Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANISA NOVIANTI NURJANAH

NPM : 3210111026
PRODI : D3 AKUNTANSI/A

PPH BADAN
PPh terutang untuk PT atau CV: Manufaktur atau Perusahaan Dagang
 Manufaktur
PPh (Pajak Penghasilan) adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diperoleh
oleh individu atau badan usaha. PPh terutang untuk perusahaan dalam bidang manufaktur,
seperti PT (Perseroan Terbatas) atau CV (Commanditaire Vennootschap), diatur berdasarkan
ketentuan perpajakan yang berlaku di negara masing-masing. Umumnya, PPh untuk
perusahaan manufaktur terutama berkaitan dengan penghasilan yang diperoleh dari kegiatan
usaha tersebut. Beberapa jenis PPh yang berlaku dalam konteks ini antara lain:
- PPh Pasal 21 : merupakan pajak yang dipotong oleh pihak yang membayar penghasilan
kepada karyawan perusahaan. PPh Pasal 21 akan dikenakan pada penghasilan karyawan
perusahaan manufaktur.
- PPh Pasal 22 : adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diperoleh dari
penjualan barang atau jasa tertentu. Dalam konteks manufaktur, perusahaan dapat
dikenakan PPh Pasal 22 atas penjualan produk yang dihasilkan.
- PPh Pasal 23 : merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh oleh badan usaha yang berbentuk CV dari pihak lain. Dalam hal manufaktur, jika
CV tersebut menerima penghasilan dari pihak lain, maka dapat dikenakan PPh Pasal 23.
- PPh Pasal 25 : adalah pajak yang dipotong oleh pihak yang membayar penghasilan kepada
pihak lain, seperti vendor atau mitra bisnis. Jika PT atau CV dalam bidang manufaktur
membayar penghasilan kepada pihak lain, maka perusahaan tersebut harus memotong dan
menyetor PPh Pasal 25.
- PPh Pasal 29 : merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diperoleh dari
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan. Jika PT atau CV manufaktur memperoleh
penghasilan dari pengalihan hak atas tanah atau bangunan, maka dapat dikenakan PPh
Pasal 29.
 Cara Menghitung
Untuk menghitung PPh (Pajak Penghasilan) terutang bagi PT (Perseroan Terbatas) atau CV
(Commanditaire Vennootschap) di bidang manufaktur, Anda perlu mengikuti beberapa
langkah berikut:
1. Menghitung Pendapatan Bruto:
- Identifikasi semua sumber pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan dalam satu tahun
pajak.
- Jumlahkan semua pendapatan tersebut untuk mendapatkan total pendapatan bruto
perusahaan.
2. Menghitung Biaya-Biaya Operasional:
- Identifikasi semua biaya operasional yang terkait dengan kegiatan manufaktur
perusahaan.
- Termasuk di antaranya biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa, listrik, air, bahan pembantu
produksi, dan biaya lainnya yang terkait dengan produksi.
- Jumlahkan semua biaya operasional tersebut.
3. Menghitung Laba Kotor:
- Kurangi total biaya operasional dari pendapatan bruto untuk mendapatkan laba kotor.
- Rumusnya: Laba Kotor = Pendapatan Bruto - Biaya Operasional.
4. Menghitung Beban-Beban Lainnya:
- Identifikasi dan hitung semua beban-beban lainnya yang relevan untuk perusahaan.
- Termasuk di antaranya biaya administrasi, biaya pemasaran, biaya bunga pinjaman, dan
beban-beban lainnya yang terkait dengan kegiatan perusahaan.
- Jumlahkan semua beban-beban lainnya.
5. Menghitung Laba Bersih Sebelum Pajak:
- Kurangi total beban-beban lainnya dari laba kotor untuk mendapatkan laba bersih
sebelum pajak.
- Rumusnya: Laba Bersih Sebelum Pajak = Laba Kotor - Beban-Beban Lainnya.
6. Menghitung PPh Terutang.
- Gunakan tarif PPh yang berlaku pada tahun pajak untuk perusahaan manufaktur.
- Terapkan tarif tersebut pada laba bersih sebelum pajak untuk mendapatkan jumlah PPh
terutang.
- Pastikan Anda menggunakan tarif yang sesuai dengan aturan perpajakan di negara Anda.
7. Melaporkan dan Membayar PPh:
- Sampaikan laporan PPh perusahaan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku di
negara Anda.
- Bayarlah jumlah PPh terutang kepada otoritas pajak sesuai dengan jadwal pembayaran
yang ditetapkan.
 Contoh Perhiitungan
 Perusahaan Dagang
PPh (Pajak Penghasilan) yang terutang oleh PT (Perseroan Terbatas) atau CV
(Commanditaire Vennootschap) perusahaan dagang adalah kewajiban pajak yang harus
dibayar berdasarkan penghasilan yang diperoleh perusahaan tersebut. PPh terutang untuk PT
atau CV perusahaan dagang dihitung berdasarkan penghasilan bruto yang diperoleh dari
kegiatan dagang.
PPh terutang untuk PT perusahaan dagang diatur dalam Undang-Undang Pajak
Penghasilan (UU PPh) yang berlaku di negara masing-masing. Di Indonesia, misalnya, PPh
terutang PT perusahaan dagang diatur dalam UU PPh No. 36 Tahun 2008 dan perubahannya.
PPh PT perusahaan dagang biasanya dikenakan tarif berbeda tergantung pada tingkat
penghasilan bruto yang diperoleh.
Untuk CV perusahaan dagang, pajak yang harus dibayarkan biasanya bergantung pada
struktur hukum dan peraturan yang berlaku di negara tersebut. Dalam beberapa kasus, pajak
dapat dibayarkan oleh pemilik secara pribadi sesuai dengan bagian keuntungan atau
pendapatan yang diterima. Namun, peraturan ini bervariasi di setiap yurisdiksi, dan penting
untuk mengacu pada hukum pajak setempat atau berkonsultasi dengan seorang ahli pajak
untuk memahami kewajiban pajak yang tepat untuk CV perusahaan dagang di negara tertentu.
 Cara Menghitung
Untuk menghitung PPh (Pajak Penghasilan) terutang bagi perusahaan dagang seperti PT
(Perseroan Terbatas) atau CV (Commanditaire Vennootschap), Anda perlu mengikuti langkah-
langkah berikut:
1. Tentukan jenis pendapatan perusahaan: Menentukan jenis-jenis pendapatan yang diperoleh
oleh perusahaan dagang tersebut. Pendapatan yang umum di perusahaan dagang meliputi
penjualan barang, sewa, bunga, dan lain sebagainya.
2. Hitung total pendapatan: Selanjutnya, hitung total pendapatan perusahaan dagang untuk
periode yang relevan. Pastikan memperhitungkan semua sumber pendapatan yang ada.
3. Kurangi biaya-biaya yang dapat dikurangkan: Setelah menghitung total pendapatan,
kurangkan biaya-biaya yang dapat dikurangkan dari pendapatan tersebut. Biaya-biaya yang
dapat dikurangkan biasanya mencakup biaya produksi, biaya operasional, biaya sewa, gaji
karyawan, dan lain-lain.
4. Hitung laba bersih: Laba bersih perusahaan dagang adalah selisih antara total pendapatan
setelah dikurangi biaya-biaya yang dapat dikurangkan.
5. Tentukan tarif PPh perusahaan: Tentukan tarif PPh yang berlaku untuk perusahaan dagang.
Tarif PPh untuk perusahaan bergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis pendapatan,
penghasilan tahunan, dan peraturan pajak yang berlaku di negara Anda.
6. Hitung PPh terutang: Gunakan tarif PPh yang berlaku untuk menghitung PPh terutang.
Caranya, kalikan laba bersih dengan tarif PPh yang berlaku.
 Contoh Perhitungan

Anda mungkin juga menyukai