat menguasai
sepenuhnya Kerajaan Makassar.Makassar atau Kerajaan Tallo mengalami kehancuran.

ix
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Kesrajaan Tallo adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat
di daerah Sulawesi selatan. Rakyat dari kerajaan ini berasal dari suku makassar yang
berdiam diujung selatan dan pesisir barat Sulawesi. Sejak Kerajaan Tallo sebagai pusat
perdagangan laut,kerajaan ini menjalin hubungan dengan ternate yang sudah menerima
islam dari gresik. Raja ternate yakni baabullah mengajak Raja Tallo untuk masuk islam,
tapi gagal. Baru pada masa raja datu ri bandang datang kekerajaan tallo, agama islam
mulai masuk ke kerajaan ini. Setahun kemudian hampir seluruh penduduk kerajaan tallo
memeluk islam. Mubaligh yang berjasa menyebarkan islam adalah Abdul kodir khotib
tunggal yang berasal dari Minangkabau.

B.Saran

Saran yang bersifat membangun dari para guru, pembaca dan teman-teman
lainnya kami harapkan demi perbaikan makalah tentang Kerajaan Tallo ini. Kami pun
mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan dan kata-kata.Sekian dan
Terimakasih.

x
DAFTAR PUSTAKA

Adil M, Hapsari Ratna. 2014. Sejarah Indonesia Jilid 1 Kelompok Wajibuntuk


SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Alfian Magdalia, Nurliana S Nana, Suhartono Sudarini. 2006. Sejarahuntuk SMA dan
MA Kelas XI Progam IPS. Jakarta: Erlangga

Rizal Syamsul, Suhartono. 2007. Sejarah untuk SMA dan MA Kelas XI Progam IPA.
Jakarta: Widya Utama

xi

Anda mungkin juga menyukai