Anda di halaman 1dari 4

Advokat

Presenter: angga, nyeritain kasus pembunuhan berencana kasus a. angga ngejelasin, tersambung ke
reporter billa.

Reporter: billa, ngejer ngejer serina

Take 1: scene reporter awal ngejelasin kasus pembunuhan pengusaha minyak di daerah saranjana yang
dibunuh oleh kolega bisnisnya

Take 2: billa ngejer serina buat diwawancara

Take 3: serina pertamanya nolak.

Lalu serina dicontact via instagram melalui manager pribadi, serina nerima buat diwawancara

Take 4: sesi wawancara (billa dan serina kamera tersembunyi)

Take 5: flashback pertama (pelaku mempraktekan reka adegan)

Pelaku jaki, korban tipal.

Take 6: flashback kedua (penjatuhan hukum pidana, ketuk palu)

Take 7: akhirnya pelaku (jaki) dipenjarakan

Reka adegan pembunuhan, saat melakukan penangkapan kepada tersangka pertama dan diwawancara
tersangka mengaku bahwa dirinya pergi keluar negeri, padahal ada saksi yang melihat bahwa tersangka
membunuh korban dengan cara diracuni. Tersangka memiliki kambing hitam yaitu kaki tangannya (fadil
meshal). Akhirnya tersangka pertama (jaki) ga divonis, tapi yang divonis fadil.

Take 8: billa ngucapin makasih ke serina

Take 9

: angga closing

Pengacara tipal: serina

Pengacara jaki: addin


Presenter: selamat pagi pemirsa, kembali bersama saya Dewangga Ibram yang akan
memberikan berita factual dan actual di “Sekilas Kabar”. Pemirsa, kasus pembunuhan seorang
wanita berinisial T di sebuah kecamatan di daerah Saranjana yang sempat membuat gempar
warga sekitar telah usai. Pelaku X telah divonis 10 tahun penjara setelah kasus dimenangkan
oleh Pengacara Serina. Kami sudah tersambung dengan rekan kami, Shabilla di gedung
Pengadilan Saranjana.

Hakim: Berdasarkan buktii-bukti yang sudah terkumpul, maka terdakwa dihukum penjara
seumur hidup.

(ricuh) , (pengacara 1 senang)

Presenter: Bagaimana shabilla keadaan di lokasi?

Reporter: Saat ini kondisi sedang cukup ricuh. Karena banyaknya masyarakat yang turut datang
untuk melihat tersangka D yang ternyata bukan pelaku sesungguhnya dari kasus ini.

Presenter: Lalu, bagaimana keputusan hakim?

Reporter: Ditetapkannya tersangkaT sebagai terdakwa mengakhiri dari sidang kasus ini. Saya
Shabilla, kembali ke studio.

Presenter: Baik pemirsa, itulah berita pada pagi hari ini. Selamat pagi dan sampai jumpa.
TAKE 2 (Acara Law’s club)

Host 1: selamat malam, kembali bersama kami di acara LAW’S CLUB. Untuk bintang tamu hari
ini sangat special, beliau adalah salah satu pengacara yang belum lama lulus dari salah satu
universitas terbaik di Indonesia dengan nilai yang sangat memuaskan.

Host 2: Tidak hanya itu, beliau baru saja memenangkan sebuah kasus pembunuhan berencana
yang sedang hangat-hangat nya diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia dengan usia yang
baru memasuki 28 tahun. Langsung saja kita panggil, pengacara SERINAA.

(tepuk tangan) (pengacara serina masuk, duduk)

Host 1: selamat datang ibu serina di Law’s Club. Bagaimana kabarnya bu?

Serina: Alhamdulillah saya sehat

Host 2: sudah lama kami ingin mengundang ibu, tapi baru bisa sekarang. Mengingat padat nya
jadwal ibu yang kemarin baru saja memenangkan kasus yang sedang hangat-hangat nya menjadi
buah bibir para netizen di Indonesia. Bagaimana tanggapan ibu mengenai kasus ini, Bu?

Serina: Yaa, awalnya saya merasa kasus ini cukup rumit. Karena saya merasa bahwa banyak hal
yang mengganjal dari kasus ini. Seperti dari rusaknya CCTV di dapur rumah korban 1 jam
sebelum kejadian. Padahal, saat korban pulang dari luar kota siang harinya, CCTV itu masih
aman-aman saja. Jadi, seperti sudah ada oknum yang sengaja menyabotase CCTV tersebut untuk
melancarkan aksinya itu.

Host 1: Lalu ibu, ketika ibu menangani kasus ini. Apakah ibu tidak takut akan omongan-
omongan para netizen? Mengingat korban merupakan salah satu public figure terkenal di negara
ini?

Serina: Kalau mengenai omongan netizen kan pasti akan ada saja omongan baik ataupun buruk
dari hal-hal yang kita lakukan. Selain itu, salah satu kewajiban yang dimiliki kami, sebagai
advokat yaitu tidak boleh membedakan perlakuan terhadap klien berdasarkan jenis kelamin,
agama, politik, keturunan, ras, atau latar belakang social dan budaya. Jadi mau siapapun klien
yang saya bela, tujuan utama saya adalah mencari keadilan dalam hukum untuk beliau. Urusan
omongan netizen tidak saya pedulikan.

(tepuk tangan penonton)

Host 2: Luar biasa sekali ya ibu. Tentu saja menjadi advokat tidaklah mudah. Apa saja suka -
duka dalam menjadi seorang advokat, Bu?

Serina: (tertawa kecil) untuk sukanya, ……. Kalau untuk dukanya yaa kurang lebih seperti yang
bisa kalian lihat dalam layar ya.

Host 1: Terimakasih ibu …….


TAKE 3: TALKSHOW PENGACARA ADDIN (MATA HARLAN)

Host: Selamat siang semua, kembali bersama saya dzakiy di acara “mata Harlan”. Bintang tamu
kali ini adalah seorang pengacara yang banyak pengagum wanitanya. Bukan hanya itu, menurut
berita yang beredar dalam kasus terakhirnya, ia tidak mendapat bayaran sama sekali oleh
kliennya. Langsung saja kita panggil, ADDIINN. (boleh kasih pantun)

(Addin masuk)

Host: selamat datang pak addin di “mata Harlan” senang sekali bisa bertemu bapak.

Addin: saya juga senang bisa datang ke acara ini.

Host: Belum lama ini bapak baru saja menangani sebuah kasus pembunuhan di daerah Saranjana.
Boleh diceritakan tidak pak bagaimana kronologi kejadiannya

Addin: Untuk kronologi secara jelasnya tidak bisa saya ceritakan. Karena segala sesuatu baik
informasi maupun data yang bersumber dari klien merupakan hal yang wajib dirahasiakan oleh
kami sebagai advokat. Tapi kurang lebih seperti video CCTV yang sudah beredar bahwa klien
saya pada hari kejadian datang ke rumah korban untuk meminta maaf, dan ketika korban mulai
batuk-batuk, beliau mengambil teh yang sudah tersedia di dapur korban. Jadi bukan beliau yang
secara langsung meracuni korban.

Host: Baik pak addin, dari informasi yang saya dapat bapak merupakan seorang advokat yang
lulus ujian yang diadakan oleh Organisasi Advokat dengan nilai tertinggi pada saat itu. Lalu
terkait kasus ini, Pak. Apa hal yang membuat bapak memutuskan untuk menjadi pengacara dari
tersangka D ini, Pak? Terlebih dengan banyaknya kabar yang beredar kalau bapak tidak
mendapat bayaran dari klien.

Addin: Terkait itu, hal yang membuat saya memutuskan untuk mau membela D karena, saya dari
awal percaya kalau bukan dia yang meracuni korban. Karena dari rekaman CCTV, tidak ada
bukti yang memperlihatkan bahwa beliau memasukkan racun itu ke dalam teh korban. Lalu
terkait masalah pembayaran dan sebagainya itu bagi saya bukan perhatian utama saya ketika
menangani kasus. Karena dalam pasal 2 dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tertulis
bahwa, “Advokat wajib memberikan Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma kepada Pencari
Keadilan.”.

(tepuk tangan penonton)

Host: wah mulia sekali bapak addin ini ya. Berdasarkan pengalaman Bapak Addin pribadi, apa
saja hal atau kunci untuk menjadi seorang advokat hebat dan berintegrasi tinggi?

Addin: Menurut saya, kunci dari menjadi seorang pengacara itu, harus memiliki mental kuat atau
istilahnya mental baja ya. Karena pasti menghadapi klien dengan masalah yang berbeda-beda.
Selain itu, perlu juga sikap konsisten untuk selalu mengasah ilmu dan kompetensi sebagai
advokat.

Host: Boleh tepuk tangan sekali lagi untuk Bapak Addin. Terimakasih bapak telah datang ke…

Anda mungkin juga menyukai