KERAJAAN TALLO
OLEH KELOMPOK 2:
3.Reski Alfadillah
4.Ayu Andira
5.Arda
6.Syerina
7.Hardi
8.Muh.Resky
9.Nasar
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karuniaNyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kerajaan Tallo”
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam semester-2 tahun
pelajaran 2023/2024. Kami berharap karya tulis sederhana ini, dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Sejarah Kerajaan Islam
Tallo di Indonesia. Meskipun karya tulis ini masih jauh dari sempurna, semoga karya
tulis sederhana ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar sukses yang terdapat di
daerah Sulawesi Selatan. Rakyatnya berasal dari suku Makassar yang terdapat
diujung selatan dan pesisir barat Sulawesi. Wilayah kerajaan ini sekarang berada
dibawah Kabupaten Gowa dan daerah sekitarnya yang dalam bingkai Negara
kesatuan RI dimekarkan menjadi Kota Madya Makassar dan kabupaten lainnya.
Kerajaan ini memiliki raja yang paling terkenal bergelar Sultan Hasanuddin, yang
saat itu melakukan perperangan yang dikenal dengan Perang Makassar (1666-1669)
terhadap Belanda yang dibantu oleh kerajaan Bone yang berasal dari Suku Bugis
dengan rajanya Arung Palaka. Tapi perang ini bukan berarti perang antar suku
Makassar- Suku Bugis, karna dipihak Gowa ada sekutu Bugisnya demikian pula
dipihak Belanda-Bone, ada sekutu Makassarnya. Politik Divide et Impera Belanda,
terbukti sangat ampuh disini. Perang Makassar ini adalah perang terbesar Belanda
yang pernah dilakukan di abad itu.
Pada awalnya didaerah Gowa terdapat 9 komunitas yang dikenal dengan nama
Bate Kalapang (9 bendera), yang kemudian menjadi pusat kerajaan Gowa:
Tembolo, Lakiung, Prang-Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei, Sero dan
Kalili. Melalui berbagai cara, baik damai maupun paksaan, komunitas lainnya
bergabung untuk membentuk Kerajaan Gowa. Cerita dari pendahulu di Gowa
dimulai oleh Tumanurung sebagai pendiri Istana Gowa, tetapi tradisi Makassar lain,
menyebutkan 4 orang yang mendahului datangnya Tumanurung, 2 orang pertama
adalah Batara Guru dan saudaranya. Masing-masing kerajaan tersebut membentuk
persekutuan sesuai dengan pilihan masing-masing. Salah satunya adalah Kerajaan
Gowa dan Tallo membentuk persekutuan pada tahun 1528, sehingga melahirkan
suatu kerajaan yang lebih dikenal dengan Kerajaan Makassar. Nama Makassar
sebenarnya adalah ibukota dari Kerajaan Gowa dan sekarang masih digunakan
iv
sebagai nama ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Secara geografis daerah Sulawesi
Selatan memiliki provinsi yang sangat strategis karena berada dijalur pelayaran
(perdagangan) nusantara. Bahkan daerah Makassar menjadi pusat persinggahan para
pedagang baik yang berasal dari bagian Indonesia bagian Timur maupun yang
berasal dari Indonesia bagian Barat. Dengan posisi strategis tersebut, maka Kerajaan
Makassar berkembang menjadi kerajaan besar dan berkuasa atas jalur perdagangan
nusantara.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
v
BAB II
PEMBAHASAN
Karena posisinya yang strategis diantara wilayah barat (Malaka) dan timur
nusantara (Maluku), Makassar menjadi bandar pertama untuk memasuki Indonesia
Timur yang kaya rempah-rempah. Kerajaan ini memiliki pelaut-pelaut tangguh
yang memperkuat barisan pertahanan Laut Makassar
Sumber asing tertulis pertama dari catatan Tome Pires. Dalam catatannya
dia melukiskan kemampuan pelayaran dan perdagangan orang-orang
Makassar.Pires menulis : “Orang-orang Makassar telah berdagang sampai ke
Malaka, Jawa, Borneo, Negeri Siam dan juga semua tempat yang terdapat antara
Pahang dan Siam. “(Swang: 2005,72)”Kesultanan ini disebut-sebut kaya akan
beras, bahan-bahan makanan lainnya, daging, dan kapur barus hitam. Mereka
memasok barang dagangan dari luar, antara lain jenis pakaian dari cambay, bengal,
dan keling. Dan penemuan banyak jenis keramik dari asal Dinasti Sung dan Ming di
daerah Sulawesi Selatan juga membuktikan kerajaan ini telah berhubungan dengan
Cina.
vi
B. Perkembangan Kerajaan Tallo
Pada awalnya, Kerajaan Tallo yang lebih dikenal sebagai Kerajaan Makassar
terdiri dari beberapa kerajaan yang bercorak Hindu, antara lain, Gowa, Tallo, Wajo,
Bone, Soppeng, dan Luwu. Dengan adanya dakwah dari Dato'ri Bandang dan Dato'
Sulaiman, Sultan Alauddin (Raja Gowa) masuk Islam. Setelah raja memeluk Islam,
rakyat pun segera ikut memeluk Islam.
Kerajaan Gowa dan Tallo kemudian menjadi satu dan lebih dikenal dengan
nama Kerajaan Makassar dengan pemerintahannya yang terkenal adalah Sultan
Hasanuddin (1653 – 1669). Ia berhasil memperluas pengaruh Kerajaan Makassar
sampai ke Matos, Bulukamba, Mondar, Sulawesi Utara, Luwu, Butan, Selayar,
Sumbawa, dan Lombok. Hasanuddin juga berhasil mengembangkan pelabuhannya
dan menjadi bandar transito di Indonesia bagian timur pada waktu itu. Hasanuddin
mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur. Karena keberaniannya dan semangat
perjuangannya, Makassar menjadi kerajaan besar dan berpengaruh terhadap
kerajaan di sekitarnya.
vii
Soppeng berhasil dikuasai.
viii
bercorak maritim. Hasil kebudayaannya yang terkenal adalah perahu pinisi.
Perahu-perahu ini berlayar tidak saja berlayar di perairan Indonesia, tapi juga
sampai ke mancanegara.
E. Runtuhnya Kerajaan Tallo
Daerah kekuasaan Makassar luas, seluruh jalur perdagangan di Indonesia timur
dapat dikuasainya. Sultan Hasanuddin terkenal sebagai raja yang sangat anti kepada
dominasi asing. Oleh karena itu ia menentang kehadiran dan monopoli yang
dipaksakan oleh VOC yang telah berkuasa di Ambon. Untuk itu hubungan antara
Batavia (pusat kekuasaan VOC di Hindia Timur) dan Ambon terhalangi oleh adanya
Kerajaan Makassar. Dengan kondisi tersebut maka timbul pertentangan antara sultan
Hasanuddin dengan VOC. Bahkan menyebabkan terjadinya perperangan, perperangan
tersebut terjadi didaerah Maluku.
Dalam perperangan melawan VOC, Sultan Hasanuddin memimpin sendiri
pasukannya untuk memporak- porandakan pasukan Belanda di maluku. Akibatnya
kedudukan Belanda semakin terdesak. Atas keberanian Sultan Hasanuddin tersebut
maka Belanda memberikan julukan padanya sebagai Ayam Jantan dari Timur. Upaya
Belanda untuk mengakhiri perperangan dengan Makassar yaitu dengan melakukan
politik adu domba antara Makassar dengan Kerajaan Bone (daerah kekuasaan
Makassar). Raja Bone yaitu Aru Palaka yang merasa dijajah oleh Makassar meminta
bantuan kepada VOC untuk melepaskan diri dari kekuasaan Makassar. Sebagai
akibatnya Aru Palaka bersekutu dengan VOC untuk menghancurkan Makassar.
Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota
kerajaan Makassar. Dan secara terpaksa Kerajaan Makassar harus mengakui
kekalahannya dan menandatangani perjanjian Bongaya tahun 1667 yang isinya tentu
sangat merugikan Kerajaan Makassar. Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi
perlawanan Makassar terhadap Belanda tetap berlangsung.Bahkan pengganti dari
Sultan Hasanuddin yaitu Mapasomba (Putera Hasanuddin) meneruskan perlawanan
melawan Belanda.Untuk mengahadapi perlawanan Rakyat Makassar.Belanda
mengerahkan pasukannya secara besar-besaran.Akhirnya Belanda dapat menguasai
sepenuhnya Kerajaan Makassar.Makassar atau Kerajaan Tallo mengalami kehancuran.
ix
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kesrajaan Tallo adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat
di daerah Sulawesi selatan. Rakyat dari kerajaan ini berasal dari suku makassar yang
berdiam diujung selatan dan pesisir barat Sulawesi. Sejak Kerajaan Tallo sebagai pusat
perdagangan laut,kerajaan ini menjalin hubungan dengan ternate yang sudah menerima
islam dari gresik. Raja ternate yakni baabullah mengajak Raja Tallo untuk masuk islam,
tapi gagal. Baru pada masa raja datu ri bandang datang kekerajaan tallo, agama islam
mulai masuk ke kerajaan ini. Setahun kemudian hampir seluruh penduduk kerajaan tallo
memeluk islam. Mubaligh yang berjasa menyebarkan islam adalah Abdul kodir khotib
tunggal yang berasal dari Minangkabau.
B.Saran
Saran yang bersifat membangun dari para guru, pembaca dan teman-teman
lainnya kami harapkan demi perbaikan makalah tentang Kerajaan Tallo ini. Kami pun
mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan dan kata-kata.Sekian dan
Terimakasih.
x
DAFTAR PUSTAKA
Alfian Magdalia, Nurliana S Nana, Suhartono Sudarini. 2006. Sejarahuntuk SMA dan
MA Kelas XI Progam IPS. Jakarta: Erlangga
Rizal Syamsul, Suhartono. 2007. Sejarah untuk SMA dan MA Kelas XI Progam IPA.
Jakarta: Widya Utama
xi