Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok 4 : Nur Aini (22130611871)

Nurnila Lutfiyah (22130611855)


Riski Suci Pratiwi (22130611974)
Risma Yanti (22130611984)
Rita Setianingsih (22130611931)
Shely Rozalia Intan (22130612037)

Dosen Pengampu : Dr. Dina Maulina, M.Si

PROSES TRANSGENIK TOMAT

Masalah :

 Tanaman tomat merupakan tanaman yang banyak digemari oleh kalangan masyarakat,
yang kian meningkat.
 Banyak tomat yag mudah busuk dan tidak tahan lama
 Tomat memiliki umur simpan yang pendek, cepat busuk dan penanganan sulit
 Tomst matang biasanya menghasilkan enzim poligalakturonase, zat kimia yang mencerna
pectin di dinding tanaman yang menyebabkan buah cepat mengalami pembusukan

Dampak Positif :
 dapat menghasilkan produk lebih banyak
 rekayasa tanaman dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrem akan memperluas
daerah pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan
 tomat melalui transgenik dapat berdaya tahan lebih lama setelah dipetik
 makanan dapat menjadi lezat dan menyehatkan

Dampak Negatif:

 dengan adanya trannsgenik didalam suatu produk akan muncul bahan kimia baru yang
berpotensi menimbulkan pengaruh toksisitas pada bahan pangan
 potensi menimbulkan penyakit
Langkah-langkah Transgenik dengan tekhnik STEM

Sience Tanaman Tomat, Bakteri E-coli, kandungan sukrosa buah,


Agrobacterium tumefaciens, Enzim poligalakturonase (enzim yang
mempercepat kerusakan dinding sel tomat), Ikan Flounder

Technologi Bioteknologi Transgenik, teknologi Esence, Transformasi DNA,


Ko-kultur

Enginering Tekhnik Rekayasa Genetika

Mathematic Transgenik dapat meningkatkan kadar sukrosa buah tomat lebih


tinggi (0,08 mg/gram berat basah) disbanding peningkatan akibat
over ekspresi tunggal gen SoSPS1 (0,07 mg/gram berat basah)
maupun SoSUT1 (0,05 mg/gram berat basah) maupun tanaman
kontrol (0,04 mg/gram berat basah).

Langkah-langkah :

Berikut ini merupakan langkah-langkah transfer gen dalam pembuatan tomat Flavr Savr :

1. Ikan Flounder mempunyai gen anti beku yang disebut dengan gen anti senescens yang
dapat menghambat enzim poligalakturonase (enzim yang mempercepat kerusakan
dinding sel tomat). Gen ini dipindahkan dari kromosom di dalam sel ikan Flounder.
2. DNA antibeku ini kemudian disisipkan pada DNA bakteri Escherichia coli yang disebut
plasmid. DNA hybrid ini, yang merupakan kombinasi dari dua DNA berbeda disebut
sebagai DNA rekombinan.
3. DNA rekombinan yang mengandung gen antibeku ini kemudian ditanam kembali pada
bakteri Escherichia coli
4. Bakteri tersebut memproduksi kopian dari DNA rekombinan dalam jumlah yang sangat
banyak.
5. Tahap selanjutnya diawali dengan isolasi DNA sel tomat terlebih dahulu yang dilakukan
dengan cara menghaluskan batang tomat dalam nitrogen cair untuk melepaskan isi sel.
Isi sel tersebut kemudian ditempatkan dalam tabung reaksi, lalu disentrifugasi. Selama
sentrifugasi, isi sel terpisah kedalam dua lapisan dimana salah satunya adalah lapisan
DNA. Lapisan ini kemudian dipisahkan dari tabung, kemudian ditambahkan enzim
restriksi, yaitu ECO R1 yang berfungsi memotong di lokasi DNA yang spesifik.
6. Sel tanaman tomat diinfeksi dengan bakteri tersebut. Setelah itu ditambahkan enzim
ligase kedalam DNA tomat dan plasmid untuk menyambungkan DNA, sehingga dapat
lengket. Hasilnya, gen anti beku pada plasmid yang terdapat pada bakteri bergabung
dengan DNA sel tanaman tomat.
7. Sel tanaman tomat kemudian ditempatkan pada media tumbuh yang berupa cawan petri
yang mengandung media nutrient selektif.
8. Bibit tomat mulai ditanam.
9. Tanaman tomat hasil rekayasa genetika mengandung satu kopian gen anti bekudari ikan
Flounder pada setiap selnya.

Anda mungkin juga menyukai