Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ETIKA PROFESI PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL GURU

KELOMPOK 9 OLEH :
NOVIYANTI RAHMA
NIM. 2330109024

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Muhamad Yahya, MA

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAHMUD YUNUS
BATUSANGKAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
danhidayah-Nya yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Profesi
Guru sebagai Jabatan Fungsional”.
Penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya
kepada dosen pembimbing. Penulis menyadari sepenuhnya, di dalam
penyusunanmakalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifatmembangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga segala bantuan,
dorongan, pemikiran, nasehat, dan ilmu yang diberikan mendapat balasan dari
Allah swt, serta hendaknya membawa berkat dan manfaat bagi penulis. Akhirnya
kata penulis berhadap makalah ini dapat berguna bagi kita semua, khususnya bagi
penulis sendiri.

Batusangkar, 22 september 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................
...................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................
...................................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................
.............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................
.............................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................
...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
...................................................................................................................................2
A. Pengertian Jabatan Fungsional Guru...............................................................
.............................................................................................................................2
B. Jenjang Jabatan Fungsional Guru ...................................................................
.............................................................................................................................2
C. Persyaratan dan Kebutuhan Angka Kredit Kenaikan .....................................
.............................................................................................................................4
D. Mamfaat Kenaikan Jabatan Fungsional Guru ................................................
............................................................................................................................10
E .Contoh Permasalahan Guru Terkait Jabatan Fungsional Guru........................
..................................................................................................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................
..................................................................................................................................12
A. Kesimpulan ....................................................................................................
..................................................................................................................................13
B. Saran ..............................................................................................................
..................................................................................................................................13

ii
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
..................................................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran,
dankedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh
karenaitu profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang
bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14
Tahun2005 tentang Guru dan Dosen.
Agar tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan fungsionalguru
dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka mutlak dilakukan
penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban gurudalam
melaksanakan pembelajaran/pembimbingan, dan/atau tugas-tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah atau madrasah.

B. Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan dijelaskan dalam makalah ini
yaitu pengertian jabatan funsional, jenis-jenis guru, persyaratan menjadi
guru dan uraian tugas guru.

C. Tujuan
Penulisan makalah ini, bertujuan untuk:
1. Dapat mengetahui pengertian jabatan fungsional guru
2. Dapat mengetahui jenjang jabatan fungsional guru
3. Dapat mengetahui persyaratan dan kebutuhan angka kredit kenaikan
fungsional guru
4. Dapat mengetahui manfaat kenaikan jabatan fungsional guru
5. Dapat mengetahui contoh bentuk fungsional guru

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Jabatan Fungsional Guru


Jabatan fungsional ialah sekelompok jabatan berisi fungsi dan
tugas yang berhubungan dengan pelayanan fungsional berdasarkan
keahlian. Sedangkan jabatan fungsional guru ialah jabatan yang memiliki
ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih serta mengevaluasi siswa.
Menurut Permen PANRB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang
lingkup,tugas,tanggung jawab,dan wewenang untuk melakukan kegiatan
mendidik,mengajar,membimbing, mengarahkan,melatih, dan
mengevaluasi peserta didik pada Pendidikan anak usia dini jalur
Pendidikan formal,pendidikan dasar,dan Pendidikan menengah sesuai
dengan peraturan perundang undangan yang diduduki oleh pegawai negeri
sipil.

B. Jenjang Jabatan Fungsional Guru


Dalam jabatan fungsional guru, terdapat istilah jenjang yang
menjelaskan mengenai suatu tingkatan. Bagi guru PNS tentu memiliki
keinginan untuk sampai pada jenjang yang tertinggi. Berikut detail
penjelasan masing-masing jenjang yaitu sebagai berikut:
1. Guru Pertama
Jenjang jabatan fungsional yang pertama yaitu Guru Pertama yang
merupakan jenjang karir paling awal diduduki oleh guru PNS. Guru
yang sudah diangkat menjadi PNS dan dibuktikan dengan SK
penugasan maka secara otomatis sudah diangkat pula menjadi Guru
Pertama.
Guru sudah mulai aktif melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Guru baru di jenjang

2
ini seiring berjalannya waktu akan mengumpulkan angka kredit.
Angka kredit tersebut akan membantu guru agar bisa naik ke jenjang
jabatan fungsional berikutnya. Biasanya jabatan ini diisi oleh guru
PNS dengan pangkat Penata Muda tingkat I dan Golongan Ruang III/b.
Pangkat dan golongan ruang tersebut akan dipengaruhi oleh masa
jabatan. Sedangkan kenaikan jenjang jabatan fungsional sangat
dipengaruhi oleh angka kredit yang dimiliki oleh guru.
2. Guru Muda
Jenjang jabatan fungsional guru berikutnya ialah Guru
Muda. Ini merupakan jabatan fungsional yang lebih tinggi satu
tingkat jika dibandingkan dengan Guru Pertama. Jabatan ini diisi
oleh guru PNS dengan pangkat Penata dan Penata Tingkat I serta
golongan ruang dari III/c hingga III/d.
Guru yang sudah naik pangkat dan golongan satu ini bisa
ikut naik jabatan fungsional. Agar guru bisa naik pangkat dan
golongan, maka tidak hanya mengandalkan masa kerja namun juga
bisa memaksimalkan angka kredit yang dimiliki. Angka kredit
sendiri didapatkan dari penilaian kinerja guru yang disebut dengan
istilah Penilaian Kinerja Guru (PKG). PKG memiliki sistem
perhitungan yang disesuaikan dengan Permenpan RB Nomor 16
Tahun 2009.
3. Guru Madya
Jenjang jabatan fungsional ini merupakan jabatan yang lebih tinggi
satu tingkat dengan jabatan sebelumnya. Guru yang menduduki
jabatan ini adalah guru yang sudah memenuhi angka kredit yang sudah
ditentukan. Biasanya jabatan ini diisi oleh guru PNS dengan pangkat
Pembina dengan Golongan Ruang IV/a. Namun bisa juga diisi oleh
guru PNS dengan pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b,
dan pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c.

3
4. Guru Utama
Jenjang jabatan fungsional guru yang paling tinggi ialah Guru
Utama. Guru yang bisa menduduki jabatan ini biasanya memiliki
pangkat Pembina Utama Madya dengan Pembina Utama. Menurut
aturan, guru dengan pangkat Pembina Utama Madya memiliki
golongan ruang IV/d.

C. Persyaratan dan Kebutuhan Angka Kredit Kenaikan


1. Syarat Kenaikan Jabatan Fungsional Guru adalah sebagai berikut.
a. Syarat kenaikan
- Sudah mencapai angka kredit yang telah ditentukan dalam
jangka waktu satu tahun terakhir.
- SKP dalam satu tahun terakhir minimal baik.
- Tersedia formasinya.
b. Berkas untuk kenaikan
- Kartu pegawai negeri sipil (Karpeg).
- SPMT
- Ijazah pendidikan terakhir
- Sertifikat pendidik
- SK Pangkat
- PAK
- SKP 1 tahun terakhir
- SK Jabatan
Syarat Kenaikan Pangkat Fungsional Guru Jika syarat di atas merupakan
syarat kenaikan jabatan :
a. Syarat kenaikan pangkat fungsional guru
- Sudah mencapai angka kredit yang ditentukan dalam jangka waktu
dua tahun di jabatan terakhir.
- SKP dalam dua tahun terakhir minimal baik.

4
- Tersedia formasinya

b. Berkas untuk kenaikan pangkat fungsional guru


- Kartu pegawai negeri sipil (Karpeg).
- SPMT.
- Ijazah pendidikan terakhir.
- Sertifikat pendidik.
- SK Pangkat.
- PAK.
- SKP satu tahun terakhir.
- SK Jabatan.
2. Kebutuhan Angka Kredit
Kebutuhan angka kredit Pasal 21
a. Kebutuhan Angka Kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi bagi Jabatan Fungsional kategori keterampilan, yaitu:
1. jenjang pemula, pangkat pengatur muda, golongan ruang II/a
yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi menjadi jenjang
terampil, pangkat pengatur muda tingkat I, golongan ruang II/b
membutuhkan Angka Kredit paling sedikit 15 (lima belas);
2. jenjang terampil, pangkat pengatur muda tingkat I, golongan
ruang II/b yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi
menjadi pangkat pengatur, golongan ruang II/c membutuhkan
Angka Kredit paling sedikit 20 (dua puluh);
3. jenjang terampil, pangkat pengatur, golongan ruang II/c yang
akan naik pangkat setingkat lebih tinggi menjadi pangkat
pengatur tingkat I, golongan ruang II/d membutuhkan Angka
Kredit paling sedikit 20 (dua puluh);
4. jenjang terampil, pangkat pengatur tingkat I, golongan ruang
II/d yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi menjadi

5
jenjang mahir pangkat penata muda, golongan ruang III/a
membutuhkan Angka Kredit paling sedikit 20 (dua puluh);
5. jenjang mahir, pangkat penata muda, golongan ruang III/a
yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi menjadi pangkat
penata muda tingkat I, golongan ruang III/b membutuhkan
Angka Kredit paling sedikit 50 (lima puluh);
6. jenjang mahir, pangkat penata muda tingkat I, golongan ruang
III/b yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi menjadi
jenjang penyelia pangkat penata, golongan ruang III/c
membutuhkan Angka Kredit paling sedikit 50 (lima puluh);
7. jenjang penyelia, pangkat penata, golongan ruang III/c yang
akan naik pangkat setingkat lebih tinggi menjadi pangkat
penata tingkat I, golongan ruang III/d membutuhkan Angka
Kredit paling sedikit 100 (seratus).
b. Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan jenjang Jabatan
Fungsional kategori keterampilan, diatur sebagai berikut:
1. jenjang pemula yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi
menjadi jenjang terampil membutuhkan jumlah Angka Kredit
paling sedikit 15 (lima belas) yang merupakan jumlah
kebutuhan Angka Kredit dalam jenjang jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a;
2. jenjang terampil yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi
menjadi jenjang mahir, membutuhkan jumlah Angka Kredit
paling sedikit 60 (enam puluh) yang merupakan jumlah
kebutuhan Angka Kredit dalam jenjang jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, dan huruf d;
3. jenjang mahir yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi
menjadi jenjang penyelia, membutuhkan jumlah Angka Kredit
paling sedikit 100 (seratus) yang merupakan jumlah kebutuhan
Angka Kredit dalam jenjang jabatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf e dan huruf f;

6
4. dikecualikan bagi Jabatan Fungsional yang pengangkatannya
dimulai dari jenjang terampil golongan ruang II/c untuk naik
jenjang jabatan setingkat lebih tinggi menjadi jenjang mahir
membutuhkan Angka Kredit Kumulatif 40 (empat puluh) yang
merupakan kebutuhan Angka Kredit dalam jenjang jabatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d.
c. Kebutuhan Angka Kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi bagi Jabatan Fungsional kategori keahlian, yaitu:
1. jenjang ahli pertama, pangkat penata muda, golongan ruang
III/a yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi menjadi
pangkat penata muda tingkat I, golongan ruang III/b
membutuhkan Angka Kredit paling sedikit 50 (lima puluh);
2. jenjang ahli pertama, pangkat penata muda tingkat I, golongan
ruang III/b yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi
menjadi pangkat penata, golongan ruang III/c membutuhkan
Angka Kredit paling sedikit 50 (lima puluh);
3. jenjang ahli muda, pangkat penata, golongan ruang III/c yang
akan naik pangkat setingkat lebih tinggi menjadi pangkat
penata tingkat I, golongan ruang III/d membutuhkan Angka
Kredit paling sedikit 100 (seratus);
4. jenjang ahli muda, pangkat penata tingkat I, golongan ruang
III/d yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi menjadi
pangkat pembina, golongan ruang IV/a membutuhkan Angka
Kredit paling sedikit 100 (seratus);
5. jenjang ahli madya, pangkat pembina, golongan ruang IV/a
yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi menjadi pangkat
pembina tingkat I, golongan ruang IV/b membutuhkan Angka
Kredit paling sedikit 150 (seratus lima puluh);
6. jenjang ahli madya, pangkat pembina tingkat I, golongan ruang
IV/b yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi menjadi
pangkat pembina utama muda, golongan ruang IV/c

7
membutuhkan Angka Kredit paling sedikit 150 (seratus lima
puluh);
7. jenjang ahli madya, pangkat Pembina utama muda, golongan
ruang IV/c yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi
menjadi pangkat Pembina utama madya, golongan ruang IV/d
membutuhkan Angka Kredit paling sedikit 150 (seratus lima
puluh);
8. jenjang ahli utama, pangkat pembina utama madya, golongan
ruang IV/d yang akan naik pangkat setingkat lebih tinggi
menjadi pangkat pembina utama, golongan ruang IV/e
membutuhkan Angka Kredit paling sedikit 200 (dua ratus).
d. Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan jenjang Jabatan
Fungsional kategori keahlian, diatur sebagai berikut:
1. jenjang ahli pertama yang akan naik jabatan setingkat lebih
tinggi menjadi jenjang ahli muda, membutuhkan jumlah Angka
Kredit paling sedikit 100 (seratus) yang merupakan jumlah
kebutuhan Angka Kredit dalam jenjang jabatannya
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dan huruf b;
2. jenjang ahli muda yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi
menjadi jenjang ahli madya membutuhkan jumlah Angka
Kredit paling sedikit 200 (dua ratus) yang merupakan jumlah
kebutuhan Angka Kredit dalam jenjang jabatannya
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dan huruf d;
3. jenjang ahli madya yang akan naik jabatan setingkat lebih
tinggi menjadi jenjang ahli utama, membutuhkan jumlah
Angka Kredit paling sedikit 450 (empat ratus lima puluh) yang
merupakan jumlah kebutuhan Angka Kredit dalam jenjang
jabatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf e, huruf
f dan huruf g;
4. dikecualikan bagi Jabatan Fungsional yang pengangkatannya
dimulai dari jenjang Ahli Pertama golongan ruang III/b untuk

8
naik jenjang jabatan setingkat lebih tinggi menjadi jenjang Ahli
Muda membutuhkan Angka Kredit Kumulatif paling sedikit 50
(lima puluh) yang merupakan kebutuhan Angka Kredit dalam
jenjang jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b.
3. Angka Kredit Guru dan Cara Mendapatkannya
Menurut Permen PANRB Nomor 1 tahun 2023, angka kredit
adalah nilai kuantitatif dari hasil kerja para pejabat fungsional. Jadi,
angka kredit ini tidak hanya berlaku untuk profesi guru, tapi seluruh
ASN yang menduduki jabatan fungsional. Khusus untuk guru, ada 3
unsur utama dan 1 unsur penunjang pemberian angka kredit, dilansir
dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 35 Tahun
2010.
Berikut beberapa kegiatan yang bisa membantu meningkatkan
angka kredit berdasarkan unsur-unsur tersebut.
1. Pendidikan
Seorang guru PNS biasanya harus menyelesaikan jenjang
pendidikan D4 atau S1 terlebih dahulu. Selain itu, mereka juga
harus menghadiri pelatihan-pelatihan prajabatan dengan baik dan
memperoleh sertifikat untuk menambah angka kredit.
2. Bimbingan atau pembelajaran dan tugas tertentu
Pada dasarnya, unsur yang satu ini meliputi keseluruhan
proses belajar mengajar di sekolah. Untuk meningkatkan angka
kredit, guru harus menyiapkan rencana pembelajaran, bimbingan,
dan tugas sekolah.
Bagi guru mata pelajaran, tugas mereka mencakup:
a. pembuatan rencana pembelajaran
b. pelaksanaan pembelajaran
c. evaluasi belajar
d. penilaian hasil belajar
e. analisis hasil pembelajaran
f. penindaklanjutan

9
Di sisi lain, guru bimbingan konseling juga bertugas untuk:
a. perencanaan program bimbingan
b. pelaksanaan pembimbingan
c. evaluasi program bimbinga
d. penilaian hasil dari program bimbingan
e. analisis dan tindak lanjut hasil bimbingan
3. Pengembang keprofesian berkelanjutan
Untuk menduduki jenjang jabatan fungsional, kamu juga
harus aktif berinovasi dan mengembangkan ilmu keguruan. Contoh
upaya yang bisa dilakukan adalah mengikuti diklat fungsional atau
kegiatan bersama rekan guru untuk meningkatkan kompetensi.
Selain itu, kamu juga bisa mencoba membuat publikasi karya
ilmiah hingga membuat alat peraga pembelajaran.
4. Penunjang tugas guru
Terakhir, unsur penjunjang untuk meningkatkan angka
kredit adalah menyelesaikan tugas-tugas penunjang guru, seperti:
a. melakukan bimbingan magang
b. menjadi pengawas ujian
c. menjadi anggota organisasi profesi
d. menjadi anggota atau tim penilai angka kredit guru
e. menerima penghargaan atau tanda jasa

D. Manfaat Kenaikan Jabatan Fungsional Guru


Adapun manfaat kenaikan jabatan guru adalah sebagai berikut :
1. kesempatan naik pangkat lebih cepat Penjabatan fungsional
dimungkinkan untuk bisa naik pangkat dalam 2 tahun,terhitung sejak
pengangkatan menjadi penjabat fungsional dengan syarat bila angka
kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat telah mencukupi
2. kelas jabatan lebih tinggi PNS yang mempunyai Pendidikan S1 atau S2
akan naik kelas jabatan menjadi berada di kelas jabatan 8.sementara
bagi penjabatan pelaksana akan berada pada kelas jabatan 6 atau 7.

10
3. Tunjangan jabatan yang lebih besar tingginya kelas jabatan tentu akan
semakin tinggi pula tunjangannya. Baik untuk tunjangan jabatan
maupun tunjangan kinerjanya. Sebagai contoh,seseorang penjabat
fungsional yang diangkat dari jabatan pelaksana sebelumnya
mendapatkan tunjunga jabatan sebesar RP 120.000. Ketika setelah
diangkat tunjangan jabatanya akan naik menjadi RP
500.000.demikianlah gambaran perbedaan kenaikan tunjangan dari
kelas jabatan.
4. Memiliki kesempatan menjadi pejabatan pimpinan tinggi,administrasi
atau pengawasan. Melalui mekanisme perpindahan jabatan,penjabatan
fungsional dimungkinkan untuk menjadi penjabat structural
sebagaimana ditetapkan dalam aturan pasal 54 ayat(1) dan ayat
(3).serta pasal 107 PP nomor 11 tahun 2017.
5. kesempatan untuk menjadi PPPK dalam jabatan fungsional
Berdasarkan ketentuan pasal 74 ayat (2)PP nomor 11 tahun 2017 dan
PP nomor 49 tahun 2018 tentang manajemen PPPK, semua warga
negara Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi pejabat
fungsional pada instansi pemerintah dengan status PPPK. Jadi
sekiranya untuk menjadi pejabat fungsional sebagai bidan dengan
batas usia pensiun 60 tahunan,maka pelamar dengan usia kurang dari
59 tahun,masih diperolehkan untuk melamar pada jabatan tersebut
selama masa 1 tahun kontrak kerja hingga batas usia pensiun.

E. Contoh Bentuk Permasalahan Guru Terkait Jabatan Fungsional


Guru
Problematika profesi guru yang paling menonjol muncul dari aspek
pribadi guru itu sendiri. Pertama dari kompetensi pedagogis, yaitu masih
lemahnya kemampuan guru dalam mengelola kelasnya dan pemanfaatan
teknologi informasi (TI), walaupun sudah ada guru yang memanfaatkan
teknologi pembelajaran, namun disisi lain masih banyak juga yang
raguragu bahkan merasa takut kalau alat itu rusak karena mereka salah

11
menggunakan/gaptek. Kedua rendahnya minat baca guru, sehingga banyak
regulasi di bidang pendidikan kebanyakan mereka belum atau bahkan
tidak mengetahuinya. Ketiga yang berhubungan dengan kompetensi
profesional, yakni kurang siapnya guru dalam menguasai materi pelajaran
(pengelolaan pembelajaran)”

12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut Permen PANRB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang
lingkup,tugas,tanggung jawab,dan wewenang untuk melakukan kegiatan
mendidik,mengajar,membimbing, mengarahkan,melatih, dan
mengevaluasi peserta didik pada Pendidikan anak usia dini jalur
Pendidikan formal,pendidikan dasar,dan Pendidikan menengah sesuai
dengan peraturan perundang undangan yang diduduki oleh pegawai negeri
sipil.
Dalam jabatan fungsional guru, terdapat istilah jenjang yang
menjelaskan mengenai suatu tingkatan. Bagi guru PNS tentu memiliki
keinginan untuk sampai pada jenjang yang tertinggi. Berikut detail
penjelasan masing-masing jenjang yaitu sebagai berikut : Guru pertama,
guru muda, guru madya, guru utama.
Syarat Kenaikan Pangkat Fungsional Guru Jika syarat di atas
merupakan syarat kenaikan jabatan, syarat kenaikan pangkat fungsional
guru, Berkas untuk kenaikan pangkat fungsional guru. Kebutuhan Angka
Kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi Jabatan
Fungsional kategori keterampilan, yaitu:
Problematika profesi guru yang paling menonjol muncul dari aspek
pribadi guru itu sendiri. Pertama dari kompetensi pedagogis, yaitu masih
lemahnya kemampuan guru dalam mengelola kelasnya dan pemanfaatan
teknologi informasi (TI)

B. SARAN
Demikianlah makalah yang saya buat, semoga bisa bermanfaat
bagi kita semua, semoga pembaca dapat memberikan saran untuk makalah

13
ini, agar makalah ini dapat dibuat dengan sempurna mungki, sekian
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 35 Tahun 2010

 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 1 Tahun 2023

 Tim Profesi Kependidikan. 2008. Bahan Ajaran Profesi Kependidikan ,


Padang : Unp Press

14

Anda mungkin juga menyukai