Anda di halaman 1dari 21

Epigenetik pada

dwarfism dan
malaspina bifida
KELOMPOK 8 - MK. EPIGENETIK
KESEHATAN REPRODUKSI
Anggota kelompok
Bintang Nurahman Ali (2010713023)
Meita Choppypah (2010713081)
Nadya Audina Fadilah (2010713109)
Tabina Naila Hana (2010713114)
Zahra Afifah (2010713134)

outline materi
Epigenetik dwarfism dan malaspina bifida
Epidemiologi dwarfism dan malaspina
bifida
Gejala dwarfism dan malaspina bifida
Penyebab dwarfism dan malaspina bifida
Pengobatan dari dwarfism dan malaspina
bifida
01
DWARFISM
DEFINISI
Dwarfisme merupakan kondisi medis atau genetik
yang biasanya menyebabkan tinggi orang dewasa
4'10" (147 cm) atau lebih pendek, di antara laki-laki
dan perempuan, meskipun dalam beberapa kasus
seseorang dengan kondisi kerdil atau perawakan
pendek mungkin sedikit lebih tinggi dari itu
(Little People of America, 2020a).

Beberapa orang dengan tubuh dwarfisme lebih


menyukai sebutan “short stature” atau “little
people” dibanding “dwarf” or “dwarfism” sehingga
penting untuk lebih peka terhadap preferensi
seseorang yang memiliki gangguan ini
(Jain and Saber, 2022).

Source : Cleveland Clinic (2022)


DATA
PERSEBARAN
BENTUK DWARFISME JUMLAH PENDERITA DWARFISME PALING UMUM
Terdapat lebih dari 400 bentuk Diperkirakan terdapat 30.000 Achondroplasia akan terlihat
dwarfisme dan displasia tulang orang di Amerika dan 651.000 jelas saat lahir dan memiliki
yang berbeda. Sebanyak 80% orang di seluruh dunia prevalensi kelahiran 1 dari 15.000
penderita dwarfisme memiliki mengalami dwarfisme. hingga 30.000 kelahiran
orang tua dan saudara kandung (Little People of America, 2020b) (Grzesiak, 2020).
dengan tinggi rata-rata.
Dwarfisme diprediksi terjadi
(Little People of America, 2020b) pada sekitar 1 per 5.000 anak dan
dapat berkisar antara anomali
yang relatif ringan hingga
mematikan (Geister and Camper,
2015)
GEJALA
DWARFISM DWARFISM TIDAK PROPORSIONAL
PROPORSIONAL
disebabkan spondyloepiphyseal dysplasia congenita (SEDC) dengan gejala
Tinggi badan dibawah antara lain:
persentil ketiga pada Batang punggung berukuran sangat pendek
grafik pertumbuhan Leher dan lengan berukuran pendek
pediatrik standar Tangan dan kaki berukuran sedang
Dada yang lebar dan membulat
Tingkat Tulang pipi sedikit pipih
pertumbuhan lebih Bukaan di langit-langit mulut (cleft palete)
lambat dari yang Cacat pingggul yang mengakibatkan tulang paha berputar ke dalam
diperkirakan untuk disebabkan oleh achondroplasia, dengan gejala antara lain:
usia Batang punggung berukuran rata-rata dengan lengan dan kaki yang
Keterlambatan atau pendek
Ukuran jari pendek, antara jari tengah dan jari manis sering kali terpisah
tidak ada lebar
perkembangan Mobilisasi terbatas pada siku
seksual selama masa Ukuran kepala tidak proporsional, dahi menonjol dan tulang hidung rata
Tinggi dewasa sekitar 122 cm
remaja
PENYEBAB DWARFISM
PROPORSIONAL (HORMON)
Dwarfism proporsional disebabkan oleh kurangnya hormon pertumbuhan akibat
kelenjar pituitari gagal menghasilkan hormon yang memadai untuk tubuh
Kegagalan yang tersebut dapat disebabkan oleh hasil pembentukan abnormal yang
terjadi sebelum lahir atau sesuatu yang terjadi selama atau setelah kelahiran
Defisiensi bawaan hormon pertumbuhan, keadaan hiposomatotropik dan resistensi
perifer jaringan terhadap efek hormon pertumbuhan menimbulkan
ketidakmampuan hormon pertumuhan untuk menjalankan fungsinya
Kurangnya aktivitas biologis hormon pertumbuhan, resistensi terhadap IGF-1
terhadap efek hormon pertumbuhan menimbulkan ketidakpekaan jaringan target
terhadap hormon pertumbuhan
Terjadinya cedera otak traumatis, cedera pada saat kelahiran, kerusakan pada
pedikel hipofisis selama intervensi bedah dapat menyebabkan dwarfism.
Efek toksik dari kemoterapi atau radiasi juga dapat menimbulkan kerusakan toksik
pada kelenjar hipofisis yang dapat menyebabkan dwarfism
PENYEBAB DWARFISM TIDAK
PROPORSIONAL (GENETIK)
Dwarfisme tidak proporsional adalah bentuk dwarfisme yang disebabkan oleh
faktor genetik.
Achondroplasia adalah bentuk dwarfisme yang paling umum.
Achondroplasia merupakan gangguan autosomal-dominan yang disebabkan oleh
mutasi gain-of function berupa mutasi titik tunggal pada gen yang mengkode
reseptor tipe 3 untuk Fibroblast Growth Factor Receptor 3 (FGFR3) (Baujat et al.,
2008).
Lebih dari 90% kasus bersifat sporadis dan rata-rata ada peningkatan usia ayah pada
saat konsepsi individu yang terkena (Vajo, Francomano and Wilkin, 2000).
Lebih dari 97% orang dengan achondroplasia mengalami mutasi substitusi Glycine to
Arginine pada posisi 380 dalam domain transmembran FGFR-3 yang menyebabkan
overaktivasi reseptor.
Tirosin kinase reseptor FGF ini diekspresikan oleh kondrosit dalam lempeng
pertumbuhan tulang panjang yang berkembang dan memainkan peran penting
dalam pertumbuhan tulang.
PENYEBAB DWARFISM TIDAK
PROPORSIONAL (GENETIK)
Gangguan genetik gen FGFR-3 menyebabkan peningkatan yang luar biasa dalam
panjang kolom vertebral dan tulang panjang.
Hal ini menunjukkan bahwa overaction pensinyalan FGFR3 secara khusus dapat
mengganggu fungsi kondrosit dalam lempeng pertumbuhan epifisis dan
menyebabkan achondroplasia (Aviezer, Golembo and Yayon, 2003).
Orang tua dengan achondroplasia memiliki kemungkinan 50% untuk meneruskan
kondisi tersebut kepada anak mereka.
Namun, sebagian besar kasus (sekitar 80%) muncul sebagai mutasi spontan. Ini
berarti bahwa dua orang tua tanpa achondroplasia dapat melahirkan bayi dengan
kondisi tersebut (U.S. Department of Health and Human Services National Institutes
of Health, 2021).
PENYEBAB DWARFISM TIDAK
PROPORSIONAL (GENETIK)

PEWARISAN KELAINAN ACHONDROPLASIA


TREATMENT

STIMULASI DAN RUTIN OBAT HORMON OPERASI


AKTIVITAS FISIK PERTUMBUHAN PEMANJANGAN KAKI
02
MALASPINA
BIFIDA
DEFINISI MENURUT CDC
Spina bifida adalah suatu kondisi
ketika tabung saraf tidak
menutup sepenuhnya, tulang
punggung yang melindungi
sumsum tulang belakang tidak
terbentuk dan menutup
sebagaimana mestinya

MENURUT NATIONAL INSTITUTE OF


NEUROLOGICAL DISORDERS AND STROKE,
Kelainan lahir yang melibatkan
perkembangan tulang belakang yang
tidak sempurna dimana terjadi
pembukaan di mana saja di
sepanjang tulang belakang dan
dapat menyebabkan kerusakan pada
sumsum tulang belakang dan saraf
PENYEBAB
01 (BREA & MUNAKOMI, 2023)

Penyebab cacat tabung saraf dianggap


multifaktorial, termasuk pengaruh lingkungan
dan genetik. Penyebab lingkungan yang paling
umum adalah defisiensi asam folat. Faktor
risiko lingkungan lainnya antara lain obesitas
pada ibu, diabetes pada ibu, dan faktor
teratogenik seperti penggunaan asam valproat

02 (COPP ET AL., 2015)


Spina bifida umumnya disebabkan oleh
kelainan genetik tetapi ada beberapa faktor
non-genetik lainnya berkurangnya asupan
folat, terapi antikonvulsan ibu, diabetes
mellitus dan obesitas
GEJALA MALASPINA BIFIDA
1. SPINA BIFIDA OCCULTA
Tanda pada kulit bayi baru lahir di atas masalah tulang belakang, seperti seberkas
rambut, lesung kulit pipit atau tanda lahir.
2. SPINA BIFIDA MENINGOCELE
Selaput disekitar saraf tulang belakang mendorong keluar celah dari tulang
belakang sehingga membentuk kantung berisi cairan, menyebabkan masalah
dengan fungsi kandung kemih dan usus.
3. SPINA BIFIDA MYELOMENIGOCELE
Kanal tulang belakang terbuka di sepanjang beberapa tulang
belakang di punggung bawah atau tengah. Selaput dan sumsum
tulang belakang atau saraf menonjol saat lahir, membentuk kantung,
serta jaringan dan saraf biasanya terbuka, serta kantung ditutupi
kulit. Selain itu, menyebabkan cacat seperti skoliosis, kejang,
masalah buang air, kebas pada tungkai, dan kehilangan kemampuan
menggerakkan kaki
TREATMENT MALASPINA BIFIDA
Operasi awal untuk memperbaiki tulang
belakang
Mengobati hidrosefalus
Fisioterapi
Terapi okupasi
Alat bantu mobilitas
Mengobati masalah tulang dan sendi
(bedah ortopedi)
Mengobati masalah kandung kemih
Mengobati masalah usus
EPIDEMIOLOGI MALASPINA
BIFIDA
Afrika: 11,7 per 10.000 kelahiran
Mediterania Timur: 21,9 per 10.000 kelahiran
Eropa: 9,0 per 10.000 kelahiran
Amerika: 11,5 per 10.000 kelahiran
Asia Tenggara: 15,8 per 10.000 kelahiran
Pasifik Barat: 6,9 per 10.000 kelahiran

Pada penelitian di RSUPN Dr. Cipto


Mangunkusumo terjadi pada 33,33% bayi lahir
DAFTAR PUSTAKA

Alabi, N. B., Thibadeau, J., Wiener, J. S., Conklin, M. J., Dias, M. S., Sawin, K. J., & Valdez, R. (2018). Surgeries
and health outcomes among patients with spina bifida. Pediatrics, 142(3).
https://doi.org/10.1542/peds.2017-3730
Artur Kh. (2022). Dwarfisme. https://medic-journal.com/endocrine-diseases/dwarfisme/
Atta, C. A. M., Fiest, K. M., Frolkis, A. D., Jette, N., Pringsheim, T., St Germaine-Smith, C., Rajapakse, T.,
Kaplan, G. G., & Metcalfe, A. (2016). Global birth prevalence of spina bifida by folic acid fortification status:
A systematic review and meta-analysis. In American Journal of Public Health (Vol. 106, Issue 1, pp. e24–
e34). American Public Health Association Inc. https://doi.org/10.2105/AJPH.2015.302902
Brea, C. M., & Munakomi, S. (2023). Spina Bifida. StatPearls.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559265/
CDC. (2020). What is Spina Bifida? https://www.cdc.gov/ncbddd/spinabifida/facts.html#causes
Copp, A. J., Adzick, N. S., Chitty, L. S., Fletcher, J. M., Holmbeck, G. N., & Shaw, G. M. (2015). Spina bifida.
Nature Reviews Disease Primers, 1. https://doi.org/10.1038/nrdp.2015.7
Ernawati, S. (2011). SPINA BIFIDA. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, 1(2), 113–118.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30742/jikw.v0i1.2153
Fuks, Z., Glatstein, E., Marsa, G. W., Bagshaw, M. A., & Kaplan, H. S. (1976). Long‐term effects of external
radiation on the pituitary and thyroid glands. Cancer, 37(2 S), 1152–1161. https://doi.org/10.1002/1097-
0142(197602)37:2+<1152::AID-CNCR2820370826>3.0.CO;2-T
Hormone Health Network. (2013). Traumatic Brain Injury:Effects on the Endocrine System.
https://academic.oup.com/jcem/article/98/3/27A/2536485
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan. (2022). Hormon Pertumbuhan.


https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/595/hormon-pertumbuhan
Kugler, M. (2021, November 3). The Most Common Types of Dwarfisme.
https://www.verywellhealth.com/how-many-types-of-dwarfisme-are-there-2860725
Lupo, P. J., Canfield, M. A., Chapa, C., Lu, W., Agopian, A. J., Mitchell, L. E., Shaw, G. M., Kim Waller, D.,
Olshan, A. F., Finnell, R. H., & Zhu, H. (2012). Diabetes and obesity-related genes and the risk of neural
tube defects in the national birth defects prevention study. American Journal of Epidemiology, 176(12),
1101–1109. https://doi.org/10.1093/aje/kws190
Mayo Clinic. (2018, August 17). Dwarfisme. https://www.mayoclinic.org/diseases-
conditions/dwarfisme/symptoms-causes/syc-20371969
National Institute of Neurological Disorders and Stroke. (n.d.). Spina Bifida. Retrieved April 14, 2023, from
https://www.ninds.nih.gov/health-information/disorders/spina-bifida
Nemours Childern’s Health. (2020, September). What Is Dwarfisme?
https://kidshealth.org/en/parents/dwarfisme.html#:~:text=Most%20types%20of%20dwarfisme%20are%
20caused%20by%20a,one%20or%20both%20parents.%20Genetic%20changes%20happen%20randomly.
NHS. (2021, March 30). Restricted Growth (Dwarfisme). https://www.nhs.uk/conditions/restricted-
growth/treatment/
Obeid rima et al. (2015). Preventable Spina Bifida and Anencephaly in Europe. 103(9), 763–771.
https://doi.org/10.1002/bdra.23400
WHO. (2016). Conginetal Anomalies. https://www.who.int/health-topics/congenital-anomalies#tab=tab_1
DAFTAR PUSTAKA

Wulan, A. J., & Simanjuntak, D. L. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Neural Tube Defect.
MEDICAL JOURNAL OF LAMPUNG UNIVERSITY, 5(3), 55.
Zaganjor, I., Sekkarie, A., Tsang, B. L., Williams, J., Razzaghi, H., Mulinare, J., Sniezek, J. E., Cannon, M. J., &
Rosenthal, J. (2016). Describing the prevalence of neural tube defects worldwide: A systematic literature
review. PLoS ONE, 11(4). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0151586
THANK YOU!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai