DINAMIKA KELOMPOK
Dosen pengampu :
Disusun oleh:
Delia Kristina_213020217008
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga tim penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas dengan judul “Dinamika
Kelompok” pada akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat dalam
rangka memperdalam pemahaman mengenai konsep dari dinamika kelompok. Dalam
rangka penulisan tugas ini, tim penulis banyak mengalami kesulitan dan kendala.
Namun karena dorongan moril dan material serta bimbingan dari berbagai pihak
sehingga tim penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas ini.
Tidak lupa pula pada bagian ini, dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat
yang setinggi- tingginya tim penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu tim penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini tidak terlepas dari segala
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati tim penulis
mengharapkan saran kritik dari pembaca sebagai bahan masukan sehingga dapat
berguna baik bagi penulis dikemudian hari. Akhir kata, tim penulis mengucapkan
terimakasih, semoga mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT, dan semoga
penulisan tugas ini dapat bermanfaat bagi tim penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Penulis
28 Februari 2024
2
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..3
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………………4
BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………………………….6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dinamika interaksi antar anggota kelompok memiliki dampak yang signifikan pada
proses pengambilan keputusan kelompok. Berikut adalah beberapa cara di mana
interaksi tersebut dapat memengaruhi pengambilan keputusan:
6
5. Kepemimpinan: Peran pemimpin dalam mengarahkan interaksi antar anggota
kelompok juga memengaruhi pengambilan keputusan. Kepemimpinan yang
efektif dapat memfasilitasi diskusi terbuka, menyatukan pendapat yang
berbeda, dan membantu kelompok mencapai kesepakatan yang lebih baik.
7
4. Menyelesaikan konflik: Kepemimpinan efektif mampu mengelola konflik dan
mencari solusi yang memuaskan bagi semua pihak. Kepemimpinan yang dapat
mediasi dan memfasilitasi dialog konstruktif membantu mengurangi
ketegangan dan meningkatkan kerjasama dalam kelompok.
5. Menjadi contoh dan teladan: Seorang pemimpin juga harus menjadi teladan
bagi anggota kelompok dalam hal etika kerja, integritas, dan komitmen
terhadap tujuan bersama. Kepemimpinan yang konsisten dengan nilai-nilai
yang dipegang oleh kelompok dapat menginspirasi anggota lainnya untuk
mengikuti jejak yang positif.
Konflik tim dapat memiliki dampak yang signifikan pada kinerja kelompok. Berikut
adalah beberapa cara di mana konflik tim memengaruhi kinerja kelompok:
8
3. Mengganggu komunikasi: Konflik tim sering kali mengganggu komunikasi
antar anggota kelompok. Anggota yang terlibat dalam konflik mungkin enggan
berbagi informasi atau berkomunikasi secara terbuka dengan anggota lainnya.
Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman, ketidaksepahaman, dan
keputusan yang kurang efektif.
Dengan demikian, penting bagi kelompok untuk mengelola konflik dengan efektif agar
tidak mengganggu kinerja keseluruhan. Resolusi konflik yang tepat dapat membantu
memulihkan kerjasama, memotivasi anggota, dan meningkatkan produktivitas
kelompok.
1. Tujuan Bersama: Keberadaan tujuan bersama atau visi yang jelas dapat
meningkatkan kohesi kelompok. Ketika anggota kelompok memiliki
pemahaman yang sama tentang tujuan mereka dan merasa terhubung dengan
visi tersebut, mereka cenderung lebih bersatu dan saling mendukung.
9
2. Interaksi yang Sering: Interaksi yang sering antara anggota kelompok dapat
memperkuat hubungan interpersonal dan meningkatkan kohesi. Peluang untuk
berkomunikasi, bekerja sama, dan berbagi pengalaman secara teratur dapat
mempererat ikatan antar anggota kelompok.
3. Kesamaan Tujuan dan Nilai: Kesamaan tujuan, nilai, dan minat di antara
anggota kelompok dapat membentuk dasar yang kuat untuk kohesi. Anggota
yang merasa memiliki kesamaan dalam hal-nilai dan pandangan sering kali
merasa lebih dekat satu sama lain dan lebih mampu bekerja secara harmonis.
10
Dalam konteks tertentu, seperti pada kelompok kerja, kelompok akademis, atau
kelompok sosial, faktor-faktor ini dapat berinteraksi secara kompleks untuk
membentuk dinamika kohesi yang unik.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13