GEOMETRIK JALAN
1. Karakteristik Kendaraan
2. Karakteristik Lalu Lintas
3. Kapasitas
4. Tingkat Pelayanan
5. Kecepatan Rencana
6. Gaya Sentrifugal
7. Gaya Gesekan
8. Jarak Pandang
1. KARAKTERISTIK KENDARAAN
170
Dimensi Kendaraan Kecil
150 340 90
580
260
200
Dimensi Kendaraan Sedang
1210
260
200
2100
Geometrik jalan perkotaan
Menurut Badan Standar nasional(RSNI–T-14-2004) Pengelompokan
kendaraan rencana untuk perencanaan geometrik jalan perkotaan adalah
sebagai berikut:
• Kendaraan ringan/kecil adalah kendaraan yang mempunyai 2 as
dengan empat roda dengan jarak as 2,00 – 3,00 meter. (mobil
penumpang, mikrobus, oplet, pick – up, dan truk kecil)
• Kendaraan sedang adalah kendaraan yang mempunyai dua as
gandar, dengan jarak as 3,5 – 5,00 meter.
• Kendaraan Berat / Besar, Bus besar yaitu Bus dengan dua atau
tiga gandar, dengan jarak as 5,00 – 6,00 meter.
• Truk besar, yaitu truk dengan tiga gandar dan truk kombinasi tiga,
dengan jarak gandar (gandar pertama ke gandar kedua) < 3,5 meter.
• Sepeda motor, yaitu kendaraan bermotor dengan dua atau tiga roda
(sepeda motor dan kendaraan roda tiga)
Dimensi kendaraan rencana untuk jalan perkotaan
Jenis Dimensi kendaraan Dimensi tonjolan Radius Radius
kendaraan Putar Tonjolan
Rencana Tinggi Lebar Panjang Depan Belakang Minimum Minimum
Mobil
1,30 2,10 5,80 0,90 1,50 7,30 4,40
Penumpang
Truk As
4,10 2,40 9,00 1,10 1,70 12,80 8,60
Tunggal
Bus
3,40 2,50 18,0 2,50 2,90 12,10 6,50
Gandengan
Truk
Semitrailer
4,10 2,40 13,90 0,90 0,80 12,20 5,90
Kombinasi
Sedang
Truk
Semitrailer
4,10 2,50 16,80 0,90 0,60 13,70 5,20
Kombinasi
Besar
Convensional
3,20 2,40 10,90 0,80 3,70 11,90 7,30
School Bus
City Transit
3,20 2,50 12,00 2,00 2,30 12,80 7,50
Bus
b) Jarak Putar (Manuver) Kendaraan
Setiap kendaraan mempunyai jangkauan putaran, pada
saat kendaraan yang bersangkutan menikung atau
memutar pada suatu tikungan jalan
Jari-jari kendaraan sedang
Jari-jari kendaraan Besar
Pengelompokan jenis kendaraan menurut
Indonesian Highway Capacity Manual (IHCM)
1997
Menurut manual kapasitas jalan Indonesia (MKJI 1997) kendaraan
dikategorikan dalam beberapa tipe sebagai berikut:
• Kendaraan ringan (light vehicle: LV), meliputi kendaraan bermotor
beroda empat, dengan dua gandar berjarak 2,0 – 3,0 m (termasuk
kendaraan penumpang, oplet, mikro bis, angkot, pick-up dan truk
kecil)
• Kendaraan berat (heavy vehicle: HV), kendaraan bermotor dengan
jarak as lebih dari 3,50 m, biasanya beroda lebih dari empat (meliputi:
bis, truk dua as, truk tiga as dan truk kombinasi sesuai dengan
klasifikasi Bina Marga)
• Sepeda motor (motor cycle: MC), kendaraan bermotor dengan dua
atau tiga roda (termasuk sepeda motor, kendaraan roda tiga sesuai
klasifikasi Bina Marga)
• Kendaraan tak bermotor (unmotorised: UM), kendaraan bertenaga
manusia atau hewan di atas roda (meliputi: sepeda, becak, kereta kuda
dan kereta dorong sesuai sistem klasifikasi Bina Marga)
Pengelompokan jenis kendaraan menurut
karakteristik kendaraan
Berdasarkan jenis kendaraan yang dilayani jalan raya,
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993
mengelompokkan jenis kendaraan dengan sistem kelas
kendaraan seperti pada Tabel berikut:
di mana:
VR = kecepatan rencana, km/jam
T = waktu tanggap, ditetapkan 2,5 detik
g = percepatan gravitasi, ditetapkan 9,8 m/detik 2.
fp = koefisien gesek memanjang antara ban kendaraan
dengan perkerasan jalan aspal, ditetapkan 0,35 –
0,55.
Jarak pandang henti (Jh) minimum untuk jalan antar kota
VR (km/jam) 100 90 80 70 60 50 40 30
A V1 V1 B
C C A
A B B
d1 1/3d2 B
d2 d3 d4
Panjang jarak pandang mendahului (J d)
J d = d 1 + d 2 + d 3 + d4
Lt
Jh
E
Lajur luar
R’
Garis
pandang Lajur dalam
R R
Penghalang
pandangan
2). Jika Jh > Lt.
Lt
Lajur
luar
E
Garis pandang
R'
R R
Penghalan
g Lajur
pandangan dalam
Daerah bebas samping di tikungan (M) untuk
jalan perkotaan
Sumbu jalan
Garis Penghalang
R pandang pandangan
R
Sumbu
lajur
dalam
Jenis lapis perm. Jalan Aspal beton(hotmix) Aspal beton Pen. Berganda atau setara Paling tinggi pen tunggal Paling tinggi pelab. aspal