Anda di halaman 1dari 8

TEKNOLOGI, Vol.

5 Nomor 1 Maret 2022 p-ISSN: 2620-5726


e-ISSN: 2685-7456

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS SABLON MANUAL DENGAN METODE


SEVEN TOOLS DI UNIT PRODUKSI SABLON TEKNIK INDUSTRI

Esar Agung Laksono1), Adi Candra2), Agus Nurrokhman3)

Program Studi Teknik Industri, Universitas Pamulang, Indonesia


1) esar.laksono.el@gmail.com
2) dosen01304@unpam.ac.id
3) dosen02221@unpam.ac.id

ABSTRAK

Masalah pengendalian kualitas bagi sebuah perusahaan merupakan hal penting karena dapat
meningkatkan hasil produktivitas dari produk yang dihasilkan, pada umumnya banyak kendala yang
dihadapi oleh perusahaan terutama masalah deffect di produk. Unit produksi sablon teknik industri juga
mengalami terjadi di masalah pada kualitas yang dihasilkan masalah ini sering timbul banyak faktor
yang mempengaruhinya, mulai dari manusia, mesin, teknik, dan juga lingkungan. Salah satu teknik
pemecahan masalah dalam pengendalian kualitas yaitu menggunakan metode seven tools. Metode ini
menggunakan beberapa alat yang dapat menjabarkan bagaimana pemecahan masalah pada setiap
kualitas produk yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode seven
tools pada hasil produksi unit produksi sablon teknik industri. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
disimpulkan beberapa poin berikut. (1) Hasil analisa cheet sheet didapatkan jenis kecacatan produk
sablon sebanyak empat jenis kecacatan yaitu sablon meleset, salah peeling, salah cutting, dan salah
posisi. (2) Hasil analisis diagram histogram kecacatan tertinggi terdapat pada jenis kecacatan sablon
meleset yang sebesar 5 unit. (3) Hasil analisa diagram pareto jenis kecacatan sablon meleset berada
pada presentase 45,5%. (4) Berdasarkan hasil diagram fishbone penyebab utamanya disebabkan
manusia, material, metode, dan mesin. (5) Peta kendali menunjukkan bahwa proses produksi tidak
pernah berada di luar batas kendali, (6) Diagram tebar menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
antara jumlah produksi dan jumlah cacat. (7) Diagram alir menunjukkan proses pembuatan sablon
manual.

Kata kunci : Seven Tools, Pengendalian Kualitas, Kecacatan Produk

ABSTRACT
The problem of quality control for a company is important because it can increase the
productivity of the products produced, in general there are many obstacles faced by the company,
especially the problem of product defects. The industrial engineering screen printing production unit
also has problems with the quality produced. This problem often arises from many factors that influence
it, ranging from humans, machines, engineering, and also the environment. One of the problem-solving
techniques in quality control is using the seven-tool method. This method uses several tools that can
describe how to solve problems on each product quality produced. This study aims to determine the
application of seven tools to the production of industrial engineering screen printing production units.
Based on the research results, the following points can be obtained. (1) The results of the cheet sheet
analysis show that there are four types of screen printing products, namely miss screen printing, wrong
peeling, wrong cutting, and wrong position. (2) The results of the histogram diagram analysis of the
highest achievement were found in the missed tablet type, which amounted to 5 units. (3) The results of
the analysis of the Pareto diagram of the hadsablon type missed the percentage of 45.5%. (4) results
Based on the fishbone diagram, the main causes are humans, materials, methods, and machines. (5) The
control chart demonstrates that the manufacturing process is always under control. (6) The scatter
diagram reveals a correlation between the quantity produced and the quantity of flaws that is positive.
(7) The flow chart shows the manual screen printing process.

Keywords: Seven Tools, Quality Control, Product Defects

36
TEKNOLOGI, Vol.5 Nomor 1 Maret 2022 p-ISSN: 2620-5726
e-ISSN: 2685-7456

I. PENDAHULUAN digunakan untuk mengumpulkan data.


Kebutuhan sekunder di negara indonesia Wawancara merupakan pembicaraan yang
merupakan hal penting sebagai contoh dilaksanakan oleh dua pihak, ialah
penggunaan fashion seperti baju, topi, dan lain pewawancara yang memberikan pertanyaan dan
sebagainya, hal ini semakin terus meningkat yang di wawancara yang menjawab pertanyaan.
setiap tahun. Istilah "studi pustaka" mengacu pada
Hasil penelitian dari MarkPlus tentang e- serangkaian tindakan yang mengumpulkan data
commerce di negara Indonesia terdapat dengan melakukan studi observasional pada
kesimpulan yaitu selama kuartal III 2020 buku dan literatur yang relevan dengan subjek
produk yang paling banyak diminati konsumen yang dihadapi. Bahasa tertulis, gambar, dan foto
merupakan produk fashion. semuanya dapat digunakan untuk
Berdasarkan data persentase penjualan mengumpulkan data. Tujuh alat digunakan
pada aneka macam kategori yang paling banyak untuk menganalisis situasi (Histogram, Check
diminati konsumen di e-commerce yaitu produk Sheet, Scatter Diagram, Pareto Diagram,
fashion. Terdapat produk yang terjual di Stratification, Peta Kendali, Histogram). Nilai
aplikasi online di Shopee sebesar 59%, dari penelitian ini adalah dapat mengurangi
Tokopedia 33%, Bukalapak 26%, Lazada 40%, cacat produksi sehingga dapat dilakukan
JD.ID 31%, dan Blibli 28%. pencegahan dan perbaikan, meminimalkan
Kepala Industri Teknologi Tinggi, pengerjaan ulang dengan menurunkan barang
Properti & Barang Konsumen memberikan cacat dan meningkatkan kualitas produk, serta
pernyataan, yaitu terdapat produk kosmetik dapat dimanfaatkan sebagai landasan
yang terjual di aplikasi online di Shopee sebesar perusahaan dalam mengurangi pemborosan dan
54%, Tokopedia sebesar 29%, Bukalapak meningkatkan kualitas produk pakaian.
sebesar 25%, Lazada sebesar 34%, JD.ID
sebesar 36%, dan Blibli sebesar 29%. II. METODOLOGI PENELITIAN
Kemudian, untuk produk digital di Shopee 54%, Dalam penelitian ini, data yang
Tokopedia sebesar 51%, Bukalapak sebesar didapatkan melalui tahapan-tahapan penelitian
50%, Lazada sebesar 24%, JD.ID sebesar 41%, yaitu dimulai dari studi pendahuluan yang
dan Blibli 35%. dilakukan untuk mencari informasi yang
Dengan mengidentifikasi masalah berkaitan dengan penelitian yaitu dengan studi
dengan elemen yang mengarah pada kesalahan literatur atau studi lapangan. Selanjutnya,
produk, kontrol kualitas bertujuan untuk menentukan rumusan masalah dan tujuan
menghasilkan produk yang layak. Untuk penelitian. Metode pengambilan data dengan
membandingkan kualitas suatu produk dan wawancara dan check sheet dan pengolahan
mengambil tindakan yang tepat, pengendalian data tahap pertama dengan histogram, scatter
kualitas adalah aktivitas dan pendekatan diagram, dan pareto diagram, dilanjut dengan
manajemen. Membuat sesuatu menjadi produk pengolahan data tahap kedua membuat control
jadi atau produk setengah jadi dengan nilai chart. Kemudian analisis dan pembahasan,
potensial tinggi adalah proses produksi yang kesimpulan dan saran. Tahapan-tahapan ini
diperlukan. Seven tools merupakan alat bantu dapat dilihat pada Gambar 1.
untuk menyelidiki cakupan persoalan. Penelitian dimulai dengan membuat
Penggunaan metode ini, diharapkan mampu studi pendahuluan yang berkaitan dengan
memberikan standar kualitas yang sebelumnya penelitian yang disertai studi literatur dan studi
tidak memiliki pada perusahaan. lapangan. Studi literatur dilakukan agar dapat
Penelitian ini dilaksanakan pada produk melihat perkembangan penelitian yang terbaru
pakaian yang di sablon beserta pegawai yang berhubungan dengan yang diteliti.
perusahaan sebagai operator produksi dan objek Pencarian literatur menggunakan bantuan
yang diteliti merupakan hasil produk yang google scholar dengan kata kunci: seven tools,
berupa pakaian yang mengalami kecacatan saat pengendalian kualitas, kecacatan produk.
produksi. Setelah peneliti merumuskan masalah
Data yang dikumpulkan dilakukan dan mendapat perkembangan penelitian yang
dengan pemeriksaan atau proses menangkap terbaru, proses dilanjutkan dengan meneliti
pola sistematis dari perilaku, objek, dan kasus yang terjadi di perusahaan dan
peristiwa manusia tanpa mengajukan mengumpulkan semua data yang berhubungan
pertanyaan atau berkomunikasi dengan orang, dengan penelitian. Pengumpulan data yang

37
TEKNOLOGI, Vol.5 Nomor 1 Maret 2022 p-ISSN: 2620-5726
e-ISSN: 2685-7456

diambil yaitu data kuantitatif dari pengisian dapat digunakan sebagai panduan proses
check sheet data jumlah produksi dan data produksi. Diagram alir proses menguraikan
jumlah reject dan pengumpulan data kualitatif setiap fase proses kerja dan berfungsi sebagai
dari hasil wawancara. deskripsi alur kerja. Komponen flowchart
Proses dapat dilanjutkan dengan meliputi urutan operasi, input dan output dari
pengolahan data yang pertama yaitu dengan proses, keputusan yang harus diambil, waktu
diagram pareto, histogram, diagram tebar setiap tahap, dan banyak lagi.
(scatter diagram). Dilanjutkan dengan
pengolahan data yang kedua yaitu membuat 5. Histogram
control chart. Alat analisa dan pembahasan Histogram adalah alat yang membantu
menggunakan diagram sebab-akibat untuk memilih variasi proses. Merupakan daftar data
memberikan informasi penyebab dari jenis berukuran dalam bentuk diagram batang.
produk yang mengalami kecacatan yang paling Manfaat histogram adalah untuk memberikan
banyak atau terbesar. Kemudian, diberikan gambaran menyeluruh, menunjukkan variabel
kesimpulan dan saran untuk mencegah dalam struktur data, mengembangkan
kerusakan produk yang paling terbesar. pengelompokan logis, dan mengubah pola
untuk menyampaikan fakta produk tentang
A. Metode Yang Umum proses.
1. Kualitas
Kualitas ialah suatu evaluasi yg 6. Diagram Tebar
diberikan sang pelanggan terhadap suatu Scatter plot, juga dikenal sebagai
produk untuk memenuhi kebutuhan buat grafik penggunaan, adalah grafik yang
memperoleh taraf kepuasan. Tujuan akhir asal menggambarkan kekuatan hubungan antara
kualitas artinya menyampaikan kepuasan dua variabel, dalam hal ini hubungan antara
terhadap pelanggan (Wahyuni & Sulistiyowati, variabel proses yang berdampak pada proses
2020). dan kualitas produk.

2. Pengendalian Kualitas 7. Peta Kendali


“Pengendalian kualitas adalah suatu Diagram kendali adalah alat grafis
kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk yang digunakan untuk memantau dan
memastikan bahwa kegiatan produksi yang mengevaluasi apakah suatu aktivitas/proses
dilakukan oleh perusahaan telah sesuai dengan berada di bawah kendali mutu statistik untuk
apa yang telah direncanakan sesuai dengan pemecahan masalah dan peningkatan mutu.
tujuan. Jika ada penyimpangan dalam Tujuannya adalah untuk menentukan apakah
prosesnya, bisa diperbaiki dan dikoreksi agar kinerja proses masih dipertahankan pada
apa yang dibutuhkan tercapai,” kata Vincent tingkat kualitas yang dapat diterima.
Gasperz (Ayuk, 2018).
8. Diagram Pareto
3. Check Sheet Bagan Pareto dikembangkan oleh V.
Check sheet adalah lembar cek yang Pareto, seorang ekonom Italia, untuk
digunakan untuk memudahkan dan mengidentifikasi kriteria kualitas yang harus
mengefisienkan pencatatan data. Karena diprioritaskan untuk perbaikan dan
semua data yang diperoleh adalah aktual, pengelolaan. Ada dua jenis masalah: masalah
informasi terkini, alat ini ideal untuk besar dan kesulitan kecil. Menurut prinsip
pengumpulan data tetapi tidak relatif ketika Pareto, 80% masalah (ketidaksesuaian atau
digunakan untuk analisis data (sedang kekurangan) diciptakan oleh 20%
berlangsung). penyebabnya. Prinsip Pareto penting karena
mengidentifikasi variasi proses yang memiliki
4. Diagram Alir (Flowchart Diagram) dampak terbesar pada kinerja yang buruk,
Diagram alir ini digunakan di sektor seperti kesalahan. Terakhir, bagan Pareto
manufaktur untuk mewakili proses membantu manajemen dalam mengidentifikasi
operasional, dan karena menunjukkan masalah kritis yang memerlukan perhatian
perkembangan setiap proses, mudah dipahami segera sehingga strategi dapat diterapkan
dan diikuti. Flowchart sering digunakan untuk untuk mengatasinya.
merekam standar proses saat ini sehingga

38
TEKNOLOGI, Vol.5 Nomor 1 Maret 2022 p-ISSN: 2620-5726
e-ISSN: 2685-7456

9. Diagram Sebab Akibat (check sheet) dengan tujuan memberikan data


Karena bentuknya yang menyerupai yang berisi waktu pengamatan, jenis cacat
tulang ikan, maka diagram sebab akibat sering produk, dan jumlah cacat produk.
disebut dengan diagram tulang ikan. Penentu Berikut tabel check sheet produk yang
utama kualitas dan dampak dari masalah yang cacat yang ditulis oleh seorang operator
kita kaji diilustrasikan dalam grafik ini. Panah produksi antara lain :
pembentuk tulang ikan dalam grafik tulang Tabel 1. Check Sheet Cacat Produk
ikan membantu kita untuk lebih memahami No Jenis Terhitung Jumlah Cacat
faktor-faktor yang mempengaruhi dan Cacat
mempengaruhi faktor-faktor utama ini. Bahan Sablon
1 IIIII 5
mentah, peralatan, tenaga kerja, prosedur, dan Meleset
lingkungan adalah faktor utama. Salah
2 III 3
Peeling
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Salah
Data tersebut akan dilanjutkan dengan 3 II 2
Cutting
pengolahan data berdasarkan data yang telah Salah
terkumpul. Metode analisis tujuh alat 4 I 1
Posisi
digunakan untuk mengolah data. Berikut ini
adalah hasil pengolahan data, serta penjelasan Jumlah 11
dari masing-masing hasil.
Berdasarkan data di atas, dari hasil produksi
A. Diagram Alir selama satu minggu di Laboratorium Teknik
Diagram alir untuk melihat gambaran Industri Universitas Pamulang terjadi 11
tahapan proses produksi sablon manual. kecacatan dari total 102 produksi.

Mulai C. Histogram
Histogram merupakan diagram batang
yang digunakan untuk memperlihatkan adanya
dispersi data dan distribusi frekuensi. Diagram
Menyiapkan batang yang ditunjukkan adalah jenis kecacatan
Material
yang terjadi pada satu minggu selama produksi
GRAFIK HISTOGRAM
KECACATAN PRODUKSI
Mengatur titik
koordinat
5

Proses Mencetak
3

no
1

Reject Pemeriksaan

yes
SABLON SALAH SALAH SALAH
MELESET PEELING CUTTING POSISI
Selesai
Gambar 2. Grafik Kecacatan Produksi

Gambar 1. Diagram Alir Proses Produksi D. Diagram Tebar


B. Check Sheet Diagram tebar atau scatter diagram
Pemeriksaan produk cacat untuk sablon merupakan gambaran yang menunjukkan
manual menggunakan lembar pengamatan hubungan antar dua variabel atau dua data. Dua
39
TEKNOLOGI, Vol.5 Nomor 1 Maret 2022 p-ISSN: 2620-5726
e-ISSN: 2685-7456

data yang berhubungan yaitu jumlah hasil n = jumlah yang diperiksa


produk dan jumlah produk rusak.
𝑝 11
• CL = p bar = = = 0,108
Tabel 2. Diagram Tebar 𝑛 102
𝑝(1−𝑝)
Jumlah Cacat Presentase Cacat • UCL = p bar + 3 √ = 0,108 + 3
𝑛
0,108(1−0,108)
5 0,45 √ = 0,108 + 3(0,062) =
25
0,108 + 0,186 = 0,294
3 0,27
𝑝(1−𝑝)
• UCL = p bar + 3 √ = 0,108 + 3
𝑛
2 0,18
0,108(1−0,108)
√ = 0,108 + 3(0,0608) =
1 0,09 26
0,108 + 0,1824 = 0,290
Berdasarkan data yang di dapat, penulis
𝑝(1−𝑝)
mengetahui diagram tebar berikut ini: • LCL = p bar - 3 √ = 0,108 - 3
𝑛

Scatter Plot √
0,108(1−0,108)
= 0,108 - 3(0,062) =
25
0.50 0,108 - 0,186 = -0,078
y = 0.0909x 𝑝(1−𝑝)
0.45
R² = 1 • LCL = p bar - 3 √ = 0,108 - 3
𝑛
0.40
0,108(1−0,108)
√ = 0,108 - 3(0,061) =
0.35 26
0,108 - 0,183 = -0,075
0.30 Kemudian, masukkan data yang didapat ke
0.25 dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3. Peta Kendali
0.20 JUMLAH JUMLAH
CL
INSPEKSI CACAT
0.15
25 5 0,108
0.10 26 3 0,108
0.05 25 2 0,108
0.00
26 1 0,108
0 2 4 6 PROPORSI UCL LCL
Gambar 3. Diagram Tebar 0,2 0,294 -0,078
0,12 0,290 -0,075
E. Peta Kendali 0,08 0,294 -0,078
Diagram kontrol atau peta kendali 0,04 0,290 -0,075
digunakan untuk memperlihatkan kerusakan
yang terjadi apakah berada dalam kategori
Berdasarkan data didapat, maka dapat dilihat
batas wajar atau tidak wajar. Pada proses
diagram peta kendali berikut ini:
perhitungan Peta Kendali dapat dilihat pada
rumus berikut:

𝑝
CL (Control Limit) = p bar =
𝑛
𝑝(1−𝑝)
UCL (Upper Control Limit) = p bar + 3√
𝑛
𝑝(1−𝑝)
LCL (Lower Control Limit) = p bar - 3√
𝑛
Dimana :
p = jumlah cacat
n = jumlah produksi

40
TEKNOLOGI, Vol.5 Nomor 1 Maret 2022 p-ISSN: 2620-5726
e-ISSN: 2685-7456

PETA KENDALI
0.400

0.300 0.290
0.2
0.200
0.12
0.100 0.108
0.08
0.000 0.04
1 2 3 4
-0.075
-0.100

CL PROPORSI UCL LCL

Gambar 4. Peta Kendali

F. Diagram Pareto
Bagan Pareto adalah grafik batang yang Gambar 5. Diagram Pareto
menampilkan masalah paling signifikan atau Berdasarkan diagram pareto pada Gambar 5.
masalah terbesar di antara banyak masalah yang dapat dilihat bahwa menurut prioritas jenis
sudah ada. Masalah yang paling umum juga kecacatan yang terjadi memiliki frekuensi
diprioritaskan dalam bagan Pareto ini. dengan presentasi 45,5% untuk cacat sablon
Tabel 4. Presentase Cacat meleset, 27,3% untuk cacat salah peeling,
18,2% untuk cacat salah cutting, dan 9% untuk
Akumulasi

Akumulasi
Presentase
Frekuensi

Frekuensi

Frekuensi

cacat salah posisi.


Cacat

Total
Jenis

G. Diagram Sebab Akibat


Diagram sebab-akibat digunakan untuk
mengidentifikasi masalah saat ini dengan
Meleset
Sablon

penyebab potensial dan pengaruh yang


5 5 45,5% 45,5% mempengaruhinya.

Material Mesin
Peeling
Salah

3 8 27,3% 72,8% Sablon


Material Manual
Berbeda
Cutting
Salah

2 10 18,2% 91% Sablon

Penempatan
Polyflex Kurang
Sulit Tergeser Konsentrasi
Mengatur
Posisi
Salah

Posisi Salah
1 11 9% 100% Setting

Metode Manusia

Gambar 6. Diagram Sebab Akibat


Jumlah

11 - 100% -
Dari pengamatan yang dilakukan
penyebab terjadinya cacat adanya faktor
Berdasarkan data diatas maka dapat disusun manusia, material, mesin dan metode kerja.
sebuah diagram pareto berikut ini: Cacat ini terjadi karena beberapa sebab yang
diakibatkan oleh proses tidak sesuai SOP.
Penyebab dari kerusakan dapat dilihat pada

41
TEKNOLOGI, Vol.5 Nomor 1 Maret 2022 p-ISSN: 2620-5726
e-ISSN: 2685-7456

Gambar 6. Adapun penjelasannya sebagai kecacatan yaitu sablon meleset, salah peeling,
berikut: salah cutting, dan salah posisi. Diagram
1. Faktor Karyawan histogram kecacatan tertinggi terdapat pada
Beberapa sebab faktor karyawan sebagai jenis kecacatan sablon meleset yang sebesar 5
berikut: unit. Diagram pareto jenis kecacatan sablon
a. Kurang Konsentrasi meleset berada pada presentase 45,5%. Peta
Pekerja yang bekerja dalam alirann kendali menunjukkan bahwa proses produksi
produksi harus dalam keadaan fit agar tidak pernah berada di luar batas kendali.
saat pengerjaan tidak terjadi kesalahan Diagram tebar menunjukkan bahwa terdapat
dan untuk itu juga diberikannya waktu hubungan positif antara jumlah produksi dan
istirahat 1 jam agar pekerja tidak terlalu jumlah cacat. Diagram alir menunjukkan proses
lelah saat bekerja dan mengakibatkan pembuatan sablon manual.
cacat pada produk yang dihasilkan. Diagram fishbone penyebab utamanya
b. Kurang Teliti disebabkan manusia, material, metode, dan
Tenaga kerja yang kelelahan mesin faktor yang menyebabkan cacat pada
mengakibatkan tingkat ketelitiannya produksi sablon terdiri dari empat, yaitu faktor
menurun sehingga berdampak pada karyawan, faktor material, faktor metode, dan
hasil sablon yang cacat. faktor mesin. Dapat disimpulkan bahwa faktor-
2. Faktor Material faktor penyebab terjadinya kecacatan pada
Bahan baku atau material yang terdapat di produk sablon yaitu faktor manusia yang
Laboratorium Teknik Industri sangatlah banyak mempengaruhi produksi sablon.
jenisnya, tidak hanya polyflex namun juga dapa Penyebab permasalahan disebabkan oleh
seperti digital transfer film (dtf), direct to faktor manusia yaitu kurang konsentrasi dan
garment (dg), sticker dan lainnya. Penyimpanan kurang teliti. Dimana pekerja yang bekerja
semua bahan disatukan atau tidak dipisah dalam aliran produksi harus dalam keadaan fit
kemudian tidak diberi label pengenal setiap saat pengerjaan proses produksi berlangsung
bahannya membuat pekerja melakukan kerja dan pekerja diharuskan istirahat selama 1 jam
praktek kadang salah dalam menggunakan dalam satu hari bekerja agar tetap fokus dalam
bahan. bekerja. Terdeteksi satu akar masalah yang
3. Faktor Metode disebabkan faktor material. Dimana banyak
Terdapat beberapa metode atau proses sekali material di Labotorium Teknik Industri
dalam pengerjaan sablon polyflex salah satunya yang membuat pekerja salah menggunakan
proses peeling dan juga penempelan polyflex ke material dikarenakan tidak diberi label dan
baju atau kaos, dalam dua proses tersebut sering tidak dipisah saat penyimpanan. Penyebab
terjadi kesalahan dimana hal tersebut permasalahan faktor metode dan mesin yaitu
menyebabkan terjadinya kerusakan atau ada beberapa metode yang dilakukan saat
kecacatan hasil produksi, selain itu diharapkan produksi salah satunya proses peeling dan juga
tidak adanya lagi perubahan terkait desain dan penempelan polyflex ke baju atau kaos, dalam
juga posisi yang diminta konsumen. dua proses tersebut sering terjadi kesalahan
4. Faktor Mesin dimana hal tersebut menyebabkan terjadinya
Dalam penggunaan mesin terdapat beberapa kerusakan atau kecacatan hasil produksi.
penyusaian setting tergantung jenis material Sedangkan metode mesin karena masih sablon
atau bahan baku, pada mesin cutting sering kali manual terdapat penyesusaian dari manusia.
terdapat kelalaian dalam menyetel kedalaman
jarum dan juga menyesuaikan titik koordinat UCAPAN TERIMAKASIH
jarum sehingga terjadinya kesalahan cutting Terimakasih kepada Rini Alfatiyah,
yang menyebabkan terjadinya pemborosan S.T., M.T., CMA, selaku Ketua Program
bahan baku dan juga waktu yang digunakan Studi Teknik Industri Pamulang yang telah
dalam proses cutting. memberikan waktunya untuk bimbingan dan
pengarahan dan Bapak Adi Candra S.T.,
IV. KESIMPULAN M.T., selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan waktunya untuk bimbingan dan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pengarahan serta masukkannya.
ditemukan bahwa cheet sheet didapatkan jenis
kecacatan produk sablon sebanyak empat jenis

42
TEKNOLOGI, Vol.5 Nomor 1 Maret 2022 p-ISSN: 2620-5726
e-ISSN: 2685-7456

DAFTAR PUSTAKA
Nursyamsi, I., & Momon, A. (2022). Analisa
Abdurahman, N. C., & Arifin, A. (2020). pengendalian kualitas menggunakan
Analisis Pengendalian Kualitas Produksi metode seven tools untuk meminimalkan
Kantong Semen Dengan Seven Tools. return konsumen di PT. XYZ. Jurnal
Jurnal Industri Kreatif (JIK), 4(01), 97- Serambi Engineering, 7(1).
108.
Radianza, J., & Mashabai, I. (2020). Analisa
Ayuk, T. (2018). Analisis Kecacatan Produk Pengendalian Kualitas Produksi Dengan
Menggunakan Pendekatan Spc Menggunakan Metode Seven Tools
(Statistical Process Control) Dengan Quality Di PT. Borsya Cipta
Metode Seven Tools (Studi Kasus di Communica. Jurnal Industri & Teknologi
CV. Saraswati Batik Fajar Indah Samawa, 1(1), 17-21.
Laweyan-Surakarta) (Doctoral
dissertation, Universitas Saputra, A. E., & Mahbubah, N. A. (2021).
Muhammadiyah Ponorogo). Analisis Seven Tools Pada Pengendalian
Kualitas Proses Vulkanisir Ban 1000
Budiman, Wildan Mufiet. (2021). Ring 20 di CV Citra Buana Mandiri
Pengendalian Kualitas Sablon Surabaya. STRING (Satuan Tulisan
Menggunakan Metode Jumlah Riset dan Inovasi Teknologi), 5(3), 252-
Kegagalan Pada Laboratorium Teknik 262.
Industri Univeristas Pamulang.
Laporan Kerja Praktek. Suharyanto, S., Herlina, R. L., & Mulyana, A.
(2022). Analisis Pengendalian Kualitas
Firdaus, A., Kurniawati, D., & Habibah, E. Produk Waring Dengan Metode Seven
(2020). 36-45 Analisis Pengendalian Tools Di Cv. Kas Sumedang. Jurnal
Kualitas Produksi Gabah Menggunakan TEDC, 16(1), 37-49.
Metode Seven Tools. Cyber-Techn,
15(01), 10-Halaman. Ulkhaq, M. M., Pramono, S. N., & Halim, R.
(2017). Aplikasi seven tools untuk
Haryanto, E. (2019). Analisis Pengendalian mengurangi cacat produk pada Mesin
Kualitas Produk Bos Rotor Pada Proses Communite di PT. Masscom Graphy,
Mesin Cnc Lathe Dengan Metode Semarang. Penelitian dan Aplikasi
Seven Tools. Jurnal Teknik, 8(1). Sistem dan Teknik Industri, 11(3),
328346.
Ivanto, M. (2012). Pengendalian Kualitas
Produksi Koran Menggunakan Seven Wahyuni, H. C., & Sulistiyowati, W. (2020).
Tools Pada PT. Akcaya Pariwara Buku Ajar Pengendalian Kualitas
Kabupaten Kubu Raya. Jurnal, Jurusan Industri Manufaktur Dan Jasa. Umsida
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Press, 1-116.
Universitas Tanjungpura.
Wisnubroto, P., Oesman, T. I., & Kusniawan,
Kenny, E., & Susanty, A. (2015). Analisis W. (2018). Pengendalian Kualitas
Penyebab Ketidaksesuaian pada Terhadap Produk Cacat Menggunakan
Produk Teh Botol Sosro dengan Metode Seven Tool Guna
Metode Seven Tools dan Pemberian Meningkatkan Produktivitas di CV.
Alternatif Pemecahan Akar Madani Plast Solo. Industrial
Masalahnya dengan Menggunakan Engineering Journal of The University
Metode 5W+ 1H pada PT. Sinar Sosro of Sarjanawiyata Tamansiswa, 2(2).
KPB Ungaran. Industrial Engineering
Online Journal, 4(1).

43

Anda mungkin juga menyukai