Proposal Magang Ahmad Wiranda - 442021002 - Rev12
Proposal Magang Ahmad Wiranda - 442021002 - Rev12
GELAM JAMBI
Oleh
Ahmad Wiranda
442021002
FAKULTAS PERTANIAN
2024
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN KULIAH MAGANG
Menyetujui, Mengetahui,
Kaprodi Akuakultur
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga Usulan Kuliah Magang ini
dapat diselesaikan. Dalam Kuliah Magang ini kami melaksanakannya di Balai
Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam Jambi. Provinsi Jambi
dengan judul “Pemijahan Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) Di Balai
Ahmad Wiranda
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................5
1.2 Tujuan.............................................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................7
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Patin Siam....................................................7
2.2 Ciri-ciri Ikan Patin..........................................................................................8
2.3 Sifat Biologis Ikan Patin.................................................................................9
2.4 Habitat Ikan Patin Siam..................................................................................9
2.5 Kualitas Air...................................................................................................10
BAB III PELAKSANAAN...................................................................................11
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan...................................................................11
3.2 Metode Pelaksaan Kuliah Magang...............................................................11
3.3 Prosedur Pembenihan Ikan Patin Siam........................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
LAMPIRAN..........................................................................................................16
BAB I PENDAHULUAN
Ikan patin siam adalah jenis ikan yang secara taksonomi termasuk species
Pangasius hypophthalmus yang hidup di perairan tropis Indo Pasific SNI (2000).
Ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus) merupakan ikan yang memiliki
potensial bernilai ekonomis tinggi karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi
baik pada tingkat benih yang akan dijual pada pihak budidaya pembesaran
maupun pada tingkat dewasa sebagai ikan konsumsi. Sehingga banyak nya
permintaan harus dibarengi dengan peningkatan produksi, peningkatan produksi
hanya dapat dicapai melalui budidaya perikanan (Andriyanto et al, 2012 dalam
(Ghofur et al., 2019)).
1.2 Tujuan
Ikan patin mempunyai bentuk tubuh memanjang dan berwarna putih perak
dengan punggung bewarna kebiruan. Ikan patin tidak memiliki sisik, kepala ikan
relatif kecil dengan mulut terletak di ujung kepala agak ke bawah dan termasuk
dalam ciri khas catfish. Klasifikasi dan Morfologi. Menurut Kordik (2005) dalam
(Suhara, 2019), sistematika ikan patin di klasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Famili : Pangasiidae
Genus : Pangasius
Spisies : Pangasius hypophthalmus
Ciri-ciri diatas bisa dibuat patokan untuk membedakan ikan patin dengan ikan
lainnya seperti baung, lele, arwana, louhan, silais dan lain sebagainya.
Berikut perbedaan indukan ikan patin siam Jantan dan indukan ikan patin siam
betina:
Induk ikan patin siam Jantan Induk ikan patin siam betina
Bila perut diurut keluar sperma Perut membesar kearah anus
berwarna putih
Umur minimal 2 tahun Umur minimal 2,5 tahun
Ikan patin termasuk ikan dasar. Hal ini bisa dilihat dari bentuk mulutnya
yang agak ke bawah itu. Habitatnya hidup disungai-sungai dan muar-muara
sungai tersebar di Indonesia, India, dan Myanmar. Daging ikan patinini sangat
gurih dan lezat sehingga terkenal dan sangat digemari oleh mesyarakat. Kalau di
alam ikan perkumpul di tepi-tepi sungai besar pada akhir musim penghujan atau
sekitar bulan April sampai Mei. Alat yang dipergunakan adalah seser yaitu
semacam jala yang di peregang dengan sepasang bilah bambu. Pengoperasinya
dengan cara mendorong atau menyeserkannya ke arah depan. Waktu
penangkapannya menjelang fajar karena pada saat itu anakan patin umumnya
berenang bergerombol dan sesekali muncul ke permukaan air untuk menghirup
oksigen dari udara langsung.
Ikan Patin Siam merupakan ikan introduksi Thailand pada tahun 1972.
Ikan ini proses domestikasinya mudah dan cepat di perairan Indonesia sehingga
budidayanya berkembang dengan pesat. Penyebaran kegiatan budidaya Patin Siam
meliputi pembesaran di kolam, sungai, danau atau waduk buatan di pulau
Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Untuk budidaya di kolam sudah bisa dilakukan
di lahan-lahan marginal yang tidak produktif untuk tanaman seperti lahan gambut
dan rawa-rawa. Hal ini karena Patin Siam mempunyai kelebihan bisa hidup dan
berkembang di perairan-perairan ekstrim, yaitu yang memiliki pH dan kandungan
oksigen yang sangat rendah (Khairuman dan Sudenda, 2009).
Berikut merupakan prosedur pembenihan pada ikan patin (Anjar et al., 2022):
a. Persiapan Kolam
a. Pemeliharaan induk
Seleksi induk ikan patin dilakukan dengan memilih induk jantan dan
betina yang matang gonad atau induk yang siap dipijahkan. Perbandingan induk
jantan dan betina yang dipilih 2:1 artinya 2 ekor jantan dan 1 ekor betina yang
digunakan untuk pemijahan. Cara memilih induk jantan yang siap dipijahkan
yaitu kulit perut induk jantan lembek dan tipis, alat kelamin membengkak
berwarna merah tua, serta apabila diurut ke arah anus akan keluar sperma
berwarna putih susu. Sementara untuk memilih induk betina yang siap dipijahkan
menggunakan alat kateter yaitu memasukan alat berupa selang kecil kedalam
kelamin induk betina untuk menarik telur induk betina tersebut. Telur yang bagus
memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu telur bebentuk bulat, besar, kental dan
berwarna putih kekuning-kuningan.
c. Pemijahan
Setelah induk dipilih baik jantan maupun betina maka urutan kegiatan
selanjutnya adalah penyuntikan sampai penetasan telur sebagaimana berikut ini:
1. Penyuntikan
2. Penetasan
Pada proses penetasan pertama kali dilakukan mengurut atau striping perut
induk jantan terlebih dahulu ke arah anus untuk mengeluarkan sperma,
selanjutnya sperma ditampung kedalam botol kecil yang sudah dicampuri
dengan NaCl dengan perbandingan 1:4 dan sperma disimpan dalam termos
es, tujuannya untuk mempertahankan kelangsungan hidup sperma.
Selanjutnya induk yang betina di striping dan telur yang keluar ditampung
dalam wadah baskom.
Setelah telur tersedia dalam baskom, larutan sperma dicampurkan sedikit
demi sedikit, dan diaduk dengan bulu ayam.
Tambahkan juga larutan NaCl (sebagai pengencer) sedikit-demi sedikit
sambil diaduk dengan menggunakan bulu ayam sampai sperma bercampur
dengan seluruh butir telur.
Setelah telur dibuahi kemudian telur dibilas dengan air bersih dengan
tujuan untuk menghilangkan lendir. Kemudian telur dicampur dengan
larutan tanah/lempung yang sudah disterilkan dengan perbandingan 1 Kg
tanah: 2 Liter Air
Telur dibilas dengan air bersih sampai telur benar-benar bersih seperti
semula. Telur patin telah siap untuk ditetaskan didalam corong. Padat
penebaran telur sebanyak ± 300 gr / corong (300.000 butir telur) dan telur-
telur tersebut akan menetas setelah 18 – 24 jam.
d. Pemanenan Larva
Anjar, R., Yustiati, A., & Andriani, Y. (2022). TEKNIK PEMBENIHAN IKAN
PATIN (Pangasius hypopthalmus) SISTEM CORONG FISHING
ENGINEERING CATFISH (Pangasius hypopthalmus) Funnel SYSTEM
Reva Anjar 1 , Ayi Yustiati 2 , Yuli Andriani 3 1. Jurnal Akutek, 3(1), 33–
40.
Ghofur, M., Sugihartono, M., Program, A., Budidaya, S., Pertanian, F.,
Batanghari, U., Studi, P., Perairan, B., Pertanian, F., Batanghari, U., &
Jambi, B. (2019). KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN PATIN
SIAM ( Pangasius hypopthalmus ) HASIL PENETASAN TELUR YANG
DIRENDAM EKSTRAK DAUN TEH. Jurnal Akuakultur Sungai dan
Danau, 4(1), 9–14.
Iskandar, A., Mulya, M. A., Bulan, S., Irwan, I., Kristianto, J. D., & Muslim, M.
(2022). TEKNIK PEMBENIHAN IKAN PATIN SIAM Pangasius
hypophthalmus MENGGUNAKAN HORMON UNTUK
MENGHASILKAN BENIH BERKUALITAS. Jurnal Manajemen Riset dan
Teknologi, 3(2), 108–124.
Suhara, A. (2019). TEKNIK BUDIDAYA PEMBESARAN DAN PEMILIHAN
BIBIT IKAN PATIN (STUDI KASUS DI LAHAN LUAS DESA MEKAR
MULYA, KEC. TELUK JAMBE BARAT, KAB. KARAWANG). E-
Journal Universitas Buana Perjuanga Karawang, 1(2), 1–8.
LAMPIRAN
NIM : 442021002
NO TELP : 0821-7626-5082