Anda di halaman 1dari 8

GAMBARAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PENCEGAHAN

LUKU DECUBITUS DI RUMAH SAKIT UMUM MELATI


PERBAUNGAN TAHUN 2019
Tani Astuti
Akper Harapan Mama Deli Serdang ,

Abstrak

Dekubitus merupakan kerusakan kulit pada suatu area dan dasar jaringan yang
disebabkan oleh tulang yang menonjol, sebagai akibat dari tekanan, pergeseran, gesekan
atau kombinasi dari beberapa hal tersebut. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia di
sebutkan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Sebuah peneitian telah dilakukan di kalangan perawat di RS umum melati perbaungan ini
adalah studi deskriptif dengan menggunakan data primer yang di proleh melalui pengisian
kuisioner yang di berikan langsung kepada responden yang di ambil dengan tehnik clauster
sampling, bertujuan untuk mempelajari gambaran motivasi perawat dalam pencegahan
luka decubitus di RS Umum Melati perbaungan. Sample adalah perawat yang ada di
ICU,Ruang Atas dan M2L1, yang berrjumlah 30 perawat ruangan untuk menjawab
kuisioner tenteng motivasi pencegahan luka decubitus. Pengambilan sampel menggunakan
tehnik clauster sampling. Dari penelitian didapat bahwa hanya 3 perawat (10%), memiliki
moivasi kuat, sebanyak 23 perawat ( 77 %) memiliki motivasi sedang dan 4 perawat (13%)
memiliki motivasi lemah. Berdasarkan hasil penelitian ini. Tingkat motivasi perawat di RS
umum melati perbaungan tentang pencegahan luka decubitus berada di katagori sedang.
Kata Kunci : Motivasi, Perawat, decubitus

Pendahuluan Sebuah asosiasi luka di


Amerika melakukan penelitian
Dekubitus merupakan tentang insiden luka didunia dan
kerusakan kulit pada suatu area dan didapatkan data bahwa angka
dasar jaringan yang disebabkan oleh kejadian ulkus dekubitu smencapai
tulang yang menonjol, sebagai akibat 8,50 juta kasus (Diligence, 2011)
dari tekanan, pergeseran, gesekan Berdasarkan suatu studi, insiden
atau kombinasi dari beberapa hal dekubitus di Jepang, Korea, Cina
tersebut (NPUAP, 2014). sebanyak 2.1%-18 sedangkan di
Luka Decubitus adalah suatu Indonesia cukup tinggi yaitu 33.3%
area yang terloklisir dengan jaringan (Suriadi, 2014).
nekrosis yang biasanya terjadi pada
bagian permukaan tulang yang Sedangkan di Indonesia
menonjol, sebagai akibat dari khususnya Yokyakarta di RSUP Dr.
tekanan dalam jangka waktu yang Sardjito angka decubitus adalah 20%
lama menyebabkan peningkatan rata-rata waktu kejadian decubitus
tekanan kapiler (Suriadi, 2018).

60
dalam 11 hari perawatan (Sudiarti, mempengaruhi perilaku seseorang
2015). (Setiyawan, 2011).
Dalam jurnal Erna Ivana (2018) yang
Menurut Gleitman & Mahmud, berjudul gambaran peran perawat
2010 (dalam kompri, 2015), Dasar dalam pencegahan decubitus di
motivasi keadaan internal organisme bangsal wijaya kusuma RSUD Wates
baik manusia ataupun hewan yang Kulon Perogo. Mayoritas perawat
mendorongnya untuk berbuat memiliki peran positif dalam
sesuatu. Dalam pengertian ini, pencegahan dekubitus sebanyak 10
motivasi berarti pemasok daya responden (66,7%), peran perawat
(energizer) untuk bertingkah laku menurut beberapa karakteristik
secara terarah. adalah sebagai berikut; Peran
perawat dalam penilaian faktor risiko
Motivasi merupakan landasan dekubitus termasuk dalam kategori
utama bagi tenaga kesehatan dalam baik sebanyak 9 responden (60,0%),
pelaksanaan pelayanan kesehatan. peran perawat dalam perawatan kulit
Perawat sebagai tenaga kesehatan untuk pasien berada dalam kategori
yang memiliki tanggung jawab baik sebanyak 9 responden (60,0%),
utama dalam pelayanan keperawatan peran perawat dalam peningkatan
serta pelaksanaan asuhan status gizi pasien berada dalam
keperawatan yang holistic dan kategori baik sebanyak 10 responden
komprehensif dituntut memiliki (66,7%), peran perawat dalam
pengetahuan yang tinggitermasuk support surface berada dalam
pencegahan terhadap kejadian kategori cukup sebanyak 12
dekubitus (Patricia, 2013). responden (80,0%), dan peran
Motivasi meliki banyak perawat dalam memberikan
persamaan makna atau beberarapa pendidikan berada dalam kategori
istilah memiliki makna seperti baik seperti sebanyak 13 responden
motivasi dalam berbagai literatur, (86,7%) (Nofiyanto & Ivana, 2018)
seperti needs, drives, wants, Dalam jurnal Arini Siska
interests, desires. Motivasi (2019) yang berjudul motivasi
merupakan perilaku yang akan perawat dengan prilaku perawat
menentukan kebutuhan (needs) atau dalam upaya pencegahan decubitus.
wujud perilaku mencapai tujuan Menunjukkan dimana motivasi
(Yamin, 2003 dalam kompri 2015 ). perawat dalam kategori baik dalam
Prilaku perawat dalam jumlah 28 responden (73,7%).
upaya pencegahan decubitus di Terjadinya luka decubitus pada
pengaruh oleh. Pengetahuan dan pasien immobilisasi sebesar 88,8%
motivasi berpengaruh terhadap muncul luka decubitus dengan lama
kinerjap erawat dalam pencegahan nya hari perawatan (Wardani, 2019)
luka decubitus, dimana Motivasi
dominan terhadap kinerja perawat ( Hasil penelitian (
Kasogeran, 2016). Mirwanti, 2017) sebanyak 10%
Sikap yang dimiliki perawat merasakan ada hambatan dalam
merupakan respon batin yang timbul melakukan pencegahan dekubitus.
dan diperoleh berdasarkan Pentingnya motivasi terhadap
pengetahuan yang dimiliki. perilaku adalah inisiatif penggerak
Pengetahuan dan sikap akan sangat perilaku manusia akibat adanya

61
interaksi stimulus instrinsik dan lansia, kurangnya nutrisi. Hal ini
ekstrinsik yang mendorong membuktikan resiko terjidanya
seseorang untuk berperilaku optimal decubitus semakin meningkat.
guna mencapai suatu tujuan. Berdasarkan data diatas peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian
Hasil penelitian Heru tentang gambaran motivasi perawat
swardianto, 2016 menunjukkan dalam pencegahan luka decubitus di
pengetahuan keluarga tentang Rumah Sakit Umum Perbaungan
pencegahan dekubitus pada Tahun 2019.
keluarga paling banyak responden
memiliki tingkat pengetahuan yang Metode Penlitian
cukup yaitu sebanyak 9 responden
(47,4%), lebih dari 50% responden Penelitian Deskriptif adalah suatu
memiliki sikap yang baik yaitu metode penelitian yang dilakukan
sebanyak 11 responden (57,9%), dengan tujuan utama membuat
dan paling banyak responden gambaran atau mendeskripsikan
memiliki perilaku yang kurang yaitu tentang suatu keadaan secara
sebanyak 9 responden (47,4%). objektif. Jenis penelitian yang
Kesimpulan dari penelitian ini dilakukan bersifat deskriptif, yaitu
adalah pengetahuan yang baik atau seperti gambaran “Gambaran
cukup belum tentu menunjukkan Motivasi Perawat Dalam
perilaku yang baik pula. Memiliki PencegahanLuka Dukubitus Di
sikap yang baik .(Suwardianto, Rumah Sakit Umum Melati
2016) Perbaungan Tahun 2019”.

Berdasarkan survey awal HASIL


yang dilakukan peneliti tanggal 24
April 2019 di Rumah Sakit Umum hasil penelitian dengan judul
Melati Perbaungan di ruangan ICU Gambaran Motivasi Perawat Dalam
1 perawat tidak melakukan miring Pencegahan Luka Decubitus Di
kanan miring kiri sehinga terjadinya Rumah Sakit Umum Melati
decubitus. Selain itu ditemukannya Perbaungan Tahun 2019 adalah
bayak nya pasien decubitus karena sebagai berikut. :

Tabel 1

Distribusi Frekuensi Motivasi Perawat Dalam Pencegahan Luka Decubitus di Rumah


Sakit Melati Perbaungan 2019
Frekuensi Presentasi
(%)
Motivasi Kuat 3 10 %
Motivasi Sedang 23 77 %
Motivasi Lemah 4 13%
Jumlah 30 100 %

62
Berdasarkan Tabel 1 bahwa dari 30 responden yang diteliti mayoritas motivasi
sedang sebayak 23 orang ( 77 %)

Tabel 2

Distribusi frekuensi motivasi perawat berdasarkan Prestasi

Motivasi
Jumlah
No Prestasi Kuat Sedang Lemah
F % F % F % F %
1 Mendapat pujian 0 0 20 67 2 6,6 22 73
2 Tunjangan 1 3,2 3 10 1 3,2 5 17
3 Promosi jabatan 2 6,8 0 0 1 3,2 3 10
Jumlah 3 10 23 77 4 13 30 100

Berdasarkan Tabel 2 bahwa dari 30 responden yang diteliti mayoritas prestasi


yang mendapat pujian sedang sebayak 22 orang ( 73 %)

Tabel 3
Distribusi frekuensi motivasi perawat berdasarkan Tanggung Jawab

Motivasi
Jumlah
No Tanggung Jawab Kuat Sedang Lemah
F % F % F % F %
1 Melaksanakan Askep Sesuai SOP 2 6,5 11 37 2 6,5 15 50
2 Memberikan Promkes 1 3,5 12 40 2 6,5 15 50
Jumlah 3 10 23 77 4 13 30 100

Berdasarkan Tabel 3 bahwa dari 30 responden yang diteliti mayoritas dan


minoritas tanggung jawab melaksanakan askep sesuai SOP dan memberi Promkes
sedang sebayak 15 orang ( 50 %)

63
Pembahasan pada saat tertentu, terutama
bila kebutuhan untuk mencapai
Dari hasil penelitian gambaran tujuan sangat dirasakan /
motivasi perawat dalam mendesak.
pencegahan luka decubitus di Salah satu faktor yang
rumah sakit melati perbaungan mempengaruhi motivasi adalah
2019, sebagai berikut: prestasi sebagai mana yang
dikutip dari Herzberg (dalam
Prestasi
Kompri, 2015) Prestasi
Luka decubitus adalah suatu (Achievement), keberhasilan
area yang terloklisir dengan seseorang dalam
jaringan mengalami nekrosis menyelesaikan tugas, megatasi
yang biasanya terjadi pada tantangan, mengatasi
bagian permukaan tulang yang permasalahan, menghilangkan
menonjol, sebagai akibat dari perasaan gagal dan tidak
tekanan dalam jangka waktu mampu memecahkan masalah
lama yang menyebabkan Menurut penelitian terdahulu
peningkatan tekanan (Suriadi, yang berjudul motivasi perawat
2018). dengan prilaku perawat dalam
upaya pencegahan decubitus
Berdasarkan hasil (Wardani, 2019). Menunjukkan
penelitian terhadap 30 dimana motivasi perawat
responden pada tabel 4.1.2 dalam kategori baik dalam
dapat dilihat bahawa yang jumlah 28 responden (73,7%).
mendapat pujian motivasi kuat Terjadinya luka decubitus pada
tidak ada, motivasi sedang pasien immobilisasi sebesar
sebanyak 20 perawat (67%) 88,8% muncul luka decubitus
dan motivasi lemah sebanak 2 dengan lama nya hari
perawat (6.6%). Sedangkan perawatan
yang mendapat Tunjangan
motivasi kuat 1 perawat Menurut peneliti,
(3.2%), motivasi sedang 3 Penelitian ini menunjukan
perawat (10%), dan motivasi semakin tinggi prestasi seorang
lemah 1 perawat (3.2%). perawat semakin tinggi pula
Promosi jabatan yang memiliki pencegahan terhadap decubitus
motivasi Kuat sebanyak 2 pada pasien di RS Melati..
perawat (6.8%), motivasi
Tangung Jawab
sedang tidak ada, motivasi
lemah 1 perawat (3.2%). Berdasarkan hasil
penelitian terhadap 30
Menurut Sardiman (2005
responden pada tabel 3 dapat
dalam Kompri, 2015) motivasi
dilihat bahwa motivasi kuat
dari kata “Motif” dapat
dalam membuat Askep Sesuai
diartikan sebagai “daya
SOP 3 perawat (10%), motivasi
penggerak yang telah menjadi
sedang 11 perawat (37%),dan
aktif”. Motif menjadi aktif

64
motivasi lemah 2 perawat tanggung jawabnya seorang
(6.5%). Sedangkan motivasi perawat. semakin besar
kuat dalam memberikan kemungkinan dalam pencegaha
Promkes 1 perawat (3.5%), decubitus pada pasien di
motivasi sedang (40%), dan Rumah Sakit.
motivasi Lemah 2 perawat
(6.5%).
Menurut Sardiman (2005
dalam Kompri, 2015) motivasi
dari kata “Motif” dapat
diartikan sebagai “daya
penggerak yang telah menjadi
aktif”. Motif menjadi aktif
pada saat tertentu, terutama
bila kebutuhan untuk mencapai
tujuan sangat dirasakan /
mendesak.
Salah satu faktor yang
mempengaruhi motivasi adalah
prestasi sebagai mana yang
dikutip dari Herzberg (dalam
Kompri, 2015).Tanggung
jawab (Responsibility),
pemberian wewenang kepada
seseorang untuk melaksanakan
suatu tugas atau memikul
tanggung jawab dan
diikutsertakan dalam usaha
perbaikan atau pembahuruan
kearah positif.
Menurut penelitian
Mirwanti (2017) sebanyak 10%
merasakan ada hambatan
dalam melakukan pencegahan
dekubitus. Pentingnya motivasi
terhadap perilaku adalah
inisiatif penggerak perilaku
manusia akibat adanya
interaksi stimulus instrinsik
dan ekstrinsik yang mendorong
seseorang untuk berperilaku
optimal guna mencapai suatu
tujuan.
Menurut peneliti,
penelitian ini menunjukan
semakin tingginya rasa

65
Sebaliknya jika semakin lemah motivasi
Kesimpulan perawat maka semakin rendah
pencegahan luka dikubitus.hal ini di
Dari 30 responden di ketahui bahwa pengaruhi oleh prestasi, dan tanggung
memiliki motivasi kuat sebanyak 3 jawab.semakin tinggi pretasi dan
perawat ( 10 %), motivasi sedang tanggung jawab perawat semakin tinggi
sebanyak 23 perawat ( 77 %) dan pula dalam hal pencegahan luka
motivasi lemah 4 perawat (13%). decubitus tetapi semakin rendah prestasi
dan tanggung jawab perawat semakin
Dari 30 responden di ketahuai bahawa rendah pula pencegahan Luka decubitus.
yang mendapat pujian motivasi kuat tidak
ada, motivasi sedang sebanyak 20 Ucapan Terima Kasih
perawat (67%) dan motivasi lemah
sebanak 2 perawat (6.6%). Sedangkan Terimakasih yang tak terhingga terhadap
yang mendapat Tunjangan motivasi kuat semua pihak yang telah membantu
1 perawat (3.2%), motivasi sedang 3 dalam proses penelitian ini, yang pertama
perawat (10%), dan motivasi lemah 1 Akademi Keperawatan Harapan Mama
perawat (3.2%). Promosi jabatan yang Deli Serdang serta cipitas yang bersedia
memiliki motivasi Kuat sebanyak 2 memfasilitasi penelitian ini yang kedua
perawat (6.8%), motivasi sedang tidak saya ucapankan terima kasih kepada
ada, motivasi lemah 1 perawat (3.2%). Direktur Rumah Sakit Melati
Perbaungan yang telah mengijijkan saya
Dari 30 responden di ketahui bahwa untuk melakukan penelitian ini yang
motivasi kuat dalam membuat Askep paling special ucapan terima kasih pada
Sesuai SOP 3 perawat (10%), motivasi perawat Rumah Sakit Perbaungan yang
sedang 11 perawat (37%),dan motivasi telah bersedia menjadiresponden dalam
lemah 2 perawat (6.5%). Sedangkan penelitian ini.
motivasi kuat dalam memberikan
Promkes 1 perawat (3.5%), motivasi
sedang (40%), dan motivasi Lemah 2
perawat (6.5%).

Salah satu faktor yang mempengaruhi


motivasi adalah prestasi sebagai mana
yang dikutip dari Herzberg (dalam
Kompri, 2015) Prestasi (Achievement),
keberhasilan seseorang dalam
menyelesaikan tugas, megatasi tantangan,
mengatasi permasalahan, menghilangkan
perasaan gagal dan tidak mampu
memecahkan masalah
Dari hasil yang di peroleh peneliti
tentang “GambaranMotivasi Perawat
Dalam Pencegahan Luka Decubitus Di
Rumah Sakit Umum Melati Perbaungan
Tahun 2019” didapatkan perawat yang
motivasi sedang maka semakin tinggi
dalam proses pencegahan luka Decubitus.
66
Daftar Pustaka Notoatmojo, S, (2010) Metodelogi
penelitian kesehatan , Rineka

Hartono Andry (2018) . Perawatan Luka, Suriadi. (2018) Perawatan Luka Edisi 1.
Bina Rupa Aksara :Tanggerang Selatan Sagung Seto: Jakarta

Hasmi (2016 ). Metode Penelitian Siska Arini. 2019.


Epidemiologi. Trans Info Media : Jakarta http://digilib.unisayogya.ac.id/4588/ di
unduh tanggal 20 april 2019
Harahap Marwali (2018 ) Ilmu Penyakit
Kulit. Hipokrates : Jakarta

Hartono Andry (2018) . Perawatan Luka,


Bina Rupa Aksara :Tanggerang Selatan

Hasmi (2016 ). Metode Penelitian


Epidemiologi. Trans Info Media : Jakarta

Ivana Erna. 2017. http://ejournal


.unjaya.ac.id/index. php/mik/article/
download/ 272237/ di unduh tanggal 20
april 2019

Kompri (2018) Buku Motivasi


Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa
PT Remaja Rosdakarya : Bandung

Myrnawati C.H.(2012). Metode


Penelitian Untuk Pemula. FIP Press
:Jakarta Cipta : Jakarta

Nofiyanto, M., & Ivana, E. (2018). Di


Bangsal Penyakit Dalam Rumah Sakit Di
Yogyakarta Nurses Role ’ S in Decubitus
Prevention in Internal Medicine Ward of
Hospital in Yogyakarta. 7(1), 89–96.

Suwardianto, H. (2016). Pengetahuan,


sikap dan perilaku pencegahan dekubitus
pada keluarga dengan imobilisasi.
Journal Stikes RS Baptis Kediri, 16–22.
http://jurnalbaptis.hezekiahteam.com/jurn
al/index.php/PSB/article/view/243/216

Wardani, A. S. (2019). Hubungan


motivasi dengan perilaku perawat dalam
upaya pencegahan dekubitus. Skripsi,
Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta.
Universitas ’Aisyiya

67

Anda mungkin juga menyukai