Anda di halaman 1dari 4

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan olah data yang dilakukan peneliti langsung di Pondok
Pesantren Roudlotul Qur’an Babakan Ciwaringin Cirebon dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kesimpulan hasil dari penelitian ini mengenai gambaran stres yang dialami
oleh seorang santri tahfidzul qur’an pada Pondok Pesantren Roudltul
Qur’an yaitu sebesar 18% atau sebanyak 9 santri yang berada pada
kategori rendah, 70% atau sebanyak 35 santri yang berada pada ketegori
sedang dan 12% atau sebanyak 6 santri yang berada pada kategori tinggi.
Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa terdapat banyak santri yang
mengalami stres pada kategori sedang dengan faktor yaitu lingkungan
yang tidak dapat menjadi pendukung pada santri serta banyaknya kegiatan
yang dilakukan oleh santri sehingga membuat santri sulit dalam
penyesuaian waktu, dengan kondisi santri pada pondok pesantren
Roudlotul Qur’an yang terbagi menjadi dua kategori yaitu santri takhosus
(tidak mengikuti sekolah formal) dan non takhosus (mengikuti sekolah
formal) dimana sesuai dengan hasil penelitian bahwa santri non takhosus
lebih banyak masuk pada kategori sedang yang artinya kegiatan yang
dilakukan oleh santri non takhosus lebih banyak sehingga mengalami
tekanan yang lebih besar pula dengan rentang perpindahan waktu kegiatan
yang satu dengan yang lainnya hanya sedikit membuat santri kesulitan
dalam menyesuaikannya.

2. Kesimpulan mengenai gambaran kualitas hafalan santri tahfidzulqur’an pada


pondok pesantren roudltul qur’an dalam penelitian ini yaitu terdapat 18%
atau sebanyak 9 santri yang berada pada kategori rendah dalam kualitas
hafalan Al-Qur’annya ketika dalam kondisi stres, 68% atau sebanyak 34
santri yang berada pada kategori sedang dalam kualitas hafalan Al-
Qur’annya ketika dalam kondisi stres serta 14% atau sebanyak 7 santri yang

79
berada pada kategori tinggi dalam kualitas hafalan Al-Qur’annya ketika
dalam kondisi stres. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
kualitas hafalan santri dapat bertahan sebesar 68% dari 70% pada santri
yang mengalami stres pada kategori sedang. Adapun hasil yang terlihat yaitu
dengan kondisi stres yang cukup tinggi tidak menurunkan kualitas hafalan
Al-Qur’an santri.

3. Berdasarkan beberapa uji yang telah dilakukan pada tabulasi data kuesioner
maka diperoleh uji korelasi antara dua variabel tersebut dapat disimpulkan
bahwa sesuai dengan dasar pengambilan keputusan pada uji korelasi yaitu
jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka terdapat hubungan antar variabel secara
signifikan sebaliknya jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak terdapat
hubungan yang tidak signifikan antara kedua variabel. Menurut hasil
perhitungan uji korelasi dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang
erat antara variabel X (Stres) dengan variabel Y (Kualitas Hafalan Santri
Tahfidzul Qur’an) dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 yang
artinya terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut.
B. Saran
1. Saran Akademik
a. Hasil pada penelitian ini memanglah sudah sesuai dengan hipotesis
yang diharapkan yaitu adanya pengaruh stres terhadap kualitas hafalan
santri tahfidzul qur’an namun terdapat catatan pada penelitian ini yaitu
pengaruh yang dihasilkan pada penelitian ini adalah positif. Pada suatu
kondisi memang stres akan menjadi dampak yang positif bagi
seseorang. Artinya pada penelitian ini dihasilkan bahwa jika semakin
meningkat kondisi stres yang dialami akan bertambah pula kualitas
hafalan santri yang diperoleh. Maka dari itu untuk penelitian
selanjutnya yang akan meneliti dengan tema atau judul yang sama
alangkah baiknya untuk menambah jumlah variabel independen atau
bebas agar mendapatkan hasil yang beragam dan mengetahui beberapa

80
faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas hafalan santri tahfidzul
qur’an.
b. Bagi peneliti selanjutnya, jika akan tetap menggunakan judul penelitian
yang sama atau salah satu variabel yang sama, diharapkan untuk
menggunakan dengan tambahan pengujian mediasi karena stres yang
dialami santri yang membuat kualitas hafalannya meningkat
kemungkinan adanya beberapa faktor yang memediasi contohnya
seperti motivasi, penghargaan yang diberikan oleh orang tua ataupun
pihak pondok pesantren dan lain sebagainya.
c. Dalam pembuatan instrumen penelitian diharapkan untuk lebih
disederhanakan kembali agar dapat meminimalisir kesalahan dalam
pengolahan data nanti, lalu dalam item pernyataan kualitas hafalan
santri terdapat 2 item yang tidak valid. maka dari itu sebaiknya dalam
pembuatan instrumen variabel kualitas hafalan santri disesuaikan
dengan penilaian hafalan Al-Qur’an yang digunakan di pondok
pesantren yang akan di teliti.
2. Saran Praktis
Berdasarkan hasil kesimpulan pada penelitian ini mengenai pengaruh
stres terhadap kualitas hafalan santri tahidzul qur’an pada Pondok Pesantren
Roudltul Qur’an Babakan Ciwaringin Cirebon, peneliti memiliki beberapa
saran diantaranya:
1. Bagi Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an
Peneliti memberi saran pada pondok pesantren tahfidzul qur’an
umumnya, khususnya pada Pondok Pesantren Roudltul Qur’an Babakan
Ciwaringin Cirebon yaitu agar pondok pesantren dapat
mempertahankan program yang sudah berjalan dengan baik khususnya
pada program yang dapat mendukung santri untuk mempertahankan
kualitas hafalan Al-Qur’annya. Selanjutnya program-program yang
diadakan agar lebih variatif dan inovatif agar santri mendapat program
yang menumbuhkan rasa senang atau sedikit hiburan dan kegiatan yang
tidak terlalu padat. Serta dalam buku penilaian setoran hafalannya agar
81
lebih diperinci terkait penilaian tajwid, fashahah serta kelancaran
hafalannya, sehingga terlihat poin yang harus diperbaikinya.
2. Bagi Santri
Peneliti sangat memahami kondisi santri tahfidzul qur’an dengan
tugas untuk tetap mempertahankan kualitas hafalannya terlebih pada
santri yang juga mengikuti kegiatan pendidikan formal. Untuk itu agar
santri senantiasa menumbuhkan niat dalam hati untuk menghafal Al-
Qur’an hanya karena Allah swt. selain itu juga santri harus tetap
menjaga pola makan, pola tidur serta menjaga kestabilan emosi agar
dapat meregulasi kondisi stres yang sedang dialaminya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan ini pasti memiliki
banyak kekurangan baik dari segi tata cara penulisan ataupun terkait
hasil pada penelitian ini. Untuk itu peneliti menyarankan agar peneliti
selajutnya yang akan menggunakan tema yang sama pada penelitian ini
diharapkan untuk menambahkan variabel lainnya yang dapat memediasi
antara variabel X dan variabel Y pada penelitian ini, agar lebih terlihat
faktor apa saja yang menjadi pendukung dalam peningkatan kualitas
hafalan santri tahfidzul qur’an ketika santri dalam kondisi stres.

82

Anda mungkin juga menyukai