Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya, perencanaan berkaitan erat dengan perencanan kota. Namun dalam
perkembangannya perencanaan tidak dikembangkan berdasarkan teori perencanaan, tetapi
sebaliknya teori perencanaan berkembang sebagai kelanjutan dari pengalaman mengenai usaha
manusia mengatasi keadaan lingkungan kehidupannya. Oleh karena itu, ilmu ini sangat
diperlukan dalam merencanakan sebuah kota, karena daam teori perencanaan membahas definisi,
pemahaman konteks, praktek-praktek, dan proses-proses dalam perencanaan kota, dan
bagaimana pertumbuhannya dari asal-usul sejarah dan kebudayaan masing-masing.
Teori perencanaan telah berkembang sejak lama dan mengalami banyak perubahan seiring
perkembangan waktu. Perencanaan sendiri telah mengalami banyak perkembangan sejak Patrick
Geddes mencetuskannya untuk pertama kali. Kebutuhan manusia akan teori tunggal mengenai
suatu perencanaan atau biasa disebut dengan teori perencanaan mengakibatkan pengaruh para
ilmuan di bidang ilmu sosial maupun ilmu pengetahuan alam semakin dilibatkan dalam praktek
perencanaan,riset,danpendidikan.

Dalam mata kuliah teori perencanaan, kita perlu mengetahui perkembangan dari teori
perencanaan itu sendiri agar mudah dalam mempelajari teori perencanaan. Kita membutuhkan
pengetahuan dasar dalam mempelajari teori perencanaan. Pengetahuan dasar itu dapat kita
peroleh dengan mengetahui sejarah perkembangan teori perencanaan mulai pra revolusi industri
sampai dengan masa Corbusier yang memunculkan banyak aliran.
Teori perencanaan mulai berkembang pesat setelah terjadinya revolusi industri yang
mengakibatkan adanya kemunduran kota. Hal ini merupakan sebuah perubahan yang sangat
besar dalam kehidupan kota. Revolusi industri sendiri telah menciptakan kota-kota industri
dimana kota tersebut kepentingan buruh sangat besar. Setelah itu, mulai muncul sebuah gagasan
dari Patrick Geddes tentang analisa terperinci dari pola pemukiman dan lingkungan ekonomi
lokal yang merupakan awal dari lebih berkembangnya sebuah teori perencanaan.

1
tujuan dari pembuatan makalah ini untuk mengetahui model perencanaan yang ada di dalam teori
perencanaan.
Pembangunan adalah sebuah kegiatan kolosal, memakan waktu yang panjang, melibatkan

seluruh warga negara, dan menyerap hampir seluruh sumber daya bangsa. Karena itu, sudah

seharusnya jika pembangunan perlu manajemen. Kata manajemen menyiratkan adanya proses yang

berkesinambungan. Secara generik proses ini dimulai dari perencanaan, disusul pelaksanaan,

diakhiri dengan pengendalian.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu rumusan masalah
sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan teori perencanaan

2. Apa yang maksud dengan nilai-nilai pembangunan

C. Tujuan dan sasara


1. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan teori perencanaan

2. Untuk Mengetahui Apa yang maksud dengan nilai-nilai pembangunan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Perencanaan
Dalam teori perencanaan kita membutuhkan pengetahuan dasar dalam mempelajari
teori perencanaan. Pengetahuan dasar itu dapat kita peroleh dengan mengetahui sejarah
perkembangan teori perencanaan mulai pra revolusi industri sampai dengan masa
Corbusier yang memunculkan banyak aliran. Teori perencanaan mulai
berkembang pesat setelah terjadinya revolusi industri yang mengakibatkan adanya
kemunduran kota.

1. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan
menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan
seefektif mungkin. Perencanaan sering disebut jembatan yang menghubungkan kesenjangan
atau jurang antara keadaan masa.

kini dan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang. Dengan
demikian, perencanaan yang baik memperhatikan sifat-sifat kondisi yang akan datang, di
mana keputusan efektif dilaksanakan. Perencanan tidaklah dikembangkan berdasarkan teori
tetapi sebaliknya teori perencanaan berkembang sebagai kelanjutan dari pengalaman
mengenai usaha-usaha manusia untuk mengatasi keadaan lingkungan hidupnya. Perencanaan
juga merupakan suatu rangkaian kegiatan berfikir yang bersinambungan dan rasional untuk
memecahkan suatu permasalahan sacara sistematik, efektif dan efisien.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu cara yang
memuaskan untuk membuat organisasi tetap berdiri tegak dan maju sebagai satu sistem.5
Sedangkan, definisi perencanaan pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya adalah
penggunaan analisis yang bersifat rasional dan sistematik terhadap proses pengembangan
pendidikan yang bertujuan untuk menjadikan pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien
dalam menanggapai kebutuan dan tujuan murid-murid dan masyarakat.6

2. Unsur Utama Perencanaan


Unsur Perencanaan Pendidikan Udin Syaefudin dan Abin Syamsuddin menguraikan
beberapa unsur penting yang terkandung dalam perencanaan, yaitu :

3
1. Penggunaan analisis yang bersifat rasional dan sistematis dalam perencanaan pendidikan,
yang menyangkut metodologi dalam perencanaan.
2. Proses pembangunan dan pengembanngan pendidikan, artinya bahwa perencanaan
pendidikan dilakukan dalam langka reformasi pendidikan, yaitu suatu proses dari status
sekarang menuju status perkembangan pendidikan yang dicita-citakan. Perencanaan merupakan
suatu moment kegiatan dalam proses yang continue.
3. Prinsip efektivitas dan efisiensi, artinya dalam perencanaan pendidikan itu, pemikiran secara
ekonomis sangat menonjol, misalnya dalam hal penggalian sumber pembiayaan pendidikan,
alokasi biaya, hubungan pendidikan denngan tenaga kerja, hubungan pengembangan
pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi.
4. Kebutuhan dan tujuan peserta didik dan masyarakat (lokal, regional, nasional, dan
internasioanal), artinya perencanaan pendidikan itu mencakup aspek internal dan eksternal dari
keorganisasian sistem pendidikan itu sendiri.
5. Tujuan pembangunan nasional bangsa yang akan mengambil keputusan dalam rangka
kebijaksanaan nasional dalam bidang pendidikn. Target yang hendak dicapai dengan
melakkukan tujuan pendidikan nasional, dan berarti cara penyampaiannya pun, memengaruhi
di dalamnya. Misalnya, waktu pelaksanaan, pertahapan, taktis, dan strategi dalam meletakkan
jalur kebijakan ke mana akan dibawa pendidikan itu.
6. Masalah strategi adalah termasuk penanganan policy (kebijakan) secara operasional yang
akan mewarnai proses pelaksanaan dari perencanaan pendidikan.
Ketepatan peletakan strategi ini sangat penting. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian
dalam penanganan policy (kebijakan) adalah berkenaan dengan :
a. Sifat dan kebijakan nasional pendidikan.
b. Proses sosial yang dalam tingkat sedang berkembang
c. Cara pendekatan yang dipergunakan sebagai watak sistem perencanaannya.
Dari berbagai rumusan tentang perencanaan pendidikan dapat dimaklumi bahwa masalah
yang menonjol adalah proses untuk menyiapkan konsep keputusaan yang akan dilaksanakan
pada masa depan. Untuk jenis masyarakat, kepemimpinan politik, intelektual dan sosial
sebagaimana, atau untuk jenis kemampuankemampuan tenaga kerja apa pendidikan itu
darahkan? Semakin tajam dapat melihat jauh ke masa depan, semakin jelas arah tujuan
seseorang. Rencana jangka panjang atau perspektif yang dapat menemukan dan menjelaskan
arah dan garisgaris besar adalah suatu alat yang sangat berguna.
4
3. Ruang Lingkup Perencanaan
Ruang lingkup perencanaan jangkauannya yang cukup luas dan dapat ditinjau dari berbagai
aspek antara lain: 1. Ditinjau dari aspek spesialnya yaitu perencanaan pendidikan yang memiliki
karakter yang terkait dengan ruang, tempat, atau batasan wilayah. Perencanaan ini terbagi menjadi:
a. Perencanaan pendidikan nasional, yaitu mencakup seluruh proses usaha layanan pendidikan yang
dilakukan oleh pemerintah pusat, yang bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yang
meliputi seluruh jenjang pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, yang diatur dalam
sistem pendidikan nasional melalui undang-undang sistem pendidikan nasional.
b. Perencanaan pendidikan ragional, yaitu perencanaan pendidikan yang dibuat dan diberlakukan dalam
wilayah regional tertentu misalnya perencanaan pengembangan layanan pendidikan tingkat provinsi dan
kebupaten/kota, yang menyangkut seluruh jenis layanan pendidikan di semua jenjang untuk daerah atau
provinsi tertentu.
c. Perencanaan pendidikan kelembagaan, yaitu perencanaan pendidikan mencakup satu intuisi atau
lembaga pendidikan tertentu, misalnya perencanaan pengembangan layanan pendidikan sekolah
menengah atas.
2. Ditinjau dari aspek sifat dan karakteristik modelnya dapat dibagi menjadi:

1) Perencanaan pendidikan yang mencakup seluruh aspek yang terkait dengan proses
pembangunan pendidikan yang esensial, dalam koridor perencanaan pembangunan nasional,
dalam hal ini perencanaan pendidikan ada keterpaduan atau peterkaitan secara sistemik dengan
perencanaan pembangunan bidang ekonomi, pilitik, hukum dan seb againya.

2) Perencanaan pendidikan komprehensif yaitu perencanaan pendidikan yang disusun secara


sistematik, rasional, objektif, yang menyangkut keseuruhan konsep penting dalam layanan
pendidikan, sehingga perencanaan itu memberikan suatu pemahaman yang lengkap atau
sempurna tentang apa dan bagaimana memberikan layanan pendidikan yang berkualitas.

3) Perencanaan pendidikan strategik, yaitu perencanaan pendidikan yang mengandung pokok-


pokok perencanaan untuk menjawab persoalan atau opini, atau isu mutakhir yang dihadapi oleh
dunia pendidikan misalnya persoalan yang dihadapi dunia pendidikan sekarang adalah masalah
rendahnya kualitas guru.

B. Nilai-Nilai Pembangunan
1. Pengertian Pembangunan

Pembangunan adalah sebuah kegiatan kolosal, memakan waktu yang panjang,

melibatkan seluruh warga negara, dan menyerap hampir seluruh sumber daya bangsa.

5
Karena itu, sudah seharusnya jika pembangunan perlu manajemen. Kata manajemen

menyiratkan adanya proses yang berkesinambungan. Secara generik proses ini dimulai dari

perencanaan, disusul pelaksanaan, diakhiri dengan pengendalian. Pembangunan adalah hasil

kegiatan dan program pemerintah yang dirancang untuk mendukung masyarakat mencapai

kesejahteraan sosial, tujuan sosial ekonomi, demografi politik, dll. Dengan meningkatkan

pembangunan. Implementasi adalah kebiasaan atau strategi yang ditujukan untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan.

Pembangunan yang dilaksanakan harus diusahakan dan direncanakan secara sadar, artinya

baik pemerintah maupun pemerintah daerah harus memperhatikan pembangunan pedesaan untuk

mencapai tujuan pembangunan nasional (S.P. Siagian 2005). Pembangunan adalah usaha yang

dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah dalam rangka mencapai tujuan

nasional melalui pertumbuhan dan perubahan yang terencana menuju masyarakat modern (S.P.

Siagian: 2012).

2.Nilai Pembangunan

Dalam nilai Pembangunan memiliki arti ganda. . Yang pertama adalah pembangunan yang
lebih berorientasi pada pertumbuhan yang berfokus pada masalah kuantitatif produksi dan
penggunaan sumber daya. Kedua, pembangunan yang lebih berorientasi pada perubahan
dan distribusi barang serta peningkatan hubungan sosial.

Makna kedua lebih berorientasi pada pembangunan sosial, yang menitikberatkan pada
pemerataan perubahan struktur masyarakat, yang diukur dengan pengurangan diskriminasi
dan eksploitasi serta peningkatan pemerataan kesempatan dan pemerataan manfaat
pembangunan di seluruh bagian masyarakat (Sudharto P. Hadi, 2000).

C. Perencanaan Pembangunan

Perencanaan Pembangunan menurut Arthur W. Lewis (1965) adalah suatu kumpulan


kebijaksanaan dan program pembangunan untuk merangsang masyarakat dan swasta untuk
menggunakan sumberdaya yang tersedia secara lebih produktif. Kemudian M.L. Jhingan
6
(1984) mengatakan bahwa perencanaan pembangunan pada dasarnya adalah merupakan
pengendalian dan pengaturan perekonomian dengan sengaja oleh suatu penguasa
(pemerintah) pusat untuk mencapal suatu sasaran dan tujuan tertentu di dalam jangka waktu
tertentu.

Setelah reformasi, perencanaan pembangunan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang


No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). SPPN
merupakan payung hukum bagi pelaksanaan perencanaan pembangunan dalam rangka
menjamin tercapainya tujuan negara, yang digunakan sebagai acuan dalam Sistem
Perencanaan Pembangunan secara nasional.

Menurut SPPN, rencana pembangunan terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(yang selanjutnya disebut RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (yang
selanjutnya disebut RPJM), dan Rencana Kerja Pemerintah (yang selanjutnya disebut
RKP). Rencana pembangunan ini memuat arahan kebijakan pembangunan yang dijadikan
acuan bagi pelaksanaan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Terkait hal ini, daerah
akan menyusun RPJP Daerah dan juga RPJM Daerah yang mengacu pada RPJP dan juga
RPJM Nasional serta membuat program pembangunan dan kegiatan pokok yang akan
dilaksanakan melalui RKP yang disusun oleh Kementerian atau Lembaga.

Dalam ketentuan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional disebutkan bahwasanya RPJP Nasional merupakan penjabaran
daripada tujuan dibentuknya pemerintahan negara Indonesia yang mana tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, dalam bentuk visi, misi, dan arah pembangunan nasional (Pasal 4
ayat 1 Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional).

Sedangkan RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi, dan juga program dari
Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional, yang mana memuat
strategi pembangunan Nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan
lintas Kementerian atau Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka
ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah
kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka

7
pendanaan yang bersifat indikatif (Pasal 4 ayat 2 Undang-Undang No. 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional).

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Definisi Perencanaan adalah suatu proses intelektual yang berkesinambungan dalam


merencanakan, menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan sesuatu yang
konsistensi (taat asas) internal yang berhubungan secara sistematis dengan keputusan-keputusan lain,
baik dalam bidang-bidang itu sendiri maupun dalam bidang-bidang lain dalam pembangunan, dan
tidak ada batas waktu untuk satu jenis kegiatan, serta tidak harus selalu satu kegiatan mendahului dan
didahului oleh kegiatan lain. Selain itu, perencanaan pendidikan juga merupakan suatu proses berpikir
yang mendalam, menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan hal-hal yang dapat
digunakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau dapat pula dikatakan bahwa
perencanaan pendidikan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk
mencapai tujuan. 2. Berangkat dari hal tersebut di atas, dapat di tarik benang merah tentang
karakteristik perencanaan yakni meliputi : harus mengutamakan nilai manusiawi,dapat memberikan
kesempatan untuk mengembangkan potensi peserta didik, harus memberikan kesempatan pendidikan
yang sama kepada peserta didik, dibuat secara sistematis dan komperhensif, logis/rasional, harus
berorintasi pada pembangunan, menggunakan SDM secermat mungkin, berorientasi pada masa depan,
responsif terhadap kebutuhan yang berkembang di masyarakat, sarana untuk mengembangkan inovasi
pendidikan hingga terjadi pembaharuan secara terus menerus.
Pembangunan adalah sebuah kegiatan kolosal, memakan waktu yang panjang,
melibatkan seluruh warga negara, dan menyerap hampir seluruh sumber daya bangsa.
Karena itu, sudah seharusnya jika pembangunan perlu manajemen. Kata manajemen
menyiratkan adanya proses yang berkesinambungan. Secara generik proses ini dimulai dari
perencanaan, disusul pelaksanaan, diakhiri dengan pengendalian. Pembangunan adalah hasil
kegiatan dan program pemerintah yang dirancang untuk mendukung masyarakat mencapai
kesejahteraan sosial, tujuan sosial ekonomi, demografi politik, dll. Dengan meningkatkan
pembangunan. Implementasi adalah kebiasaan atau strategi yang ditujukan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://bonafided.blogspot.com/2016/06/jenis-perencanaan-ekonomi_11.html
https://www.scribd.com/doc/95496072/Contoh-Kebijakan-Berdasar-Mixed-Scanning-
Theory http://ekaoktamariza.blogspot.com/2011/05/pendahuluan-perencanaan-atau-yang-
sudah.html https://jalimerah.wordpress.com/2008/09/06/%E2%80%9C-advocacy-and-
pluralism-in- planning%E2%80%9D/
http://jelitapunya.blogspot.com/2012/12/perencanaan-incremental.html

10
MAKALAH

TENTANG

”UNSUR UTAMA DAN RUANG LINGKUP PERENCANAAN”

Dosen pembimbing: Salahudin, S.Sos.,MA

DISUSUN OLEH :

1. Fajriatin (2001051)

2. Hadijah (2001064)

3. Rahmawati (2001065)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


SEkOLAH TINGGI ILMU SOSIL DAN ILMU POLITIK
(STISIP) MBOJO BIMA
TAHUN AJARAN 2021/2022

11
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena Atas Tuntunan-
Nya Sehingga Kami Dapat Menyelesaikan Makalah Dengan Judul “Unsur Utama dan
Ruang Lingkup Perencanaan ” Demi Memenuhi Tugas matakulian . Makalah Ini Berisi
Tentang Pengertian Unsur Utama dan Ruang Lingkup Perencanaan Untuk Mencapai
Tujuan Pembangunan Yang Baik Dalam Memperhatikan Kebijakan Umum..
Makalah Ini Kami Tahu Masih Jauh Dari Kata Sempurna. Oleh Karena Itu, Kritik Dan
Saran Yang Membangun Sangat Diperlukan Untuk Kesempurnaan Makalah Ini.
Akhir Kata, Semoga Tuhan Yang Maha Esa Selalu Menyertai Segala Usaha Kita.

Bima, 01 November 2022

12ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Perencanaan........................................................................... 3
B.Unsur Utama Perencanaan....................................................................... 4
C.Ruang Lingkup Perencanaan ................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 7
B. Saran........................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA

13iii

Anda mungkin juga menyukai