Anda di halaman 1dari 3

Program Pelatihan Pengembangan Kemampuan Perspective Taking Sebagai Upaya

Mencegah Tindak Kekerasan dan Tawuran Pelajar Remaja

Di pembahasan kali ini akan di bahas mengenai bebeapa hal yang dapat dilakukan dalam
menangani perilaku menyimpang seperti tauran ini adapun gangguan pada perilaku
pelajar ini dapat terbentuk dari adanya hambatan dari dalam seseorang seperti pada fisik,
kognitif, dan perilaku sosialnya. Pada pembahasan kali ini akan lebih di tekankan pada
kognitif seseorang.

Telah banyak pendapat mengatakan tentang bentuk gangguan pada perilaku seseorang
yaitu adanya kemampuan yang rendah pada kognitif seseorang dan membuatnya
melakukan suatu kekerasan. Karena kemampuan kognitif tentunya berkaitan dalam cara
seseorang untuk memahami pola interaksi dan hubungan-hubungan antar individu,
tentunya jika seseorang dapat menggunakan pikiran dan perasaan tentu tindakannya dapat
di kendalikan agar emosi yang dirasakannya lebih terkontrol. Seseorang yang dapat
menggunakan cara sudut pandang yang luas dan objektif tentunya dapat memahami baik
dan buruknya suatu perbuatan nya maka dari itu seseorang harus dapat meningkatkan
perilaku sosial yang positif agar tidak timbulnya prilaku yang negatif.

Konsep yang di kemukakan oleh Robert D. Selman mengenai kemampuan seseorang


dalam menerima dan menghargai sudut pandang orang lain disebut dengan kemampuan
mengambil perspektif orang lain (sosial Perspective Taking disingkat SPT). Teori ini di
dapatnya dari beberapa teori lainya yaitu dari perkembangan kognitif dari Jean piaget dan
dari Lawrence Kohberg dari teori perkembangan moral.

Upaya yang dapat dilakukan Guru PPKn dalam mencegah dan menumbuhkan
kesadaran pelajar tentang tauran antar sekolah (Studi kasus Di SMA PGRI 56
Ciputat)

Pada pembahasan kali ini akan membahas tentang peranan penting yang di miliki oleh
pendidikan dalam membuat kualitas manusia dalam baik dan buruknya menurut ukuran
dan norma. Sekolah tentunya dasar dari pembentukan karakter dari seseorang yang di
bentuk dari kurikulum maupun lingkungan sekolah itu sendiri

Beberapa hasil dari penelitian pada jurnal ini yaitu adanya upaya dari seorang pendidik
yaitu dari seorang guru pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan ada beberapa hal
tentunya yang dapat di lakukan oleh guru ini yaitu pihak sekolah dan guru dapat
bekerjasama dalam dalam menyelipkan pesan moral di kelas dan memberi arahan
pengetahuan dalam dampak bahaya bila terlibat dengan tauran antar sekolah ini.

Beberapa hal yang dapat di lakukan Guru BK dan guru mata pelajaran dalam
mencegah tauran antar pelajar yaitu
1. Peran Guru BK dalam Mencegah Tawuran Antar Pelajar

a). Memberikan pemahaman peserta didik


Adapun pendapat yang di kemukakan oleh Jamal Ma'mur Asmani mengenai potensi
seseorang yaitu apabila seseorang salah menggunakan potensi dalam dirinya maka masa
depanya terancam gagal. Namun jika seseorang dapat menggunakan potensinya dengan
hal-hal positif dan berusaha meminimalisir kan potensi negatinya maka masa depanya
akan cerah. Maka dapat dikatakan bahwa seorang guru BK yang dapat memberikan
pemaham mengenai potensi positif yang dimiliki oleh siswa akan membuat siswa yang
positif pula.

b). Memberikan pemahaman mengenai lingkungan sekolah


Adapun pendapat yang di kemukakan oleh Prayitno mengenai lingkungan sekolah yaitu
ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dengan baik mengenai lingkungan sekolah
antara lain yaitu: lingkungan fisik, beberapa hak dan tanggung jawab pelajar di sekolah,
disiplin pribadi yang perlu di patuhi pelajar, aturan-aturan mengenai kurikulum yang
berlaku, pengajaran, penilaian, kenaikan kelas dan hubungan antara pelajar dan tenaga
pendidik.

c). Memberikan pemahaman lingkungan dalam artian " yang lebih luas "
Adapun pendapat yang di kemukakan oleh Prayitno mengenai pemahaman yang lebih
luas yaitu hal-hal yang menyangkut dengan sosial informasi, nilai kebudayaan, peraturan
hukum, agama dan kepercayaan yang perlu di pahami oleh pelajar.

d). Pihak sekolah melakukan kerjasama


Adapun pendapat dari Jamal Ma'mur mengenai kenakalan remaja yaitu adalah pelajar
yang memiliki hubungan yang erat dengan pihak sekolah dan Lingkungan sekolah yang
positif tentunya akan menghasilkan karakter pelajar yang positif pula.

e) Bekerja sama dengan pihak keluarga


Jamal Ma’mur Asmani (2012:207) menyebutkan bahwa kenakalan remaja memiliki
kaitan yang erat dengan pihakpihak yang menyertai proses perkembangan dan
pertumbuhan mereka yaitu diantaranya pihak keluarga. Dimana keluarga adalah pihak
pertama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Adanya motivasi positif dari
keluarga memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk remaja yang berkarakter
positif. Di sana peran penting keluarga dalam mencegah kenakalan remaja khususnya
tawuran. Dengan demikian maka remaja dapat melalui fase perkembangannya secara
sehat dan positif.

Anda mungkin juga menyukai