Anda di halaman 1dari 2

1.

Jelaskan 4 pendekatan proses perencanaan dilihat dari pelaku dan politik yang
mendominasi.

Empat pendekatan proses perencanaan yang dilihat dari pelaku dan politik yang
mendominasi adalah:

1. Penyusunan rencana induk (master planning)*: Ini adalah pendekatan yang mengacu
pada rencana strategis yang meliputi semua aspek pembangunan, termasuk
infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Pelaku dari pendekatan ini adalah
pemerintah, yang mengacu pada visi dan misi yang dibentuk oleh presiden atau
pemerintah daerah.
2. Penyusunan rencana umum (rational comprehensive planning)*: Pendekatan ini
mengacu pada proses perencanaan yang menggabungkan teknokratik dan politik.
Pelaku dari pendekatan ini adalah eksekutif (Presiden), yang mengacu pada visi, misinya,
dan program yang bersifat indikatif. Pendekatan ini juga menggabungkan hasil proses
politik dan teknokratik untuk mendapatkan hasil yang optimal.
3. Pendekatan teknokratik*: Pendekatan ini mengacu pada proses perencanaan yang
dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga
atau satuan kerja yang secara fungsional yang bertugas melibatkan atau
mengakomodasi keilmiahan dan perkembangan teknologi. Pelaku dari pendekatan ini
adalah tenaga ahli pemerintah sesuai dengan bidang keahliannya, yang juga berasal dari
masing-masing bidang keahliannya, seperti perencanaan anggaran, perencanaan tata
ruang, dan perencanaan pengembangan sistem informasi.
4. Pendekatan politik*: Pendekatan ini mengacu pada proses perencanaan yang didasarkan
atas penjabaran visi dan misi dan program presiden yang bersifat indikatif. Pelaku dari
pendekatan ini adalah eksekutif (Presiden), yang mengacu pada kedudukan sebagai
presiden untuk menjalankan visi, misinya, dan program yang bersifat indikatif.
Pendekatan ini juga menggabungkan hasil proses politik dan teknokratik untuk
mendapatkan hasil yang optimal.

Dalam proses perencanaan, pendekatan ini dapat dilihat dari pelaku dan politik yang
mendominasi, seperti pemerintah, tenaga ahli pemerintah, dan pemilihan umum. Setiap
pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga pemerintah harus
menggabungkan beberapa pendekatan untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam
proses perencanaan pembangunan.
1. Jelaskan kemungkinan munculnya 2 pendekatan perencanaan, strategic parsipatory
planning & strategic spatial planning di Indonesia

Kemungkinan munculnya dua pendekatan perencanaan strategis, yaitu Strategic


Participatory Planning dan Strategic Spatial Planning di Indonesia dapat dibagi
menjadi beberapa faktor:

1. Perencanaan Strategis Participatory Planning*:

Faktor-faktor yang memungkinkan munculnya perencanaan strategis participatory


planning di Indonesia termasuk:

a. Pemerintahan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan sistem


perencanaan yang lebih bersama dengan Masyarakat.
b. Pemerintahan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan sistem
perencanaan yang lebih bersama dengan masyarakat.
c. Pemerintahan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan sistem
perencanaan yang lebih bersama dengan Masyarakat.
d. Pemerintahan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan sistem
perencanaan yang lebih bersama dengan masyarakat.

2. Perencanaan Strategis Spatial Planning:


a. Faktor-faktor yang memungkinkan munculnya perencanaan strategis
spatialplanning di Indonesia termasuk:
b. Pemerintahan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan sistem
perencanaan yang lebih bersama dengan masyarakat].
c. Pemerintahan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan sistem
perencanaan yang lebih bersama dengan masyaraka.
d. Pemerintahan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan sistem
perencanaan yang lebih bersama dengan masyarakat.
e. Pemerintahan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan sistem
perencanaan yang lebih bersama dengan masyarakat.
Dalam kasus Indonesia, kemungkinan munculnya dua pendekatan perencanaan
strategis ini dapat dibagi menjadi beberapa faktor, termasuk tujuan pemerintahan
untuk mengembangkan sistem perencanaan yang lebih bersama dengan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai