Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 2

Mata Kuliah : Manajemen Jaminan Mutu Kesehatan

Tugas : Review Artikel

Dosen Pengampu : Dr. Ikram Muhamad, M.Si.

Hari/Tgl : Jum’at/06 – Oktober – 2023

Anggota Kelompok :

1. Cindryna Galomat (2420211060)


2. Fadila Nur Vidia Sako (2420211005)
3. Indriyani Hamzah (2420211043)
4. Indriyanti Lolonto (2420211061)
5. Melisa Yahya (2420211062)
6. Nurhayati Binti Cipto Noho (2420211009)
7. Sukma Ayu S. Djimad (2420211022)
8. Cindiya Cahyani Pakaya (2420211028)
9. Delvin Nur Avinda Sairullah (2420211026)
10. Istika R. Tanggulouw (2420211030)
11. Juwita Pattiasina (2420211028)
12. Nur Samsia Wati Mamu (2420211032)
13. Yasnia S.T Bakar (2420211049)

REVIEW ARTIKEL

1. Apa judul artikelnya dan dimana lokasi penelitian?


Jawab : Judul artikel : Analisis Implementasi Total Quality Management (TQM) Pelayanan
Rawat Inap di Rs Kumalasiwi Mijen Kudus. Lokasi Penelitian diadakan di RS
Kumalasiwi Mijen Kudus.
2. Apa pentingnya penerapan TQM di rumah sakit?
Jawab : Berkaitan dengan system manajemen mutu, salah satu alat yang dianggap dapat
membantu memperbaiki kinerja organisasi untuk mencapai tujuan organisasi adalah
Total Quality Management (TQM). Mutu pelayanan sangat menentukan persaingan
dalam memenuhi kebutuhan kesehatan dan merupakan suatu hal yang penting
untuk tetap dapat menjaga keberadaan rumah sakit (Pohan, 2007).
3. Terangkan konsep dasar tentang TQM, seperti Definisi, komponen/unsur, prinsip, dll!
Jawab : Pengertian : Menurut Hashmi (2004), TQM adalah filosofi manajemen yang
mencobamengintegrasikan semua fungsi organisasi (pemasaran, keuangan, desain,
rekayasa, produksi, pelayanan konsumen, dsb), terfokus untuk memenuhi
keinginan konsumen dan tujuan organisasi.
Implementasi TQM : (1) Manajemen puncak harus menjadikan TQM sebagai
prioritas utama organisasi, visi yang jelas dan dapat dicapai, menyusun tujuan
yang agresif bagi organisasi dan setiap unit, dan terpenting menunjukkan
komitmen terhadap TQM melalui aktivitas mereka. (2) Budaya organisasi harus
diubah sehingga setiap orang dan setiap proses menyertakan konsep TQM. (3)
Kelompok kecil dikembangkan pada keseluruhan organisasi untuk memahami
kualitas, identifikasi keinginan konsumen, dan mengukur kemajuan dan kualitas.
(4) Perubahan dan perbaikan berkelanjutan harus diimplementasikan, dipantau,
dan disesuaikan atas dasar hasil analisis pengukuran.
Komponen TQM : (1) Fokus pada pelanggan. (2) Obsesi terhadap kualitas. (3)
Pendekatan Ilmiah. (4) Komitmen Jangka Panjang. (5) Kerjasama Tim (Team
Work). (6) Perbaikan Sistem secara berkesinambungan. (7) Pendidikan dan
Pelatihan. (8) Kebebasan yang Terkendali. (9) Kesatuan Tujuan. (10) Adanya
keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
4. Metode penelitian apakah yang digunakan dalam artikel tersebut?
Jawab : (1) Populasi : Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 orang yang terdiri dari
direktur, kepala bidang, kepala seksi, kepala ruang, dan kepala instalasi. (2) Sampel
: Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif
sama dan dianggap bias mewakili populasi (Singarimbun, 1991). Oleh karena
jumlah populasi yang hanya sejumlah 30 orang maka sampel penelitian ini adalah
seluruh populasi direktur, kepala bidang, kepala seksi, kepala ruang, dan kepala
instalasi.
5. Apa Temuan Penelitiannya?
Jawab : Penerapan TQM pada pelayanan rawat inap di Kumalasiwi Mijen Kudus Rumah
Sakit menggunakan pendekatan Importance Performance Analysis (IPA). IPA
digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui posisi masing-masing komponen
penerapan TQM. Hasil evaluasi IPA menunjukkan pendekatan saintifik dan
keterlibatan dan pemberdayaan pegawai berada pada kuadran konsentrasi; fokus
pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendidikan dan pelatihan, dan kesatuan.
6. Apa Simpulan dan Sarannya tentang Penerapan TQM di RS?
Jawab : Kesimpulan : Studi mengenai manajemen mutu terpadu perlu untuk dilakukan. Hal
ini dikarenakan Manajemen mutu terpadu atau Total Quality Management (TQM)
merupakan perpaduan semua fungsi manajemen, semua bagian dari suatu
perusahaan dan semua orang ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan
konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan kepuasan pelanggan. Hasil studi
mengenai manajemen mutu terpadu memberikan arahan bagi perusahaan untuk
menyusun suatu strategi berdasarkan sumber daya yang dimiliki.
Saran : Perbaikan kualitas SDM baik dijajaran pelaksana maupun manajerial perlu
diprogramkan secara berkala dan bertahap, agar kualitas SDM di RS Kumalasiwi
Mijen akan semakin baik dan tentunya menjadikan pelayanan semakin baik dan
kepuasan pasien bisa meningkat. Kebutuhan SDM saat ini yang perlu dsegera
dipenuhi adalah penambahan dokter umum tetap atau full timer. Keberadaan dokter
umum full timer ini diperlukan untuk mengisi jadwal jaga IGD dan juga
ditempatkan sebagai penanggung jawab instalasi atau ruangan dan mengisi komite-
komite yang ada di RS. Dengan adanya tenaga-tenaga dokter yang kapabel di
semua unit dan komite yang ada diharapkan pengawasan terhadap mutu pelayanan
akan meningkat dan mutu pelayanan akan semakin baik pula.

Anda mungkin juga menyukai