Anda di halaman 1dari 2

INSPIRASI DARI KISAH SUKSES JK.

ROWLING SI PENULIS HARRY POTTER

Pernah nonton film Harry Potter ? Siapapun yang pernah nonton film yang
menggunakan setting dunia sihir ini pasti akan ketagihan untuk terus dan
terus menonton seri berikutnya, seru banget sih...! Serial film nya telah
ditonton jutaan orang di seluruh dunia dan memberikan pendapatan yang
fantastis bagi produsen yang memproduksi film tersebut. Tercatat untuk
seri satu yang berjudul Harry Potter and the Sorcerer’s Stone ( 2001 ) saja
mampu menghasilkan pendapatan Rp 12,7 Trilyun. Fantastis ! Tentu saja
kesuksesan ini membawa berkah melimpah kepada penulisnya.

Film Harry Potter diangkat dari novel karya JK Rowling dengan judul yang
sama. Siapakah JK Rowling ? Rowling pernah menikah dengan seorang
wartawan, dan mempunyai seorang anak perempuan yang lahir pada tahun
1993. Namun pernikahannya ini berakhir dengan perceraian, dan dia harus
menjadi orang tua tunggal bagi putrinya tersebut. Setelah bercerai, Rowling
membawa putrinya dan pindah ke Edinburg. Di sana mereka hidup dalam
keadaan yang serba kekurangan. Saking miskinnya, saat itu dia dan
putrinya tidak memiliki apa-apa dan mereka hanya bertahan hidup dari
uang santunan yang diberikan oleh pemerintah. Saat itu Rowling memang
hidup serba kekurangan dan nyaris tidak memiliki apa-apa, namun dia
tetap tidak berhenti menulis. Walaupun hanya memiliki sebuah mesin tik
tua, namun Rowling tetap menulis karena dia yakin suatu saat dia akan
berhasil.

Saat Rowling mampu menyelesaikan 3 naskah novelnya, ternyata tidak


mudah baginya untuk menjual karyanya. Menjelang musim panas pada
tahun 2000, tiga buku pertama Harry Potter, yaitu Harry Potter and the
Sorcerer’s Stone, Harry Potter the Chamber of Secrets, dan Harry Potter and
the Prisoner of Azkaban, ditolak oleh 12 penerbit. Hingga akhirnya penerbit
kecil Bloomsbury memberi kesempatan JK Rowling untuk menerbitkan
bukunya, meski dengan sedikit keuntungan. Bayangkan, 12 kali JK Rowling
ditolak oleh penerbit !

Akhirnya novel Harry Potter meledak di pasaran dunia. Ketiga buku


perdananya meraih keuntungan mencapai USD480 juta atau tidak kurang
dari Rp6,3 triliun dalam masa tiga tahun dengan cetakan 35 juta naskah
dalam 35 bahasa. Pada Juli 2000, buku Harry Potter and the Goblet of
Fire telah dicetak untuk pertama kalinya sebanyak 5,3 juta naskah dengan
pesanan tambahan sebanyak 1,8 juta naskah. Buku ketujuhnya bahkan
memecahkan rekor sebagai buku yang paling cepat terjual habis di dunia.
Kesuksesan buku pertama membuat sutradara Chris Colombus ingin
mengangkat buku tersebut ke layar lebar. Akhirnya, film Harry Potter and
the Sorcerer’s Stone ditayangkan pada 16 November 2001.

Apa pelajaran yang bisa diambil dari kesuksesan JK Rowling ? Fokuslah


pada apa yang bisa Anda lakukan bukan pada apa yang Anda inginkan.
JK Rowling hanya bisa menulis dan dia yakin bahwa suatu ketika
kemampuannya menulis akan membawanya pada apa yang dia inginkan.
Rowling telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan meraih
kesuksesan. Keterbatasan hanya menjadi halangan bagi orang yang tidak
punya keyakinan akan kesuksesan. Seringkali kesulitan akan memuncak
saat justeru disaat Anda sudah begitu dekat dengan kesuksesan. Itu
sebabnya banyak orang yang gagal karena dia tidak menyadari betapa
dekatnya dia dengan kesuksesan saat memutuskan untuk menyerah. Salam
inspiratif !

Anda mungkin juga menyukai