Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN NILAI KARAKTER BERSAHABAT, RELIGIUS, DAN

KEDISIPLINAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan lingkungan dimana anak dapat menempuh pendidikan dengan
nyaman dan aman. Menurut dosenpendidikan.com sekolah merupakan lingkungan
formal, non formal, dan informal yang didirikan negara maupun swasta dan bertujuan
untuk memberikan pengajaran, pengelolaan, dan pendidikan pada murid melalui
pembimbingan dan pengajaran dari tenaga pendidik atau biasa kita sebut guru. Dan
berdasarkan pasal 31 UUD 1945 memuat tentang hak bagi semua warga negara untuk
mendapatkan pendidikan dasar dan pemerintah berkewajiban untuk membiayainya. Jadi
sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang disediakan oleh pemerintah atau swasta
dan semua warga negara berhak mendapatkan hak yang sama untuk mendapatkan
pendidikan dasar.
Sekolah menjadi tempat bersosialisasi bagi anak karena mereka dapat berkumpul
dengan anak seusianya. Sekolah juga menjadi tempat pertemuan bagi anak dengan
berbagai macam karakter. Tentu hal ini dapat menjadi hal baik dan juga hal buruk.
Menurut Masnur Muslich karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan,
dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan
berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Sedangkan Muchlas Samani berpendapat bahwa karakter merupakan nilai dasar yang
membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun
pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam
sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi karakter merupakan nilai-nilai
perilaku dasar manusia yang membedakannya dari manusia lain yang dipengaruhi
hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan,
serta diwujudkan dalam berpikir dan berperilaku pada kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada salah satu SD swasta di Kota Kediri,
ada beberapa masalah yang muncul terkait karakter pada anak. Permasalahan karakter ini
terkait dengan hubungan anak dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, dan juga
dengan orang lain. Permasalahan ibadah yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha
Esa, hal ini terkait pelaksanaan ibadah sholat, masih ada anak yang dengan sengaja
menghindar saat dilakukannya sholat berjamaah. Yang selanjutnya masalah dengan diri
sendiri, hal ini berkaitan dengan kedisiplinan pada anak, yang mana anak ini cenderung
kurang lengkap dalam menggunakan atribut seragam sekolah. Dan yang terakhir maslah
dengan orang lain, hal ini menjadi bibit-bibit bullying, karena adanya sifat agosentrime
dan kesalahpahaman saat berinteraksi dengan teman-temannya.
Dalam upaya menyikapi masalah terkait karakter di atas, maka perlu dilakukannya
penanaman pemahaman tentang karakter. Dilakukannya penanganan dengan memberitahu
bahwa perilaku anak tersebut menyimpang dari norma-norma serta melakukan
pengawasan terhadap perubahan perilaku dari anak tersebut dirasa menjadi salah satu cara
yang paling efisien dalam menyikapi masalah ini. Dengan secara tidak langsung
pendidikan karakter dilakukan pada anak tersebut. Tentu dengan tujuan untuk dapat
mengubah karakter yang menyimpang dari anak tersebut maka penanaman pemahaman
terkait karakter merupakan poin utama dalam penanganan masalah ini. Sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Yuyarti (2018) bahwa penanganan masalah bullying atau
karakter menyimpang lainnya salah satunya dapat dilakukan dengan memperkuat
pengendalian sosial pada anak tersebut. Sehingga dapat mengurangi perilaku yang
menyimpang karena anak sudah mempunyai kendali atas diri mereka sendiri.
Selain dilakukannya pendekatan dengan melakukan penanaman pemahaman,
perlu juga adanya reward agar ketika anak dapat mengubah karakter menyimpangnya
mereka dapat merasa kepuasan maksimal dan menambah motivasi dalam melakukannya
serta dapat membekas pada anak. Pemberian reward ini berupa bintang yang nantinya
akan ditempelkan pada papan karakter. Papan karakter nantinya akan dipajang di dinding
kelas.

B. Rumusan Masalah
Dari hasil observasi yang telah dilakukan disalah satu SD swasta di Kota Kediri,
maka dapat disimpulkan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya menyikapi adanya penyimpangan karakter religius dan hasil dari
penerapannya?
2. Bagaimana upaya menyikapi adanya penyimpangan karakter kedisiplinan dan hasil
dari penerapannya?
3. Bagaimana upaya menyikapi adanya penyimpangan karakter bersahabat dan hasil dari
penerapannya?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah didapatkan, maka dapat diambil tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk:
1. Untuk mengetahui keefektifan dan hasil dari penerapan upaya dalam menyikapi
penyimpangan karakter religius.
2. Untuk mengetahui keefektifan dan hasil dari penerapan upaya dalam menyikapi
penyimpangan karakter kedisiplinan.
3. Untuk mengetahui keefektifan dan hasil dari penerapan upaya dalam menyikapi
penyimpangan karakter bersahabat.

D. Manfaat
Dalam penelitian ini tentu dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak. Bagi
mahasiswa dapat dijadikan pengalaman sekaligus menambah referensi dalam penanganan
karakter menyimpang. Bagi guru dapat menjadi referensi dalam upaya penanganan dalam
masalah karakter menyimpang pada siswa di kelas ataupun di dalam lingkungan sekolah.
Dan bagi pembaca dapat menjadi penambah wawasan terkait permasalahan karakter
menyimpang pada anak, terkhusus pada karakter religius, karakter kedisiplinan, dan
karakter bersahabat. Serta pemberian upaya dan hasil dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi mahasiswa, guru, dan para pembaca dalam merencanakan upaya dalam menyikapi
karakter menyimpang pada anak.
https://www.dosenpendidikan.co.id/sekolah-adalah/
Masnur Muslich. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan KrisisMultidimensional.
(Jakarta: Bumi Aksara. 2011), h.84 1
Muchlas Samani & Hariyanto. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. 2011), h.43

Anda mungkin juga menyukai