Anda di halaman 1dari 20

PENYAKIT ALAT KANDUNGAN

( Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah )


ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

Dosen pengampu :
Maryam, S.ST.,M.Keb

Di susun oleh :
Nama : Hilda Auliah Rizkiah
NIM : 2201267

AKADEMI KEBIDANAN KH. PUTRA BREBES


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
Jl. Raya Benda Sirampog Brebes Jawa Tengah Telp (0289) 431 4010
Email: khputraalhikmah18@gmai.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kemi sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat pada waktunya yang berjudul “ Penyakit Alat
Kandungan. “
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang telah berperan bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Oedema Vagina............................................................................. 4


Gambar 2.2 Kelainan bawaan (Stenosis Vulva) .............................................. 5
Gambar 2.3 Hematoma .................................................................................... 9
Gambar 2.4 Kondiloma Akuminata ................................................................. 11
Gambar 2.5 Kelainan Vagina (Aplasia vagina)................................................ 13
Gambar 2.6 Stenosis Vagina Kongenital ......................................................... 13
Gambar 2.7 Tumor Vagina .............................................................................. 14

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
C. Manfaat ........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2
A. Pengertian.................................................................................... 2
B. Distosia Kelainan Vulva............................................................... 2
1. Oedema Vulva........................................................................ 2
2. Kelainan bawaan (Stenosis Vulva)......................................... 4
3. Varises.................................................................................... 5
4. Hematoma............................................................................... 7
5. Peradangan.............................................................................. 9
6. Kondiloma Akuminata........................................................... 10
7. Fistula..................................................................................... 11
C. Distosia Kelainan Vagina............................................................. 12
1. Kelainan Vagina (Aplasia vagina)..........................................` 12
2. Stenosis Vagina Kongenital.................................................... 13
3. Tumor Vagina......................................................................... 13
4. Kista Vagina........................................................................... 14
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 15
A. Kesimpulan .................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada tahun 2007, angka pelahiran caesar sebanyak 31,8 % angka
tertinggi yang pernah dilaporkan untuk Amerika Serikat (Hamilton dkk,
2009). Berdasarkan American College of Obstetricians and Gynecologists
(2003), sekitar 60% pelahiran caesar primer diakibatkan oleh diagnosis
distosia. Roy (2003) menganggap bahwa frekuensi yang tinggi ini sebagai
akibat dari perubahan lingkungan yang berkembang jauh lebih cepat daripada
seleksi alam menurut Darwin. Manusia beradaptasi dengan buruk terhadap
banyaknya makanan modern, dan salah satu akibatnya adalah distosia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian distosia ?
2. Apa saja penyebab distosia kelainan vulva ?
3. Apa saja penyebab distosia kelainan vagina ?

C. Manfaat
1. Mengetahui apa itu pengertian distosia.
2. Mengetahui apa penyebab distosia kelainan vagina.
3. Mengetahui apa saja penyebab distosia kelainan vagina.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Secara harfiah distosia berarti persalinan yang sulit dan ditandai
dengan kemajuan persalinan yang lambat. Keadaan ini diakibatkan empat
abnormalitas berbeda, yang dapat terjadi satu demi satu atau dalam kombinasi:
1. Abnormalitas kekuatan mendorong. Kontraksi uterus yang tidak cukup
kuat atau koordinasi yang tidak tepat untuk penipisan dan dilatasi serviks-
disfungsi uterus. Mungkin juga usaha otot volunter ibu yang tidak kuat
selama persalinan kala II.
2. Abnormalitas presentasi, posisi atau perkembangan janin.
3. Abnormalitas tulang panggul ibu yaitu kontraksi pelvis.
4. Abnormalitas jaringan lunak saluran reproduksi yang menjadi hambatan
untuk penurunan janin.
Yang lebih sederhana, abnormalitas ini dapat diringkas berdasarkan
mekanismenya menjadi tiga kategori yang meliputi abnormalitas dari :
powers-kontraktilitas uterus dan usaha mendorong ibu, passenger-janin dan
passage-pelvis. (Cunningham : 484).

B. Distosia Kelainan Vulva


Kelainan yang bisa menyebabkan distosia ialah oedema vulva,
kelainan bawaan, varises, hematoma, peradangan, kondiloma akuminata,
fistula dan vulvitis diabetika.
1. Oedema Vulva
a. Pengertian
Edema (oedema) vulva adalah meningkatnya volume cairan
ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai
dengan penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela jaringan dan
rongga serosa (jaringan ikat longgar dan rongga-rongga badan) pada
vulva.

2
b. Penyebab
Edema bisa timbul pada waktu kehamilan. Biasanya
sebagai gejala preeklamsi akan tetapi dapat pula timbul karena sebab
lain misalnya gangguan gizi atau malnutrisi atau pada persalinan yang
lama. Edema dapat juga terjadi pada persalinan dengan dispoporsi
sefalopelvik atau wanita mengejan terlampau lama (terus menerus),
sedangkan kepala belum cukup turun. Hal itu mempersulit
pemeriksaan dalam dan menghambat kemajuan persalinan yang
akhirnya dapat menimbulkan kerusakan luas pada jalan lahir.
c. Diagnosa
1) Diagnosa Subjektif
Ibu mengatakan terjadi pembengkakan pada alat
kelaminnya (vulva),sehingga timbul ketidaknyamanan pada ibu,
bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan
keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan
mata kabur
2) Diagnosa Objectif
Diagnosa dapat ditegakkan dengan menginspeksi adanya
pembengkakan pada daerah vulva
d. Penatalaksanaan
1) Istirahat cukup
2) Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang
mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat serta lemak.
3) Kalau keadaan memburuk, kemungkinan dokter akan
mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi
keselamatan ibu dan bayi

3
Ga
mbar 2.1 Oedema Vagina

2. Kelainan bawaan (Stenosis Vulva)


a. Pengertian
Stenosis vulva merupakan kelainan congenital pada vulva yang
menutup sama sekali, atau dapat pula terjadi hanya orifisium uretra
eksternum saja yang nampak/ penyempitan vulva/vagina atau akibat
perlengketan dan parut karena peradangan atau perlukaan pada
persalinan yang lalu.
b. Penyebab
Biasanya terjadi sebagai akibat perlukaan dan radang yang
menyebabkan ulkus-ulkus yang sembuh dengan parut-parut yang dapat
menimbulkan kesulitan.
c. Diagnosa
1) Diagnosa Subjectif
Nyeri pada daerah vulva
2) Diagnosa Objectif
Inspeksi : Adanya penutupan pada daerah vulva, ataupun hanya
terlihat bagian orifisium uretra eksternum saja

4
d. Penatalaksanaan
Walaupun umumnya dapat diatasi dengan mengadakan
episiotomi yang cukup luas namun penanganan dengan sayatan median
secukupnya untuk melahirkan kepala juga dapat dilakukan. Dan biasa
tindakan persalinan dengan operasi merupakan pilihan utama.

Gambar 2.2 Kelainan bawaan (Stenosis Vulva)

3. Varises
1) Pengertian
Pelebaran pembuluh darah vena yang terjadi pada vulva. Selain
kelihatan kurang baik pelebaran pembuluh darah ini dapat merupakan
sumber perdarahan potensial pada waktu hamil maupun persalinan.
Kejadian varises ini makin meningkat pada kehamilan makin tinggi
dan segera akan menghilang atau berkurang setelah persalinan.
2) Penyebab
a) Hal ini karena reaksi system vena pembuluh darah, seperti otot-otot
di tempat lain melemah akibat hormone estrogen. Penyebab utama
varises adalah lemah/rusaknya katup pembuluh vena. Pada
pembuluh vena terdapat katup–katup yang berfungsi untuk
menahan agar darah tidak turun/bergerak mundur. Dengan adanya
katup pada pembuluh vena menyebabkan darah akan terus

5
mengalir ke arah jantung. Katup yang rusak atau lemah akan
membuat darah bergerak mundur yang mengakibatkan darah
berkumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang
mengganggu aliran darah yang disebut sebagai varises.
b) Karena factor heriditer
Bahaya dalam kehamilan dan persalinan adalah :
(1) Bila pecah akan terjadi perdarahan sedikit/banyak
(2) Bila pecah dapat pula terjadi emboli udara dan bisa berakibat
fatal
3) Diagnosa
a) Diagnosa Subjectif
Wanita hamil sering mengeluh melebarnya pembuluh darah di
tungkai, vagina, vulva dan terjadi wasir.
b) Diagnosa Objectif
Inspeksi : Pembuluh darah vena akan menonjol di permukaan kulit
yang berwarna ungu atau biru gelap biasa tampak seperti tali
sepatu, Jika varises sudah kronik maka akan tampak pembuluh
darah vena yang menyerupai jaring laba – laba (spider navy).
4) Penatalaksanaan
a) Kurangi konsumsi garam dan makan yang mengandung kolesterol
tinggi.
b) Perbanyak konsumsi sayuran dan buah berserat tinggi dan
makanan yang dapat merangsang sirkulasi darah, seperti bawang
merah, bawang putih, bawang bombay, jahe dan cabai merah. Juga
makanan yang kaya dengan vitamin B kompleks, vit C, vit E, vit
B6, magnesium, asam folat, kalsium dan zinc seperti gandum dan
kacang kedelai (susu kedelai).
c) Perbanyak makanan dan minuman yang mengandung antioksidan
tinggi seperti sayur–sayuran hijau, buah apel, wortel dan jeruk.
Dianjurkan minum susu kedelai karena mengandung tinggi
flavonoid yang mengandung antioksidan, vitamin B kompleks, vit

6
C, vit E, vit B6, magnesium, asam folat, kalsium dan zinc yang
sangat bermanfaat untuk mencegah dan membantu pemulihan
pembuluh darah vena.
d) Jangan berdiri atau duduk terlalu lama. Jika pekerjaan anda
dituntut untuk berdiri lama maka usahakan tidak diam namun
sekali – sekali anda berjalan agar otot anda tidak statis (diam) dan
sekali – kali anda duduk istirahat.
e) Pada saat tidur, tinggikan kaki anda, lebih tinggi dari posisi pinggul
atau jantung anda. Posisi kaki yang lebih tinggi dari jantung akan
memudahkan aliran darah vena kembali ke jantung.
f) Jangan memakai ikat pinggang terlampau kencang (ketat)
g) Jalan-jalan dan senam hamil untuk memperlancar peredaran darah
h) Dapat diberikan obat-obatan : Venosan, Glyvenol, Venoruton, dan
Varemoid.
i) Dengan beberapa pertimbangan pada kasus dengan varises vulva
maupun vagina yang besar dapat dianjurkan persalinan dengan
seksio sesarea.
j) Dan untuk wanita hamil dengan keluhan wasir untuk sementara
dapat diatasi dengan pengobatan sampai persalinan berlangsung.
Setelah persalinan berakhir, keluhan wasir berkurang sampai
menghilang dan tidak memerlukan tindakan lain.
4. Hematoma
a. Pengertian
Pecahnya pembuluh darah vena yang menyebabkan
perdarahan, yang dapat terjadi saat kehamilan berlangsung atau yang
lebih sering pada persalinan. Hematoma vulva dan vagina dapat besar,
disertai bekuan darah bahkan perdarahan yang masih aktif.
b. Penyebab
1) Hematoma vulva disebabkan oleh kebocoran pembuluh darah yang
mengalami nekrosis akibat tekanan yang lama.

7
2) Kumpulan darah di luar pembuluh darah terjadi karena dinding
pembuluh darah, arteri, vena atau kapiler, telah dirusak dan darah
telah bocor ke dalam jaringan-jaringan dimana tidak pada
tempatnya. Pembuluh darah yang pecah menyebabkan hematoma
dijaringan ikat menjadi renggang, di sekitar vulva atau ligamentum
latum.
3) Hematoma vulva dapat juga terjadi karena trauma(diluar
persalinan) misalnya jatuh terduduk pada tempat yang keras atau
koitus kasar.
c. Diagnosa
1) Diagnosa Subyektif
a) Hematoma vulva mudah didiagnosis dengan adanya rasa nyeri
perineum yang hebat dan tumbuh infeksi yang menyeluruh
dengan ukuran yang bervariasi
b) Adanya keputihan yang berlangsung lama dan perdarahan
uterus yang tidak teratur atau berlebihan yang disebabkan oleh
jaringan yang melapisi gumpalan hematoma dapat menghilang
karena mengalami nekrosis akibat penekanan, sehingga terjadi
perdarahan yang banyak.
2) Diagnosa Obyektif
Inspeksi : pada kehamilan uterus akan teraba lebih besar
Palpasi : pada kehamilan uterus lebih lunak daripada keadaan
normalnya
d. Penatalaksaan
1) Hematoma yang besar harus dilakukan eksisi untuk mengeluarkan
bekuan darah dan mengikat pembuluh darah yang pecah
2) Bila hematoma kecil resorbsi sendiri,
3) Hematoma yang terjadi pada pertolongan persalinan saat ini sudah
jarang terjadi apalagi kehamilan grandemultipara sangat kurang.
Bidan yang dalam pertolongan persalinan menghadapi hematoma

8
sebaiknya mengirimkan penderita ke tempat yang dapat
memberikan pertolongan yang adekuat.

Gambar 2.3 Hematoma


5. Peradangan
a. Pengertian
Peradangan pada vulva biasa disebut dengan vulvitis
b. Penyebab
1) Peradangan vulva sering bersamaan dengan peradangan vagina
2) Dapat terjadi akibat infeksi spesifik, seperti sifilis, gonorea,
trikomoniasis.
3) Dapat terjadi akibat infeksi non spesifik seperti : eksema, pruritus
vulvae, skabie, pedikulus pubis, bartholinitis.
c. Diagnosa
1) Diagnosa subjectif
a) Mengeluh adanya keputihan (four albus)
b) Demam
c) Pada sifilis stadium II di jumpai kondiloma lata
2) Diagnosa Objectif
Inpeksi : adanya keputihan dan infeksi pada vulva
d. Penatalaksanaan
1) Pada kehamilan, peradangan tersebut harus diobati. Obat yang
diberikan harus dipikirkan apakah mempunyai efek buruk
terhadap anak terutama dalam proses pertumbuhan
organogenensis.

9
2) Dalam pertolongan persalinan menghadapi peradangan sebaiknya
mengirimkan penderita ke tempat yang dapat memberikan
pertolongan yang adekuat.
6. Kondiloma Akuminata
a. Pengertian
Merupakan pertumbuhan pada kulit selaput lendir yang
menyerupai jengger ayam jago. Berlainan dengan kondiloma latum:
permukaan kasar papiler, tonjolan lebih tinggi, warnaya lebih gelap.
Kondiloma akuminata berbentuk seperti kembang kumis atau
cauliflower dengan ditengahnya jaringan ikat dan ditutup terutama
bagian atas oleh epitel dengan hyperkeratosis. Penyakit terdapat dalam
bentuk kecil dan besar, sendirian atau dalam suatu kelompok.
Lokasinya ialah pada berbagai bagian vulva, pada perineum, pada
daerah perianal, pada vagina dan serviks uteri. Dalam hal-hal yang
terakhir ini terdapat leukorea.
b. Penyebab
Kondiloma Akuminata disebabkan oleh suatu jenis virus yang
banyak persamaanya dengan penyebab veruka vulgaris. Adanya
leukorea oleh sebab lain mempermudah tumbuhnya virus dan
kondiloma akuminata. Kelainan ini juga lebih sering ditemukan pada
kehamilan karena lebih banyak vaskularisasi dan cairan pada jaringan.
c. Diagnosa
1) Diagnosa Subjectif
Mengeluh mengalami keputihan
2) Diagnosa Objectif
Umumnya diagnosis Kondiloma Akuminata tidak sukar dibuat dan
dapat dibedakan dari kondilomata lata, satu manifestasi dari sifilis.
d. Penatalaksanaan
1) Kondiloma Akuminata yang kecil dapat disembuhkan dengan
larutan 10% podofili dalam gliseril atau dalam alcohol. Pada waktu
pengobatan daerah sekitarnya harus dilindungi dengan vaselin, dan

10
setelah beberapa jam tempat pengobatan harus dicuci dengan air
dan sabun.
2) Pada Kondiloma Akuminata yang luas, terapinya terdiri atas
pengangkatan dengan pembedahan atau kauterisasi. Untuk
mencegah timbulnya residif, harus diusahakan kebersihan pada
tempat bekas Kondiloma Akuminata, dan leukoria harus diobati.
Sebaiknya diobati sebelum bersalin, banyak penulis menganjurkan
insisi dengan elektrocavter atau dengan tingtura podofilin.

Gambar 2.4 Kondiloma Akuminata

7. Fistula
a. Pengertian
Kejadian fistula ini sudah jarang dijumpai karena persalinan
kasep yang makin jarang terjadi. Fistula vesikovaginal atau fistula
rectovaginal biasanya terjadi pada waktu bersalin baik sebagai
tindakan operatif maupun akibat nekrosis tekanan.
b. Penyebab
Akibat tekanan langsung jaringan lunak antara kepala janin
yang telah berada di dasar panggul dengan jalan lahir tulang. Tekanan
lama antara kepala dan tulang panggul, menyebabkan gangguan
sirkulasi sehingga terjadi kematian jaringan local dalam 5-10 hari lepas
dan terjadi lubang. Akibatnya terjadi inkotenensia alvi. Oleh karena
itu, setelah melakukan pertolongan persalinan kasep perlu dilakukan
eksplorasi untuk mencari kemungkinan robekan jalan lahir yang dapat
menjadi fistula.

c. Penatalaksaan

11
1) Fistula kecil yang tidak disertai infeksi dapat sembuh dengan
sendirinya. Fistula yang sudah tertutup merupakan kontra indikasi
per vaginam.
2) Untuk menghindari terjadinya fistula postpartum, selalu di pasang
daure kateter sehingga vaskularisasi jaringan yang tertekan
membaik dan terhindar dari nekrosis dan fistula.
3) Operasi rekonstruksi fistula sulit dan keberhasilannya belum
memuaskan.
4) Untuk mengurangi kejadian fistula maka persalinan harus telah
dirujuk pada saat mencapai garis waspada, sehinggan dapat
dilakukan tindakan tepat dan cepat untuk dapat menurunkan
morbilitas dan mortalitas.

C. Distosia Kelainan Vagina


Kelainan yang dapat menyebabkan distosia adalah :
1. Kelainan Vagina (Aplasia vagina)
a. Pengertian
Pada aplasia vagina, diintroitus vagina terdapat cekungan yang
agak dangkal atau yang agak dalam.
b. Penyebab
Kelainan congenital, atau pertumbuhan atau pembentukan
organ janin yang tidak sempurna di dalam kandungan pada masa
kehamilan
c. Penatalaksanaan
Terapi terdiri atas pembuatan vagina baru, beberapa metode
sudah dikembangkan untuk keperluan itu, operasi ini sebaiknya pada
saat wanita bersangkutan akan menikah. Dengan demikian vagina
dapat digunakan dan dapat dicegah bahwa vagina buatan dapat
menyempit.

12
Gambar 2.5 Kelainan Vagina (Aplasia vagina)
2. Stenosis Vagina Kongenital
a. Pengertian
Jarang terdapat , lebih sering ditemukan septum vagina yang
memisahkan vagina secara lengkap atau tidak lengkap pada bagian
kanan atau bagian kiri. Septum lengkap biasanya tidak menimbulkan
distosia karena bagian vagina yang satu umumnya cukup lebar, baik
untuk koitus maupun lahirnya janin. Septum tidak lengkap kadang-
kadang menahan turunnya kepala janin pada persalinan dan harus
dipotong dahulu.
b. Penyebab
Stenosis dapat terjadi karena parut-parut akibat perlukaan dan
radang. Pada stenosis vagina yang tetap kaku dalam kehamilan dan
merupakan halangan untuk lahirnya janin perlu ditimbangkan seksio
ceaserea.

Gambar 2.6 Stenosis Vagina Kongenital


3. Tumor Vagina
Dapat merupakan rintangan bagi lahirnya janin per vaginam,
adanya tumor vagina bisa pula menyebabkan persalinan per vaginam
dianggap mengandung terlampau banyak resiko. Tergantung dari jenis

13
dan besarnya tumor perlu dipertimbangkan apakah persalinan dapat
berlangsung secara per vaginam atau diselesaikan dengan seksio sesar.

Gambar 2.7 Tumor Vagina


4. Kista Vagina
a. Penyebab
Kista vagina berasal dari duktus gartner atau duktus muller, letak
lateral dalam vagina bagian proximal, di tengah, distal di bawah
orifisium urethra eksterna. Bisa berukuran kecil dan besar sehingga
bukan saja mengganggu pertumbuhan namun dapat pula menyukarkan
persalinan.
b. Penatalaksanaan
a) Kehamilan muda : diekstirpasi setelah kehamilan 3-4 bulan
b) Dalam persalinan : jika kecil maka tidak menghalangi
turunnya kepala, tidak mengganggu persalinan. Bila besar dan
menghalangi turunnya kepala untuk mengecilkannya dilakukan
aspirasi cairan tumor.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara harfiah distosia berarti persalinan yang sulit dan ditandai dengan
kemajuan persalinan yang lambat. Keadaan ini diakibatkan empat abnormalitas
berbeda, yang dapat terjadi satu demi satu atau dalam kombinasi
1. Abnormalitas kekuatan mendorong
2. Abnormalitas presentasi, posisi atau perkembangan janin.
3. Abnormalitas tulang panggul ibu yaitu kontraksi pelvis.
4. Abnormalitas jaringan lunak saluran reproduksi yang menjadi hambatan
untuk penurunan janin.
Distosia Kelainan Vulva, Kelainan yang bisa menyebabkan distosia
ialah oedema vulva, kelainan bawaan, varises, hematoma, peradangan,
kondiloma akuminata, fistula dan vulvitis diabetika.
Distosia Kelainan Vagina, kelainan yang bisa menyebabkan distosia
ialah kelainan vagina (Aplasia Vagina), stenosis vagina kongenital, tumor
vagina, kista vagina.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obgyn Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. 1981. Obsteri


Patologi. Bandung : Ellstar Offset

Cuningham, Leveno, dkk. 2013. Obstetri William Volume 1. Jakarta : EGC.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC

Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC

Diane M. Fraser, Margaret A. Cooper. 2011. Myles, Buku jar Bidan Edisi 14.
Jakarta : EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai