PERENCANAAN Parameter perencanaan adalah hal-hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan pada saat melakukan perencanaan geometrik jalan.
Parameter-parameter tersebut adalah :
➢ Kendaraan rencana ➢ Kecepatan rencana ➢ Volume dan kapasitas jalan ➢ Tingkat pelayanan yang diberikan oleh jalan ➢ Jarak Pandangan Kendaraan Rencana. Dilihat dari bentuk, ukuran dan daya, kendaraan dapat dikelompokkan menjadi mobil penumpang, bus/truk, semi trailer dan trailer.
Untuk keperluan perencanaan, setiap kelompok
kendaraan diwakili oleh satu ukuran standar, yang disebut dengan kendaraan rencana.
Ukuran kendaraan rencana ini dipakai sebagai dasar
untuk merencanakan bagian-bagian dari jalan. (Lebar, radius putar, daya, tinggi tempat duduk pengemudi) Kendaraan Rencana DIMENSI KEND. RENCANA Jenis Kendaraan Panjang Lebar Tinggi Depan Jarak Belakang Radius Total Total Tergantung Gandar Tergantung Putar Minimum (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
Kend. Penumpang 4,7 1,7 2,0 0,8 2,7 1,2 6,0
Truk / Bus 12,0 2,5 4,5 1,5 6,5 4,0 12,0 Tanpa gandengan
Kombinasi 16,6 2,5 4,0 1,3 4,0 2,2 12,0
(depan) 9,0 ( blk ) Kecepatan Rencana Kecepatan rencana adalah kecepatan yang dipilih untuk perencanaan setiap bagian jalan raya, seperti : - tikungan, kemiringan jalan dan jarak pandang (langsung) - lebar lajur, lebar bahu dan kebebasan melintang. (tidak langsung)
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kecepatan
rencana : 1. Keadaan medan (datar, bukit, gunung) 2. Sifat dan Tingkat Penggunaan Daerah 3. Kelas jalan Volume Lalu Lintas Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melintasi suatu titik pengamatan dalam satu satuan waktu.
Volume lalu lintas yang tinggi membutuhkan
perkerasan jalan yang lebih lebar, untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemakai jalan.
Jalan yang terlalu lebar untuk volume lalu lintas yang
rendah cenderung membahayakan Tingkat Pelayanan Tingkat Pelayanan adalah gambaran tingkat keamanan dan kenyamanan yang dapat diberikan oleh jalan kepada pemakai jalan.
Dinyatakan dengan perbandingan antara volume dengan kapasitas jalan (
V / C ).
Lebar lajur yang dibutuhkan akan lebih lebar jika tingkat pelayanan dari jalan diharapkan lebih tinggi.
Kebebasan bergerak yang dirasakan oleh pengemudi akan lebih baik
pada jalan-jalan dengan kebebasan samping yang memadai.
untuk mendapatkan tingkat pelayanan yang lebih tinggi, akan dibutuhkan
daerah manfaat jalan yang lebih lebar pula. Jarak Pandangan Jarak pandangan adalah panjang jalan di depan kendaraan yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh pengemudi.
Jarak pandangan dibedakan atas :
Jarak Pandangan Henti Jarak Pandangan Menyiap Jarak pandangan berguna untuk :
➢Menghindarkan terjadinya tabrakan akibat adanya benda
berukuran besar yang menghalangi pada lajur jalannya.
➢Memberi kesempatan untuk mendahului kendaraan lain
yang bergerak dengan kecepatan yang lebih rendah dengan mempergunakan lajur di sebelahnya.
➢Menambah efisiensi jalan tersebut, sehingga volume
pelayanan dapat dicapai semaksimal mungkin.
➢Sebagai pedoman bagi pengatur lalu lintas untuk
menempatkan rambu-rambu lalu lintas yang diperlukan pada setiap segmen jalan. Jarak Pandangan Henti
yaitu jarak yang dibutuhkan oleh pengemudi untuk
menghentikan kendaraannya setelah melihat adanya rintangan pada lajur jalannya.
Jarak pandangan henti minimum adalah jarak minimum yang
diperlukan oleh pengemudi, untuk menghentikan kendaraannya dari saat setelah menyadari adanya rintangan sampai menginjak rem, ditambah jarak untuk mengerem.
Semakin cepat laju kendaraan, pandangan henti yang
diperlukan semakin Panjang Jarak Pandangan Menyiap
yaitu jarak yang diperlukan untuk dapat menyiap kendaraan
lain yang berada pada lajur jalannya dengan menggunakan lajur untuk arah yang berlawanan.
Jarak pandangan menyiap standar dihitung berdasarkan
panjang jalan yang dibutuhkan untuk dapat melakukan gerakan menyiap dengan sempurna dan aman, berdasarkan asumsi yang diambil.
Semakin cepat kendaraan yang akan disiap, semakin
panjang jarak menyiap yang dibutuhkan Asumsi-asumsi untuk menyiap
1. Kendaraan yang akan disiap, bergerak dengan kecepatan yang tetap.
2. Sebelum melakukan gerakan menyiap, kendaraan mengurangi kecepatannya dan mengikuti kendaraan yang akan disiap dengan kecepatan yang sama. 3. Apabila kendaraan sudah berada pada lajur untuk menyiap, maka pengemudi harus mempunyai waktu untuk menentukan apakah gerakan menyiap dapat diteruskan atau tidak. 4. Pada saat menyiap, kendaraan yang menyiap mempunyai perbedaan kecepatan sekitar 15 km/jam dengan kendaraan yang akan disiap,. 5. Setelah kendaraan yang menyiap kembali pada lajurnya, maka harus tersedia jarak yang cukup dengan kendaraan dari arah yang berlawanan. 6. Tinggi mata pengemudi diukur dari permukaan jalan sama dengan tinggi obyek yaitu 100 cm. 7. Kendaraan yang bergerak dari arah yang berlawanan mempunyai kecepatan yang sama dengan kendaraan yang menyiap. ILUSTRASI GERAKAN MENYIAP